TERNYATA TIDAK MURAH

43

proton2

TERNYATA TIDAK MURAH..!

Selamat jalan pak Jokowi..! Kunjungan anda meninggalkan begitu banyak kesan di Malaysia..! Yang begitu hangat tentu saja tentang penandatangan MoU antara Proton dengan Adiperkasa..! Hehehe..!

Mari kita ungkap fakta dan misteri disebaliknya..!
Malaysia selama ini ternyata terus menuntut hak offset atas order asset militer yang dibeli dari Indonesia.
Jujur harus diakui, ATM sudah lama jatuh hati dengan panser Anoa Pindad. Selain harganya lebih murah, ternyata kualitasnya sudah tidak diragukan..! Bahkan konon personel ATM cukup minder jika berpapasan dengan kontingen Garuda yang sedang mengendarai Anoa dalam setiap misi PBB..!
Indonesia sangat disegani, juga karena dibantu oleh performa Anoa yang ditungganginya.

Pun begitu dengan matra laut..! Saat ini TLDM sedang membutuhkan beberapa unit NGPC dan MPA. Tentu saja semua ini bisa menjadi peluang bagi Indonesia.
Di mata TLDM, Indonesia memiliki segalanya. Kita punya KCR yang yang sangat menggoda di selat Melaka. Kita juga punya CN 235 MPA yang selalu menjadi primadona..!
Terlepas dari itu semua, kita tahu bahwa Malaysia adalah pelanggan setia bagi produk-produk militer Indonesia lainnya, seperti seragam militer, parasut, pisau hingga ke amunisi..!

Melihat ketidakseimbangan ini, maka Mahathirpun bertekad untuk menggolkan cita-cita lamanya, menjadikan Proton sebagai salah satu penghuni komunitas otomotif Indonesia..!
Sialnya, hampir tidak ada satupun rekanan dari Indonesia yang tertarik dengan merek otomotif Proton Malaysia. Hingga akhirnya, tampillah sang Hendropriono..!

proton1

Bisa jadi Hendropriono sedang menanggung resiko untuk memuluskan transaksi produk militer kita dengan Malaysia. Walau harus kita sadari bahwa setiap MoU selalu diikuti oleh konsekuensi dan kewajiban-kewajiban yang menyertainya..! Konsekuensi dan kewajiban inilah yang sesungguhnya kini menjadi sebuah misteri..!

Selama ini PT Adiperkasa dikenal sebagai perusahaan karoseri, jadi hampir bisa dipastikan bahwa di tahap awal, perusahaan milik Hendropriono ini akan berperan sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek(ATPM). Adapun pangsa pasarnya, hehehe..! Maaf, tidak mustahil para keluarga TNI dan Polri kita..! Jangan heran dan kaget juga, jika kelak mobil patroli polisi juga menggunakan mobil Proton ini. Toh begitulah hal yang terjadi di Malaysia selama ini..! Mari kita tunggu..! .

Selama ini mereka menggunakan engine GenTwo produk Renault, Perancis..! Melihat gelagatnya, saya justru melihat peluang keuntungannya ada pada Indonesia, selama kita diberikan akses langsung pada Renault untuk mengimportnya. Bukankah selama ini Pindad juga membangun Anoa berdasarkan blueprint AVB milik Renault..?

Embargo2

 

Dengan semakin meningkatnya nilai transaksi antara Indonesia dan Renault, tidak menutup kemungkinan kita untuk menyeret Renault agar mau membangun pabrik enginennya di Indonesia. Semoga hal itu bisa terwujud. Apalagi jika kita juga sukses ngembangin mobil listrik dengan batery made in Indonesia. Hampir bisa dipastikan bahwa local value yang ada di dalamnya bisa bertengger diangka minimal 80%, dengan asumsi bahwa nilai batery mobil listrik adalah setengah dari nilai total mobil tersebut..! Coba bayangkan jika itu dicangkokkan pada Proton..! Secara tidak langsung kita akan bangga dengan keuntungan yang diperoleh dari setiap Proton yang berhasil kita eksport ke Malaysia..!

Engine Mitsubishi dipakai saat pertama kali Proton diluncurkan. Kerjasama dengan Mitsubishi sudah lama berakhir. Karena itu mereka merangkul renault, sebelum kemudian mengakuisisi Lotus. Sayang bisnis ini pun merugi, bahkan nyaris tidak mendapatkan value apapun..!

Hehehe..! Ada option pilihan ideal ketika MoU belum ditandatangani. Masalahnya sekarang adalah bagaimana agar keuntungan atau kemenangan itu tetap kita raih. Dilihat dari sisi bisnis, selama bisa mendatangkan keuntungan dan mampu menciptakan margin, tentu bukanlah sebuah masalah. Namun akan terasa menjadi sebuah masalah, manakala kita melihatnya dengan pandangan yang sedikit berbau sentiment. Untuk soal yang satu ini, saya no comment..!

Saya yakin ada sesuatu yang tidak kita ketahui disebalik MoU yang ditandatangani, mengingat MoU selalu lahir dari sebuah lobbying..!

By: Patku Yayan Supriatna
Gambar by,Patsus Citox dan Googel

Share.

43 Komentar

  1. Mantap, pembahasan yang luar biasa, masih banyak orang yang belum paham tentang MoU dengan proton, jadi asal main hakim sendiri. Semoga pemerintah konsisten.

    • amin lancar kata arb ttg dana pemerintah 700 M untuk lapindo atas perintah jk…arb aja bisa dapat masa gw ahp gak dikasih…hee

  2. salute buat patku yayan selalu optimis dan bijaksana dalam bersikap hal itu menunjukkan bahwa anda seorang patriot sejati salam hangat patku yayan….

  3. Sedikit di paksakan pada institusi gsk masalah.asal jgn ada deal deal di belakang yang menyuburkan korupsi dan merugikan negara. . .

  4. Bung Yayan, terima kasih atas sharing informasi dibalik layar penandatanganan MoU Proton. Tapi terus terang saya masih belum bisa membaca mau dibawa ke arah mana MoU tsb. Karena begini: setahu saya selama ini tidak ada halangan bagi proton utk memasarkan produknya di Indonesia. Bukankah sudah ada ATPM proton di Indonesia; Proton edar (CMIIW). Artinya tidak ada rintangan yg dibuat pemerintah kita untuk menghambat penjualan mereka, sama seperti yg berlaku dgn ATPM lainnya. Kalau masalah penjualan yg tidak seperti diharapkan, khan yg berlaku hukum pasar alias diluar wewenang pemerintah.
    Pertanyaannya sekarang, dgn kondisi tanpa hambatan & rintangan sedikitpun bagi mereka untuk masuk ke pasar otomotif indonesia kenapa harus dikompensasi dgn menjadikan proton sebagai mobil nasional Indonesia? Kalau memang benar kompensasi yg diberikan itu berhubungan dgn pembelian alutsista, kok kayaknya janggal. Memangnya berapa besar pembelian yg mereka lakukan selama ini & yg akan dilakukan? Apa iya setimpal dgn menjadikan proton sebagai mobil nasional?
    Secara pribadi saya melihat langkah ini akan menambah sentimen negatif rakyat thd produk malaysia. Sama seperti yg terjadi dgn petronas yg akhirnya lempar handuk putih berbisinis di Indonesia. Malaysia harusnya mencari tahu kenapa produk mereka mendapat sentimen negatif dari rakyat Indonesia. Secara produk kayaknya tidak ada yg salah, tapi kenapa tidak ditanggapi secara positif di sini. Kalau mau jujur, sentimen negatif terhadap suatu negara itu tidak hanya terjadi pada malaysia tp juga ke belanda yg pernah menjajah kita, ke singapur yg banyak menyembunyikan hasil korupsi pejabat kita, dll. Tapi kenapa sentimen negatif malaysia mendapat porsi besar dari rakyat Indonesia? Mungkin analogi ini bisa sedikit membantu, sakit yg ditimbulkan oleh kelakuan orang yg tidak dekat dengan kita tidak seberapa dibanding sakit yg ditimbulkan oleh kelakuan orang yg selama ini mengembar-gemborkan sebagai negeri serumpun/jiran. Malaysia terlalu pongah, bahkan di saat mereka pada posisi yg jelas2 salah pun masih bersikap pongah kepada kita. Kelakuan2 seperti itulah yg memupuk subur sentimen negatif kita kepada malaysia (IMO). Jadi jangan salahkan kalo proton tidak dilirik oleh konsumen di Indonesia. Meskipun secara produk harus diakui proton itu bagus. Saya & keluarga pernah beberapa kali punya pengalaman naik proton menempuh perjalanan selama kurang lebih 2 jam. Dan hasilnya proton cukup nyaman jika dibanding produk sekelas. Bahkan saya & istri hampir tergoda untuk membeli proton karena sudah merasakan kenyamanannya. Tapi kemudian niat itu saya batalkan karena kembali kepada sentimen negatif tadi. Saya berharap rakyat Indonesia juga memelihara sentimen negatif pada produk malaysia selama mereka tidak merubah cara pandang mereka kepada kita.
    Maaf kalo komen saya kurang berkenan. Emosi nya memang selalu berbeda setiap bicara hal yg berhubungan dgn malaysia…. Maafkan saya

    • y kalau berbicara soal malaysia pasti selalu ada sentimen negatif terhadap bangsa yang selalu mengaku serumpun tapi tidak bisa menunjukkannya sebagai bangsa yg akur terhada indonesia, jadi tidak salah kalau masyarakat Indonesia selalu memiliki sentimen negatif mengingan perlakuan mereka yang selalu memandang rendah bangsa indonesia yang besar ini, tapi mereka selalu mengatakan mereka serumpun apa bila malaysia sedang ada manya, tapi di sisi lain mereka selalu ingin merongrong bangsa ini,. saya rasa sesekali harus diberi pelajaran si adik kecil itu agar mereka tau bahwa inilah Indonesia, saya heran kenapa malaysia tidak bisa memandang bangsa kita sebagaimana bangsa2 eropa yang memandang bahwa Indonesia ini bangsa yang besar, sesekali coba Indonesia mengakuisisi sabah n serawa sebagai bagian dari kalimantan utara agar mereka merasakan apa yang selalu mereka lakukan terhada laut n pulau2 di Indonesia, saya harap mereka segera sadar akan kebesaran Indonesia ini

      • Bung Lontong, kalo aneksasi wilayah kayaknya terlalu ekstrem bung & tidak dibenarkan dari sudut manapun. Sama halnya kalo wilayah negara kita dicaplok negara lain, kita juga berhak untuk melawan.
        Dibuat sederhana ajalah, silahkan proton itu mau dikasih nama mobil hendropriyono kek, atau mobil jokowi kek, atau mobil apalah namanya, asal jangan sebut proton itu sebagai mobil nasional kayaknya masalah selesai. Penggunaan kata2 nasional itu lah yg membuat masyarakat bergejolak. Sebab sekali itu menggunakan kata2 nasional di belakangnya, berarti produk itu memikul kebanggan bangsa sebagai hasil karya putra putri Indonesia.. Khan ga lucu kalo kita menjelaskan ke rekanan yg nanya “proton itu mobil nasional Indonesia?”.. lantas jawaban kita “iya, proton itu mobil nasional Indonesia buatan malaysia”…. hehehe… bukannya bangga malah bikin hati tambah nyeri.

        Selamat pagi Indonesia !!!

        • repot lagi nanti kalo ada kebijakan dari pemerintah pusat bahwa semua mobil dinas/ Instansi di seluruh indonesia harus pake proton,,,,hehehe dah jelas siapa yang untung, pemda menolak?…………….jangan harap DAU/ DAK akan cair dengan mudah….

  5. Proton……..
    Ga ada yg salah dgn produk ini.,……
    Klo a blang tempatnya yg ga tepat…..
    Salam bung yayan……he he he

  6. Yang menjadi persoalan ialah penandatangan MoU ini dilakukan saat moment yang kurang tepat,sehingga menimbulkan reaksi dan sentimen negatif kpd presiden..baru saja kmren media dimalaysia mecoreng wibawa bangsa melalui iklan yang menghina TKI kita,harusnya presiden dalam kunjungannya x ini tdk hanya berbicara kerjasama ekonomi,perdagangan dan bisnis tapi jg harus membicarakan hal2 yang berkenaan dengan wibawa bangsa..

  7. Saya kok melihatnya seperti cerita FTV, seorang babu dan sopir yang nyamar jadi anak orang kaya. harapan semu dan aji mumpung. Jika melihat track record Presiden dan Mr. H kok nggak yakin apa yang di jabarkan bung Yayan jadi kenyataan. yang ada najib gigit jari karena sang penguasa nggak mampu memaksa Orang Indonesia memakai proton dan MR.H garuk garuk kepala karena dapat mobil low qualiti. TNI – Polri harus pake proton..? jamannya Pak Suharto aja nggak gitu gitu amat sama TIMORnya Tommy..

  8. maaf pendatang baru.. tentang protol dan produk malaysia.. saya sekarang memang tinggal dan bekerja di malaysia, tapi dalam berbelanja kebutuhan hidup saya selalu cari produk indonesia.. karna saya sanggat cinta indonesia, mungkin dengan cara ini saya bisa membantu saudara saya yang bekerja di pabrik pabrik indonesia.. dengan belanja produk indonesia secara tidaklangsung kita telah membantu roda perekonomian berputar.. jika kalian memang cinta indonesia saya tantang anda semua untuk selalu pakai barang buatan dalam negeri tercinta.. itu adalah salah satu cara untuk membesarkan INDONESIA.. salam persaudaraan…

  9. bicara soal proton saya kira gk ada bedanya dg industri karoseri kita semisal “adi putro” yg hanya bikin body saja, yg jd pertanyaan saya apa gk sebaiknya pemerintah mendorong industri otomotif kita untuk bikin mobil nasional dg brand kita sndr. seperti yg dilakukan malay dg “protol”nya jd gk ada istimewanya mou ini, malah akan menguntungkan mereka di satu sisi dan kita hanya menjadi pasar buat produk mereka.

  10. Super dan salut untuk penulis, sebuah jawaban dan antidot dr segala sentimen yg terbentuk. Singkatnya, ambil yg positif aja.

  11. kayaknya mobil kembar beda merk/merk baru, yg penting pabrik komponen/sparepart, produk high kualiti (lolos uji tabrak *5), harga sgt terjangkau, jgn lebih mahal dari harga rumah ya, ha..ha.. langsung hilang deh sentimen (-)

  12. Nasibnya bakalan sama kayak petronas di indonesia…kagak sudi saya org Indonesia memakai produk murahan tukang maling.kalau Mau beli tuh protol 100 % trus ganti namanya jadi kudanil atau apa…dan bilang protol dah terkubur dan gagal total…gantinya mobnas new esemka…

  13. selama itu untuk kepentingan bangsa dan negara ini kita harus mendukungnya…tetapi, apabila ada sesuatu maksud pribadi ato sebagian golongan, itu yang patut di waspadai.

  14. Terimakasih, Patku yayan, and sudah membeberkan dengan lugas yang terlihat dan tersirat, kalo opini saya dalam hal kerjasama tidak ada masalah, semua wajar dan tidak ada pemaksaan dan dipakasakan.
    saya hanya menyayangkan dari kebijakan yang diamabil oleh seorang kepala negara…. setahu saya kita sudah berusaha untuk membuat produk asli negeri sendiri, baik dengan alih teknologi maupun purwarupa, dari pemahaman saya bahwa kebijakan yang diambil seolah-olah mengubur semua yang kita percaya produk hasil rekayasa ahli -ahli kita. adapun apabila ada sesuatu pembenaran diharapkan pemangku kebujakan menjelaskannya kepada kita sebagai warga negara.
    terimakasih.

  15. setelah ada iklan yang merendahkan saudara kita “TKI” ehhh….malah pemerintah kita memberi angin segar untuk mereka, ibarat pepatah ” Air tubah dibalas air susu”, kok dungu banget ya pemimpin kita, maaf mas bro…esmosi.

  16. Sepanjang benar benar demi kepentingan bangsa saya dukung, tetapi jika hanya demi kepentingan kelompok terkait balas jasa.
    Sungguh terlalu.
    Semoga apabila demi kepentingan bangsa kedua Negara harus sama sama diuntungkan.
    Dan kepemilikian harus 51% milik kita.

  17. Kalau ingin kerjasama dengan Renault ya lebih baik langsung saja dengan perancis, kalau dengan malaysia urgenitasnya gak ada.Kwalitasnya???…bisa lihat proton yang laku di Indonesia brapa biji, kwalitasnya sangat rapuh, selain itu sentimen dari sebagian masyarakat indonesia jaga negatif. Harusnya hal ini menjadi pemikiran dari pemimpin kita, jangan hanya bagi-bagi kue rejeki kepara pendukungnya….

  18. Kalo sama2 tukang rakit mending lanjutin aja tu mobil esemka nya. Jgn cuma buat pencitraan doang. #saveesemka. Hehehehe

  19. Tawon, Kancil, Komodo…..cikal bakal yang di prakarsai anak bangsa…kenapa tak dilirik….mandiri itu tidak harus selalu sempurna, justru mandiri mengatasi dari segala kekurangan untuk improvisasi menjadi yang terbaik dan terhebat, “play the game, play the rule, the best team win…”.

  20. UDAH ITU kan antara pak hendro ma protol jadi kalau mau bagi bagi offset nya pindad jelas melibatkan unsur lain di kementrian bumn mereka setuju pa gak tukar guling teknologi mobil kelas kopet sama teknologi mobil tempur dengan kualifikasi stanag 3 ,mereka beli karena mereka suka,bagus ,modern dan murah,yang ga habis pikir kok tega pak hendro berniat memuluskan bisnisnya yang nota bene swasta dengan jaminan teknologi milik perusahaan plat merah yang sama sekali ga ada sangkut pautnya dengan perusahaannya,pada tau gak sih singkatan SDN BHD itu kepanjangan dari sendirian berhadiah ,alias menunggu keberuntungan alias tukang pasang togel kalau sekarang protol bisa dapatkan mou dari RI 1 berarti togelnya tembus ,

  21. Protol sejak awal berdirinya adalah ambisi malasia untuk menguasai pasar otomotif indonesia, sampai sekarang mrka terus ngotot dgn nafsunya itu. Tapi sampai sekarang mungkin akan datang hanya jadi angan2. Yang menjadi pertanyaan mental nasionalisme para petinggi kita. Banyak cara untuk mengembangkan industri otomotif kita gmna dg esemka mas, mobil listrik p dahlan iskn, mobnas dll. Banyak cara untuk membuat kapala kita tegak kpd bangsa lain, kenapa kita harus menunduk kepada bgsa lain, apalagi yg rutin mencaci makikita aduuh capek dekkh

  22. Ane selalu menyukai semua artikle dari patku yayan,dalam hal produk malay,mohon maaf ane alergi bangets.Mari kita cintai produk Indonesia Asli(100% hasil anak Bangsa).Merdekaa

  23. Memang menarik tulisan Om Yayan …
    Terlepas dari urusan bisnis dalam MOU ini, saya melihat arah yang agak samar-samar.
    Benang merahnya terletak di posisi Renault-nya.
    Jika Indonesia memiliki akses untuk Teknologi Mesin Renault untuk kendaraan sipil, kedepan, tidak tertutup kemungkinan, akses untuk Teknologi Mesin Militer akan kita kuasai.
    Bisa dibayangkan seperti gimana Industri Militer Indonesia kedepan …

    Jaya Indonesia Ku !

Leave A Reply