MENJULANG KEMBALI HEGEMONI INDONESIA

64

epo

Foto ini adalah sudah lama saya simpen, sekitar 1 bulanan lebih.
sebenarnya waktu itu mau langsung saya share ke Patga dan mau tahu tanggapan saudara saudara patsus dan para patku semua tapi banyaknya tread yang sudah ada dan sedikit sibuk juga di lapangan.

Ini adalah gambaran sebagian masyarakat yang ada di sabah khususnya saudara kita yang keturunan orang orang bugis, dalam melaksanakan pesta pernikahan anak2nya.
Tidak tahu apa yg terlintas dalam benak mereka tapi yang tersirat adalah mereka sangat mencintai NKRI meski sebagian dari mereka sudah pindah kewarganegaraan.
Jangan ditanya kenapa mereka sampai pindah menjadi warga malaysia, tapi mungkin hanya mereka sendiri yang tahu toh sampai sekarang pun ternyata jati diri sebagai Merah putih tidak pupus begitu saja oleh waktu.

Inilah gambaran yang sering saya lihat bila datang dalam jamuan pesta yang diadakan oleh warga keturunan NKRI, umbul umbul merah putih terlihat begitu semarak dalam kemeriahan pesta. Pastinya bukan kibaran sang dwiwarna, karena secara hukum pasti dilarang dan mereka sang tuan rumah tidak mau lepas pesta diadakan kena jeratan hukum.

epo1

Adakala bukan salah 100% dimereka berganti warga negara, mungkin memang kebijakan dari pemerintah malaysia sendiri yang mau bikin usil dengan NKRI. Masyarakat di sini yang keturuan dari kita sangat peduli dan melestarikan kebudayaan nenek moyangnya dimana pun berada, di johor bahru seni reog ponorogo dilestarikan. disabah sini setiap tahun atau bertepatan dengan keamaatan / pesta panen, akan ramai dan ada pasar malam, nah dsitu ada tenda2/kios persatuan suku2 yang asli Indonesai yang sdh menjadi warga sini. ada persatuan orang2 bugis, persatuan orang jawa,persatuan orang Batak, persatuan orang2 Indonesia timur ( NTT, Ambon dan papua ) dll…..

Coba mari sama2 kita berbagi analisa dari saudara patsus semua, mungkin patsus Lek U-mar Mentaras lebih faham karena pastinya lebih lama di Jiran dan Patku Yayan Supriatna.
Maaf jika ada kata kata yang salah, memberanikan diri menulis sedikit kata kata….. Salam Bhinneka Tunggal Eka

Nanang Zaenuri says :
Adik dari nenek ada yang menjadi WN Singapura, awal ceritanya kisaran tahun 60 an merantau mencari penghidupan yang lebih layak di negeri singa,
Sampai saat ini komunikasi masih tetap berjalan baik, setiap tahun anak dan cucunya masih ada yang datang ke indonesia.
Dari cerita saudara saya di singapura kebanggaan akan menjadi keturunan indonesia dan suku jawa sangat terasa.
Setiap berkunjung dan melihat famili di indonesia yang memiliki rumah sendiri mereka sangat iri, walaupun flat disediakan pemerintah singapura tapi sewanya cukup mahal dan ukurannya kecil.
Di indonesia apa apa serba murah air melimpah ruah, di singapura pemakaian air dibatasi. Karena keterbatsan lahan Untuk kaum Muslim area pemakaman hanya bisa digunakan selama 5 tahun.

Andri Riswandi says :Maaf mungkin masih ada hubungan nya degan artikel di atas .Warga Negara Indonesia sangat sensitif terhadap sebutan Indon. Namun apakah arti sebenarnya Indon di Malaysia dan apa maksudnya?

‘Epo’ : Patsus Andri Riswandi perkataan ini sebetulnya hanya mempersingkat saja, tapi yang saya dengar dengar juga perkataan tsb malah disalah artikan dengan maksud maksud memperolok2 kita sebagai bangsa kelas bawah.
Lha dari situ sempat ada seruan dari menteri penerangan malaysia ( lupa tahunnya ) untuk memanggil dengan lengkap Indonesia. Saya sendiri pun kalau ditanya dengan kata2 tersebut tidak mau, biasanya saya minta sebut yang lengkap Indonesia, meski kadangkala mereka tidak ada maksud apa pun tapi sudah menjadi kebiasaan. Ya kita yang ada di sini mencoba merubah yang semampunya kita, jangan mau kalau disebut dengan kata kata tsb. mungkin bisa dicerahkan oleh patku Yayan Supriatna….. maaf klo salah mohon dikoreksi ya….

Lek U-mar says: Hehehe…bung Andri Riswandi @ kami kalau mendengar perkataan “Indon” amarah kami seribu kali lagi menggelegar dari anda.
Sebab kami hampir tiap hari mendengar sebutan itu,apalagi ane yang sudah belasan tahun disini.kalau di tanah air sendiri uda put#s ntuh kepala orang malo#.
istilah “Indon” kependekan dari Indonesia,tapi konotasinya melecehkan kita.kita dianggap bangsa babu,bangsa kuli,bangsa hamba.

Yayan Supriatna says :Menghapus sebutan indon sebenarnya sama susahnya dengan menghapus sebutan malay(baca:meléy) yang sering diucapkan oleh etnis india atau china terhadap warga lokal.
Jika orang Indonesia sangat marah dengan sebutan indon, maka orang Malaysia juga sangat marah jika disebut meléy. Kesannya sama, bodoh, miskin dan terbelakang..!
Under estimate, adalah sikap yang lazim ditunjukin orang Malaysia terhadap orang Indonesia. Menyakitkan, tapi saya menyambutnya sebagai sebuah tantangan. Pernah suatu ketika saya makan di sebuah rumah makan India, di situ terpampang bahwa warung itu melayani jasa pengiriman uang ke Indon..! Saya melengkapi kata yang terpotong itu menjadi Indonesia.
Si empu warung bertanya kenapa, saya bilang aja, kalau masih menulis kata Indon, maka uang yang akan dikirim cuma ratusan ringgit aja, karena orang Indon biasanya miskin. Tapi coba kalau diganti dengan kata Indonesia, maka uang yang akan dikirimpun bisa ribuan ringgit, soalnya orang Indonesia itu kaya..! Tidak menunggu waktu lama, si empu warung itu menggantinya dengan perkataan lengkap Indonesia.
Percaya atau tidak, konon apa yang saya bilang dulu, sekarang jadi kenyataan. Jumlah pengiriman uang ke Indonesia melalui warung itu telah mencapai ribuan ringgit setiap harinya. Kini si empunya warung itu telah menjadi importir produk busana muslim dari Indonesia. Lucunya, setiap kali ketemu dengannya, maka dia akan memanggil saya dengan sebutan Tan Sri..! Alhamdulillah, dia dan keluarganya sudah tidak lagi mengucapkan kata Indon..! Mungkin karena udah terbiasa hisap rokok G#dang Gar##..! Hehehe

Foto Foto Saat Kemeriaan pesta HUT RI di sabah 2014, tidak muat sampai meluber keluar…

 

epo2

 

Nasionalisme tinggi dan selalu datang di HUT RI adalah saudara saudara kita dari IndonesiaTimur, salut dan kadang malu dengan mereka.

epo3

epo5

epo4

Tanah Air

By: Ibu Soed
Tanah air ku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidakkan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai

Walaupun banyak negeri kujalani
yang mahsyur permai di kata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Disanalah ku rasa senang
Tanah ku tak kulupakan
Engkau kubanggakan

Tanah air ku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidakkan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai

tanah air

 

By: Para Patriot Garuda di negeri Seberang

Foto;By Patsus Epo (Mrongos) dan Patsus Citox

Share.

64 Komentar

    • Lek U-mar Mentaras on

      Salam kenal kembali bung RED DAY @ bagaimana kalau kita ajak anggota DPR tour ke perbatasan untuk melihat sendiri kehidupan dan kesejahteraan rakyat kita di Perbatasan dan juga menegur sapa para prajurit penjaga perbatasan.hehehe
      Salam bung

    • Pengusaha Coto Makassar on

      Maaf numpang nebeng bung Red day , dan terima kasih bung mrongos atas artikeLnya , sekaLi Lagi saya SaLut ApLaus saudara2 saya yg dirantau masih mengingat kampung haLamannya , LihatLah kecintaan saudara2 kita pada Negara Kesatuan RepubLik indonesia kita ini waLau pun jauh dari kampung haLaman tetap jiwa dan hati mereka di negara tercintanya yaaa ituLah INDONESiA , negara yg Luasnya hampir menghampiri Luas daratan benua EROPA !!! Banyaknya pengaruh dari Luar yg menawarkan SURGA2 dunia untuk bergabung menjadi warga negara Lain tetap di hati mereka hanya kampung haLaman saja , yaitu NKRi , Naaaah bagi saudara2 yg ingin membuat ArtikeL sebagai sumbangsih Luapan inspirasi bisa meLuangkan nya di sini , disini kita tidak membeda-bedakan , dan sama beLajar untuk kemajuan bangsa , saudara saudari bisa juga ke ALamat kami di FACEBOOK TNI dan ALUTSISTA , saya juga mencari anggota di Biro makassar Loh he he he 😉

  1. wah terima kasih atas kepercayaanya, hanya catatan / tulisan kecil saling berbagi pengalaman di perantauan. semoga bisa memberi sedikit gambaran akan sesama sodara yg kerja di negeri orang, dimana pun mereka berada jiwa merah putih masih terpatri erat dijiwa mereka. Salam Bhinneka Tunggal Eka.

    • salut buat yg di perantauan…walaupun jauh rasa nasionalisme tidak berkurang mungkin jauh lebih kuat. Salam Bhineka Tunggal Ika

      • Lek U-mar Mentaras on

        Kadang Semangat Nasionalisme itu muncul disebabkan rindu kampung halaman dan juga keadaan yang memaksa demikian.
        Semakin kita menjauhi Tanah Air semakin kuat pula rasa cinta Tanah Air dan Bangsa.
        Salam bung Citox

    • Lek U-mar Mentaras on

      Ibarat “Di mana bumi di pijak disitu langit dijunjung” yah bung MRONGGOSSSS.
      Kewarganeraan bisa berganti nama tapi hati tetap Merah Putih.
      Selamat cak….atas artkel perdananya

      • kita semua menunggu lho patsus lek umar artikelnya, pastinya lebih kaya akan pengalaman dan cerita yg bisa berbagi dg kita semua….

      • Patsus lek u mar tidak perlu sampai perbatasan, si DPR CUKUP liat aja di pontianak, jalan raya dari pontianak ke sintang, pontianak ke tebedu , sambas, bisa diliat bagai,mana, hampir tiap tahon tidak ada yg berubaah getoh aja, kala hujan dateng toh jalan yg seharusnya 2 jam nyampe 5 jam patsus lek umar,

        Maaf bukanya rasis,
        Untuk negreri sebrang, kita tau bahwa di sebrang sana antara bugis dan timur selalu beprang dan tdk pernah akur tapi ketika di th 2005, saat memanasny aambalat kami dr seluruh pelosok tanah air siap bersatu padu mnjadi seorang militan krn memang sudah pada muak dg kelakuan malasia yg se enak wudhel nya, , hal ini membuat decak kagum kami, dan kami yg intai dari perbatasan dg mudah meracuni warga sipil mereka, krn sumber mata air yg mereka pakai , bersumber dari indonesia,,, tiada salah nya tho jika berperang bersekuru dg setan pun kami lakukan, hehe,,

        • Lek U-mar Mentaras on

          Hehehe…Tindakan diluar batas kemanusian dlm operasi non militer adalah melanggar konvensi Jenewa bung PA TECH @ untuk menunjukkan loyalitas dan dedikasi kesetiaan kpd negara,masyarakat perbatasan bisa mendukung TNI dgn menjadi mata dan telinga atau memberikan bantuan semampunya baik tenaga ataupun dukungan secara patriotik.atau juga bisa dijadikan kekuatan cadangan dgn menjadi relawan .
          Salam hangat bung

    • Lek U-mar Mentaras on

      Indonesia itu BESAR.Saking besarnya bahkan ada pulau yang belum di beri nama.
      Dan itu tugas generasi muda kita untuk belajar dari sejarah.
      Salam kembali bung URAKAN

  2. guntur sasongko on

    Menyanyikan Lagu “Tanah Air” itu membuatku merinding haru bercampur pedih, rindu suasana saling bersatu dan saling membantu, .. Berkibarlah kembali Sang Saka Merah Putih.. Biarkan Ibu Pertiwi kembali tersenyum..

    • Lek U-mar Mentaras on

      Selain pencerahan tentang PANCASILA rasa nasionalis tumbuh adalah dari mendengar dan menghayati lagu wajib nasional dan lagu perjuangan.
      Percaya atau tidak “spirit” yang kita dapat dari lagu wajib dan lagu perjuangan akan membakar semangat rasa nasionalis tingkat tinggi.Dan lagu lagu spirit demikian sudah di gunakan masyarakat purba sebagai tarian perang.
      Salam bung GUNTUR SASONGKO

      • jgn lupa bung lek-umar klo anda ke kota ghuangzhou cina…banyak di pusat perbelanjaannya tertulis apabila kita mau buang hajat…ada tiga bahasa pertama bahasa cina, english dan wc…itu benar2 bahasa untuk orang dr nkri…sedikit share dr saya ..walau kata wc membuat kita bangga..

  3. Saya jadi merasa malu melihat orang disekita kita kurang memaknai hari kemerdekan setelah melihat antusias masyarakat keterunan indonesia dalam merangkai rasa kebangsaan yang kuat.

  4. Saya jadi merasa malu melihat orang disekitar kita kurang memaknai hari kemerdekan setelah melihat antusias masyarakat keturunan indonesia dalam merangkai rasa kebangsaan yang kuat. kalau mereka bisa merasakan kebangsaan yang indah dengan Dwi Warna maka seharusnya kita yang hidup di negeri sendiri semestinya lebih kental lagi dengan Nuansa kebanggaan sebagai bangsa indonesia.

    • Lek U-mar Mentaras on

      Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para Pahlawannya.Bangsa yang kuat adalah bangsa yang bisa belajar dari sejarah.Bangsa yang hebat adalah yang bisa mengibarkan panji panji kehebatannya.Bangsa yang agung adalah bangsa yang menerapkan nilai nilai murni keTuhanan ,menerapkan nilai nilai murni tata negara ,menerapkan nilai nilai murni kemasyarakatan,menerapkan nilai nilai murni peraturan dan Undang undang serta menjadikannya paradigma sosial sebagai jatidiri suatu bangsa.
      Salam bung 3152

  5. Tulisan nya Keren nih… ayoo.. buat semua sahabat & saudara2 yang punya pengalaman serupa & yang dapat membangkitkan semangat Patriotisme, bisa di Share disini..

    jangan malu – malu yaa.. 😀

    • Lek U-mar Mentaras on

      Malu malu meong yang bung DE_KA ? Hehehe.
      Kadang suatu pengalaman dari orang lain akan membuat kita bermawas diri dan membuat kita belajar mengenainya.
      Salam hangat bung De_Ka…

    • Lek U-mar Mentaras on

      Bersatu kita membangun negara.Bersatu kit teguh bercerai kita runtuh”
      Salam hangat bung INDRA SYAHFERI….

  6. Lek U-mar Mentaras on

    Selamat buat Patsus Eppo,artikel perdana.
    Salah satu yang membuat masyarakat Indonesia betah di Malaysia adalah karena makanan dan Masakannya.
    Dimana mana restaurant nasi padang menjamur dan juga restaurant ala jawa seperti soto,bakso,ayam penyet,rawon dengan mudah kita bisa mencarinya.
    Tak ketinggalan produk Indonesia juga ikut “menjajah” di negeri jiran mulai dari jamu,sabun,alat kosmetik sampai dgn rokok surya 12 dgn mudah sekali mendapatkannya.
    Keadaan seperti ini sangat jauh berbeda di Negara basis TKI lainnya seperti semenanjung Arab,Asia selatan Maldives dan Asia Timur.
    Salam….

    • Andaikan Pengusaha kita banyak yang nasionalis dan berani menjajah bangsa lain secara ekonomi dengan cara menbanjiri negara lain dengan barang jadi (siap pakai) pasti kita akan lebih diperhitungkan dalam opini masyarakat negara tujuan ekspor tersebut.

      • Lek U-mar Mentaras on

        Kita akan memulainya dgn dilaksanakannya perdagangan bebas ASEAN thn 2015 ini,semoga SDM kita bersiap sedia bisa berkompetisi dgn masyarakat negara Asean lainnya.
        Imho

    • hehehe…. bener sekali patsus Lek umar, klo soal makanan disitu ada yg jual makan indonesia pasti rame yg datang sudah rasanya enak, harga juga sesuai. Biasa y klo ketemu warung / kedai makanan baru trus rasanya pas terutama rasa pedesnya langsung kasih tahu ke tmn2, hari minggunya langsung rombongan ke sana. Rasa Nasionalisme benar adanya akan semakin besar disaat kita jauh dari tanah air, disaat Upacara Bendera HUT RI 2014 kemarin saat sang saka berkibar di iringgi lagu Indonesia Raya tidak terasa dada bergetar dan air mata memerah dan menetas. Saya kira sy sendiri yg merasakan seperti ini, sy lirik kawan di kanan dan kiri pun sama. akhirnya malu2 dan menahan biar tidak kelihatan sedikit menunduk yg lama trus disapu dg tangan…..hehehe sebelah sy pun sama juga.

      • Lek U-mar Mentaras on

        Hehehe….bener sekali bung MRONGGOSSS @ upacara menaikkan bendera merah putih seperti menghipnotis jiwa kita.
        Apalagi di tempat asing yg jauh dari hiruk pikuk rasa Indonesia,ada sesuatu banget yg bergelora di dalamnya.

        • militansi terasa kuat di lapangan di kota hongkong dmn berkumpul wni di hari libur…ada geng “djawa” ciri2nya semua anggotanya menggunakan dandanan al ‘punk’ rambut gondrong…dgn logat suroboyoan…guancouk….hee

  7. Aku menangis menyanyikan lagu di atas. Air mata ini tak bisa berhenti saat bibir ini mulai mengucapkan kata demi kata dari lagu tsb.

    Maaf klo jadi lebay

    • Lek U-mar Mentaras on

      Kok jadi ikutan beremosi yah bung LAMP @ hehehe….
      Lagu wajib Nasional adalah lambang heroik suatu bangsa.
      Salam hangat bung Lamp

  8. Miris melihat anak bangsa yg pesimistis kok tidak bangga dengan kebesaran indonesia dimasa lalu,sekarang dan masa depan

    • Lek U-mar Mentaras on

      Perlu revolusi mental yah bung BETEMAN buat para anak bangsa yg pesimis dgn negerinya.
      Padahal bangsa yang maju di dunia skrg ini dimulai dari rasa optimis untuk membangun bangsanya.perasaan Optimis yang membikin Iskandar Dzulkarnain bisa menaklukkan seantero Eropa sampai benua kecil India,perasaan Optimis juga yg membuat negara Jepang mencapai level sbg bangsa yg maju skrg ini dari kehancuran bom atom Nagasaki dan Hiroshima.perasaan optimis juga yg membikin Negara China menjelma jadi rakasasa Dunia yang baru.
      Salam hangat bung BETEMAN….

      • klo mau negara kita kuat maju harus ada revolusi…di gantikan oleh pemimpin tegas berhati lembut pasti rakyat manut…klo sekarang kita saksikan di layar televisi..mana sinetron atau berita seperti tidak nyambung sama rakyat…..maaf cerita dr warkop…revolution

    • gimana gk pesimis,,
      mereka selalu beranggapan negara lua lbh bagus dan lbh makmur di bandingkan negara kita sendiri..
      padahal kebesaran bangsa ini sdh diakui sejak masa dulu dan akan trus diakui kedepannya,,
      tugas generasi skrg harus membuat negeri ini menjadi lbh baik dgn segala potensi yg ada

  9. pengen nangis bacanya…begitu besarnya persaudaraan dan persatuan ditanah rantau….HEBAT….tidak lupa akan asal usulnya.

    • Lek U-mar Mentaras on

      Yah kagum juga dengan para warga kita yg masih menghidupkan warna Indonesia walaupun hidup di tanah asing.
      Padahal ada UU yg menghalangnya berbuat demikian tapi masyarakat kita di negeri jiran masih memiliki rasa nasionalisme yg tinggi.
      Dalam dompet boleh berisi duit ringgit tapi dalam hati masih menyimpan Merah putih,begitu bunyinya yang “Pas” buat warga kita disana.
      Salam hangat bung DEJAKUL….

    • Lek U-mar Mentaras on

      Bedanya warga negara kita dengan warga negara Malaysia,warga negara kita dari kelas 1 SD sdh di wajibkan mengikuti upacara bendera.tapi di negeri jiran tidak ada upacara bendera ,yang ada hanya upacara baris berbaris masuk ke kelas.
      Jiwa yang dipupuk rasa nasionalis dari kecil akan menyemat di dalam dirinya dengan kuat .
      Salam hangat bung MYUN

  10. yang mungkin teringat indonesia banget mungkin bapak beca ya bung lek umar dan bung epo. Tidak ada kata tersesat selama ada bapak-bapak itu. Mau ngobrol ngalor ngidul, atau sekedar melihat keusilan antar sesamanya. Begitu juga dengan aksi ‘breaking the traffic-nya..’.
    Teringat lagi petuah bapak Emha Ainun Najib, 3 pendukung ketahanan negara yaitu ketahanan tradisi dan budaya,..intelektual dan kebijakan,..serta garis terakhir organisasi militer.
    Terima kasih artikelnya bung, bangsa yang besar justru terlihat dari perilakunya atas hal-hal yang sederhana….salam tabik…

    • Lek U-mar Mentaras on

      Salam tabik kembali bung BLAZE @
      Ya bener bung,beca di sini hanya digunakan oleh para turis jalan2 di area parawisata saja.
      Disini uda pake taksi untuk transport jarak pendek.
      Benar seperti dlm tembang kyai kanjeng Emha Ainun Najib,pakaian adalah akhlak.dan intipati dari ajaran limo walisongo yang di adun dari berbagai kebudayaan dan tradisi nenek moyang kita yang mengutamakan Adab dan sopan santun,kerja keras dan ulet,tekun dan giat,pantang menyerah dan berjuang tanpa batas dan berevolusi ke kehidupan ber Pancasila ini yang harus digunakan untuk mencuci pakaian bangsa ini,dan akhirnya bisa menjelma menjadi Jati diri bangsa ini.
      Tanpa itu semua,semua angan angan akan kandas di tengah jalan.
      Jepang dengan kebudayaan minum tehnya juga semangat samurainya,China dengan barongsai dan prinsip cara berdagangnya ,Perancis dgn revolusi Industri dan budaya minum anggurnya,
      Semuanya dimulai dengan kemajuan budaya dan akan menjelma menjadi jatidiri suatu bangsa itu sendiri dan akhirnya menjadikan bangsa itu unggul dari segi ekonomi dan ketentaraan.
      Kita sudah dituntun ke arah itu oleh para nenek moyang dan genarasi kita terdahulu,skrg tinggal bagaimana kita melaksanakannya.

    • sama2 bung blaze, maaf baru bisa nyambung lg ini…..salam tabik juga. hehehe sy jd g enak dg bung lek u-mar ini …..terima kasih sdh bnyak membls koment dr atas sampai bawah. meski blum pernah ketemu jadi penasaran ya….semoga ada waktu ke semenanjung dan bisa bersantap saling jamuan makan. apalagi klo dpt undangan dr patku yayan…wah bnr special pake telor bebek dobel dahh…hehehe

  11. hal yang membuat saya merasa sedih ketika saya melihat beberapa anak2 yang berumur sudah belasan tahun begitu hafalnya menyanyikan sebuah lagu luar (seperti lagu korea dan lagu luar lainnya) tapi begitu saya bertanya tentang lagu kebangsaan INDONESIA RAYA apakah mereka menghafalnya…. 🙁 dan saya mendapatkan jawaban yang sama sekali tidak ingin saya dengar..mereka menjawabnya dengan ”maaf bang saya tidak hafal lagu itu”

  12. merah darah ku Putih tulang ku
    di Garuda didada ku tak akan lekang dimakan waktu
    hingga ajal menjeput ku tuk kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi

    NKRI harga mati

  13. Terima kasih bung mrongosss…salut untuk para pejuang devisa kita…salam hormat untuk mereka dimanapun tempat nya,darah dan tulang kami sama dengan anda yaitu MERAH PUTIH….

  14. Di sini banyak pohon-pohon ilmu yang teduh dan meneduhkan. Sementara di warung sebelah makin tidak kondusif. Ngadem di sini aja

  15. Tiada yang lebih indah selain negeri ku tercinta Indonesia, tumpah darah dan jiwa raga kami terbalut dalam Bhineka Tunggal Eka, bagimu Negeri Jiwa Raga Kami. Salam hangat dari negeri putih.

  16. Lagu ini bikin ingat tugas kerja ke Korsel PP naik Garuda karena seolah jadi lagu wajibnya Garuda Indonesia. Sewaktu pulang dari Incheon masuk ke pesawat pun serasa sudah di Indonesia lagi karena mendengar lagu ini..
    Salam NKRI…

  17. Haduh bung lagu itu adalah lagu wajib terdasyat untuk saya…saya menbayangkan saya mencari nafkah di negeri orang dan pada saat mendengar lagu ini rasanya ingin buru buru pulang ke tanah airku Indonesia..

    Salam Persatuan NKRI dari Sabang sampai Merauke

  18. mekhanai bumi on

    Bahkan presiden barack obama mengakui nasionalime penduduk Indonesia. Karena jarang sekali masyarakat asli Indonesia yg menjadi WN us. Kemanapun kita nerantau keibu pertiwi jugalah kita kembali… Dan ini sudah jadi tradisi turun temurun…

Leave A Reply