Catatan Seorang Chef Part 13

16

APALAH ARTI SEBUAH NAMA

yayan33
Ungkapan kondang yang pernah dibuat oleh mendiang Williams Shakespare itu amat melegenda di seluruh dunia. Dalam konteks tertentu, kalimat itu bisa jadi menemukan kebenarannya. Tapi adakalanya justru sepenggal nama amatlah berarti dan mampu mencitrakan suatu kharisma atau wibawa..! Saya tidak ingin mengaitkannya dengan sosok personaliti siapapun. Saya hanya ingin lebih melihat sebuah kata tatkala disematkan sebagai nama sebuah kapal perang..!

Semua sudah maklum bahwa beberapa waktu dulu, kita pernah mengakuisisi asset militer berupa 3 unit kapal perang yang tidak jadi dibeli oleh Kerajaan Brunei Darussalam dari BAE System, Inggris.
Di Indonesia, ketiga kapal tersebut mendapat sebutan sebagai Bung Tomo Class, karena kapal pertama yang kita resmikan memang memakai nama salah seorang pahlawan kesohor dari Surabaya, Bung Tomo, KRI Bung Tomo 357..! Adapun kapal kedua yaitu KRI John Lie 358. Dan yang paling fenomenal, tak lain adalah KRI Usman Harun 359..!

Dikatakan paling fenomenal karena mulai dari proses penamaannya hingga kedatangannya ke tanah air, KRI Usman Harun 359 telah dan senantiasa mendapat perhatian penuh dari seluruh khalayak baik di Indonesia maupun Singapore..! Hehehe..!
Sebagai kilas balik, Usman dan Harun adalah dua anggota pasukan elit TNI yang ditugaskan untuk melakukan penyusupan dan penghancuran titik-titik penting di Singapore, saat kita masih berkonfrontasi dulu..! Tidak heran, meskipun di Indonesia kedua tokoh tersebut dianugerahi sebagai pahlawan Nasional, namun di Singapore, keduanya tak lebih hanya dikenali sebagai sosok teroris yang amat sadis..!
Berangkat dari fakta sejarah inilah, pemerintah Singapore melarang keras kehadiran KRI Usman Harun merapat dan hadir di perairan seantero tanah Temasek..!

Ironisnya, bermula dari sikap benci dan dendam ini pula, kini rakyat Singapore lebih mengenali kapal KRI John Lie 358 sebagai kapal perang KRI Usman Harun Class, bukan lagi sebagai KRI Bung Tomo Class, sebagaimana Indonesia telah menamainya secara resmi..!
Tiga hari kehadirannya bersama KRI Tombak, sebuah kapal dari jenis KCR 60 buatan PT PAL Surabaya, KRI John Lie 358 mendapat sambutan hangat dari para pengunjung. Bahkan bisa dibilang, KRI John Lie 358 sebagai sosok celebritis yang mampu tampil menawan sebagai bintang disamping bintang lainnya dari Amerika Serikat, USS Forth Worth, dalam ajang pameran dan kongres pertahanan laut di Singapore, IMDEX Asia 2015 yang baru lalu..!

yayan34

Yang lebih membanggakan dan kian menggemaskan, adalah apa yang disajikan oleh para awak dari kedua KRI tersebut. Manakala kapal-kapal dari negara lain sibuk mengekspose otot-otot senjatanya,
KRI kita justru tampil dengan berbagai atraksi tari dan budaya nasional Indonesia lainnya. Hadirin pun terkesiap, tidak terasa titik air mata haru berlinang di antara sudut mata para pengunjung.
Tarian itu begitu indah dan gagah, seakan menggambarkan karakter Indonesia yang sebenarnya. Meski harus tampil sebagai duta dalam sebuah ajang pameran senjata, duta-duta bangsa ini lebih memilih tampil humanis, mengangkat tema peradaban bangsa Nusantara yang luhur..!

Terbukti, sajian budaya itu ternyata telah mampu mengenalkan realita Indonesia pada setiap pengunjung yang datang. Bahkan rakyat Singapore sendiri banyak yang mulai memahami sosok dan peran Usman Harun yang sebenarnya. Mereka adalah pahlawan, bukan teroris..!

Kini tirai perhelatan akbar The International Maritime Defense Expo (IMDEX Asia)2015 itu telah ditutup, namun gaung dan pesona Usman Harun masih terus menebarkan pesonanya yang menggema. KRI Jhon Lie dan KRI Tombak yang menerima amanat sebagai duta bangsa ternyata telah berhasil menancapkan pengaruhnya begitu dalam.
Meski nama mereka diabaikan, namun semuanya bangga, karena Usman Harun telah kian melegenda..!

Changi Naval Base yang kembali sunyi, menjadi saksi kehadiran ribuan langkah yang kembali beranjak. Walau tiada bertapak, tapi catatannya tersemat di awan-awan yang berarak..!
Andai kelak ada skoci yang datang, itulah aku pembawa pesan harum mengalun, bersama sosok yang senantiasa kau campak, Usman Harun..!

Ya, akulah Usman Harun, bukan lagi John Lie dan bukan juga Bung Tomo..! Akulah Usman Harun..!

deddy22

SALUT UNTUK WANITA INDONESIA
Hotel kami kembali terpilih sebagai pusat akomodasi perhelatan international. Kali ini event yang akan digelar besok adalah Asean Regional Forum Disaster Relief Exercise/ARF DirEx 2015, yakni forum pertukaran keahlian dan pengalaman dalam bidang bantuan dan pertolongan pada korban bencana alam, kecelakaan dan perang..! Sebagai tuan rumah, Malaysia akan berduet dengan China..!

Pemandangan yang paling mencolok mata justru terlihat pada masing-masing delegasi. Karena dari sekian banyak delegasi, ternyata delegasi Indonesialah yang paling banyak dihuni oleh kaum hawa..!
Kontan, perhatianpun lebih banyak tertuju pada delegasi kita. Selain cantik-cantik, ternyata mereka juga sangat smart, sigap, kuat, terampil dan cekatan..! Soal bahasa Inggris..? Hehehe..! Lumayan, it’s fluent enough..!
Kebetulan tadi mereka gak nyangka kalau saya juga orang Indonesia, jadi sempat bertegur sapa dan berbincang dengan bahasa Inggris. Salut..!
Selamat berbagi ilmu dan pengetahuan, semoga bermanfaat bagi seluruh umat manusia. Aamiin..

dedenew37

AIR MATAKU LURUH DI SCHIPHOL..!
Agustus 1992, langit Amsterdam cerah ketika kami menjamu para undangan menikmati hidangan kuliner Indonesia, hasil racikan keluarga kami.
Tetamu yang datang pun bukan sekedar dari Amsterdam, Roterdam atau kota-kota lain di Holland, malahan konon ada yang datang dari Belgium, Luxemburg, French, Germany, Austria, Italy, Spain, dan lain-lain.

Hehehe..! Kedengarannya sangat wah, dan datang dari tempat yang jauh-jauh. Namun tidak demikian sebenarnya. Nama-nama negara Eropa tersebut, ternyata saling berdekatan dan memiliki konektivitas transportasi yang sangat baik, sehingga hampir tidak ada masalah sama sekali tentang suatu jarak..! Bayangkan dengan Indonesia di saat itu..! Kita hanya punya beberapa maskapai penerbangan dengan kepemilikan pesawat dalam jumlah yang sangat kecil. Di laut, kita hanya punya beberapa unit angkutan kapal milik PT Pelni. Jalan tol juga baru ada di Jakarta dan beberapa kota di pulau Jawa, selebihnya kita sering menikmati segala kekurangan..!
Itulah tema pertemuan kami di Amsterdam pada hari itu.
Meski sejatinya pertemuan ini diselenggarakan sebagai pengenalan keluarga kepada rekan-rekan, kerabat dan sahabat yang kebetulan berdomisili di Eropa, namun nyatanya kami secara spontan memilih pertemuan ini sebagai media tukar pikiran dan memupuk kembali rasa nasionalisme yang ada.

Ayahanda menjelma menjadi keynote speaker yang handal dalam moment itu. Bagaimana tidak, meskipun kepindahan keluarga kami ke Belanda karena terpaksa dan bukan karena faktor cinta serta cita-cita, namun nyatanya beliau selalu mendengungkan semangat keindonesiaan yang berkobar..!
Ya, sangat berkobar…! Di matanya, aku melihat jilatan api, seperti api yang pernah menjilat, membakar dan memusnahkan rumah keluarga kami di Indonesia.
Semangatnya begitu menderu, laksana rentetan peluru yang menerjang pintu dan dinding-dinding rumah itu. Tangannya kembali terlihat mengepal, sama persis dengan ketika kami mengetahui bahwa ayahanda dan bunda, tidak akan pernah lagi bisa bekerja di Indonesia, tapi keduanya tidak pernah menitikkan air mata. Namun disini, di sudut mata ini, kelima putranya terhanyut dalam bah kepedihan, ditenggelamkan samudera lara yang dalam tiada tara, dan tergantung tanpa temali di atas bara api..!

Luka dan duka itu, menjelma menjadi dendam dalam hati ini. Adakah aku pantas memikul balas yang kubawa, akankah dendam ini mampu menyelesaikan segalanya, pada siapa amarah ini kan kutumpahkannya, masihkah keadilan itu setia di singgasananya, atau punah, lunglai, layu dan tak berdaya..?
Berjuta pertanyaannya tiba-tiba memborbardir pikiranku, yang anehnya, di saat yang sama, setiap ucapan ayahanda seolah berusaha menjawab setiap pertanyaan-pertanyaan yang mengalun di hati.
Meski dalam duka, ayahanda selalu menekankan arti penting semangat, kemampuan dan ketangguhan. Ayahanda tidak ingin membiarkan kami terpuruk sebagai pecundang, karena kami dan kita sama-sama terlahir dari rahim ibu pertiwi yang mewarisi terah bangsa pemenang. Jangan pernah menyerah, kita bukan bangsa sampah yang cuma doyan menyepah..! Kita bangsa pejuang yang mampu bangkit menjadi pemenang yang abadi, jaya, gemah dan ripah..!

Aku terkejut, ketika seseorang menepuk bahuku. Seorang relasi ayahanda yang juga senior beliau, seakan bisa membaca isi kepalaku. Dengan lembut dia menyapu air mataku. “Ini bukan akhir dari segalanya, ini adalah langkah awal, ini yang disebut sebuah permulaan. Inilah peluang, dan inilah kesempatan untuk kalian menjadi seorang pemenang..!”

Kata-kata penyemangat itu nyata telah mampu menarikku dari keterpurukan, dan mengembalikan aku akan kecintaan terhadap bangsa dan negeriku, Indonesia..! Sejak saat itu pula, aku beserta abangku, bertekad untuk pulang dan melanjutkan perjuangan keluarga yang tertunda. Kami yakin, kelak kami akan mampu mengecap dan menikmati sebuah kemenangan dan mempersembahkan bingkisan keadilan..!

November 1992, ku kemas segala kenangan di dalam hati, membiarkannya menari dan menyanyi penuh ekspresi. Aku tak ingin bersedih dan kecewa lagi. Aku mencatat segalanya dalam helaian jiwa, terangkum rapi dalam kisi-kisi hati, menjadikannya sebagai sebuah album, yang tidak sekedar sebuah kenangan, tapi juga kemenangan. Kelak aku akan memutar segalanya kembali, sebagai sebuah ensiklopedi..!

Tepat di hari terakhirku, Schiphol menjadi saksi bisu pertemuan kami. Sang relasi ayahanda nan bijak itu, dengan penuh kelembutan dan keramahan, kembali menyulut semangatku dan mengingatkan segala kebesaran negeri yang kita miliki. Kita adalah kunci kemajuan dan kemakmuran bangsa, jangan pernah bercerai-berai dan saling benci. Kita harus mampu menjadi manusia Indonesia yang bersemangat, berkemampuan dan tangguh. Kita boleh berkompetisi, namun harus mengedepankan sikap kooperasi.

Lihat bandara ini, kelak kita harus mampu memindahkannya.
Lihat pabrik pesawat Fokker itu, nanti kita harus bisa mengalahkannya.
Kita berkemampuan, dan kita berpeluang menjadi bangsa pemenang. Pada yang muda, ku titipkan asa dan cinta ini untuk mengubah Indonesia menjadi lebih baik, sejahtera dan penuh pesona.
Jangan pernah kendurkan doa dan semangatmu, niscaya Tuhan kabulkan cita-citamu..! Berkaryalah..!

#thanks_eyangprofsubroto.com

by Patku Yayan Indocuisine
Gambar by Google dan Patsus Dede Sherman

Share.

16 Komentar

  1. Naga Samudra on

    Yang Berminat Dengan Buku ” The Journey of KRI Usman Harun –359″
    Kisah Pengawak Pertama Komandan dan Prajurit KRI USman Harun-359
    Bisa pesan ke admint dengan menghubungi di Tlp 085731751777
    Bisa dikirim diseluruh Nusantara

  2. @bung naga samudra,aku telp nomernya ga aktif?ada kontak lain yg bisa dihubungi?aku mau pesen bukunya

    • Naga Samudra on

      Kalau gak aktif bisa sms atau hubungi kami di nomer ini 087837723777
      sudah beberapa yang pesan

  3. Berkerut saya melihat tulisan anda. Tiap pengalaman anda di amsterdam kiranya sangat bermakna dan berarti. Moralitas mengedepankan nama bangsa sangat dijunjung tinggi oleh keluarga anda. Aku iri mungkin, aq ingin suatu saat nanti bisa mendaoatkan kesempatan itu. Mengabdi penuh dedikasi, moralitas dan loyalitas menjadi bekal. Tapi sayang seribu sayang, banyak muda mudi kita seakan lebih mementingkan egonya dari pada nama negaranya.

  4. Marilah kita mulai dari diri kita dan keluarga kita, untuk kita tanamkan rasa cinta dan kepedulian terhadap negri ini

      • terima kasih bung NAGA SAMUDERA dan para admin,salam untuk TNI dari saya rakyat jelata yang sangat ingin melihat TNI kuat dan kokoh juga berwibawa,namun tetap low profile,juga salut untuk TNI meskipun dengan alat yang belum memadai tapi tetap hebat, saya ada sedikit cerita tentang kecerdikan TNI meskipun dengan alat sederhana namun mampu bekerja secara optimal,teman saya orang AL, dia pernah bertugas Di salah satu KRI,suatu ketika disaat sedang melakukan patroli rutin dia memergoki kapal2 penyelundup kayu jumlah kapal penyelundup kurang lebih 8 kapal,begitu melihat ada kapal TNI AL kapal penyelundup langsung menyebar,lalu teman saya minta izin komandan kapal untuk mengejar dengan motor boat, setelah disetujui komandan teman saya langsung turun dengan motor boat ditemani 2 orang, dia membekal 1senapan ak,2 pistol dan peluru 1ransel kecil,temen saya bertugas sebagai komandan bawa ak,satu orang pegang kemudi boat,satu orang bagian isi munisi,langsung melakukan pengejaran ke kapal penyelundup terdekat tanpa disadari para penyelundup,karena para penyelundup lebih fokus menghindari kapal patroli TNI, begitu motor boat merapat ke kapal penyelundup temen saya langsung memberondong tembakan untuk menggertak dan benar awak kapal penyelundup kena di gertak,singkat cerita kapal penyelundup dapat di kuasai, disini otak cerdik temen saya langsung bekerja, awak kapal penyelundup di bawa ke KRI dengan motor boat,sementara nahkodanya tetap di kapal dijadikan sandera oleh temen saya,dan si nahkoda itu di suruh mengengejar ke7 kapal yang tengah melarikan diri,dengan bahasa tarzan temen saya menyuruh si nahkoda memberi kode kepada kapal yang tengah di kejar(dibawah todongan senapan tentunya ) kode agar kapal yang tengah di kejar agar berhenti,karna ternyata mereka satu gang,ternyata ada yang mau berhenti, dan setelah kapal saling merapat temen saya langsung bergerak sigap mengamankan kapal penyelundup kedua,awak kapal kedua pun kaget ternyata di kapal temennya ada TNI,begitu seterusnya sampai seluruh kapal penyelundup tertangkap semua… 8 kapal, sungguh cerdik menangkap kapal penyelundup menggunakan kapal penyelundup,kata temen saya kalo ngejarnya pake kapal TNI ga bakal ketangkep semua, tapi kalo ngejarnya pake kapal mereka (pake kapal yang pertama ketangkep ) jadi lebih mudah, mereka fikir kan yang dibelakang kapal temennya Jadi mereka mau berenti waktu disuruh berenti,kita tinggal nangkep deh tanpa perlawanan,lebih cepat dan efektif, demikian kisahnya, mohon maaf kalo penyampaiannya kurang rapi,peristiwanya kurang lebih tahun 90an,kapal tempat beliau berdinas sekelas KRI fatahillah, saat ini beliau masih aktif dan berdinas di MABESAL cilangkap,benarlah adananya INDONESIA adalah bangsa pejuang yang pantang menyerah.. BRAVO TNI

  5. patriotisme dan cinta tanah air.. ini yg akhir2 ini tergerus dari jiwa generasi muda dewasa ini…
    tulisannya bung yayan slalu menggugah jiwa…

  6. Lebih dari sekedar sebuah catatan. stiap kali saya baca tulisan patku yayan, seperti menyirami benih nasionalisme dalam hati ini. akan aku semaikan pada setiap hati anak-anakku agar kelak mampu memberi arti pada bangsa ini.

Leave A Reply