KECOA = MASALAH

14

KECOA = MASALAH

Sundarpichai

CEO Google memiliki kisah inspiratif tentang kecoa.
Aaah masa iya sih! Kecoa yang menjijikkan itu? Yap.betul!
Kecoa yang lantas mengubah banyak hal dari dirinya tentang bagaimana memandang setiap tantangan dalam kehidupan.

Nama Sundar Pichai kini mulai banyak dikenal orang ketika menjabat pimpinan tertinggi raksasa perusahaan Google.
Pichai terlahir di Tamil Nadu, India pada tahun 1972.
Pichai dikenal oleh karyawan Google sebagai seseorang yang selalu berhasil merealisasikan rencana menjadi kenyataan.
Beberapa proyek dia yang sukses yakni browser Chrome, Chrome OS, dan Chromebook.

Sundar Pichai memang dikenal sebagai orang yang ramah, cerdas, dan pekerja keras. Ada sebuah kisah inspiratif dari pidato yang indah oleh Sundar Pichai – seorang Alumni IIT-MIT dan mantan Global Head dari Google Chrome.

Apa isi pidato tersebut?
kisah inspiratif
Sundar Pichai berpidato tentang kecoa. Kisah inspiratif dibalik kecoa yang menjijikkan.

Teori kecoa untuk Pengembangan Pribadi

Di sebuah restoran, seekor kecoa tiba-tiba terbang dari suatu tempat dan mendarat dipundak seorang wanita.
Dia mulai berteriak ketakutan.
Dengan wajah yang panik dan suara gemetar, dia mulai melompat, dengan kedua tangannya berusaha keras untuk menyingkirkan kecoa tersebut.
Reaksinya menular, karena semua orang di kelompoknya juga menjadi panik.

Wanita itu akhirnya berhasil mendorong kecoa tersebut pergi tapi … kecoa itu mendarat di pundak wanita lain dalam kelompok.
Sekarang, giliran wanita lain dalam kelompok itu untuk melanjutkan drama.
Pelayan bergegas ke depan untuk menyelamatkan mereka.

Dalam sesi saling lempar tersebut,berikutnya kecoa jatuh pada pelayan.
Pelayan berdiri kokoh, menenangkan diri dan mengamati perilaku kecoa di kemejanya.
Ketika dia cukup percaya diri, ia meraih kecoa itu dengan jari-jarinya dan melemparkan nya keluar dari restoran.

Menyeruput kopi dan menonton hiburan itu, antena pikiran saya mengambil beberapa pemikiran dan mulai bertanya-tanya, apakah kecoa yang bertanggung jawab untuk perilaku heboh mereka?
Jika demikian, maka mengapa pelayan tidak terganggu?
Dia menangani peristiwa tersebut dengan mendekati sempurna, tanpa kekacauan apapun.

agusbarnas

So, para hadirin.. CEO dari India ini kemudian bertanya:
“Lalu apa yang bisa saya dapat dari kejadian tadi?”
Ia melanjutkan pidatonya..

“Dari tempat saya duduk, saya berpikir..
Kenapa 2 wanita karir itu panik, sementara wanita pelayan itu bisa dengan tenang mengusir kecoa?

Berarti jelas bukan karena kecoanya, tapi karena respon yang diberikan itulah yang menentukan. Ketidakmampuan kedua wanita karir dalam menghadapi kecoa itulah yang membuat suasana cafe jadi kacau.

Kecoa memang menjijikkan.
Tapi ia akan tetap seperti itu selamanya.
Tak bisa kau ubah kecoa menjadi lucu dan menggemaskan.

Begitupun juga dengan masalah.
Atau macet dijalanan, atau istri yang cerewet, teman yang berkhianat, bos yang sok kuasa, bawahan yang tidak penurut, deadline yang ketat, tetangga yang mengganggu, dsb.
Sampai kapanpun semua itu tidak akan pernah menyenangkan.

Tapi bukan itu yang membuat semuanya kacau. Ketidakmampuan kita untuk menghadapi yang membuatnya demikian.”
Yang mengganggu wanita itu bukanlah kecoa, tetapi ketidakmampuan wanita itu untuk mengatasi gangguan yang disebabkan oleh kecoa tersebut.

Disitu saya menyadari bahwa, bukanlah teriakan ayah saya atau atasan saya atau istri saya yang mengganggu saya, tapi ketidakmampuan saya untuk menangani gangguan yang disebabkan oleh teriakan merekalah yang mengganggu saya.

Bukanlah kemacetan lalu lintas di jalan yang mengganggu saya, tapi ketidakmampuan saya untuk menangani gangguan yang disebabkan oleh kemacetan yang mengganggu saya.
Reaksi saya terhadap masalah itulah yang sebenarnya lebih menciptakan kekacauan dalam hidup saya, melebihi dari masalah itu sendiri.
Apa hikmah dibalik kisah inspiratif dari pidato ini?

Kita mengerti, kita tidak harus bereaksi dalam hidup. Akan lebih baik kita harus selalu merespon.
Para wanita bereaksi, sedangkan pelayan merespon.
Reaksi selalu naluriah sedangkan respon selalu dipikirkan baik-baik.

Sebuah cara yang indah untuk memahami ………… HIDUP.
Orang yang BAHAGIA bukan karena Semuanya berjalan dengan benar dalam Kehidupannya..
Dia BAHAGIA karena Sikapnya dalam menanggapi Segala sesuatu di Kehidupannya Benar..!

Itulah kira-kira hikmah yang dapat diambil dari sebuah kisah inspiratif dari pidato CEO Google, Sundar Pichai.

Apakah kita telah sama dlm memandang kecoa (baca:masalah) di hidup ini? SEMANGAAATT !!

By: Patku Marsekal Muda Agus Barnas
Gambar by Google, Patsus Dede Sherman dan Admint

Share.

14 Komentar

  1. ……Sebuah cara yang indah untuk memahami …………
    HIDUP.
    Orang yang BAHAGIA bukan karena Semuanya
    berjalan dengan benar dalam Kehidupannya..
    Dia BAHAGIA karena Sikapnya dalam menanggapi
    Segala sesuatu di Kehidupannya Benar..!…….

    Agama mengajarkan khusnudzon atawa be positive thinking :thank

  2. Tukang Ngitung, PhD. on

    Itu mungkin pelayannya orang Thailand.
    Di Thailand, serangga seperti belalang, jangkrik, ulat, semut, kecoa, capung, bahkan kalajengking dan laba-laba adalah jajanan camilan yang dapat dibeli di pinggir jalan. Serangga-serangga tersebut digoreng garing dan rasanya gurih dan ketika digigit kriuk-kriuk renyah. Saya pernah makan kecuali yang laba-laba dan kalajengking. Untuk dua serangga ini saya belum berani memakannya.

    • Laba-laba & Kalajengking hanyalah protein.
      Kecuali… cacing tanah(diblender) + madu..nah ini baru Viagra Alami.
      “Ya Allah tuhan kami, tidak sia-sia, engkau menciptakan alam dan seisinya” (ALI IMRAN 191).

  3. Mantabs, Reaksi dan Respon seolah sama namun berbeda jauh. Bener, hidup jadi bahagia klo kita menyikapi dan menjalaninya dengan benar.

    Kecoa, analogi yg super cool, blm terbyangkan..

  4. salam hangat patga…
    Seperti terserapi air pegunungan makna dlm hikayahnya….conrat buat pesannya.
    Sy mrasa baru sj mngalaminya hehe….
    Btw…
    Kecoa sy berupa polemik, masalahnya polemik yg brkembang tak sekelas kecoa hehe….
    Kdg ingin brbagi masalah kecoa, tp yg jd masalah jstru masalah yg timbul ktika ikutan membahas kecoa sy malah dianggap kecoa pula hehe….
    Sy lupa kdg disana kental anak anak anal saya, jd mngingatkan usia diri ini yg tak lg muda. Bruntung, teguran teman memulihkan kesadaran sy dan disini sy bertemu artikel ini, allhamdulillah….sy smakin trsadarkan. Respon masalah bkn pd debat aksinya tp penanganannya.
    “mustahil brharap semua org ridho, ya sy bruntung menemukan artikel ini”
    thanks admin, sukses sll spt cita2 besar bangsa. Amin…..

    • mf bung @Trah Lor apa efek bahasan dr warung sebelah? kadang niat baik klo dinilai dr sudut pandang yg berbeda ya begitulah adanya, bukanya Tuhan membuat beda supaya kita bisa saling mengenal, mf tatanan bahasanya acak adut, salam sejahtera bung, jgn berhenti tuk ikut mencerahkan.

  5. salam hangat@bung asbun…
    Insyaallah sy istikomah kok bung, sy tak mrs dijatuhkan olh statmen siapapun. Sy sgt mnghormati perbedaan pendapat, sgt mnjunjung nilai hujjah mski kdg prihatin dg minus etika. Wktu trbataslah yg mmbuat sy lbh mmilih menepi dan mmberi ksempatan yg lain utk menilainya…pun keterbatasan yg sy miliki ckp mmbuat sy hrs melakukan koreksi kembali. Sjk awal sy hindari pmbahasan yg brbau abu2, dlm hal trtentu sy lbh gamblang membabar dg catatan ‘aman didedah ‘.
    Btw…
    Thanks a lot @bung asbun ats masukannya. Sy sgt mengapresiasi….dan sy tetap akan brbaur dan brsama anda utk saling menerima dan mengisi, brbagi pengetahuan dan pengalaman.
    Salam sejahtera bg anda dan kluarga…

  6. blackhawkdown on

    Yaa..sudah pernah dengar sebelum nya, bagi yg sering ikut kelas motivasi…Hidup = 10% apa yang dialami + 90% bagaimana kita bereaksi terhadap 10% yg kita alami..

Leave A Reply