Patriot Garuda berkesempatan mengikuti seminar dengan tema ” Dialog Pencegahan Terorisme dikalangan Tokoh Tokoh Pendidikan Terhadap Radikalisme di Jawa Timur “
Yang diselenggarakan oleh BNPT ( Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) dan FKPT JATIM ( Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme Provinsi Jawa Timur )
Ada beberapa Istilah yang Harus dipahami yaitu , Radikal. Radikalisasi, Deradikalisasi, Radikalisme, dan Radikal Terorisme .
RADIKAL
Yang dimaksut arti radikal bila dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata radikal mempunyai tiga arti.
Pertama, radikal berarti sampai pada hal yang menyangkut prinsip, dan sangat mendasar.
Kedua, kata radikal juga berarti amat keras dalam menuntut sebuah perubahan.
Ketiga, maju dalam berpikir dan bertindak.
Dari tiga arti menurut KBBI ini, belum ada arti yang menjurus bahwa radikal adalah hal yang negatif.
Kata radikal dikelompokan sebagai kata sifat,Radikal ada radikal Positif dan radikal Negatif, maka dari itu; sisi negatif dari kata radikal sering muncul karena padanan kata tersebut. Sebagai contoh kata radikal yang ditambah imbuhan isme, yang menjadi radikalisme
RADIKALISASI
faham radikal yang mengatasnamakan agama / Golongan yang kemudian naik kelas menjadi teroris dan menghancurkan hidup dan kehidupan serta memporakporandakan tatanan dan tuntunan beragama, bermasyarakat dan bernegara.
Kecenderungan memaksakan kehendak, keinginan menghakimi orang yang berbeda dengan mereka, keinginan keras merubah negara bangsa menjadi negara agama dengan menghalalkan segala macam cara, kebiasaan menggunakan kekerasan dan anarkisme dalam mewujudkan keinginan, kecenderungan bersikap eksklusif dan berlebihan dalam beragama, hasrat birahi menghalalkan darah orang lain dan seolah mereka hidup di tengah rimba manusia yang menjadi lawan lawan Tuhan.
DERADIKALISASI
Deradikalisasi adalah upaya MENURUNKAN paham radikal dari; kecenderungan memaksakan kehendak, keinginan menghakimi orang yang berbeda dengan mereka, keinginan keras merubah negara bangsa menjadi negara agama dengan menghalalkan segala macam cara, kebiasaan menggunakan kekerasan dan anarkisme dalam mewujudkan keinginan, kecenderungan bersikap eksklusif dan berlebihan dalam beragama, hasrat birahi menghalalkan darah orang lain dan seolah mereka hidup di tengah rimba manusia yang menjadi lawan lawan Tuhan.
RADIKALISME
Radikalisme merupakan suatu sikap yang mendambakan perubahan secara total dan bersifat revolusioner dengan menjungkirbalikkan nilai-nilai yang ada secara drastis lewat kekerasan (violence) dan aksi-aksi yang ekstrem.
Ada beberapa ciri yang bisa dikenali dari sikap dan paham radikal.
1) Tidak toleran (tidak mau menghargai pendapat &keyakinan orang lain),
2) fanatik (selalu merasa benar sendiri; menganggap orang lain salah),
3) eksklusif (membedakan diri dari umat umumnya), dan
4) revolusioner (cenderung menggunakan cara-cara kekerasan untuk mencapai tujuan).
RADIKAL TERORISME
Mengemas Mainset diwujutkan menjadi Gerakan atau aksi brutal mengatasnamakan ajaran agama/ golongan dll, dilakukan oleh sekelompok orang tertentu, dan agama dijadikan senjata politik untuk menyerang kelompok lain yang berbeda pandangan. “Kelompok radikal-teroris sering kali mengklaim mewakili Tuhan untuk menghakimi orang yang tidak sefaham dengan pemikiranya,”
Terorisme sendiri Merupakan Kejahata lintas negara, terorganisasi dan ,mempunyai jaringan luas sehingga mengancam perdamaian dan keamanan nasional maupun internasional
Tujuan Terorisme adalah
– Menciptakan dan menyebarkan rasa takut yang meluas di tengah masyarakat
– Menarik perhatian publik dan sorotan media massa
– Merusak stabilitas politik dan keamanan negara
– Merubah ideologi dan sistem politik negara.
Sejak pertengahan 2010 Pemerintah RI, menetapkan Peraturan Presiden Nomor 46 tentang Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dalam struktur dan tata kerja BNPT terdapat Direktorat Deradikalisasi di bawah kedeputian I Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi.
Pada sisi yang berbeda, esensi program Deradikalisasi yang dijalankan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme memiliki strategi, metode, tujuan dan sasaran yang sedang dilaksanakan tentu dengan berbagai kekurangan, keterbatasan dan tantangan, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal. Bahkan program deradikalisasi bila merujuk kepada regulasi yang ada menyiapkan strategi, kebijakan dan program yang bersinergi dengan semua pihak dan berintegrasi dengan banyak kalangan secara nasional.
Berbagai tantangan, kekurangan dan keterbatasan dihadapi dalam menjalankan program Deradikalisasi dapat dijadikan sebagai motivasi tersendiri bagi BNPT dalam melengkapi berbagai kekurangan dan melibatkan berbagai pihak mulai dari kementerian dan lembaga, organisasi kemasyarakatan, tokoh agama, tokoh pendidik, tokoh pemuda dan tokoh perempuan hingga mengajak mantan teroris, keluarga dan jaringannya yang sudah sadar dan kembali ke tengah masyarakat dalam pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
KEGIATAN DIALOG
Peran Tokoh Pendidikan diperlukan dalam mensukseskan program deradikalisasi tersebut di lingkungan Sekolah sekolah, Kampus yang berada diJawa Timur khususnya
Kegiatan Pemberdayaan Tokoh Pendidikan FKPT di Jawatimur ini diselenggarakan pada hari ini Kamis 27 Agustus 2010 Pukul 09.00 wib di hotel Satelit Jl Mayjen Sungkono 129 Surabaya, Dengan peserta yang hadir 200 orang dari kalangan Tokoh tokoh Pendidk yaitu guru, dosen, mahasiswa,dan pemuda se Jawa Timur.
Sebagai Nara Sumber sebagai berikut :
– Kepala Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur Bp. Zaenal Mutadin.
– Bp. Prof. Irfan Idris ( Direktur Radikalisasi BNPT )
– Bp. AKP. Sadi ( Kanit Krimum Densus 88 Polda Jatim )
– Bp. Dr. Sobar Isman,S.H,MH,MPd ( Ketua FKPT / Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme ) Jawa Timur
– Bp. Dr. Aribowo, M.A dari UNAIR – Ibu. Dr.Hesti Armiwulan,S.H,M.Hum ( FKPT Jatim )
– Bp. Drs. Pawit Syarwani ( NII centra/NCC juga eks. Aktivis NII )
Dan acara di lanjutkan dengan dialog dengan peserta. Acara berlangsung hingga pukul 16.00 WIB sesuai jadwal susunan acara.
Adapun susunan acaranya sebagai berikut :
- 07.00-08.00, Registrasi peserta
- 08.00-08.05, Pembukaan
- 08.05-08.10, Menyanyikan lagu Indonesia Raya
- 08.10-08.20, Laporan Ketua penyelenggara ( Bp. Dr.Sobar Isman, S.H,M.H,MPd )
- 08.20-08.55, Sambutan dan pengarahan oleh Bp. Prof. Irfan Idris ( Direktur Radikalisasi BNPT ) dalam penyampaiannya Agar selalu mewaspadai setiap bentuk radikalisme yang ada di lingkungan kita dan lingkungan pendidikan baik sekolah maupun kampus yang ada di jawa timur.
- 08.55-09.00, Sambutan Kepala Bakesbangpol Prov. Jatim Bp. Zaenal Mutadin. Dalam sambutannya ( Kepala Bakesbangpol prov.jatim agar lebih di galakan lagi kegiatan seperti ini dan bakesbang sangat mendukung sekali kegiatan ini juga berharap dari kalangan pendidik baik guru maupun dosen agar selalu memberikan pengarahan atau melakukan monitoring anak didik maupun mahasiswa/mahasiswi dalam bahayanya radikal terorisme.)
- 08.55-09.00,Do’a
- 09.00-12.00, PANEL 1
1. Cetak biru pencegahan terorisme, membangun kepedulian dan pertisipasi publik. oleh Bp. Prof. Irfan Idris ( Direktur Radikalisasi BNPT )
2. Mencegah dan menangkal masuknya paham radikal terorisme di lingkungan Kampus/sekolah oleh Bp. Dr. Aribowo, M.A dari UNAIR ) 12.00-13.00, Ishoma - 13.00-15.00, PANEL 2
1. Peta potensi radikal terorisme di Jawa timur ( Ibu. Dr.Hesti Armiwulan,S.H,M.Hum ( FKPT Jatim )
2. Testimoni Eks. Aktivis NII ( Bp. Drs. Pawit Syarwani ( NII centra/NCC juga eks. Aktivis NII ) - 15.00-15.45, RTL bersama FKPT JATIM/ BNPT
- 15.45-16.00, Penutupan. oleh Panitia
By Admint YPG
Foto by Admint dan Google
13 Komentar
mantap…. lanjutkan
I like this…
sikap radikal bermula pada kekawatiran, kegundahan serta keinginan perubahan yg amat sangat..
beberapa contoh kasus:
– mereka gundah akan keadaan masyarakat umum yg toleran dgn tempat2 maksiat macem lokalisasi maupun diskotik yg ngejual minuman keras ma tempat ideal buat ngedarin narkoba..
mereka pengen tempat2 ntu ditutup, secara kagak punya kekuatan n kekuasaan buat nutup secara baik2, maka jalan pintasnya dgn ngebom tempat ntu..
kalo orang2 kek ntu n orang2 yg cuman dimanfaatin kek pengantin ato orang2 bawahan ane rasa lebih mudah menderadikalisasinya, yg sulit ntu yg punya tujuan politik ato orang dibalik semua ntu..tanpa disadari mereka jadi alat suksesor para dalang..
..sebuah penjabaran dari-kata2-yang belum tentu semua mengerti arti ataupun maknanya..jadi bila dipahami seperti:
radikal=tindakan/aksi akibat sebuah keyakinan diri…
radikalisasi=tindakan/aksi dari sebuah- sebab-yang dijadikan alasan yang menurut diri adalah-benar-…
deradikalisasi=tindakan/aksi pemaksaan untuk merubah sesuatu yang beda agar bisa -satu hati -…dengan diri-nya..
radikalisme=tindakan/aksi untuk memaksakan perubahan yang diri kehendaki dengan segala cara…
radikal terorisme=tindakan/aksi dengan memaafaatkan-situasi-demi keuntungan/kepentingan -diri cs -meski harus mengorbankan para diri orang lain.
……..mungkin begitu asumsi saya,namun seperti kata para-pendahulu-bahwasanya…hawa/nafsu-adalah kunci dari semua-kemurtadan/kemunafikan diduniawi.
..ramalan kitab suku maya telah berakhir pada tahun 2012
..ramalan kitab suku jawa/joyoboyo juga sudah tutup buku di tahun 2014
..dan sekarang hanya tinggal kitab suci-al-quran- satu2 penuntun arah-kebajikan- hingga akhir jaman.
by”..salam persaudaraan dan guyub rukun..dari kota tulungaung-jatim
radikal memiliki sisi Yin & Yang, ad secercah sisi Yang yg pd kalanya diperlukan disaat yg dibutuhkan.
yg wajib diantisipasi selain sisi radikalisme negatif adalah para dalang, invisible hands yang berada dibalik radikalisme yg biasanya bermotif politik/uang. ISIS adalah contohnya, sangat jarang bhkn tidk pernah, media mengulas siapakah makhluk sesungguhny yg melahirkan ISIS.
Beberapa sebab adanya radikalisasi antara lain motif ekonomi, ketidaksukaan terhadap sesuatu secara berlebihan dan sikap ingin merubah sesuatu secara instan. Tapi dari itu semua yang paling berbahaya adalah radikalisasi yang disebabkan karena SALAH TAFSIR dalam memahami agama. Misalnya, adanya teroris wahabi/manhaj salaf jihadi (seperti al qaeda, ISIS, boko haram), Syiah Rafidhoh (syiah garis keras), kristen garis keras, budha garis keras dll.
Orang yang suka SALAH TAFSIR dalam agama akan mudah dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu untuk kepentingan politik. Ini bisa dimanfaatkan oleh intelgen untuk menghancurkan suatu negara yang mengakui adanya agama. Orang yang suka salah tafsir akan merasa paling benar dan celakanya orang yang seperti ini kebanyakan adalah orang yang pikirannya pendek. Kesalahan tafsir dalam agama, pada umumnya disebabkan karena memahami kitab suci secara tekstual. Misalnya, salah tafsir dalam memahami al qur’an dan hadist.
***Kalau ada tulisan berbahasa Malaysia kemudian kamu memahaminya sesuai dengan kaedah bahasa Indonesia, apa yang akan terjadi? pasti akan terjadi salah tafsir meski bahasa malaysia dan indonesia sama-sama dari bahasa melayu.
Al Qur’an dan hadist ditulis menggunakan bahasa dan sastra arab. Tapi kita sering lupa, bahwa arab disini adalah arab 1500 tahun yang lalu yaitu jaman suku quraish (bukan arab yang sekarang). Oleh karenanya, cara yang benar dalam memahami Al Qur’an adalah memahaminya sesuai dengan kaedah bahasa Arab di jaman Nabi. Untuk itulah diperlukan ILMU ALAT (nahwu, shorof, balaghah, mantig dll). Misalnya kata “kullu” dalam bahasa arab sekarang bermakna semua, tapi dalam bahasa al qur’an bisa bermakna sebagian. Masih banyak contoh lainnya dan ini belum termasuk gaya bahasa (majas/majaz) dll. Pasti akan tambah rumit.
Al qur’an dan hadist tidak turun dalam bentuk buku 100% full version, melainkan turun per ayat sesuai kejadian di lapangan pada saat itu (dicicil). Untuk itu dalam memahaminya, seseorang harus memahami asbabunnuzulnya, asbabunwurudnya dll. Kalau dipahami secara tektual saja bisa-bisa malah jadi teroris, misalnya ayat yang digunakan dalam situasi perang digunakan dalam kondisi damai. Kalaupun perang, posisinya harus dalam kondisi membela diri (bukan berada di pihak yang bersalah).
Al qur’an itu bersifat umum sedangkan hadist bersifat lebih khusus. Misalnya perintah sholat ada di al qur’an, tetapi tuntunannya ada di hadist. Celakanya, hadist nabi sekitar 98%-nya tidak tertulis sehingga HILANG seiring meninggalnya ahli hadist jaman dulu. Imam Bukhori yang hafal lebih dari sejuta hadist saja hanya mampu menulis ribuan hadist yang Beliau seleksi. Itulah sebabnya tidak ada ahli hadist di jaman sekarang ini, kalaupun ada hanya hitungan jari saja dan kwalitasnya TIDAK LEBIH BAIK dari ahli hadist jaman dahulu. Tapi syukurnya para ulama, meski mereka tidak menulis hadist tapi mereka telah menulis tafsir Al Qur’an yang menghasilkan berbagai macam ilmu, misalnya ilmu teologi ada imam asyari, imam maturidi… ilmu fiqih ada imam hanafi, malik, syafi’i, hambali…. ilmu tasawuf ada imam ghazali dll.
Loh bagaimana jika ulama berbeda pendapat? kalau terjadi demikian, maka ikutilah suara mayoritas (ijma’/konsensus) setelah itu saling menghormati di atas perbedaan karena ini ijtihad maksimal yang bisa dilakukan oleh umat akhir jaman seperti kita saat ini. Kalau benar dapat pahala dua, kalau salah dapat pahala satu sehingga yang ada adalah kebaikan. Nah, kaum radikal tidak akan mungkin mau dan mampu berfikir sejauh seperti ini… biasanya mereka akan berfikir “gak usah ikut ulama karena ulama gak suci bla, bla,, bla”… sehingga lebih memilih memahami al qur’an dan hadist secara langsung tanpa menggunakan ilmu alat dan tafsir dari para ulama. Akhirnya akan menjadi teroris berkedok agama.
Betuuuul..
Dalijo pinterrrrr 😀
Bukan cuman teroris berbasis agama, pemberontak yg ngatasnamain agama juga mangsih lanjut..dolo di/tii rms ma gam, yg mangsih ada ntu opm..
Kenapa agama di bawa2, karna mudah dapet dukungan ntah dari lokal ato dari asing..orang2 labil yg segaris sealiran akan mudah gelap mata, kagak tau kentang kimpulnya tapi asal nimbrung aja 😀
hanya ketakutan2 para pencinta dunia,
sebelum label teroris dan radikal diperkenalkan pasca 9/11 WTC, dunia adem2 aja…
Pasca perang dingin, target berikutnya adalah perang melawan islam dengan kemasan dan bumbu2 menarik, masyarakat dunia dari menit ke menit disuguhi dan dicuci otaknya melalui berita media yang sudah terafiliasi kedalam sistem mereka, diberbagai negara islam mereka membuat jaringan untuk mempropagandakan bahwa islam itu agama setan… mereka bermain cantik dengan memakai tangan2 anak negeri, mengadu satu sama lainnya, parahnya ulama yg cinta dunia ikut2an termakan propagandanya…
jujur saja radikal itu bukan dalam islam saja,dalam agama lainpun tetap ada, tapi mereka bukan target, target sesungguhnya islam, agama yg rahmatan lilalamin, agama rahmat bagi sekalian alam,
artikel inipun lebih cenderung mengaitkan kata radikal untuk islam…karena memang untuk penggiringan opini bahwa islam itu agama jahat,…
bagi para pencinta dunia fana, hal seperti ini perlu untuk menjaga eksistensinya…sayang dia tak menyadari dunia yg dia perjuangkan tak bisa dibawa mati.
andai artikel ini tidak terlalu tendensius mengarah ke salah satu agama tertentu, mungkin masih bisa diterima nalar, tapi tak apalah kecemasan2 manusia dengan kecintaannya kepada dunia diwujudkan dengan berbagai cara untuk melawan pencipta yang juga sudah menurunkan aturan2 dan kewajibanNYA,
sesungguhnya yg menjaga islam itu langsung sang pencipta karena sudah ada jaminan, dan itu janji Allah.SWT
umat islam yang radikal versi pencinta dunia, hanya ujian sebagai bahan untuk manusia yang berpikir, karena kaum radikal itu membaca dan memahami ayat Al-Qur’an hanya sepotong2,
dan kaum pembenci islam memakai ayat yg sepotong2 tersebut sebagai bahan kampanye dan penggiringan opini publik,
ayat Al-Qur’an itu saling berkesinambungan, ada sebab dan akibat, waktu, tempat, jaman, kenapa, ada apa, dll… dalam memaknainya pun tidak asal tafsir… hal seperti yang terjadi dalam fenomena radikal dan teror…
umat islam yang sangat memahami kitabnya, tidak akan sanggup melakukan teror, karena dalam Al-Qur’an membunuh semutpun diharamkan, karena manusia memang tidak berhak atas nyawa mahluk lainnya,…
berbalik kekontek radikal tadi, itu akan terus bergema dan disuarakan sampai kiamat, kenapa ? karena simbolis permusuhan setan dengan Allah.SWT yang dimanifestasikan kepada manusia,
memakai prinsip2 USA yang menghancurkan musuh itu disarangnya, maka prinsip itu dipakai, untuk memusnahkan islam itu dari dalam, sayang sepandai dan sekuat2nya manusia dalam berencana, dan tipu daya, rencana dan tipu daya Allah.SWT jualah yang unggul….
sebagai pencinta Patga ini, saya juga tak setuju dan sepaham dengan aksi2 teror yang mengatasnamakan agama, tapi ketika kata2 radikal itu lebih mengarah untuk memojokan agama tertentu, rasanya kurang fairlah… salam
Nama baik Islam tidak akan rusak oleh ulah USA atau orang jahat diluar Islam, tapi nama baik Islam akan rusak akibat umat Islam TIDAK MENJALANKAN AJARAN AGAMA DENGAN BENAR.
***Sejak jaman Khalifah Ustman bin Affan, Ali bin Abi Thalib dst banyak sekali terjadi pembunuhan berdarah yang dilakukan oleh orang Khawarij. Dan sudah menjadi sunnatullah bahwa orang Khawarij akan ada ditiap-tiap zaman dan yang terakhir dari mereka akan keluar bersama Dajjal.
——- siapa orang khawarij itu?–
mereka bukan preman, penzina, penjudi, pemabok atau ahli maksiat lainnya seperti yang Anda pikirkan,, tapi mereka adalah orang yang sangat semangat dalam beragama, tapi BODOH alias PEKOK. Kebodohan mereka disebabkan karena kedangkalan dalam berfikir sehingga ilmu agama yang sangat luas menjadi sempit dan terasa sesak di dada. Inilah awal dari biang terorisme berkedok agama itu. Sayyidina Ibnu Abbas ra pernah kaget ketika menemui pasukan perang orang Khawarij yang berjumlah sekitar 6000-an pasukan, secara visual mereka kelihatan nyunnah seperti bercelana cingkrang, jenggot lebat, rambut gundul, mata sayu karena banyak dzikir malam, jidatnya hitam dan hafal al qur’an.
——Jadi gimana?–
Sebagai umat Islam gak usah tersinggung dan jangan menyalahkan orang laen atas buruknya citra Islam saat ini. Tapi salahkanlah dirimu sendiri, apakah sudah menjalankan perintah agama dengan benar????.
**Kalau kita ilmunya setingkat sahabat atau sekaliber Imam Syafi’i, berkata “kembali kepada al qur’an dan hadist” itu pantes. Tapi kalau gak lebih baek dari mereka, yang paling tepat adalah “kembali kepada al qur’an dan hadist sesuai pemahaman ulama”. Kalau jauh dari ulama………… besar kemungkinan akan jadi kaum radikal.
Bahasane mas DALIJO koyo bahasane pak SS…
jadi ingat sebuah buku, ” Benarkah nabi Muhammad SAW berwajah masam ”. Atau pantek2 revolusi reissenance abad pertengahan, ada yg kekinian spt terapan kluxkluxklan, arc,djarum,rac dlm kontekstual sosial kemasyarakatan dan pengejawantahan kaidah hak2 berjihad, bermujahid dan menegakkan makna amar makruf nahi munkar dg menepikan sendi2 ajaran keimanan itu sendiri. Menangkup hal ini saya lbh suka menepi, memberi ruang yg lbh banyak pd rekan yg lbh faham dan fasih. Adalh wktu yg baik utk mnimba ilmu, kmdian berusaha menakar kemampuan diri dlm mngolah sgl sumber informasi. Mari dilanjut, saya ijin ngopi smbil mnyaring latian demo pandora reformasi tnpa misi ditengah kliping dua kaki petronas tanpa baju kuning bersih hehe….. fuhrer pergi, najib tunjuk jari !
Garuda terbang tinggi, harimau malaya msh mematut diri, coba terka manusia atau klan kah ikon “KEPALA NAGA”.
Maklum, saya suka lupa istighfar ktika baca2 mashab radikal. Hehe….
Artikel diatas kita coba bahas melihat sisi keilmuan ,,
Tidak bermaksut menyerang agama dan golongan tertentu
Radikal terorisme bisa tumbuh dari agama dan Golongan manapun,
Dan juga sebagai Peringatan awal dan deteksi dini bagi Masyarakat
Sehingga tidak mudah paham radikalisme berkembang dan merusak Persatuan dan Kesatuan Bangsa
ancaman dari dalam/antek/boneka yang otaknya dari luar/pihak asing..sesungguhnya memang sangatlah sulit untuk dideteksi dini namun bukan berarti ta mampu untuk diantisipasi meski terkadang terlambat-sedikit-..???
….namun…bahaya yang sangat -besar-sudah menanti didepan pintu rumah.
1/kepentingan nasional AS.bila para pemimpin2 indonesia -berani-mengusiknya secara nyata(freeport/exxon dll..)maka AS akan melakukan segala cara untuk menghancurkan negeri ini melalui-proxy war ataupun asimetris…???
2/..kembalinya VOC(uni eropa) untuk melakukan -penjajahan- kembali melalui jalur industri/energi dan perekonomian
3/…JALUR SUTRA abad 21…inilah merupakan strategi cina dan menempatkan indonesia sebagai-mandor-/pengawas bagi negara2 asean lainnya..meski indonesia nantinya ada sedikit-upah-sebagai balasannya.
4/..kepentingan JEPANG..adalah menjaga kelangsungan-kerjasama-dengan indonesia demi meraih-laba-sebesar besarnya tanpa mau berbagi-resep/SDM-..???
5/…kerjasama ASEAN(MEA 2015)..adalah sumber petaka bagi perekonomian nasional..karena indonesia adalah -pasar tunggal-bagi segala produk yang dihasilkan oleh semua anggota ASEAN.apalagi penduduk indonesia terkenal akan-kerakusan/boros-nya dengan -merek-dagang asing.
…sekedar melepas sebagaian beban di-otak…hahahahaaa