Obrolan WARKOP Pak Kumis Part 2
Malam itu Warkop Pak Kumis sangat tegang suasananya berkaitan dengan Tamu tamu yang nongkrong diwarungnya adalah pelanggan pelanggan utama yang gemar berdiskusi , selain itu bahasan yang didiskusikan sangat seru dan sensitif berkaitan dengan berkembangnya berita politik di tanah air
Malam itu yang dibahas diobrolan warung kopi adalah bahasan adanya wacana atau rencana Pemerintah/ Presiden meminta maaf terhadap korban Keluarga PKI.
Benar atau tidaknya jadi atau tidaknya wacana tersebut diatas terlanjur ramai diperbincangkan di dunia maya, dan berimbas ramai didisukiskan oleh pelangggan warkop pak kumis yang latar belakang politik, pekerjaan, pendidikan yang berbeda beda
Dimulai membahas sebuah link yang membahas perlunya Presiden meminta maaf kepada keluarga korban PKI
http://suaramahasiswa.org/2015/08/07/pdip-dukung-jokowi-minta-maaf-ke-keluarga-korban-pki/
OBROLAN pun Dimulai :
Bung Ki Sandal Jepit: Tidak sependapat. Hanya mental tempe yang minta maap.Seharusnya PKI yang minta maaf. Bukan sebaliknya karen mereka sudah merugikan bangsa dan bukan sedikit yang menjadi korban.
Jika ini dibiarkan lambat laun akan ada kasus sama pemerintah minta maaf sama GAM.OPM.RMS DLL..
Bung Jaya Wangi : Saat ini bukan saatnya membahas siapa yang salah, kalau menurut saya, pelaku sejarah pada saat itu adalah korban dan juga pelaku. Mereka semua adalah korban adu domba asing. Saat ini yang harus dipikirkan adalah dampak yang akan timbul jika pki dan embel2nya diakomodir. Nanti akan menciptakan kegaduhan Nasional dalam bidang sosial politik. Daripada cem macem.mending kubur2 ideologi komunis dalam dalam. PKI di indonesia itu sama seperti halnya nazi di eropa. Harus dikubur dalam2, agar kondisi sospol aman dan tentrem.
Bung Whermach : Ayolah, sudah 40 tahun berlalu neh. Kalau menurut saya sudah saatnya kita buka semua Bung Jaya Wangi, biar terungkap juga kenapa PKI diperlakukan seperti itu. mereka juga melakukan kejahatan Sosial Politik saat itu. Sama kejinya kok, biar sama sama fair dan terjadi rekonsiliasi nasional, biar semua polemik dan becurigaan berakhir.
Bung Anggia Wiguna: Jadi korban toh..? Trus para kiai yan gugur. Para jendral yang gugur.. Rakyat yang terbunuh karena PKI itu disebut pelaku ya..?
Oh dunia kebalik.
Bung Whermach : Makanya kita dan PKI sudah saatnya membuka semua kartu yang selama ini dipegang, Lemparkan semua ke meja, biar semua orang lihat, hitam atau putih ini tetap negeri kita yang sama kita hirup udaranya dan kita minum airnya, kok ya masih ngeributin pepesan kosong, sama sama melakukan holocaust kok yg diributin cm sisi PKI aja.
Bung Hadna : Susah membuka tabir kejadian ini, sementara di sepanjang perjalanan sejarah perjuangan Indonesia, mereka (PKI) sudah melakukan “penusukan” dari dalam 2 kali bung 1948 dan 1965.
1948 skalanya masih sekitaran propinsi, tidak meluas, 1965 partai ini menjadi yang terbanyak pengikutnya dengan gerakannya yang teroganisir,
Terlepas campur tangan asing di tahun 1965, mereka memang kelihatan “agresif”. Pemerintah waktu mendapat dukungan dari Barat untuk menekan gerakan Komunis di Asia Tenggara, jadi US agak tenang dalam menghadapi Vietnam Utara dan Korea Utara waktu itu. Memang solusinya adalah duduk bersama dan saling membuka tabir di pihak masing masing pelaku sejarah. Tapi apakah sedemikian mudahnya membuka tabir itu? Tidak ada yang tahu.
Bung Whermach : Jika tidak ada yang mau melempar kartunya Pak Hadna ya sudah, pilihannya permainan jalan terus (saling tuntut dan menyalahkan) atau berhenti dan taruhan batal (lupakan semua seperti tidak pernah terjadi). Kita mulai Indonesia baru, jangan sampe dendam ini diteruskan sampai ke anak cucu. Saya menilai ada pihak yang sengaja mengorek ngorek luka lama ini agar proses balkanisasi nusantara semakin mantap, kemarin di tolikara sudah dicoba namun gagal, ini mereka berusaha masuk dengan cara lain…
Seperti Audit yang mulai di akhir proses dan berakhir di awal proses, kita tusuri dulu siapa yang diuntungkan dengan adu domba keji ini, mulai dari pihak yang meniup niup luka sambil mengoyaknya ini.
Bung Hadna : Sepertinya isu yang paling gampang di sulut apinya ya ini bung Whermach. Siapa pun yg melempar dadunya, tetap menjadi pemenang, pemegang kartu adalah pihak yang kalah. Makanya sekali2 di liat siapa yang lempar dadu sembunyiin magnet dibawah meja…hehehe…
Rasa “dendam” pasti masih menggelora di dada para “pesakitan” PKI. sedangkan di pihak pemerintah, ini seperti bisul yang tidak sembuh2.
Yang pasti “mereka” tahu akan “luka lama” akan menjadi “borok” kembali bila tidak terobati tuntas, “mereka” memang pintar bung Whermach.
Bung Jaya Wangi : Menurut penuturan kakek nenek ayah ibu,dikampung saya dulu sebelum terjadinya G30S, dikampung2 sudah banyak lubang2 atau liang lahat yang digali sama ormas kepemudaan underbow PKI untuk membantai target mereka. Dan mereka di takuti, kekejamannya.
Namun tidak semua orang yang ikut PKI itu tahu nilai dan filosofi partai. Banyak juga yang masuk partai tsb karena terpaksa. Kejahatan PKI menurut cerita kakek saya adalah memusuhi bahkan menganiaya keluarga2 yg pro pemerintah.
Setelah pecah G30S, gantian keadaanya, semua orang yang disangka dan dituduh PKI dibantai habis. Yang gak tau apapun kena bantai juga.
Kondisi saat itu kacau. Nah keturunan para penggiat PKI dulu itu, sampai saat ini wataknya tetep sama, keras, mau menang sendiri dan selalu memusuhi/tidak suka sama pemerintah.
Hehehe btw ini hanya cerita kakek nenek. Bisa juga salah.. maaf hanya menyampaikan cerita.
Bung Naga Samudra : Diskusi ini kita mulai dengan Sehat untuk menilai seberapa bahayanya PKI bila harus bangkit. dan seberapa layak sampai Pemerintah harus menyatakan sikap permintaan maaf,
Bahasa yang diusung memang halus Rekonsiliasi,saling maaf memafaakan, setelah diterima menuntut pemulihan nama baik dan diterima kembali sebagai saudara dan setara, meminta TAP MPRS XXV/1966:tentang Larangan Paham Komunisme di Indonesia dicabut ! Setelah itu akan menyerang kembali Ideologi kita yaitu PANCASILA.
“Edward Burke” berkata bahwa: “The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing,”
Benar! Bila orang baik berdiam diri maka kejahatan akan menang,
Kita tidak bisa membiarkan tangan tangan jahat ingin menghidupkan lagi faham komunisme di Indonesia dan merongrong Pancasila dan TNI nya.
Bila konteks Permintaan maaf dilakukan berarti ada pihak yang disalahkan,, terus siapa yang disalahkan ?
TNI yang akan kena dampaknya, kita disini sebagai pembela dan penegak TNI yang tentunya tidak ingin alat bangsa ini dirongrong, dilemahkan atau dimandulkan hanya karena perminta maafan kepada Pemberontak
Jelas Pemberontak karena melakukan dua kali di thn 1948 dan 1965, mereka berhasil melupakan kejadian 1948 karena Bung Karno keburu sibuk menghadapi Agresi Belanda, mereka bisa merubah anggapan itu perbuatan Muso bukan Komunis, tapi diulangi lagi pada 1965.
Kalau mau melihat dan ingin rekonsiliasi kejadian 1965, kenapa tidak melihat kejadian 1948, kenapa tidak sekalian disinggung ?Bahasa “korban” itu bahasa yang menyesatkan, seolah mereka korban, bagaimana dengan korban perbuatan Komunis di Indonesia ?
Kita di warkop ini bisa mempunyai kebulatan tekad
– Menolak bangkitnya Komunisme/ PKI di Indonesia ,
– Menolak wacana atau rencana Pemerintah meminta maaf terhadap PKI,
– Menolak segala bentuk Radikalisme baik RAKA (Radikalisme Kanan, maupun RAKI (Radikalisme Kiri )
Maka kita harus menyuarakan di Sosmed dan gerakan nyata ,Kebulatan Tekad diatas, Kita tidak sedang menyerang Pemerintah tetapi malah membantu Pemerintah dan Presiden untuk mempunyai alasan untuk menolak segala bisikan sesat bangkitnya Komunisme dan radikalisme Sehingga bisa tercipta Banyaknya Opini di masyarakat penolakan terhadap bangkitnya Komunis dan radikalisme dan bahayanya untuk NKRI, Pancasila dan TNI.
Kita bisa jadi orang Baik dan tidak hanya diam
Agar Kejahatan/Setan tidak menang
Bung Fikri : Setuju…jangan sampai dengan adanya “maaf” ini PKI atau faham komunisme berkembang lagi di nusantara, tetapi ada satu hal yang masih mengusik saya, yaa memang benar apakah orang PKI yang membunuh para pahlawan revolusi kita atau orang “lain?, dan apa yang menyebabkan PKI merasa perlu untuk memberontak saat itu padahal posisi PKI jaman orla sama halnya golkar si jaman orba…IMHO…mohon petunjuknya.
Bung NS: Bung Fikri saat itu kondisi kesehatan Bung Karno makin memburuk betkaitan dengan sakitnya. Dan PKI tau itu karena team dokter RRC yg memeriksa bung Karno. mereka takut bila bung Karno wafat. dan mereka akan didahului dan diberantas oleh TNI AD, musuh PKI paling kuat saat itu.
Jadi mereka harus ambil set duluan.
Bila pembunuhan ketujuh Jendral TNI itu tidak banyak dipersoalkan dengan alasan bagian dari revolusi. dan tokoh untung yang akan jadi bempernya. Terus PKI bisa cuci tangan. Seperti kasus muso di thn 1948. Maka TNI AD akan mengendor atau bisa ditaklukkan.
Tetapi sejarah berkata lain. Rakyat dan TNI melawan dan itu G30 S itu wujud Pemberontakan. Harus diberantas dan tau siapa dalang dibalik G30 S PKI
Bung Fikri : Terima kasih, bung NS atas penjelasannya. sebelum saya melanjutkan pertanyaan saya, monggo difahami kalo saya sebagai anak kolong juga sangat menghormati dan mengagumi sosok presiden ke2 kita dan bahkan. merindukan era kepemimpinan beliau terlepas kontroversi yang ada. Begini, para pahlawan revolusi itu khan jadi korban atas issu Dewan Jendral yg dihembuskan oleh PKI, apakah dewan jendral itu benar2 ada saat itu? Apakah Pangkostrad saat itu bukan anggota Dewan Jendral sehingga tidak menjadi target penculikan, hal ini dikarenakan dari 7 target penculikan itu, cuma 2 orang yg punya tongkat komando.CMIIW, hal inilah yg menjadi polemik dan pertanyaan banyak orang awam .monggo dijabari.
Bung AMX : PKI sebetulnya sudah mulai mempersiapkan segalanya secara matang. Buktinya, kampung saya tahun 60 an, masih dikelilingi hutan lebat di perbatasan malaysia. Namun sudah ada lubang buayanya. (Sekarang sudah ditutup warga). Mereka selaku menjebak pasukan non PKI untuk kontak langsung dengan tentara Inggris (saat konfrontasi). Anak2 diajarkan lagu genjer2. Dsbnya. Apa itu bukan cukup bukti? Kalau dianggap pembantaian, ya wajar, karena PKI sudah menyusup sedemikian jauhnya.
Bung Jaya Wangi : Mereka berlindung dibalik peristiwa pembantaian, sekian ribu partisan2, dan anggota partai yang tidak tahu apa2. Dosa besar PKI itu adalah upaya kudeta pemerintah. Perjuangan politik yg menghalalkan kekerasan. Setuju dengan bung Naga , bahwa yang harus diwaspadai adalah tidak hanya ekstrim kiri, namun ekstrim kanan juga.
Bung Adi S. : Siapa salah /benar tergantung sudut pandang siapa Negara/ PKI ?
Saatnya membangun bersama yah kasihan juga kalau PKI dan keluarganya di stempel sampai 7 turunan pelaku makar karena yang makar. sedangkan fitrah seorang bayi yang lahir suci tidak terbebani dosa orang tua ,kakek nenek dan buyung mereka
Bung AFMA : Secara de facto PKI lah yang sudah terbukti memberontak
Bung Irong : Apakah benih2 PKI mulai di beri pintu untuk tumbuh kembali ?
Bung Jaya Wangi : Yang bikin heran itu kok isu ini muncul di web2 yg baru tumbuh, dengan nama2 pergerakan dan penulis yang antah berantah. Apakah media mainstream tidak ada yang memberi ruang, atau memang penulisnya yang sembunyi2. Isu pelemahan ekonomi, UU perlindungan presiden dan pilkada ramai di TV. Tapi kenapa di media isu ini adem ayem, kalau media sudah dibungkam pemerintah, toh buktinya ada juga media milik oposisi. Hehehe.. entahlah.
Bung Sanjaya : Ane mau urun rembug dari kacamata pribadi, terutama soal kejadian 1 Oktober 1965, dimana terjadi Gerakan kudeta yg dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk merebut kekuasaan.
Dimana gerakan ini disebut sebagai Dewan jenderal, yang berafiliasi dengan Asing memanfaatkan perpecahan di TNI AD.
Mereka disinyalir memanfaatkan PKI untuk melakukan gerakan yang dikemudian hari mereka binasakan sendiri.
Meskipun pada awalnya Jenderal Ahmad Yani dan Bung Karno mengetahui, namun rupanya gerakan ini lebih cepat bertindak. Dan korbannya adalah TNI AD sendiri yang hingga kini harus trauma sejarah. Terlepas PKI juga memiliki agenda kudeta juga. Maka korban dari kudeta ini adalah rakyat yang setia kepada NKRI, nasionalis dan pengikut Bung Karno. Kalau ingat slogan orde baru=new world order ini merupakan agenda kaum illuminati yang merupakan Yahudi palsu pengikut dajjal .
Jadi kalau ane melihat sejarah ini, kita itu masih sangat mudah diadu domba oleh asing dengan berbagai macam iming2 baik harta, tahta ataupun wanita.
Ane takutnya dijaman SBY dulu akan dibuat gerakan itu, untungnya tidak terjadi. Apa alasan ane karena kalau lihat sejarah, dimana disaat militer kita kuat dan berpotensi bersinggungan dg Asing maka disitulah awal kehancuran kita. Ane mencatat satu kejadian penting diakhir masa jabatan pak SBY, apa itu ? kita tidak boleh menutup mata untuk sejarah, karena sudah banyak sejarah yang keliru yang harus kita telan mentah2.
Teringat di satu seminar sejarah yg mendatangkan seorang doktor dan guru besar UNDIP ketika ane berikan pertanyaan tak mampu berkata2.
Dengan menahan marah ane berujar “Jikalau bapak menyatakan dosa besar guru sejarah adalah menceriterakan sejarah yg salah, apakah kami guru sejarah akan dilindungi oleh hukum jika kami katakan yang sebenarnya kepada anak didik kami?” Ane liat beliau terpaku beberapa lama sementara ane tak kuasa menahan air mata. Maaf…
Beliau kemudian berkata “untuk siswa menengah belum perlu diceritakan yang sebenarnya, biarkan itu kami yg mengajarkan diperguruan tinggi”.
Maka di arena diskusi ini, ane tidak memihak siapapun, ane melihat dari sisi sejarahnya saja. Benar salah tergantung siapa pemimpinnya. Karena didalam hukum perang, siapa yang kalah adalah penjahat dan siapa yang menang adalah pahlawan. Tahun 1965 NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan TNI kalah dan yang menang adalah Asing
Dan saat ini Asing dan PKI bekerjasama utk menghancurkan kita, sadarkah kalian? Imho.
Bung Lare Sarkem : Bung Sanjaya .tenang aja, mungkin kagak pada jaman kita tapi amrik eropa rusia akan jadi sahabat dekat kita..liat aja, tanda2nya dah positif ke sono kok..biarpun mangsih lama..soal kebangkitan komunis ane rasa kagak perlu takut berlebih palagi fobia..ngancurin negara ato ngerubah paham kagak harus dari komunisme..tapi yg jelas seorang hakim kagak bakal minta maap ma penjahat yg dihukumnya, kalopun minta maap dia akan lakukan secara pribadi, bukan ngatas namain dari institusi maupun
negara..imcrot..
Bung Ghi : Jika kita baca dan dengar dari berbagai sumber, akan muncul berbagai versi. Saya melihatnya dari fakta yang sudah banyak diulas baik tercetak, mendengar langsung dari mereka yang hidupa ketika itu, maupun sumber lain.
Karena konteksnya PKI, saya ada di konteks tersebut.
Dari yang pernah saya baca, saya dengar langsung dari orang tua, paman, secara politik PKI berseberangan secara diametral dengan partai berbasis keagamaan, demikian pula yang terjadi di lapangan. Sedangkan partai nasionalis tak ada masalah dengan partai berbasis keagamaaan, dan corak hubungan ini sampai hari ini juga masih terus berlangsung.
Saya pakai logika, kalau ada partai yang bermusuhan secara ideologi dengan partai yang di situ dikawal para ulama, baik partai berbasis agama maupun partai nasionalis (yang juga memiliki badan urusan kerohanian), maka jelas ia tidak betul.
Apalagi kemudian mereka menentang sedemikian sehingga menimbulkan konflik fisik, maka dia adalah ancaman.
Maka, bagi saya, kekuatan semacam ini tidak bisa hidup di Indonesia.
Saya punya teman yang cenderung ateis, ya sudah itu hak dia. Tapi kalau secara faktual dia punya agenda sampai ke ambisi ideologis yang akan diimplementasikan hingga tataran kenegaraan, saya tidak setuju dan akan menghadapinya.
Itu sebabnya pula, saya tidak setuju jika ada permintaan maaf pada apa yang disebut korban tahun 65 akan menimbulkan saling menuntut minta maaf karena memang kondisinya amat kompleks, dan ini bisa memicu perpecahan. Peristiwa itu lebih baik ditutup entah hingga kapan. Biarlah generasi sekarang dan ke depan tak perlu diganggu dengan hal semacam itu.
Tentang buku sejarah, sampai saat ini saya tidak bisa berkomentar karena bukan ahlinya.
Bung Fikri : Nah dah kebuka sikit mata ane nih, tengkiu para patsus/patku sekalian…
Bung Lare Sarkem : harus adem..PKI ato paham komunisme ntu kagak bakal bisa muncul..orang indonesia dah pada pinter2 n taat beragama..n nurut keyakinan ane, kesalahan orangtua kagak sepantasnya dibebanin pada anak turunnya..mereka juga anak bangsa indonesia, masak sih mo ngacak2 negara ndiri..entu opm ma gam entu bukan komunis, kok ya ngerongrong terus..nurut ane, kalo mo muncul ya silahkan muncul sekalian biar jelas, biar gampang ngebabatnya..dobel imcrot..
Bung Andreas : Setuju minta maaf (70%). Indonesia kekurangan manusia yang bisa minta maaf. Jepang dan Belanda sudah melakukannya ke Indonesia. tidak secara keseluruhan (that they have done) tetapi by case. Indonesia masih kekurangan dengan budaya malu. Mungkin ini rekonsiliasi nasional itu.
Sisanya yang 30 %, kalau ga mau minta maaf ya gpp, karena yang penting bukan pertikaian antara para kiai atau PKI tetapi adalah grand strategy dari kaum barat.
Ingat demi Freeport mereka membuat banjir darah dan perang saudara di bumi nusantara, dengan cara ngompori kedua belah pihak. Sekarang mereka melakukan lagi antara pendukung KMP dan KIH, antara Kristen dan Islam, antara rakyat dan pemerintah, antara jawa dan non jawa, antara pribumi dan non pribumi. Dengan ekskalasi 3-4 kali lipat dibandingkan 1965-1966, mereka mau apa ya. mungkin Papua (dengan SDA nya) atau Aceh (dengan geostrategis yang baik untuk masa depan). Aceh strategis karena: kapal laut yang mau melewati selat Malaka, selat Sunda, maupun (bakal) Terusan Thailand bisa diorganisir via Aceh. Makanya ada yang ngomong Aceh is the future Singapure.
Jika Papua dan atau Aceh bisa mereka kuasai……. BOOOM…. fase pertama Balkanisasi Nusantara SUKSES.
Bung Whermach : Saya mengangap soal Gestapu sudah selesai dan tidak perlu di ungkit lagi, mengungkitnya hanya akan mengundang perpecahan yg mengakibatkan disintegrasi Bangsa hingga ke grass root. mengorbankan masalah yang lebih kecil untuk kepentingan yang lebih besar saya rasa lebih bijak.
Mau Islam Militan…mau Budha garis keras…mau kristen Perang salib…apalagi Kominis halal segala cara..kalau merongrong Pancasila kita kunyah semua, saya dan teman teman ada di garis paling depan lebih dulu…
Kalau kata Hitler pilihannya cuma dua: Bis Zum Letzen Mann und letzen Kugel! Bertempur hingga orang terakhir dan peluru terakhir!
Mereka yang melangkahi bangkai kita atau kita yang melangkahi bangkai mereka!
Bung Lek U-mar : Rencana permintaan maaf oleh pemerintah kepada keluarga korban versi PKI yang akan di sampaikan oleh presiden RI nanti tidak bisa di pandang sebelah mata begitu saja.
Dampak yang diakibatkan dari permintaan maaf tersebut akan menggiring kepada opini siapa yang salah dan siapa yang benar.
Ini jelas memperlihatkan dalam peristiwa G 30 S/PKI tersebut seolah olah yang bersalah dalam peristiwa hitam tersebut adalah pemerintah ( TNI, ormas dan rakyat ) .
Dan kita harus mencegahnya daripada berlaku, karena ada pihak yang coba mengganggu gugat keharmonisan TNI dan rakyat.
Suatu tindakan makar,subversif,separatis,kudeta terhadap negara adalah suatu bentuk pemberontakan yang harus ditumpaskan dan dilenyapkan di negeri ini untuk menjaga kestabilan negara dan melindungi rakyat.
Ada sesuatu yang harus diwaspadai,
Pemberontakan oleh PKI kepada negara di tahun 1948 dan 1965 adalah bukan pemberontakan biasa, tapi rentetan dari ingin berkuasanya aliran komunisme yang berpaham Atheis yang bermula di Cina dan berkembang ke Soviet union kemudian menjalar ke asia tenggara hingga ke masuk Indonesia.
Kenapa kita menolak mentah mentah dan melarang dengan keras kewujudan PKI atau dalam hal ini paham komunis?
Selain melakukan kejahatan dua kali di tahun 1948 dan 1965,aliran komunis adalah sangat berbahaya kepada kehidupan bernegara di Indonesia yang sudah mempunyai jatidiri dan nyawa bangsa yaitu Ideologi Pancasila.
Ideologi Pancasila adalah satu satunya Ideologi yang bisa mempersatukan keanekaragaman bangsa Indonesia, yang kalau kita mengganti dengan Ideologi lain maka akibatnya bisa memecah belah NKRI seperti menjatuhkan piring kaca di atas lantai.
Dalam sila pertama Pancasila yang berbunyi “Ketuhanan yang maha Esa” ,adalah bukti nyata bahwa negara Indonesia hanya mengakui agama yang berTuhan.
Segala bentuk ajaran atau Ideologi atau paham yang tidak mengakui kewujudan Tuhan, akan di larang sama sekali bertapak dan hidup di Indonesia.
Mayoritas rakyat Indonesia yang beragama Islam, sudah tentu menganggap PKI atau paham komunis adalah sebagai musuh nomer satu mereka.
Hal ini amat jelas sekali, karena hanya Tuhan yang bisa melegacykan ajaran-Nya sebagai pedoman hidup bagi umat beragama dan bukannya berpedoman kepada ajaran yang tidak berketuhanan ( paham komunis ).
Pelarangan terhadap aliran komunisme di Indonesia oleh rakyat dan negara dikarenakan aliran komunisme jelas bertentangan dengan kehidupan bernegara dan Pancasila terutama sila ketuhananan yang maha Esa, dari segi sosial hak individu di hilangkan, dari segi politik aliran komunisme menentang demokrasi Pancasila dan juga menganut diktator politerat.
Maka dari itu ajaran komunis tidak boleh di biarkan tumbuh berkembang di Indonesia,karena ajaran komunis tidak memiliki angin segar dan hanya mengganggu kehidupan umat beragama di Indonesia.
Sebagai negara Republik yang baru tumbuh, negara Indonesia telah diuji oleh berbagai puluhan pemberontakan yang ingin melakukan kudeta dan makar terhadap pemerintahan yang sah waktu itu.
Dan sebagai Urophia dari efek pemberontakan PKI tersebut, rakyat jelata yang menjadi korban yang juga mengorbankan para perwira tinggi TNI, akhirnya melakukan perlawanan berganding bahu untuk menumpaskan gerakan gerakan pemberontakan tersebut.
TNI sebagai benteng negara dan juga pelindung rakyat, telah melakukan tugas dan tanggung jawabnya bersama sama dengan ormas ormas dan rakyat telah berjuang habis habisan menumpaskan setiap pemberontakan tersebut dengan bilangan ribuan prajurit yang gugur dan rakyat yang terkorban.
Ada beberapa alasan kenapa pemerintah tidak harus meminta maaf kepada keluarga korban versi PKI :
1- PKI tetap jadi musuh Ideologi NKRI karena pernah memberontak dan berupaya mengganti Ideologi PANCASILA yang sudah menjadi jatidiri dan nyawa bangsa Indonesia,jadi sungguh ironis jika ada ucapan maaf bagi kelompok pengancam dasar negara.
2- KOMUNISME merupakan musuh utama masyarakat beragama di Indonesia,subtansi komunisme adalah Atheisme ,jadi sangat mustahil bisa hidup berdampingan dengan masyarakat yang berketuhanan yang maha Esa.
3-Permintaan maaf kepada keluarga korban versi PKI akan mengusik TNI, warga NU, Muhammadiyah, HMI dan elemen elemen kebangsaan atau ormas ormas lainnya yang pernah turut berjuang bersama melawan kekejaman PKI, jadi pemerintah dan presiden RI tidak boleh menyakiti barisan elemen bangsa penegak kedaulatan dan Ideologi negara Indonesia tersebut, karena keluarga dari korban pembantaian oleh PKI juga akan menuntut hal yang sama.
4-Permintaan maaf kepada keluarga korban versi PKI itu akan menyemangati kelompok aliran komunisme tersebut untuk bangkit lagi dengan berlindung di bawah payung payung HAM dan Demokrasi.juga akan menyemarakkan keluarga dari korban separatis yang lain untuk meminta hal yang serupa, seperti GAM, OPM, RMS, PERMESTA, DI/TII dll.
5-Jika yang terakhir ini terjadi, maka sama halnya dengan membawa negeri ini kepada permasalahan yang lebih rumit lagi. Jika kelompok penganut faham komunis dilarang,maka akan terbuka ruang bagi dunia Internasional untuk menekan Indonesia dengan isu HAM dan Demokrasi.peluang ini akan digunakan sebaiknya baiknya oleh keluarga separatis untuk menyerang balas pemerintah dan TNI dengan menuntut keadilan kepada mereka.
6-TNI sebagai alat negara yang paling vital, akan begitu mudah dikambing hitamkan atas peristiwa hitam G 30 S/PKI tersebut, seterusnya para keluarga korban versi PKI tersebut akan mudah membawa kasus ini ke tribunal pengadilan Internasional di bawah payung HAM.
Dan akan berimplementasi kepada DK PBB untuk menekan TNI dan seterusnya kemudian akan terjadi dengan apa yang dinamakan sebagai kejahatan kemanusiaan masa lalu, juga akan diikuti oleh para keluarga korban separatis yang lain untuk bersama sama menyeret TNI dan Pemerintah ke pengadilan internasional, dan apakah kemudian DK PBB yang ditunggangi oleh HAM akan memberikan embargo atau mengebiri TNI sekali lagi.
Jadi sangat jelas sekali lagi, angin yang dihembuskan ke pemerintah oleh golongan yang berkepentingan ini begitu kencang sekali dan pada akhirnya akan tetap memojokkan TNI sebagai alat vital negara yang selama ini sangat sulit di robohkan oleh mereka yang bertopengkan Hak asasi manusia dan berkedokkan yang mengatasnamakan pembela kepada korban kejahatan kemanusiaan ,dengan menggunakan seribu cara untuk menjatuhkan TNI dan unsur unsur kebangsaan yang lainnya yang didalamnya berisi koridor kebangsaan yang begitu kokoh sebelum ini.
Diharapkan pemerintah dan presiden memikirkan kembali masak masak tentang rencana permintaan maaf tersebut dengan cara bijak, karena kalau tidak, pasti akan membawa efek negatif yang sangat besar, tidak cuma masalah rehabilitasi eks PKI serta keluarga yang ikut serta segera, tetapi dapat juga membuka ruangan untuk bermunculan kembali serta membuka pintu lebar lebar kepada Ideologi komunis gaya baru untuk kembali tumbuh subur di negeri ini.
Untuk membersihkan noda noda merah eks PKI dan mengangkat derajat keluarga eks PKI bisa dengan cara lain, yaitu dengan membuka pintu dan ruang untuk mereka bertaubat dan di terima kembali kepangkuan ibu pertiwi di sejajarkan dengan WNI yang lain adalah sebagai bentuk cara pemerintah untuk melayan dan mensejahterakan keluarga eks PKI sama taraf dengan WNI yang lain.
Karena permintaan maaf tersebut sejatinya bisa direalisiskan dengan bentuk menghargai mereka sebagaimana pemerintah menghargai WNI yang lain ,
tetapi TIDAK DENGAN CARA MEMINTA MAAF SECARA TERBUKA kepada keluarga korban eks PKI tersebut.
“Suatu niat yang baik, seringkali tidak benar benar membawa tentang sesuatu kebaikan”
Bung Naga Samudra : Orang Indonesia pada dasarnya pemaaf dan tidak suka dendam, Peristiwa “perang Saudara” sesama bangsa pada masa lalu bagian sejarah kita, sudah puluhan tahun yang lalu sudah berlalu.
Saling memaafkan. Rekonsiliasi, secara ALAMI sudah dilakukan oleh bangsa ini, terbukti tidak ada gejolak selama hidup berdampingan anak tentara dengan anak PKI, anak ormas keagamaan hidup selingkungan dengan anak PKI, banyak anak cucu PKI yang bekerja di PNS.
Kita sudah sepakat ideologi negara dan bangsa ini adalah PANCASILA sebagai azas tunggal. tidak yang lain dan tidak boleh memaksakan Ideologi asing disini. Usulan perminta maafan hanya membuka Luka lama yang ujungnya merusak Persatuan dan kesatuan bangsa ini, setelah permintaa maaf dikabulkan, akan dilanjut dengan Rehabilitasi, Kompensasi, dan apakah tidak menjadmin nantinya akan kembali merongrong Ideologi kita yaitu PANCASILA
Apakah ini design asing ??, Pastinya karena tidak ingin bangsa ini maju dan bersatu untuk bisa mengolah sumber dayanya. Kita wajib menolak segala usulan yang ujungnya memecah belah bangsa ini, kita wajib mementingkan kepentingan nasional yang lebih besar,
dan kita sebagai rakyat dan diharpkan juga pemerintahnya bisa menyikapi dengan cerdas dan berkepala dingin, jangan sampai kita kembali dipecah belah oleh asing,.
Jangan memulai sesuatu yang sekiranya kita tidak sanggup untuk mengakhiri dengan hasil baik dan benar
Semoga Bangsa ini yang berumur 70 Tahun merdeka tetap dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa, Selalu diberikan Rahmadnya untuk bisa menjadi negara yang benar benar merdeka menuju kedaulatan bangsa sepenuhnya
LAGU KITA MASIH SAMA INDONESIA RAYA , mari bersatu menuju kejayaan Indonesia
AMIN
By : Pengunjung warkop Pak Kumis
Gambar by Patsus Citox dan Patsus Dede Sherman
46 Komentar
INGAT kita tidak sedang menghujat Pemerintah atau Presiden, dan tolong dijaga diskusinya dan kata katanya yang bijak ,,Admint bisa menjadi wasit dengan mendelete koment yang kebablasan
terkadang kita memilih tersenyum utk tetap eksis dg nalar dan keyakinan ttg hikmah yg trsembunyi dr setiap musibah.
Mengingatkan pd alm. Kakek, tetangga dan saudara sebangsa yg mnjadi korban tragedi kemanusian ini. Diantara mrk ada yg sempat adzan hingga leher mrk putus namun adzan tetap berkumandang. Innalillahiwainnailaihiroji’un.
Trkubur tnpa nisan. Anak cucu mrk dikucilkan dan ktp mrk trtandai.
Mrk hanya tau ttg komunal bkn kesesatan marx,lenin atau mao.
Republik yg msh muda, yg labil dlm mngekang gairah.
Biarlah sejarah menemukan jalannya sendiri, segelap apapun lorong revolusi pst terang pd ujungnya.
Tugas kita adalh mnjaga agr tragedi itu tak brulang kembali. Sebab hingga detik ini pijakan relevan itu msh dimiliki pancasila dan uud 45.
Jika msh indah pelangi di nusantara maka hanya satu trbaca’ INDONESIA “.
Dirgahayu NKRI ke-70, jayalah Indonesia !!
Apakah ada benang merah antara expansi ulat sutra ke nusantara dan kebangkitan pahamnya?
Antara adi daya dengan devide et impera dan balkanisasi indonesia?
Antara antara nasionalis sejati dan pemancing di air keruh?
Bertahan dan jayalah Indonesiaku
Merdeka selamanya!
Sebuah teka teki silang yg dilempar kemeja bung.apakah ada kaitannya dg sang naga yg menjulurkan lidah apinya dan sekaligus serigala rakus yg biasa memangsa ternak di kandang kita.tetep eling lan waspodo(tetap ingat kpd tuhan,norma dan budaya serta sejarah dan waspada).sbg pembelajaran sejarah jgn mudah terlena dg pencitraan yg dibuat2 melalui media.karena itu tak lebih sbg propaganda belaka yg dikemudian hari saudara2 kecewa dan sengsara.
Masih belum ikut di warkop bang kumis,,,andai bisa gabung huhuhuhu 🙁
Tapi biarlah kalau belum bisa ikut siapa tahu kedepan bisa ikut hehehe,, nah untuk permintaan maaf pemerintah terhadap PKI ini seperti pisau bermata 2 jika di gulirkan permintaan maaf akan terjdi kekisruhan yg tidak dapat saya bayangkan ,, dari kaum ulama,,TNI AD dan orang” yg telah menjadi korban PKI namun disisi lain juga akan menimbulkan penyesalan terhadap anak cucu cicit yg dulu orang tua nenek kakek buyutnya menjadi anggota PKI dan mereka sampai sekarang masih ada yg dicemooh masyarakat hanya karena leluhurnya mantan partisan PKI .. kalau menurut pribadi saya janganlah Pemerintah meminta maaf pada anak cucu partisan PKI karena akan menimbulkan kecemburuan sosial dan akan terjadi kekisruhan yg luar biasa.. mari kita songsong INDONESIA yg Baru kita tutup kejadian G30S PKI dan biarkan itu menjadi sejarah kekelaman masa lalu bukankah masa lalu itu sebuah pembelajaran bahwa agar bangsa ini tetap waspada dan dewasa hehe salam NKRI PANCASILA
Salam,
beberapa waktu yang lalu “obrolan” seperti ini juga disampaikan oleh pak Kivlan Zein di komunitas maiyah Bang-Bang Wetan (SBY) dan Kenduri Cinta (JKT). Beliau sepertinya sangat khawatir akan rencana permintaan maaf ini, walau saya juga nggak paham2 betul soal ini.
Sebagai awam, saya turut khawatir akan ada kerusuhan massa di Nusantara ini. Semoga ini tidak terjadi. Amin.
bukan menggampangkan masalah, tapi sepertinya simpel sekali, HAM (azasi=dasar) ga usah muluk2 ikut2 HAM versi negara luar
hak azasi=hak dasar=sandang pangan papan, karena kalau kebutuhan 3 ini/salah satunya tidak terpenuhi, maka orang mudah terprovokasi pergerakan pembawa janji2 utopia, bahwa dengan perubahan akan tercipta kondisi kehidupan yg lebih baik, nyatanya?? (balik ke 1965>>freeport berkuasa), karena mungkin pada waktu itu (1965-red, saya belum lahir) kesusahan yg dialami rakyat sudah mencapai titik nadir
rakyat bisa apa, mereka cuma bisa ikut kemana angin berhembus dan kemana arus mengalir untuk merasakan kehidupan yg lebih baik
lawan kebijakan dengan kebijakan, nagara maju ikut WTO, ikut
negara maju subsidi pertaniannya agar harganya lebih murah, ikut juga
pokoknya kebijakan negara maju yg menguntungkan bagi mereka sendiri, kita ikutin
kalo untung bagi kita ikut, kalo rugi/mudharat tinggalkan
jaim dikit lah jangan jual murah, toh kita SDA banyak, rakyat/pasar banyak, kalo investor banyak tapi sandang pangan papan masih susah, usir investornya
Jika jadi pemerintah meminta maaf pada PKI,maka ini harus diwaspadai jangan sampai ideologi komunis hidup dan berkembang di Indonesia,apalagi ada kabar dengan didatangkanya 10 juta pekerja Dari tiongkok entah be nar atau tidak,karena itu akan menjadi modal keberanian bagi paham komunis untuk muncul kembali.waspada dan rapatkan barisan demi tegaknya NKRI.
Artikel yang bagus,di usia republik yang masih sangat muda kita sudah harus dihadapkan dengan berbagai masalah,pemberontakan baik yang murni dari dalam dan luar(asing) karena tidak rela Rebublik ini berdiri dan (masih)harus dibagi-bagi dengan pihak asing yang serakah,tetapi Republik ini bisa bertahan hingga sekarang,meski kita harus kehilangan pulau sipadan dan ligitan,Timor Timur dan wilayah udara Yang dikuasai singapore,sudah berapa kali kita ditusuk oleh asing dari berbagai pihak seperti isu HAM,ekonomi (IMF) dan budaya?sudah tak terhitung lagi,kami Bangsa Indonesia yang merdeka dan lahir dari dunia yang sedang kacau balau akibat perang dunia 2,kami lahir atas perjuangan kami sendiri,bukan hadiah dari bangsa penjajah,kami sudah melihat kawan seperjuangan kami Yugoslavia sukses diporak poranda kan asing,dan dengan tegas kami tidak akan membiarkan balkanisasi terjadi di negara kami,kami bangsa pecinta damai tetapi jika ada yang mengusik kami,kami bisa memberi pilihan mati kepada musuh kami,kami sudah menunjukkan itu kepada pihak sekutu yang notabene adalah pemenang PD2
hanya dapat Menimba ilmu.. takbisa koment..!!!
Ancaman/Ketakutan/Keresahan negara barat Cs, adanya membangkitkan ajaran Bung KARNO pada generasi muda masa kini, apalagi Indonesia semakin tumbuh dengan demokrasi ekonomi dan militer nya. Dari pemberontakan” di NKRI -G30S/PKI-Malari-Krisis juga Kerusuhan 1998 Dll merupakan Grand Design Abadi negara barat Cs menciptakan Instabilitas Konsolidasi NKRI. Bukan Kekuatan China yang di takuti Barat Cs tapi Kekuatan NKRI di masa depan.
Tidak sesederhana itu menyalahkan barat untuk kasus PKI, dan klu yg dimaksudkan ajaran pak karno adalah marhaenisme saya rasa sudah tidak sesuai lagi dengan jaman sekarang ini, kalau juga mau dipaksakan lebih baik milih sistem ekonomi Islam ketimbang marhaenisme. Saya rasa pak harto lah guru besar Pancasila karna mampu mendefinisikan dan merumuskan secara komprehensif dan menerapkan secara konsisten dlm tatanan negara dan kemasyarakatan (jadi ingat penataran P4 hehe..) meskipun banyak kekurangan, tapi masih jauh lebih bagus ketimbang jaman pak karno yg penuh perpecahan dan huru-hara dari awal hingga akhir.
Emang bung mengalami hidup dijaman bung karno ngak?membadingkan bung karno dengan pak harto, menurut saya tidak elok lagi jamannya sudah berbeda.
Maaf bung FM, saya tidak membandingkan jaman kedua nya untuk mengunggulkan pak harto per se, tetapi untuk lebih objektif saja agar kita tidak terjebak dlm pandangan bahwa seakan2 ini semua nya adalah perbuatan barat cs saja dan dengan demikian menganggap bahwa rejim Suharto secara langsung/tidak langsung adalah hasil kreasi barat, padahal selama 32 tahun memerintah pak harto mampu membuktikan bahwa dia adalah seorang pancasilais bukan cecunguk barat.
Dan lebih jauh, saya tidak menyalahkan pak karno per se karna saya melihat beliau sebagai korban perang, perang yg seharus nya Indonesia tidak ikut2an yakni perang dingin. Kalah nya pak karno bukan pada saat pak harto jadi presiden, tapi pada saat kubu timur berhasil menginflitrasi pemerintahan nya melalui PKI. Kalahnya pak karno bukan sebagai pemimpin negara karna sampai kapanpun nama pak karno akan tetap harum sebagai presiden pertama Indonesia, tetapi sebagai pemimpin ideologi yakni Pancasila, ya.. pak karno wafat sebagai marhaenis bukan sebagai pancasilais (well, setidaknya itu kesan yg selama ini dikedepankan oleh para Sukarnois). Imho
Maaf, edit “beliau sebagai pemimpin yg kalah perang”*
permisi, numpang ngetik.
untuk konteks ini, pemerintah tidak perlu minta maaf, karena jika maaf dilakukan, berarti pemerintah salah, permintaan maaf ini akan menjadi percikan sumbu dinamit.
yg perlu dilakukan pemerintah adalah memperlakukan anak cucu yg tidak bersalah mereka seperti Warga NKRI yg lainnya.
selain itu, jika ada orang yg mau menyuburkan pki lagi… langsung babat saja, karena akar ilalang jika belum tumbuh, tidak akan nampak di permukaan dan tidak akan tahu jika itu adalah ilalang., dan jika dibiarkan tumbuh banyak.. akan menganggu tananam yg lainnya.
tetap waspada terhadap adu domba oleh asing kepada kita.
perkuat rasa persaudaraan, toleransi, dan gotong-royong di lingkungan kita.
semoga NKRI panjang umur, karena di sini saya dilahirkan, dan semoga di sini saya dikuburkan.
salam
Diskusi yang sangat mendidik, maaf saya hanya bisa mencoba memahami materi diskusi diatas,.tapi secara esensi dibuatnya artikel ini menunjukkan bahwa pesan telah sampai kepada rakyat. Dan untuk itu saya sangat berterimakasih dan salut kepada patga yang telah bertindak sebelum terlambat, berjuang sebelum perang demi kedamaian dan kesatuan, we’ll never know each other but we’ll definetely meet in the same line when that time is come…
semoga saja tidak…
Permintaan maaf akan selalu dibutuhkan bahkan oleh pihak yg menang sekalipun, karena jika ada pemenang berarti ada pihak yg merasa dikalahkan. Org yg meminta maaf selalu menjadi pemenang sejati,normalnya. Namun menjadi gentle man yg bisa memaafkan ternyata harus kontekstual dan faktual,apalagi menyangkut org banyak dan kebangsaan.
Pastinya jika tidal dilakukan secara menyeluruh, akan implikasi dari tindakan partial, dan implikasinya adalah nation, NKRI tercinta.
Personally sy tidak setuju jika pemerintah meminta maaf atas dosa masa lalu ke PKI. Masih hal yg lebih krusial yg perlu dipikirkan dan dijelaskan kebijakan2 publik atau kejadian nyata publik akibat dr keputusan yg sudah dibuat.
Rakyat semakin cerdas dan ‘agresi’ moral dr luar juga super dahsyat, save people, save nation, jauh lebih penting dibanding minta maaf ke masa lalu yg secara ideologi bertentangan dengan Pancasila.
Semga pemerith lebih bijak dalm menanggapi isu2 yg berbau sara seperti ini.agar tidak menimbulkan percikan2 atau gesek2an di masyarakat baik yg mendukung usulan ini maupun yg menolak.marih kt trus kawal pemerithn ini dgn kritik dan saran yg membangun,
Saya rasa pemerintah tau masyarakat skrg sudh sangt sensitif mengenai hal2 yg dianggp meresahkan dan mengganggu ketertiban umum,
SALAM PATRIOT INDONESIA
ijin nyimak.rumit sekali sejarah bangsa .perlu pencerahan dari tetua….trims
tak banyak yg trsisa dr pelaku dan korban gestok 65. Jkpun ada dan ditanya tntu sepakat utk saling melupakan dan ikhlas mema’afkan. Jatidiri luhur bangsa ini adalah semangat dlm berislah demi persatuan dan kesatuan. PKI sdh barang tentu tlh trkubur sbg sejarah kelam republik ini. Perjalanan yg panjang penuh onak dan duri, berkelok terjal dan penuh ujian srta rintangan menghadang tlh mmberi sumbangsih besar bg kekuatan, kebesaran dan cerahnya masadepan Indonesia . PKI tlh usai, paham komunislah yg msh prlu diwaspadai. Ya, bahaya laten komunislah yg msh eksis hingga kini. Dan kewajiban kita semualah utk bs mewaspadai. Mulailah dr lingkup trkecil kita, trkadang mrk hadir hanya dlm bntuk simbol dan menyaru dlm bentuk kebebasan brpendapat, berekspresi, berserikat dan berkumpul yg jstru dinaungi demokrasi.
Btw,
Mngharap smua org ridho tntu mustahil, tp mnutup celah dendam adlh keniscayaan.
Ingat, laten ekstrim itu cenderung ada dan mudah ditemui diotak manusia yg cenderung trdidik dan trcukupi smntara akar rumput awam adlh lahan subur tmpat pembenihan laten itu tersemai. Cukup dg pupuk isu ekonomi, ckp dg propaganda sara, ckp dg pendedahan ketimpangan sosial yg trjadi. Mk mulailah penasbihan kekuatan komunal disamarkan dlm jargon ” pro rakyat ” pro rakyat menggugat ”anti pemerintah dan tni / polri ” anti asing ” dll. Adu domba dan sll mnampilkan jargon2 embrium sosialis ”.
Ya,
Dan pelanduklah yg sll bernasib lebur dan mati.
Salam NKRI….
selamat Malam Bung,mohon izin sebelumnya… saya admin,mau menawarkan gabung ke warung Pak Kumis. izin email yang aktif… salam,Pak Kumis
Salam bung @nkri jaya
Sungguh sbuah rahmat yg tak bisa sy pungkiri dg sgl silaturahmi ini.
Ah pst pak kumis tlh siapkan menu hangat trbaru nih hheu…
Smoga meja sy tak trlupa, seulas citra kebab dan wedang rasa jahe kesukaan khas saya. Tak lupa mnikmati bendera hari ini, dr meja sy ;
[email protected]
Duh….aromanya hheu 🙂
Kembalikan lagi dengan dasar negara ..Pancasila.. Sudah jelas semua yang bernaung dibawah sangsaka adalah berketuhanan Yang Maha Esa.. terlepas ada atau tidaknya tekanan sebagai akibat Pinjaman Luar negri ataupun syarat investasi,,. tapi sejarah telah berjadi…. Pemberontakan dan putusanpun sudah ditetapkan lewat tokoh yang diadili… saya kira sudah final. PKI boleh hidup lagi asal berganti … Partai …. Kemanusiaan .. ,Kesatuan.. Kedaulatan… Indonesia.. dan tetap landasan Pancasila dan UUD
Sekarang tahun 2015. G30S tahun 1965.
2015 – 1965 = 50 tahun. Andai anggota termuda berumur 15 tahun. Maka sekarang umurnya 15 + 50 = 65 tahun. Sudah bau tanah….mau mati…
Tahun-tahun 1967-1998 semua yang bahkan hanya punya ide yang berseberangan dengan Soeharto langsung dicap sebagai PKI.
Anak2 keturunan yang saat itu masih balita atau bahkan baru lahir mereka menderita seumur hidup karena cacian, dan kena skrining bahaya laten / ditolak sebagai PNS semasa Soeharto dan sesudahnya.
Betul sebagai organisasi dan pelaku mereka tidak dapat dimaafkan.
Tetapi kita pun harus mengingat bahwa anak2 mereka pun sudah diperlakukan tidak manusiawi semasa kanak2…kepada anak2 mereka inilah (yang sekarang sudah dewasa) kita seharusnya minta maaf karena telah memperlakukan mereka secara tidak adil hanya karena kesalahan orang tua mereka.
Iya bung PhD, meminta maaf pada eks PKI dan tentu akan menjurus ke partainya tidak dibenarkan namun harusnya pemerintah melindungi keturunan eks PKI ini sejajar di hadapan hukum dan masyarakat tentunya..
Maaf bung. Anggota pki jangan dilihat dari bau tanahnya….kao doktrinnya pd waktu mereka muda benar2 melekat pada hati mereka, bisa saja anggota yg sudah uzur tersebut masuk dalam tim A,
Pada awal tahun 2000 saja mereka mengadakan rapat rahasia di suatu perumahan di kota S, yang datang hanya orang sepuh sepuh yang jumlanya tidak sampai 20. Just info aja bung, Salam NKRI Harga Mati!!!
siapa bilang mereka sudah “bau tanah” tidak kalah bahayanya?? bung@Tukang Ngitung…jangan menafikan kenyataan yg ada donk, faham komunis sudah menjadi faham yg mereka banggakan dan sudah masuk ke dunia kampus terutama aktivis2 sosialis..entah knp dg bangganya mereka sdh tdk tabu/takut mengakui sbg org komunis, dipermukaan bersosial mereka akan menggunakan simbol2 yg mirip dg induk semangnya “PKI”..berpolitik mereka ikut bersarang disalah satu partai politik (tentunya anda lebih faham siapa saja mereka hehehe)..kejadian “98” mereka sdh mempersiapkan jauh2 hari shg action-nya berasimilasi dg gerakan2 mahasiswa “sosialis”, aktivis2 “merah”, dan disupport olh oknum2 “intelejen” siapapun mereka-lah….hehe, jd jangan hidupkan lagi luka permusuhan dg sesuatu yg sepele…hanya menuruti kemauan segelintir “keturunan ideologi PKI” tp akan mengobarkan peperangan antar anak bangsa kembali…
Bahagianya hatiku membaca diskusi dan komen teman2 diatas yg sangat santun….marilah apapun topiknya dan dimanapun webnya….biasakan seperti ini juga ikut “membangun” Indonesia lho….lanjutttt
Baik PKI, dan pelaku gonjang ganjing NKRI lain adlah Pion, alat, Tools. Yg perlu ditelaah adalah siapa dalangnya? siapa lg yg mampu mengendalikan gerakan besar di berbagai belahan dunia, menundukan pemerintahan sah, dsb, kemampuan ini hnya bs di miliki oleh sebuah kekuatan besar di muka bumi.
Teori Konspirasi kmbali mengemuka. Aplagi jaringan intelejen asing tlh membumi di nusantara, mosad misalnyaa.
Skrg tugas kita, pemerintah, warga negara dan slruhnya adalah bgmn mengantisipasi, mencegah agar negeri ini tak mudah dicabik cabik oleh organisasi/gerakan apapun
sprti kisah PKI dmsa lalu atau krismon dimasa kemarin. Perkuatan kekuatan bangsa dan negara, makmurkan, cerdaskan dan majukan kehidupan rakyat.
Dirgahayu #RI70
Kata ane..satu Kata saja…pemerintah Texas
Salah katakana salah….
Benar katakana benar…
Digarantung untuk men generalists
Bila salah,kemudian meminta maaf…itu mulia..namun..bila meminta maaf bila tidak ada kesalahan..berarti ada udang dibalik somay…
Cmiw
Maaf….not Texas…but tegas
Epek auto text
Hehe
ogh…kini antek2 pki ingin bangkit dan di-akui lagi keberadaannya..apa pemerintah sudah siap diri menghadapi resiko kedepannya…sedang saat ini saja menghadapi perang-gaya baru/ekonomi global-pemerintah masih kelimpungan dalam mencari sandaran diri…
..memang bukan hal yang aneh bila sekarang ajaran komunis ingin dibangkitkan lagi mengingat pemerintah jua ta memberi ketegasan dalam batas kepastian.banyaknya aliran dalam satu agama dan aliran2 impor modern yang tumbuh subur dinegeri ini tentunya membuat iri komunis…karena meski ternoda oleh masa lalu…tetapi nyatanya pemerintah tetap membina hubungan dengan bekas penjajah2 dan memberi kebebasan moral.
…walaupun begitu,ajaran komunis selayaknya memang ta dibiarkan tumbuh kembali,ketidak adanya ketuhanan dalam beragama,akan membuat semakin banyak rakyat pribumi hidup dalam kepalsuan,sedang saat ini saja banyak manusia indonesia yang beriman tetapi tersesat dalam kemunafikan harta dan kekuasaan,jika harus ditambah lagi ajaran tanpa keimanan/komunis,mau dibawa kemana hati ini !!!!
sy sependapat dg pandangan anda…kayaknya mereka bukan dari kalangan yg menjadi korban organisasi “makar” thdp NKRI bung@penjaga hati…kakek-nya dibakar hidup2 dlm rumah sendiri dan didepan keluarganya, digorok pinggir kali…PKI jelas2 meberontak n bikin kisruh, kenapa berbeda perlakukannya thdp DI/TII atau lainnya ya….spertinya “PKI” sdh mendapatkan tempat lagi di dunia politik negeri ini, jgn sok sudah bisa dewasa menyikapi sejarah gelapp negeri ini…sejarah akan terulang, jgn sekali2 mencoba sejarah gelap jiika tidak mampu mengendalikannya…
saya lebih rekom pada pemerintah untuk lebih bijaksana ingatlah kondisi mutakhir didalam negeri…..jika tidak maka akan memicu ketidakstabilan nasional……asymetric warfare asing akan mendapat ruang lebih. jangan memberikan “ruang ambigu untuk rakyat” yg akan memperkuat pelaku balkanisasi nusantara via media massa yg telah terkuasai yg mana akan mengadu domba rakyat indonesia dengan disinformasi dan penggiringan opini.
pemerintah harus menempatkan NKRI pada skala prioritas utama dan pertama.
ayo kita bersama-sama menjaga NKRI, Pancasila, UUD 1945….berdaulat penuh.
Saya punya bebrap teman, mereka sanagat mendukung bangkitnya PKI, hal ini karena mereka jenuh atas pemerintah yang menganut sistem liberal dan tidak sanggup memberikan rasa keadilan bagi masyarakat. Dia juga mengungkapkan kalo organisasi underground ini juga d becking oleh bebrapa politisi dan beberapa penggede. Mereka juga ingin meng ’98’ kan lagi negri ini
Saya yakin bapak bapak pasti sudah mendengar info ini…
Satu hal lagi….organisasi ini sudah berada di bebrapa kota besar, termasuk Surabaya. Anggotanya kebanyakan para mahasiswa
sangat saya sesalkan ada music dari band yang terkenal buka cuma nasional tapi sudah go inter yang membuat klip video tersebut seakan mengorek luka lama itu, entah apa maksud dan tujuan, dan ada anggota walhi yang saya lihat di video klip tersebut, seakan dia juga tidak melihat apa yang terjadi saat ini di sebelah utara dari rumahnya (pltu celukan bawang).
Kenapa harus minta maaf, apakah seluruh bangsa indonesia ini bersalah loh wong presidennya sendiri mengingkari janji pemilu dan membuat keadaan ekonomi kita memburuk saja sampai saat ini tidak pernah mengucapkan minta maaf. Ini memang cara-cara intrik PKI dari dulu kala dimana sangat lihai memutar balikkan fakta dan bermain sinetron karena saya yakin ini adalah baru permulaan saja.
PKI sudah melakukan pemberontakkan terhadap negara tercinta ini dua kali. Bila hal ini dilakukan maka kita juga harus meminta maaf terhadap GAM di aceh dan OPM di irian jaya.
Pemerintah harus bijaksana akan hal ini,ingat PKI telah berhianat kpd bangsa ini 2x,akankah seorang/organisasi penghianat bangsa akan bertobat…???menurut saya tidak,penghianat akan tetap menjadi penghianat…ma’af itu hanya pendapat saya…
perhatikan kondisi saat ini: banyak phk, ekonomi jatuh, banyak rakyat yang hidup dibawah garis kemiskinan.
perkuatlah mental dan spiritual bangsa ini, sebab kondisi sepert ini akan memudahkan komunis untuk masuk dalam tatanan kehidupan bangsa.
sejak era dimana jokowi menjabat sebagai presiden, kondisi tersebut sudah tersistematis terperogram, sehingga menunggu waktu aja.
tanamkan ajaran agama, pancasila, dan nilai2 berbangsa dan bernegara.
Capek mengamati politikus kita,ayolah !!! Buat bangsa ini maju&besar,jangan angkat isu yg hanya menghabiskan energi untuk menghambat kemajuan nkri.
Semua pergerakan yg berbasis ideologi/paham ibarat “seketekik”akan terus merambat-menjalar walaupun jaman terus berubah-berganti. Akan muncul dalam bentuk baru dan menyesuaikan dgn keadaan yg berlaku.
Semua ideologi berkembang,pasang-surut ,termasuk di negeri kita tercinta ini…,akan banyak korban yang berjatuhan manakala saling berebut untuk berkuasa,karena paham/ideologi adalah cita2 yg bisa terwujud manakala mempunyai kekuasaan…,ada masyarakatnya,pimpinan,rule/aturan main sesuai dgn cita2nya,dan tentunya mempunyai wilayah secara de facto untuk melandingkan aturan mainnya.
Indonesia memilih kemana..?adalah keinginan dari kita sendiri… ,masalah ada permainan asing..tentunya jelas sekali di manapun negara2 yg ada di dunia ini sudah mahfum ada saling interaksi dari sejak dahulu kala…, tinggal “kita” mau untuk saling libas karena perbedaan paham/ideologi atau mau bersama2 membangun negeri tercinta ini menuju kemakmuran dan keadilan.
Ada suatu masa yg telah lalu di mana kesemua paham bisa ikut berdampingan,saling menghargai,taat kepada hukum dan perjanjian yg berlaku dalam sebuah negeri..
Dalam hal meminta ma’af kpd korban dalam peristiwa G30S/PKI …,harus dipertimbangkan masak2 efeknya terhadap kelangsungan hidup berbangsa,karena masing2 pihak mengaku sebagai “korban”…,adalah musibah terbesar manakala sesama saudara sebangsa sudah saling tidak mempercayai dan saling curiga…
Sejarah itu menakutkan.
Sejarah tidak akan pernah jujur hihihi.
Sejarah selalu dituliskan oleh para pemenang.
Sejarah ada untuk mengamankan sang pemenang, sampai ia kalah digantikan pemenang baru.
Sejarah barupun dimulai, untuk mengulang sejarah lama.
dan
Sejarah akan selalu berulang.
iya betul tp kl sejarah gelap terus dimunculkan kembali mau dihidupkan kembali, bagaimana menurut ente??, sejarah gelap dikenang cukup sekelumit saja dan gak perlu diungkap kembali sebagai nasihat dan cerminan kehidupan selanjutnya yg aman dan damai…seakan2 anda ini setuju saja kalau “PKI” dihidupkan dan diberi ruang kembali di negeri ini….