* Merajut Kembali Panji Panji Nusantara * Bagian 2

52

dedenew18

 

-Paguyuban Kebangsaan dan Patembayan Nasional-

Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu

Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

Sore kemarin sudah sebulan aku terpaksa pulang pergi dari tempat kerja ke Hospital Kuala Lumpur untuk menjaga saudara sepupu yang masuk ICU.
Perjalanan naik bis selama 4 jam setiap hari seakan akan kembali kepada jaman remaja 25 tahun yang lalu .
Bedanya waktu itu perjalanan naik bis itu sambil menikmati indahnya alam pegunungan dan hamparan pantai utara nan syahdu dan selalu diiringi nyanyian merdu suara lagu Ebiet G ade.
Tapi kali ini perjalanan ini hanya menikmati kesibukan lalu lintas Federal highway yang panas dan bikin kepala puyeng dengan bau asap pencemaran udara dari kendaraan berat yang menjalankan rutinitas setiap hari.
Tidak ketinggalan juga mata yang masih “bertenaga” ini masih sempat cuci mata melihat ribuan anak anak TKW imut nan jelita berbaris sepanjang Federal Highway menunggu bis pekerja menjemput mereka ke tempat kerja masing masing.
Dalam hati ini sempat tertanya tanya ; ” ini di Jakarta atau di Kuala lumpur?”.
Seandainya Pemerintah serius menciptakan lapangan pekerjaan buat para TKI dan TKW ini tidaklah mereka berjuang untuk sesuap nasi di luar negeri yang secara umumnya hambatan Birokrasinya 10 kali lipat lebih besar dari negeri sendiri.

Sore kemarin tak seperti hari biasanya,aku sengaja singgah ke restaurant kecil di pinggir jalan Kota Kuala Lumpur.
Sebenarnya kawasan ini sangat familiar sewaktu aku menginjakkan kaki pertama kali di bumi Melayu ini dan berdomisili di Kota Kuala Lumpur .
Tapi karena tugas dan pekerjaan terpaksa aku pindah ke kota kecil Pelabuhan Klang – Selangor pada 12 tahun yang lalu.
Chowkit adalah kawasan Kota lama Kuala Lumpur,terkenal juga dengan nama Kampung Baru.

Di Kampung Baru inilah tempat lahirnya Partai oposisi partai keadilan rakyat PKR yang terkenal itu yang di cetuskan oleh Anwar Ibrahim.Dianggap bapak “Reformasi” Malaysia karena sangat berani menentang pemerintahan otoriter bekas Perdana Menteri Mahathir Mohammad dan juga sangat berani menentang kekuasaan absolut system diraja kesultanan Malaysia.
Anwar ibrahim di khabarkan telah “berguru” kepada partai GOLKAR di bawah rezim presiden Soeharto.Yang notabene antara Presiden Soeharto dan bekas Perdana menteri Mahathir Mohammad adalah ibarat saudara dan sahabat sejati.
Jadi Anwar ibrahim ibarat hewan peliharaan yang menggigit Tuannya sendiri ( Mahathir ).
Dan hubungan Anwar ibrahim dan partai GOLKAR di lanjutkan lagi dengan mengundang wapres Jussuf kalla untuk menjadi saksi dan pendamai di waktu perdana menteri Najib tun Abdul razak kembali berkuasa untuk penggal kali kedua dalam PPRU kemarin.

Jelas Najib sangat takut dengan pengaruh partai Golkar yang jadi kiblat partai oposisi pimpinan Anwar ibrahim tersebut.
Ada khabar angin mengatakan, Partai Keadilan Rakyat pimpinan Anwar ibrahim kalau tidak bisa mengubah Kerajaan Malaysia menjadi pemerintahan Republik Malaysia maka mereka akan mendukung Sabah menjadi bagian Wilayah Republik Indonesia.
Sebab merubah dasar konstitusi system diraja kesultanan Melayu ke dasar pemerintahan Republik ibarat menuju jalan mati bagi partai oposisi tersebut,dan pilihan yang ada adalah dengan mendukung Gerakan Sabah dan Sarawak Merdeka atau akan bergabung dengan Wilayah NKRI.
Apakah ini pilihan yang blunder atau pilihan yang cerdas buat Partai PKR untuk Sabah dan Sarawak?
Merdeka atau ikut bergabung ke NKRI?
Hehehehe….biar waktu yang menjawabnya.
Tapi sekarang mereka sedang membuat pergerakan secara senyap ke arah itu.

dedenew5

Kembali ke Jalan Chowkit tadi.
Sambil berjalan kaki menuju ke sebuah warung Jawa yang terkenal dengan Bakso urat dan aneka masakan ala Jawa yang bikin jakun ini turun naik,aku sempatkan diri singgah di kedai Aceh ( toko Aceh ) yang menjual segala aneka Rokok produk Indonesia.
Ada juga obat2an seperti paramex panadol bodrek mixagrip dll disediakan.
pokoknya kerinduan suasana Indomaret di Indonesia akan terobati di Kedai Aceh ini.
Apreasi Persatuan orang orang asal Aceh ini patut di acungi jempol.
Tidak ada istilah ” Kuli ” bagi mereka.Mereka akan mencari jalan apa apa saja untuk mencari rejeki tapi bukan untuk menjadi kuli.
Barang kali hanya perantau dari Minangkabau Sumbar yang bisa menyamai keuletan wiraswasta dan jiwa dagang mereka.

Untuk Info:
Di Malaysia ada dua etnis/suku dari Indonesia yang menguasai produk jualan eceran dan makanan kelas bawah.
Etnis Aceh menguasai toko eceran
Dan etnis Minangkabau menguasai makanan/restaurant murah.
Untuk perantau dari Aceh ini,mereka membentuk suatu koperasi secara tersembunyi untuk saling tolong menolong sesama warga Aceh.
Dan hasilnya sangat luar biasa,tidak ada satu pun warga Aceh yang menganggur atau terlunta lunta di Malaysia.
Bidang yang mereka pilih adalah 90% berjualan diToko eceran,Pasar malam,pasar pagi dan Selebihnya lain lain job.
Komuniti mereka sangat kuat,saking kuatnya mereka menolak etnis lain untuk memasuki dunia mereka.
Apakah ini tanda tanda Jiwa orang orang Aceh sudah tidak Nasionalis lagi?
Mereka sangat bersatu tapi untuk etnis mereka sendiri.
Cuma untuk urusan resmi dan urusan ringan saja mereka mau berkerja sama dengan etnis lain.

Hal ini sangat berbeda dengan Perantau dari Minangkabau,mereka juga ada semacam koperasi atau suatu komuniti yang tali hubungannya sangat kuat untuk mengangkat sesama etnis Minang tapi mereka masih membuka ruang mereka untuk etnik lain memasuki dunia mereka.
Sebenarnya untuk etnis Indonesia yang lain di Malaysia,mereka pada membentuk kumpulan atau persatuan atau komuniti masing masing.
Perkumpulan Jawa misalnya.atau perkumpulan Madura atau perkumpulan Sunda atau Batak atau Flores atau Lombok atau Bugis atau Banjar atau Bawean atau anak Lampung anak Palembang anak Ngapak dll.
Tapi tiap tiap perkumpulan ini hanya sebatas ajang menggalang persatuan dan persaudaraan sesama etnis masing masing.
Artinya,perkumpulan perkumpulan ini hanya sebatas kumpulan sosial dari etnis yang sama tapi bukan menyangkut soal umum seperti pekerjaan atau perniagaan.

Kumpulan kumpulan ini masih menerima fihak dari etnis lain walaupun etnis lain tersebut menjalinkan hubungan khusus dengan suku lain tersebut.
Hal ini bisa di lihat bila ada suku lain di timpah masalah maka etnis yang lain akan segera menghulurkan bantuan tanpa di suruh.
Perasaan kebersamaan sesama dari Satu negara satu bangsa masih kokoh.
Apalagi di tambah dengan naluri kemanusiaan masing masing suku tersebut.
Yang menjadi hambatan dan kendala adalah sifat persaingan dan kefanatikkan kedaerahan yang masih kuat.
Sebab bukan semua setiap individu dalam etnis tersebut mau menerima kehadiran individu dari suku yang lainnya.
Dan ini bisa dilihat di mana mana tempat di seluruh wilayah basis TKI/TKW Malaysia.
Rasa kefanatikkan daerah menguasai mereka.
Dan bila rasa kefanatikkan daerah sudah menguasai dalam kehidupan seharian mereka maka akan selalu timbul Konflik dengan etnis lain.
Kecenderungan itu pasti ada.
Kecenderungan membelakangkan Rasa Nasionalisme mereka dengan mengedepankan rasa kedaerahan mereka.

Untuk info:
Sudah ada puluhan bentrokan yang memakan ratusan korban sesama anak TKI / antar etnis Indonesia di Malaysia.
Apakah ini tanda tanda PANCASILA dan BHINNEKA TUNGGAL IKA hanya dianggap sebagai hiasan buruk yang digantung di dinding?
Tidakkah mereka sadar bahwa rasa kefanatikkan daerah dan permusuhan antar daerah itu merugikan mereka sendiri.

Apakah rasa PAGUYUBAN yang mereka ciptakan untuk kebaikkan Etnis kedaerahannya itu tidak bisa membaur menjadi PAGUYUBAN KEBANGSAAN.?
Yang saling hormat menghormati dan guyup rukun sesama anak bangsa sesama satu darah dan satu tanah yaitu Tanah Indonesia ,di bawah panji panji PANCASILA dan disatukan dalam satu wadah yaitu PAGUYUBAN KEBANGSAAN yang didalamnya terkandung BHINNEKA TUNGGAL IKA.
Kenapa tiap tiap etnis ini hanya mementingkan egois masing masing sukunya sendiri.?

Apakah Jiwa Nasionalisme mereka sudah hilang?.apakah Idolelogi Pancasila yang mereka pelajari sudah musnah dalam daya ingatan mereka.?

citoxnew16

Tiap tiap anak suku ini memang sudah membikin Paguyuban tapi Paguyuban untuk kepentingan mereka sendiri.
Mereka hanya berinteraksi dengan suku yang lain melalui Patembayan.
Dimanakah rasa persatuan Indonesia Ini.
Seharusnya PERSATUAN INDONESIA harus mendarah daging dalam tubuh dan jiwa suku suku ini.
Bukan untuk Anak anak TKI dan TKW saja,tetapi untuk seluruh suku suku yang menyebar di seluruh pelosok Indonesia.Bahkan untuk seluruh suku suku Indonesia yang ada di Penjuru dunia.
Ibarat dalam satu badan,ada anggota badan yang terasa sakit maka anggota badan yang lain merasa kesakitannya juga.
Begitu juga Badan ini bila merasa geram marah atau senang maka anggota badan yang lain akan bertindak refleks menerjemahkannya.
Dan untuk memupuk rasa persaudaraan senasib dan sepenanggungan maka tiap hari anggota tangan menjaga dan merawat kebersihan anggota badan yang lain.

Begitu juga dalam kehidupan bernegara,
Rasa perbedaan daerah suku etnis adat dan budaya tidak akan menghalang kita untuk bertolerasansi,menggalang persatuan,berinteraksi memupuk kasih sayang dan menghormati sesama anak bangsa dan sesama warga negara bahwa kita harus menyadari dengan sportif bahwa kita ini dari Darah yang sama,bahasa yang sama,tanah yang sama,Bangsa yang sama,kepentingan yang sama,udara yang sama yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dan alat untuk menyatukan itu semua adalah Ideologi PANCASILA dan BHINNEKA TUNGGAl IKA.

Kemajemukan Indonesia tidak menghalang PERSATUAN INDONESIA selagi tiap tiap warga negara Menjadikan Pancasila sebagai landasan Ideologi nasional mereka.
Paguyuban kedaerahan harus menginduk kepada Paguyuban kebangsaan.
Dan bukannya Paguyuban Kedaerahan menjadikan Paguyuban daerah yang lain sebagai hubungan Patembayan semata mata saja.
Tapi sebagai PATEMBAYAN NASIONAL yang pada akhirnya akan menjelma menjadi PAGUYUBAN KEBANGSAAN.
Karena gabungan Patembayan nasional dan Paguyuban Kebangsaan akan Menciptakan rasa Persatuan Indonesia.

Barangkali kasus BALI NINE adalah contoh nyata ketidak kekompakkan rakyat Indonesia melakukan serangan balasan terhadap prime minister Tonny Abbot yang secara teranga terangan melecehkan kedaulatan Indonesia dengan mengungkit bantuan Tsunami.
Kenapa hanya sebagian rakyat Indonesia saja yang memprotes tindakan Tonny Abbot tersebut.
Tidak juga untuk rakyat Aceh,karena pada dasarnya rakyat Aceh hanya meradang tentang sumbangan Tsunami yang di ungkit tersebut tetapi rakyat Aceh hanya berdiam diri ketika Kedaulatan Indonesia di lecehkan oleh negara lain yang tidak ada hubungannya dengan masalah tanah mereka.

dedenew9

Paguyuban Kebangsaan sangat perlu,
Ideologi Nasional sangat perlu,
Landasan Pancasila sangat darurat diperlukan untuk menyatukan bangsa ini.
Biar seandainya ada anggota badan kita yang sakit maka anggota badan yang lain menolong secara spontanitas.
Biar seandainya ada saudara kita dari suku/daerah lain di lecehkan kita juga spontanitas menolongnya.
Apalagi Ini menyangkut kedaulatan Negara
Menyangkut seluruh badan kita.
Sama sama kita serentak mempertahankan dan membelanya.
Persatuan Indonesia adalah sangat Darurat.
Pancasila sudah dalam tahap TITIK NADIR.
Mari kita bertindak menyelamatkan Bangsa Ini sebelum terlambat.
Ini tidak lagi menyangkut ” BUKAN URUSAN SAYA ”
Tapi menyangkut harkat dan Martabat rakyat Indonesia.
Sudah menyangkut Kedaulatan dan harga diri negara kesatuan Republik Indonesia.

” Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh ”
Kita kurang bersatu padu melakukan protes terhadap pemerintah Australia karena kita sudah meninggalkan jauh Filsafat PANCASILA.
Jiwa patriotisme dan perasaan Nasionalisme tidak merata di setiap segala lapisan masyarakat.
Tapi hanya pada kalangan masyarakat tertentu saja.
Pada kasus kasus tertentu saja tapi tidak dalam kehidupan seharian kita.
Sudah saatnya kita BACK TO PANCASILA

PAGUYUBAN :
-Merupakan bentuk kehidupan bersama dimana angota anggotanya diikat oleh hubungan batin murni yang bersifat alamiah dan kekal.
Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan kesatuan batin yang sudah dikodratkan.
Kehidupan tersebut bisa dikatakan juga nyata dan terorganisir.
Ciri pokok Paguyuban:
-Intimate: hubungan menyeluruh yang mesra
-Private: hubungan yang bersifat pribadi
-Exlusife: hubungan tersebut hanya untuk “kita” tidak untuk orang lain diluar “kita”
Jenis Paguyuban:
-Paguyuban karena ikatan darah.
Didasarkan karena hubungan keturunan
-Paguyuban karena tempat,
didasarkan karena tempat tinggal yang berdekatan
-Paguyuban karena jiwa pikiran,
Didasarkan karena jiwa-pikiran dan Ideologi yang sama.
PATEMBAYAN:
-Merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok dan resmi untuk jangka waktu pendek,bersifat satu bentuk dalam pikiran belaka ( Imaginary )
Serta strukturnya bersifat mekanis sebagaimana diumpakan dalam sebuah mesin.
Adapun bentuk dalam kemauan asasi manusia terbagi menjadi dua antara lain:
1-WESENWILLE
Merupakan bentuk kemauan yang dikodratkan,timbul dari keseluruhan kehidupan alami
Dalam WESENWILLE perasaan,akan adalah kesatuan dan keduanya terikat pada kesatian hidup yang alamiah dan organisir.
Wessenwill selalu menimbulkan Paguyuban.
2-KURWILLE
Merupakan kemauan yang dipimpin berdasarkan akal.
KURWILLE adalah kemauan yang ditujukan kepada tujuan tujuan tertentu dan sifatnya rasional.
Kurwille selalu menjelma menjadi Patembayan.

citoxnew18
Setelelah mampir sejenak di Kedai Aceh tersebut,langkah kaki ini makin bersemangat menuju pintu restaurant yang ada papan nama ” Warung makan tempe penyet dan Bakso urat”
Huh….segala kelelahan naik bis 4 jam hilang sudah bila ada dua gadis manis menegur sapa sambil tersenyum malu mempersilahkan masuk duduk di meja paling pojok.
Es degan sudah melambai lambai sambil jakun yang naik turun naik dari tadi akan terasa nyaman menikmati es degan dan bakso urat di warung tersebut.
Dipojok meja yang sebelah sana lagi kelihatan sekawanan pemuda lagi bercengkerama sambil menikmati hidangan Pecel lele.
Dari loghat bahasanya,hati ini langsung menebak mereka dari daerah Lombok.

Persis di depan meja aku duduk,ada dua cewek berjilbab juga lagi menikmati Soto babad dan dari loghat bahasanya hati ini langsung menebak mereka berdua dari daerah Sumatera Utara.
Sambil menunggu pesanan Bakso urat yang menggoda seleraku,hati ini juga rasa bersyukur bisa melihat anak anak dari etnis Sasak dan etnis Batak sudi singgah ke warung jawa.
Karena pada dasarnya Warung Jawa langgananku itu bukan untuk khusus pelanggan dari Jawa saja tetapi untuk Semua pelanggan saudara saudara sebangsa dan setanah air.

Indonesia bukan hanya Jawa
Indonesia bukan hanya Sunda
Indonesia bukan hanya Bugis
Indonesia bukan hanya Batak
Indonesia bukan hanya Aceh
Tapi Indonesia adalah milik kita semua.
Indonesia adalah milik 1.128 suku bangsa yang menyebar di seluruh wilayah kepulauan Nusantara,
Yang berlandaskan PANCASILA dan UUD 1945.

By Patsus Lek Umar biro Kuala Lumpur
Gambar by Patsus Citox dan Patsus Dede Sherman

Share.

52 Komentar

    • Trimakasih untuk kisah menarik dari Patsus Lek Umar. Salam hangat buat Anda dan keluarga di KL. Kebetulan juga jika seorang dari kakak saya ada yang sedang bertugas di sekitar Serawak dan Sabah. Dan ada lagi satu perkumpulan kesukuan yang beliau ceritakan ada di daerah sana yang jumlahnya juga sangat buanyak adalah paguyuban masyarakat Toraja. Mereka tersebar di berbagai perkebunan, pertanian dan pasar2 rakyat. Bahkan ada juga keturunan mereka yang saat ini berpangkat perwira tinggi. Sayangnnya mayoritas anak2 TKI di sana banyak yg tidak bisa skolah karena tidak punya surat2 kependudukan yang resmi.

      • Lek U-mar Mentaras on

        Terimakasih atas kisah ceritanya dari kakak anda bung RAFALE212 @ sebenarnya di Sabah sarawak bisa mengurus surat surat kependudukan kalau orang tuanya ada dokumen resmi ( visa pekerja ).
        Ada 4 jenis kependudukan :
        1. Warga negara Malaysia / KTP merah ( warga negara tetap )
        -Seseorang yang lahir di wilayah Malaysia dan anak dari orang tua yang lahir di malaysia dan juga megang KTP merah
        -seseorang yang lahir di wilayah Malaysia dan anak dari orang tua yang megang KTP biru ( warga negara sementara )
        2.Warga negara Malaysia /KTP biru ( warga negara sementara ) yang sejatinya orang asing yang di bagi kependudukan sementara atas kemurahan hati pemerintah malaysia
        -seseorang yang lahir di wilayah malaysia dari orang tua yang hanya memegang visa pekerja
        3.Pekerja asing resmi/ megang visa pekerja
        -Para isteri dari warga asing yang mempunyai visa pekerja / resmi, berkahwin dengan warga negara Malaysia dan mempunyai anak,maka anaknya bisa megang KTP biru
        4.Para pekerja Asing resmi / visa resmi
        -Suami dan isteri yang mempunyai dokumen resmi/ visa pekerja resmi dan mempunyai anak,maka anaknya akan dapat dokumen yang resmi juga dan tempo dokumen si anak akan mengikuti tempo dokumen orang tuanya.
        Juga disediakan khusus tempat belajar untuk para anak anak pekerja resmi ini,bisa mendaftar di Konsul Jendral Indonesia terdekat.
        Imho…..

        • Trimakasih untuk info dan respons dari Bung Lek Umar. Semoga selalu sehat sejahtra di negri sebrang. Salam kenal juga buat Bung Yuda.

      • Hehehe … salam sejahterah bung lee u mar … lama tak saling sapa … terakhir di warung sebelah dulu kala … hehehe 😀

    • Lek U-mar Mentaras on

      Yang pening justru kerajaan Malaysia bung BEARBRAND @ Isu Sabah Sarawak ibarat di telan pahit di buang sayang.
      Mungkin kita tanda tanya,kenapa isu Sabah Sarawak tidak mendunia? Kenapa isu Aceh,Papua begitu mendunia?
      Jawabannya adalah Campur tangan asing.
      Dan Malaysia sangat royal menyogok.

  1. miris kalo sudah bicara sara keragaman budaya dan etnis di indonesia bisa jadi berkah sekaligus juga kutukan apabila rakyat indonesia masih terkotak kotak padahal sejarah sudah mencatat bahwa tonggak keberhasilan perjuangan kemerdekaan bangsa indonesia dimulai dari peristiwa berkumpulnya pemuda pemuda indonesia yang mempunyai rasa senasib dan sepenanggungan dalam suatu ikrar
    ” kami putra dan putri indonesia mengaku berbangsa satu bangsa Indonesia
    ” kami putra dan putri Indonesia mengaku bertanah air satu tanah air Indonesia
    “kami putra dan putri Indonesia berbahasa satu bahasa Indonesia

    ah sudahlah saya cuman berharap para orang tua, guru, alim ulama dan tokoh masyarakat agar sudi kiranya menyisipkan sedikit tentang rasa keindonesiaan kepada pewaris bangsa Indonesia..

    • Lek U-mar Mentaras on

      Yah benar bung NUGRAHA @ tidak cukupkah pengajaran dari politik adu domba Devide it empira yang sangat menakutkan itu.
      Dan Politik adu domba juga suatu serangan yang paling cepat dan memusnahkan.apalagi di Indonesia adalah sangat rawan dan sensitif soal beginian.
      Salam hangat bung….

    • Lek U-mar Mentaras on

      Kayaknya agak rumit itu bung TIMUR NUSAKAMBANGAN @ butuh gelombag ketiga untuk merealisikannya.
      Anda tahu maksud ane soal itu.
      Salam hangat…..

      • timur_nusakambangan on

        Iya bung. Saya coba mencermati arti gelombang ketiga yg anda maksud.
        salam hangat jg bung.
        ditggu goresan pena selanjutnya bung hehehe

  2. zaman sukarno kita di ajari yg namanya pansila dan arti dari pancasila itu kalo di jabarkan adalah kebersamaan,gotong royong

    dari semangat gotong royong,dan di landasi semangat kebersamaan itulah rasa persatuan dan kesatuan akan muncul di dalam sebuah bangsa dan negara

    setelah sukarno lengser dan suharto naik,dimana arah politik naik berubah haluan. yang mana zaman sukarno lebih cenderung ke sosialis berubah menjadi demokratis liberal yg lebih mengedepankan kepentingan individualisme yg menyuburkan semangat keakuan.

    hal itu semakin rusak ketika semangat gotong royong sedikit demi sedikit bergeser ke arah semangat kapitalisme yg di mana no free for lunch,ga ada itu kerja gratis,time is money dan hal itu di perparah dengan ham

    bom waktu yang akan muncul kedepanya adalah otonomi daerah,otonomi daerah ternyata malah menyuburkan semangat kesukuan atau semangat sara

    dan ketika kelak sebuah daerah otonomi maju atau banyak daerah yg maju dan ketika pusat tidak bisa mengontrol atau boleh di bilang kalah pamor dengan daerah bisa jadi hal itu akan berdampak dangat buruk karena daerah daerah yg maju ketika semangat sara yg di kedepankan, hakikatnya seperti jaman kerajaan kerajaan kecil nusantara yg bangga akan sara nya,bersaing dan bahksn saling memperlemah.

    kalau indonesia ingin maju,indonesia harus kembali kepada pancasila,menggenggam platform bersama yaitu bhineka tunggal ika dan menempatkan pancasila sebagai landasan gerak,falsafah hidup berbangsa dan bernegara sekaligus menempatkan pamcasila sebagai ideologi bangsa dan sumber dari segala sumber hukum. dan yg tidak kalah pentingnya adalah counter attack terhadap infiltrasi isme asing baik dari barat atau dati timur

  3. zaman sukarno kita di ajari yg namanya pancasila dan arti dari pancasila itu kalo di jabarkan adalah kebersamaan,gotong royong

    dari semangat gotong royong,dan di landasi semangat kebersamaan itulah rasa persatuan dan kesatuan akan muncul di dalam sebuah bangsa dan negara dan dari semangat persatuan dan kesatuan itulah yg akan membentuk bhineka tunggal ika

    setelah sukarno lengser dan suharto naik,dimana arah politik berubah haluan. yang mana zaman sukarno lebih cenderung ke sosialis berubah menjadi demokratis liberal yg lebih mengedepankan kepentingan individual,kapital,sekulerisme yg menyuburkan semangat keakuan.

    hal itu semakin rusak ketika semangat gotong royong sedikit demi sedikit bergeser ke arah semangat kapitalisme,sekulerisme dan liberalisme yg di mana no free for lunch,ga ada itu kerja gratis,time is money dan hal itu di perparah dengan ham

    bom waktu yang akan muncul kedepanya adalah otonomi daerah,otonomi daerah ternyata malah menyuburkan semangat kesukuan atau semangat sara

    dan ketika kelak sebuah daerah otonomi maju atau banyak daerah yg maju dan ketika pusat tidak bisa mengontrol atau boleh di bilang kalah pamor dengan daerah bisa jadi hal itu akan berdampak sangat buruk karena daerah daerah yg maju ketika semangat sara yg di kedepankan, hakikatnya seperti jaman kerajaan kerajaan kecil nusantara yg bangga akan sara nya,bersaing dan bahkan saling memperlemah.

    kalau indonesia ingin maju,indonesia harus kembali kepada pancasila,menggenggam platform bersama yaitu bhineka tunggal ika dan menempatkan pancasila sebagai landasan gerak,falsafah hidup berbangsa dan bernegara sekaligus menempatkan pamcasila sebagai ideologi bangsa dan sumber dari segala sumber hukum. dan yg tidak kalah pentingnya adalah counter attack terhadap infiltrasi akan isme asing baik dari barat atau dati timur

    • Lek U-mar Mentaras on

      Betul bung BRE WENGKER @ fahaman Demokrasi liberal sudah mendarah daging di segenap lapisan masyarakat kita.
      Demokrasi Liberal di telan mentah mentah dan seakan akan menyambung kembali politik partikelir peninggalan penjajah Belanda yang notabene sudah sangat meng-Indonesia.
      Bangsa ini harus mempunyai jati sendiri,
      Bangsa ini harus mempunyai Demokrasi sendiri yaitu Demokrasi Pancasila yang berdasarkan permusyawaratan dan mufakat.
      Otonomi daerah ada untung dan ruginya.kebaikannya hanya sementara,tapi akan menimbulkan benih benih ketidak puasan daerah lain untuk berdiri sama tinggi duduk sama rendah.
      Jawabanya adalah pemerataan pembangunan,dan bukannya melempar tanggung jawab kepada daerah lain tapi daerah yang lain pula tidak di urus.
      Kenapa mesti menunggu daerah itu melakukan makar baru pemerintah bertindak.
      -Sila Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia
      Sudah menuntunnya.tinggal bagaimana mau menjalankannya.
      Cmiiw
      Salam hangat…..

    • Lek U-mar Mentaras on

      Kalau soal LOGO itu urusan bung NAGA SAMUDERA yah bung PATRIOT @ salam hangat bung…..
      Ngomong ngomong nick name PATRIOT ini kok seperti familiar bener.bukan karena namanya tapi karena gaya bahasanya.
      Hehehe…

  4. Keadaan inilah yg kita hadapi sekarang,,rasa kedaerahan yg berlebihan kareana masyarakat capek dengan kondisi pemerintahan,,org indonesia di luar negeri malu mengaku sebagai org indonesia karena pemerintah tidak pernah memberi kebanggaan kepada rakyatnya selain korupsi yg juara dunia,,akhirnya masyarakat lebih menonjolkan kedaerahanya di banding negaranya karena malu dgn kebobrokan pemerintahanya,,rasa nasionalisme terkikis oleh rasa kepercayaan yg tidak ada ke pemerintah,,belakangan ini semua berita di media di dominasi oleh kegaduhan politik dan aparat negara tidak ada berita yg membanggakan rakyatnya tidak ada berita tentang prestasi negara,,

    • Semoga kedepan pemerintah dapat berbuat lebih untuk rakyatnya untuk kemakmuran seluruh rakyat indonesia,,jayalah negaraku jayalah bangsaku INDONESIA

    • Lek U-mar Mentaras on

      Guru kencing berdiri murid kencing berlari yah bung ANAK RANTAU @ tapi masih belum terlambat untuk kita berjuang membenahinya.
      Salam hangat bung…..

  5. Wiro murid Shinto Gendheng on

    Bersatu kita teguh (kuat) Bercerai kita Runtuh (lemah atau hancur) itu adalah kenyataan bukan cuma peribahasa, dimana kita bisa ambil jalan dari dua pilihan yang ada. NKRI ibarat Gadis jelita yang dlm masa proses pendewasaan, sehingga perlu ditanamkan pada smua warga negara tentang berbangsa dan PANCASILA. Sejarah bangsa ini merdeka karena perjuangan dan sikap berbangsa rakyat Indonesia yang dilakukan para pendahulu kita, kita smua perlu merenung dan segera membenahi. Saya ingat kakek saya yang begitu bangga dan selalu menanamkan jiwa Pancasila dr kecil lewat dongeng dan contoh perbuatan. Seharusny ini ditanamkan ke generasi muda di sekolah, di tempat ibadah lewat kotbah2 para pemuka agama smua, kegiatan lingkungan atau masyarakat. Dan kuharap pemimpin negara ini bisa menjadi Negarawan yang dewasa dan menjadi contoh yang baik, demi kepentingan NKRI dan anak cucu dan generasi mendatang.m

    • Lek U-mar Mentaras on

      “Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh”.
      Ibarat dalam ajaran agama dan kitab suci yang berisi panduan,nasehat,pedoman,tuntunan,tuntutan,larangan dan perintah…. semuanya adalah sebagai untuk pengingat kepada setiap insan dan mahluk hidup,betapa manusia itu mudah lupa dengan sifat bangga diri dan mudah larut.
      Sebagai manusia Indonesia yang mencita citakan kebesaran dan kemakmuran rakyatnya,para pejuang 45 terdahulu berhasil menyusun panduan dan pedoman berupa PANCASILA dan UUD 1945 untuk membekalkan rakyatnya suatu Ideologi Made in Indonesia merangkumi semua kemajemukan berbagai bagai jenis suku bangsa ini yaitu dengan IDEOLOGI PANCASILA sebagai pegangan hidup bangsa ini,yang mana kalau kita jauh meninggalkannya maka kemusnahan Nusantara ini siap menunggu kita.
      Salam hangat bung…..WSMG

  6. Pilihan untuk mencukupi hidup di negari orang memang menafikan hubungan kebangsaan. Kewilayahan dan ketrerikatan yang tiada itu nampak menunjukkan kelompok yang tersegmentasi. Tapi bukan berarti mereka akan berfikir parsial pada keadaan tertentu! Saya yakin panggilan jiwa itu alami, dan pada tingkat konflik tertentu kepaduan itu akan muncul juga. Meski gesekan antara kelompok juga tidak bisa dinafikan namun bahasa keindonesiaan akan menjadi pemahaman masing-masing dalam setiap masalah. Imho….salam tabik

    • Lek U-mar Mentaras on

      Justru dari kacamata ane,ane lihat ini suatu kelemahan kita bung BLAZE @ menunggu panggilan Darurat di saat harga diri bangsa ini di lecehkan adalah sangat bagus dan nasionalisme tapi hanya untuk seketika.
      Melatih kewaspadaan adalah syarat mutlak kekuatan suatu bangsa.
      Dengan cara mengamalkan kehidupan berPANCASILA adalah seperti kita melatih badan kita atau berolahraga setiap hari untuk menghasilkan stamina yang senantiasa fit.
      Dan ini sangat baik daripada kita mengalami kesakitan baru kita rajin berolah raga.
      Mengamalkan kehidupan berPANCASILA akan memupuk kebersamaan,keguyup rukunan,rasa persatuan di bawah satu rasa yaitu nasional,rasa senasib dan sepenanggungan,rasa toleransi yang teramat tinggi dan selanjutnya akan menjelma menjadi rasa satu hati dan satu jiwa yang sewaktu waktu semua etnis akan bersedia dengan satu suara yaitu suara Indonesia.
      Rasa Nasionalis harus di atas rasa golongan dalam kehidupan seharian.
      Karena rasa Nasionalis sudah mencakupi seluruh rasa golongan dan suku itu sendiri,dan rasa golongan atau suku itu belum tentu bisa menggapai rasa nasionalisme itu sendiri terutama pada kasus kasus tertentu.
      Jiwa yang sehat adalah hasil dari pemikiran yang sehat dan prinsip yang mulia yang tertanam setiap waktu
      Raga yang sehat adalah hasil dari pola hidup yang tersusun rapi terarah dan melakukan penjagaan diri setiap hari.
      Walaupun badan kita sakit tapi kita sudah kuat dari segi emosional.
      *begitu juga dengan jiwa PANCASILA,BHINNEKA TUNGGAL IKA
      Bila diamalkan dalam keseharian kehidupan kita,bukan hanya menghasilkan jiwa jiwa Pancasilais saja tapi akan menghasilkan Sumber Daya Manusia Indonesia yang mumpuni dan tahan banting.
      *Jadi kita tidak usah menunggu keadaan Darurat atau menunggu Negara ini dilecehkan oleh negara lain baru kita bertindak alamiah mempertahankannya.
      Karena kualitas Sumber daya manusia yang berlatih dalam kehidupan sehari hari pasti akan lebih kuat dan lebih bersedia daripada kualitas Sumber daya manusia yang hanya timbul sekali sekala.
      *Tawuran juga adalah bentuk emosional alamiah sepontanitas,
      Tapi antara tawuran orang yang berlatih bela diri setiap hari dan tawuran orang yang tidak pernah berlatih bela diri tentu akan lain kadarnya.
      Hehehe….
      Salam tabik juga bung untuk anda…..

  7. blackhawkdown on

    Gue juga ngalamin kaya gini, gw pernah gawe di salah satu kapal pesiar milik USA (carnival group) selama 6 kontrak/7 tahun . Mayoritas crew adalah Indonesia.
    Kalau kerja bersatu tapi kalau nongkrong ya gitu … Geng bali, geng jawa, geng madura, geng batak, geng sunda ngumpul masing2 + genk jakarta (minoritas hehehe)
    Gue sih maklumin aja karena suku2 itu kalau curhat curhatan and bergaul ya harus pakai bahasa ibu mereka , lebih plong/lega gitu loh….susah bagi mereka bicara 24 jam pakai bahasa Indonesia donk. Kesamaan budaya kampung halaman juga kan.
    Ada kenalan orang bali bahasa Indonesia dengan logat bali yg kentaaal sekali, waduh gw yg besar di Jakarta jadi ngga ngerti mending ngomong bahasa inggris baru gw ngerti..
    Jadi mengenai perantauan di mMalaysia ya saya ngerti banget kenapa mereka genk genk antar suku…

    • Lek U-mar Mentaras on

      Terimakasih juga bung BLACKHAWK atas pengalaman pribadinya di sini.
      Apa yang anda rasakan itu juga pernah ane alami.
      Bahkan ane mengalaminya lebih dari 19 tahun.
      Hidup di tengah tengah mayoritas akan membuat kita rasa kurang percaya diri.tapi itu bukan sebuah halangan bagi kita menunjukkan sikap kedewasaan kita sebagai sesama insan dan sesama warga negara Indonesia.
      Individu yang baik adalah individu yang bisa menerima kita dari mana kita datang.
      Pada dasarnya sifat kebaikkan yang ada dalam diri kita jugalah yang akan membuat mereka berasa menghargai dan menghormati kita.
      Bila mereka sudah memiliki rasa itu,sepanjang individu tersebut juga bersifat baik maka ane yakin individu tersebut akan ngobrol dengan bahasa Indonesia dengan kita untuk menghormati kita.
      Dalam kasus ini,kita lihat dulu perbandingan mayoritas atau minoritasnya.
      Kalau kita sendirian ditengah tengah mayoritas otomatis kita harus beradaptasi dengan mereka.
      Kalau perbandingannya fifty fifty maka jalan tengah tengahnya kita harus berani menimbulkan rasa nasionalisme baik dari segi komunikasi atau sikap hidup seharian.
      Bukankah sila kedua PANCASILA mengajar bagaimana kita menjadi manusia yang adil dan beradab,beretika,bernilai luhur dan norma susila.
      individu mayoritas yang tidak menghormati kita atau susah diajak bersatu belum tentu mewakili kumpulan atau etnisnya.
      Dalam hal ini kita yang harus bijak menentukannya dan tak jemu senantiasa memberi contoh yang baik,tauladan yang baik.Rasa persatuan diatas segala galanya….karena didalamnya berisi kemanusiaan sekaligus kekuatan.
      Imho….capek jari mijiti hp.hehehe….
      Salam hangat bung….

  8. Rasa kebersamaan akan lahir ketika suatu komunitas pernah merasa susah bersama. Oleh karena itu sebelum adanya pemerataan pembangunan atau pemerataan rasa “kesusahan” oleh pemerintah maka rasa kebersamaan sulit lahir! Pemerataan kesusahan contohnya bagai mana orang papua merasa bahwa orang jakarta juga merasakan kesusahan mereka, atau bagai mana cara pemerintah membuat orang jawa barat merasakan susahnya orang lampung, sehingga mereka tak perlu ke jabar atau jkt tuk cari makan dgn cara gak benar!!! Paling mudah cara pemerataan kesusahan adalah menciptakan musuh bersama seperti penjajahan, komunis, teroris dll.

    • Lek U-mar Mentaras on

      Terimakasih opininya bung PANJI TENGKORAK @
      Pendirian anda memang akan berkesan tapi hanya dalam jangka yang pendek.
      Kesusahan akan menciptakan rasa kebersamaan,sesudah itu kalau sudah senang yakinkah anda suasana kebersamaan itu masih utuh.
      Sudah ada ribuan contoh,tidak usah jauh jauh mencari contoh melihat para wakil rakyat atau presiden sendiri.kehidupan nyata itu ada di depan mata kita dalam lingkungan kita sendiri bahkan dalam kehidupan rumah tangga kita sendiri bagi yang pernah mengalaminya.
      Dalam keadaan susah,sudah lazim sifat manusia yang berjuang dan bersatu hati berikrar bersama sama.karena pada dasarnya sifat senasib akan melahirkan sifat sepenanggungan,sifat sepenanggungan akan melahirkan sifat kebersamaan.
      Tapi apakah keadaan satu hati itu akan langgeng dan berterusan bila kesenangan bisa di raih bersama sama……
      Tapi apakah keadaan satu jiwa itu akan abadi dan selamanya bila kemakmuran di capai bersama sama…..
      Tidak…….
      Jawabannya bisa tidak dan bisa iya tapi memerlukan komitment yang terus menerus dan persatuan.Dan komitment itu akan kembali juga kepada Ideologi PANCASILA.

      Sudah lazim juga sifat manusia yang mempunyai sifat serakah dan tamak.
      Akankan bila rakyat DKI Jakarta merasakan kesusahan rakyat Papua maka sikap kebersamaan itu akan masih terlaksana……
      Akankah bila rakyat Jawa barat ikut merasakan kesusahan rakyat Lampung maka kemakmuran bisa dicapai bersama sama……
      Tidak……
      Jawabannya Tidak dan juga bisa iya tapi memerlukan revolusi menyeluruh yang meliputi semua bidang dan semua aspek dalam hal kemasyarakatan dan bernegara.
      Dan komitment itu akan kembali lagi ke Ideologi PANCASILA……
      Tindakan atau perbuatan yang sesuai adalah KESADARAN HIDUP BERNEGARA……
      Tanpa kesadaran masing masing fihak maka rasa kebersamaan dalam kesusahan itu akan stop sampai disitu saja.
      Kesadaran adalah titik tertinggi sikap manusia,sikap manusia Indonesia,sikap hidup bernegara.
      Kesadaran bagi rakyat Papua adalah dengan mengakui dengan kenyataan bahwa tanah Papua adalah masih dalam wilayah NKRI.
      Kesadaran rakyat papua yang menerima dengan kenyataan bahwa di luar sana bukan semua nasib saudara mereka mulus makmur seperti yang mereka bayangkan.
      Bahwa masih ada rakyat di pulau Jawa yang mereka benci selama ini juga ada yang kelaparan dan tertindas sama seperti mereka..
      Bahwa ada rakyat di daerah Ibu Kota Jakarta masih ada rakyat yang Kelaparan dan juga di jahili.
      Kesadaran rakyat papua harus dibuka pintunya…
      Dan cara membukanya adalah dengan pemerataan pembangunan dan sifat kejujuran.
      Dan sifat kejujuran itu ada dalam semua Sila PANCASILA……
      Juga rakyat Lampung perlu sadar atau juga rakyat mana mana daerah di seluruh pelosok Indonesia, bahwa Kesempitan hidup itu ada di mana mana di seluruh Indonesia……
      Tapi bukan dengan cara datang ke Jakarta dengan menerjemahkan rasa ketidak puasan hati dengan cara membegal atau bertindak menyakiti masyarakat setempat.
      Itu bukan menanggung kesusahan bersama sama namanya,tapi murni kriminal.
      Kesadaran itu kurang……
      Kesadaran itu hampir tidak ada…..
      Wawasan Nusantara itu cuma dijadikan simbol….
      Ideologi Nasional cuma sebagai igauan…..
      Cara menunjukkan sikap Patriotisme itu bukan di saat susah saja…..
      Cara melampiaskan rasa Nasionalisme itu bukan disaat harga diri bangsa ini diinjak injak oleh negara lain…..
      Itu jiwa Patriotisme karbitan namanya……
      Itu jiwa Nasionalisme mie Instant namanya…..
      Mereka tidak faham apa itu PANCASILA dan KEHIDUPAN BERNEGARA…..
      Mereka belum sadar tentang KESADARAN NASIONAL……
      Mereka hanya bersifat kesukuan…..
      Dan cenderung menjudge suku yang dianggap makmur oleh suku mereka….
      Mereka tidak tahu suku yang mereka judge itu sebenarnya kenyataannya lebih pahit…..

      Hubungan antara daerah dan pusat bukan seperti hubungan majikan dan kuli.bukan seperti hubungan antara antara raja dan pembayar upeti,juga bukan hubungan antara yang kaya dan yang miskin.

  9. Begitulah uniknya Indonesia… Budaya… adat… bahasa…. Kedaerahan…. begitu kental melekat, mereka sangat menjunjung tinggi identitas daerah Untuk mencari Penghidupan, tapi ada satu kesamaan yg membuat tali persatuan tetap terjamin… kearifan nusantara..itulah . ciri khas Indonesia. , saya belum pernah keluar negri. hanya beruntung bisa menjelajah negri , Sumatera, Kalimantan , Sulawesi , Ntt, Mereka sangat memahami arti kearipan Nusantara dan mereka langsung Sepakat kata begitu keindonesian tersentuh.. memang disamping sejarah panjang kolonialisme…. juga tidak lepas dari hebatnya tokoh tokoh Pejuang Nusantara… suwon Lek Umar… Sangat bermakna untuk Indonesia

  10. munculnya konflik diantara mereka bisa jadi merupakan efek nyata dari kebijakan diskriminatif pemerintah kerajaan malay yg sangat membeda-bedakan golongan etnis, yg otomatis menimpa saudara-saudara kita disana. rasa tidak nyaman yg diperoleh warga kita dari orang-orang disekitarnya telah menekan mereka untuk paling tidak mempercayai orang yg se bahasa. ditambah lagi dgn minimnya informasi yg mereka dapat.

    pemerintah bisa mencarikan sosok pemimpin informal mungkin, yg bisa di terima oleh semua kelompok disana dan mengembalikan kenyamanan diantara mereka, serta menumbuhkan kembali pemahaman bahwa rasa kebersamaan sesama saudara se tanah air akan membantu meringankan beban sesama anak bangsa.

    untuk sabah dan serawak: selamat datang di NKRI.

    • Lek U-mar Mentaras on

      Pada pendapat ane justru kebalikkannya ,rakyat negara kita yang lebih memperburuk keadaan bung WAWAN.
      Ada istilah “Lain ladang lain belalang,lain lubuk lain ikannya”
      Kenapa kita mesti menciptakan suasana yang kondusif dengan ikut2an kehidupan berpuak puak berkaum kaum bergolongan golongan…..
      Pada dasarnya rakyat malaysia lebih suka melihat rakyat kita disana hidup rukun sesama rakyat Indonesia dan juga sesama rakyat Malaysia.
      Politik di Indonesia kenapa harus dibawa bawa ke kehidupan alam pekerjaan TKI yang notabene adalah para pencari rejeki yang halal.
      Sama seperti di dalam negara Indonesia,tentu kita tidak mau kehidupan berpolitik di negara lain dibawa masuk oleh WNA ke Indonesia.
      Mereka akan sharing apa saja bentuk budaya yang negatif dan juga bentuk kehidupan yang negatif masuk ke negara mereka.begitu juga dengan negara kita akan mati matian menyaring sesuatu yang negatif dari luar.
      Imho…..
      Salam hangat…

    • Lek U-mar Mentaras on

      Hehehe….
      Kan ane cuma lulusan SD bung ABANG SAYANG.
      Yah jelas jauh beda dengan Bung YAYAN yang CEO dan berpendidikan tinggi.
      Atau anda sudi mengajar ane cara bikin artikel yang Nyaman?
      Salam hangat untuk anda…..

    • Lek U-mar Mentaras on

      Waalaikum salam bung WONGDESO@ cuma coretan sebelum tidur kok bung…..
      Sebenarnya ane ngawur saja….
      Kalau mau melempar panci yah silakan bung….
      Hehehe…
      Salam hangat….

  11. Sangatlah miris liat sesama TKI saling berselisih, dulu di klang ada bentrok sesama tki satu dr aceh satu dr lombok, dan pasti ada tumpah darah disitu blm lama satu bulan lalu ada orang jawa yg di tusuk dan pelakunya adalah dr aceh. pemerintah malysia keliatanya pandai memetak2 kan suku disini dan di bumbui konflik jd saling terpecah. jaya buat NKRI

    • Lek U-mar Mentaras on

      Ane juga orang KLANG loh bung SEKIPPER @ penghuni tetap….hehehe.
      Ane berani mencoret tulisan ini karena ane sudah melihat dan terjun ditengah2 etnis mereka sendiri juga mempelajari karakter serta sifat kehidupan kedaerahan mereka,bahkan ane sudah mempelajarinya jauh ke kampung halaman mereka di Indonesia masing2 suku yang anda sebutkan diatas.
      Coretan panjang lebar artikel ane diatas adalah mewakili segala galanya juga sebagai kisah nyata…..
      Salam hangat bung…..

  12. Terima kasih atas artikel nya Lek Umar,walaupun saya belum pernah ke luar negeri,akan tetapi mendengarkan kisah tetanggaku yg kebanyakan menjadi TKI/TKW,saya rasa semua berakhir sama,walaupun pergi nun jauh di sana dg pendapatan yg tinggi dan bisa di katakan bisa hidup mewah,masih terasa aman dan nyaman hidup di NKRI ini …mohon ma’af jika ada ucapan yg salah…

  13. Lek U-mar Mentaras on

    Kok tumben bung MIRZA bukan lagi spesial pertamaxa? Hehehe…..
    Setiap bayi yang lahir ke dunia akan membawa dua beban:
    -Nasib hidupnya
    -Tanggung jawabnya
    Nasib hidupnya akan ditentukan oleh garis garis tangan kehidupannya.
    Tanggung jawabnya ditentukan oleh ihtiyar hidupnya.
    Pernah mendengar pepatah ini:
    “Semakin kuat seseorang itu membawa beban maka semakin berat tanggung jawab yang diangkat”
    “Semakin istimewa seseorang itu diberi kelebihan maka semakin besar tanggung jawab yang dipikul”
    * Dua pepatah yang mengajar manusia tentang hubungan antara manusia – manusia dan hubungan antara Manusia – Tuhan.
    Manusia diciptakan dengan menerima lain lain cobaan.
    Manusia juga diciptakan dengan lain lain kadar.
    Ada kalanya sesuatu kadar itu seakan akan tercipta tidak adil…
    Ada kalanya cobaan itu seakan akan di luar kemampuan manusia itu sendiri….
    Tapi semua itu sebenarnya Yang Maha Pencipta sudah menakar kemampuan untuk kita sendiri.
    Dan akan terjadilah nasib manusia yang berbeda beda antara satu sama lain.
    Karena pada dasarnya kemampuan setiap manusia juga tidak sama.
    Dan sudah tentu cara menterjemahkan dan cara memperbaiki nasib seseorang itu juga tidak sama sesuai kadarnya dan garis kehidupannya masing masing….
    Ada yang pantas ada juga yang berliku.
    Ada juga yang meraihnya dengan senang dan ada juga dengan perjuangan yang panjang….
    Yah….
    Nasib ada di badan masing masing.
    Entah dengan jalan merubahnya di kampung halaman sendiri atau dengan jalan merubahnya di tempat yang jauh atau di perantauan.
    Atau dengan jalan pasrah saja dan tidak mau berjuang mengenainya.
    Tapi yang jelas titik tujuan ihtiyar itu tetap menuju tempat yang sama walaupun dengan jalan berbeda.
    Titik tujuan itu adalah keberuntungan.
    Ihktiyar itu sikap tanggung jawab kita terhadap nasib kita sendiri.
    Tanggung jawab kepada diri kita sendiri dan juga tanggung jawab kita kepada TUHAN.
    Dan keberuntungan itu akan dapat dicapai dengan kebarokahan.
    Jalan masing masing manusia tidak sama tapi memiliki tujuan yang sama,yaitu keberuntungan dan kebarokahan.
    “Pergilah kau ke ujung dunia tapi bila keberuntungan itu belum bisa kau capai niscaya kau akan tidak akan berpaling lagi kebelakang”.
    * tiap jalan seseorang itu berbeda
    Ada yang karena hati nuraninya
    Ada yang karena terpaksa
    Ada yang karena dipaksa oleh keadaan
    Ada juga karena menuruti kehendaknya
    Karena didalamnya berisi tanggung jawab yang dibawanya sejak lahir kedunia lagi.
    Bekerja di luar negara adalah juga karena salah satu faktor diatas.
    Itu semua adalah karena faktor tuntutan hidup.
    Membawa beban masing masing garis tangan kehidupannya.
    Melaksanakan tanggung jawabnya masing masing.
    -jalannya berbeda beda tapi tujuannya masing masing tetap sama.
    “Hujan batu di negeri sendiri lebih baik daripada hujan emas di negeri orang”
    Salam bung hangat bung MIRZA……

  14. Seru juga tu jadi REPUBLIK MALAYSIA… tpi sayang tak akan terpenuhi selagi eyangnya masih ada…. sabah, sarawak merdeka atau gabung NKRI….. hahahahaha

Leave A Reply