ANTARA VENEZUELA DAN INDONESIA
Venezuela adalah potongan-potongan kecil dari seluruh rangkaian masa kecil saya. Bersama keluarga kami dulu pernah tinggal dan menetap di kota Maracaibo-Venezuela, sebuah kota pelabuhan terbesar di negeri latin tersebut. Kesibukannya, mengingatkan saya pada kesibukan kota pelabuhan Surabaya di Indonesia..! Di kota itu pulalah saya mulai diperkenalkan olah raga beladiri asli Asia, seperti karate dan tae kwon do. Maklum, sekolah kami dulu 40% siswanya banyak berasal dari negara-negara Asia, seperti Japan, Korea, Indonesia, Brunei, Iran, Arab, China, India, dan lain-lain. Sekolah kami sangat terkenal dengan julukan sekolah full colournya, maklum selain anak-anak kaum expatriat Asia, sekolah kami juga menjadi incaran para expatriat dari benua biru dan juga masyarakat setempat. Konon, selain kualitas pendidikan, sekolah kami juga menawarkan jaminan keamanan yang sangat langka diberikan oleh institusi pendidikan manapun di Venezuela pada saat itu. Tidak heran, jika kami seringkali menjadi tontonan anak-anak dari sekolah lain. Betapa asingnya kami..! Hal itulah yang hingga kini masih teringat dalam kenangan pribadi saya. Saya merasakan dunia yang bebas hanya disaat ayahanda membawa kami bercuti ke negara Amerika Latin lainnya, terutama Argentina dan Dominica. Maklum, disaat itu, kedua negara tersebut adalah pusat produksi bagi barang-barang konsumsi terkenal yang beredar di Amerika Serikat. Dari mulai tissu, pensil, buku, pakaian, makanan, peralatan olah raga, dan masih banyak lagi yang lainnya, tertera label bertuliskan ‘product of Argentina/Rep. Dominica, atau ‘made in Argentina/Rep. Dominica.’
Jangan cari yang buatan Indonesia, karena waktu itu nama Indonesia belum banyak dikenal dunia. Satu-satunya yang saya ingat adalah orang Dominica mulai mengenal nama Indonesia justru setelah petinju mereka dikalahkan oleh petinju Indonesia, Ellyas Pical..! Sejak saat itu pula, saya menemukan kebanggaan sebagai warga Indonesia di Amerika Latin..! Terima kasih bung Elly atas jasa dan prestasimu..!
Kini setelah beberapa puluh tahun kemudian, nama Indonesia telah menjadi sesuatu yang biasa terdengar. Entah karena hal-hal yang bersifat positif, ataupun juga karena hal-hal lain yang kurang menyenangkan, seperti berita pengeboman, korupsi, bencana alam, dan lain-lain. Apapun sebabnya, kita patut bersyukur, karena akhirnya semua masyarakat dunia semakin mengenal nama Indonesia.
Dari Venezuela, nama Hugo Chavez masih menjadi idola saya. Dengan keberanian dan aksi nekadnya, beliau berhasil menasionalisasikan perusahaan-perusahaan minyak asing di negeri kaya minyak tersebut, meski kemudian kita menyaksikan bagaimana beratnya negara itu harus menghadapi hukuman pengkucilan dari pergaulan dunia. Bahkan meski disaat harga minyak dunia sedang melambung tinggi, negara tersebut tidak mampu memetik benefit dan advantage yang signifikan. Venezuela akhirnya malah menjelma menjadi negara yang salah urus. Namun keputusan menasionalisasi perusahaan asing itu telah menjadi sebuah pelajaran yang amat berharga bagi dunia manapun, namun tentu dengan versi yang berbeda-beda.
Termasuk Indonesia..!
Di era presiden SBY, upaya menasionalisasi perusahaan asing mulai dihembuskan, walaupun tentu saja tidak sekeras yang dilakukan oleh Hugo Chavez. Kita memilih cara yang lebih elegan, dan saya sangat menyukai cara ini.
Kita telah bermula dengan pengambilalihan beberapa ladang gas dan minyak lepas pantai, pengambilan perusahaan pengolahan bijih alumunium terbesar yang sebelumnya dikelola Jepang di Asahan, Sumut, dan yang paling santer diberitakan adalah dengan dikeluarkannya policy yang mewajibkan perusahaan pertambangan yang beroperasi di Indonesia untuk membangun fasilitas smelternya di Indonesia..! Dan ini adalah cara yang sangat Indonesia, meski tidak mudah dan tidak murah, namun nyatanya dunia mulai tersadar bahwa kita masih memliki nasionalisme yang tinggi, bahkan konon dari sini pulalah, kita menjadi negara yang terus menolak bergabung dalam kelompok kerja sama Asia Pacific yang dikenal dengan Trans Pacific Partnership, karena didalam klausul kebijakan yang dimilikinya, TPP telah secara nyata menempatkan kedaulatan investor lebih tinggi dari kedaulatan sebuah negara, dimana seorang investor bisa dan berhak mengajukan gugatan atas setiap kebijakan suatu pemerintahan di suatu negara TPP yang dirasa merugikan, memberatkan atau menghambat iklim investasi yang diinginkan. Point ini sangat jelas bertentangan dengan semangat kedaulatan yang tertuang dalam UUD 1945, dimana negara menjadi satu-satunya pihak yang berhak mengelola seluruh sumber kekayaan alam demi kesejahteraan bangsa dan negaranya, bukan untuk para investor yang ada..!
Terima kasih SBY dan Jokowi, karena anda tidak terhasut untuk membawa nama Indonesia dalam daftar nama anggota negara-negara TPP..! Semoga kunjungan presiden Jokowi pada 25 Oktober nanti juga tidak mengubah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia yang telah ada. Meski kekhawatiran itu tetap saja ada, terutama setelah mantan menteri Perminyakan Venezuela ditunjuk sebagai Dubes Venezuela untuk USA.
Sikap Venezuela dalam Opec, kini tiba-tiba berubah..!
Venezuela menuntut untuk kembali ke rezim bebas, dimana menempatkan harga minyak dunia berada di atas USD100/barel..! Jika ini yang terjadi, sanggupkah Jokowi menjaga keteguhan hatinya untuk tidak terperdaya dengan berbagai bujuk rayu USA. Saya tahu, sang Presiden akan berangkat pada saat yang tepat, dimana beliau akan membawa dan mengantongi daya tawar yang tinggi. Andai beliau mampu bernegosiasi dengan keutuhan hati nurani demi masa depan bangsa Indonesia yang lebih cemerlang, maka sangat tidak mustahil, jika kita juga akan menyaksikan masa depan Freeport di Papua serupa dengan nasib PT Alumina di Asahan, Sumut..! Dengan membiarkan masa kontrak yang ada menemui masa akhirnya, dan kita abaikan usaha negosiasi untuk perpanjangan masa kontrak berikutnya, maka otomatis, Indonesia akan memiliki dan menguasai Freeport secara gratis..!
Tidak sampai disitu, Jokowi juga sedang mengantongi ambisi perusahaan Apple Inc., untuk menginvestasikan dana besarnya disektor pertambangan timah Indonesia, disusul oleh keinginan Google untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis investasi dan R&D yang dimilikinya, maka apa yang disodorkan oleh Freeport kemudian, sejatinya amatlah tidak berbanding dengan apa yang akan bisa dinikmati oleh bangsa ini.
Doa dan harapan saya, semoga presiden Jokowi memilih sikap bungkam untuk usaha perpanjangan kontrak karya milik PT Freeport di Indonesia, dan mendorong sepenuh hati masuknya investasi Apple dan Google di Indonesia..! Mari kita jadikan Indonesia sebagai salah satu hub hitech dunia, dan mengakhiri mimpi ngeri di Papua..!
Selamatkan Indonesia, tegarkan Ibu Pertiwi..!
INDONESIA – PHILIPINES MENUJU ERA BARU
Akhirnya, arah kerjasama militer/pertahanan antara Indonesia dengan Philipines akan dibangun dengan mengacu pada skema seperti yang telah terbentuk antara Indonesia dengan Brunei Darussalam.
Dalam langkah pertama ini, kedua negara sedang memantapkan sebuah program penjajakan, yakni Personel Exchange Program. Dalam lawatannya ke Indonesia beberapa waktu lalu, Panglima Angkatan Bersenjata Philipines ternyata langsung jatuh cinta dengan kehandalan dan kelengkapan sarana pendidikan dan penguasaan skill individu para personel Kopassus. Akhirnya, dalam kunjungan balasan kali ini, militer Philipines langsung menyampaikan permintaan agar TNI mengirimkan para ahli tembak dan strateginya ke Philipines. Orang-orang terbaik di Kopassus dan TNI AD lainnya, kini sedang mengasah kemampuan personel pasukan elit Philipines. Konon, sang Panglima merasa cemburu dengan kehebatan para personel pasukan elit dari negeri Cambodia dan kehebatan menembak para sniper Brunei Darussalam, yang selama ini sering melakukan latihan bersama dengan Philipines. Kedua pasukan dari negara-negara tersebut, tak lain adalah hasil sentuhan tangan dingin pasukan-pasukan elit TNI.
Salute untuk TNI..! Maju jaya untuk Indonesia dan dunia..! Selamat berkarya..!
By Patku Yayan@indocuisine
Gambar By Google dan Patsus Dede Sherman
31 Komentar
Pertamaxxx …
Hemmm… selalu mencerahkan
semoga pemimpin kita selalu di jln yg benar dan di ridoi.. demi rakyat indonesia… aminnn
Mudah2an pemimpin negeri ini diberikan keteguhan hati dan rasa nasionalisme yang tinggi..aamin
Jadi yg pertama,…….hebat bung Yayan, saya tunggu artikel berikutnya.
semoga apa yang diharapkan bisa tercapai.
dan semoga patriotgaruda bisa selalu update.
jd tringat kmbli dg sang el.comandante hugo chavez, pejuang & seorang leader patriotis yg justru gugur dtgh perjuangany yg blm usai
welcome apel coak & paman gogel, China dg hardware ny, India dg software ny, Indonesia dg brainware nya.
cambodia mndpt tman skelas bru.. sukses bgi sang guru.
Selamat belajar Philipine,
Kalo dah pinter jangan ngelunjak ya
mantaab…. 🙂
Selalu dan selalu dengan kata kata yg magis bung yayan memberikan kami semangat tinggi akan kecintaan dengan negeri pertiwi, dan apa yg pernah saya singgung tentang divestasi freeport di warung sebelah meskipun sekarang hanya 10,64% namun tidak menutup kemungkinan akan naik 20%, 30% dan seterusnya hingga Indonesia menjadi investor tunggal dari perusahaan emas tsb, hmm patut dibanggakan pula ketika Piliphina secara tiba-tiba mengajukan diri bekerja sama militer dengan Indonesia, padahal mereka bekerja sama dengan US dan melupakan saudara sekawasan ahh alangkah indahnya persahabatan dan cara cantik Indonesia melalukan trik demi kesejahteraan rakyatnya
tolong kabut asap makin menjadi…itu aja…maaf keluar dari tema
kabut ASAP menjadi keniscayaan di negeri ini bung… saya berfikir kita terlalu muluk mencoba melangkah ke langit… sedangkan dibumi tempat kita berpijak masih meninggalkan sesak yg berkepanjangan
untuk kabut asap lbih baik masyarakat turut turun tangan dgn menerjunkan sukarelawan daripada berpangku tangan.agar tdk terulang dikemudian hari diperlukan kerjasama antara masyarakat dan aparat.agar tdk terulang kembali bencana asap di negeri ini.
yg mau dipadamkan berpuluh HA, klo rakyat bisanya nyiram pake ember doank kapan selesainya ???
bukankah di subic bay filipina ada pangkalan AL si paman sam yah, ini artinya mereka sekutu US atau gimana? kenapa gak minta bljar aja sama US
ass.wr.wb.
Ya semoga saja tidak ada perpanjangan kontrok unt freeport.
Mantab sodara yayan 😀
Brti sodara di kawasan udah ada kamboja brunei skrg tambah filipina. Tp terkait pangkalan ASU dsna indonesia hrus buat traktat ama pinoy buat tutup tu pangkalan..
Nyusul y vietnam laos timor PNG palau
Jika urusannya dengan pelatihan angkatan darat berarti pindad siap2 kebajiran order nih untuk mensuplai kebutuhan angkatan darat filipina sebagai timbal baliknya sama halnya brunei dan cambodia.
Apa kira2 akan menggusur lisensi M16 dengan SS2 Bung Boldun ? Semoga ,,, jadi ingat kejadian eksport senjata SS1 PINDAD dianggap ilegal untuk ekstrimis di Filipina Selatan
selalu bangga,kalau mendengar berita dr Om yayan.mudah2an indonesia sebagai kakak tertua dikawasan akan selalu dihormati negara2 lain karna diplomasinya yg santun.selalu mengedepankan dialog.dan rasa persaudaraan,tdk bertingkah pongah seperti saudara sebelah…
Sudah waktunya anak bangsa diberikan kesempatan untuk mengolah kekayaan alam di setiap tempat di bumi nusantara ini. Divestasi freeport adalah suatu keharusan mengingat sudah lama freeport mengeruk dan mengambil keuntungan tanpa mensejahterahkan rakyat indonesia khususnya di papua. Keteguhan pres jokowi sangat diharapkan disini karena memang kontrak freeport seperti yg tertuang dlm UU hanya bisa di review 2 tahun sebelum kontrak berakhir jadi kalau sekarang freeport memaksakan kehendak dengan iming-iming investasi yg besar tidak perlu dihiraukan.
Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar dengan jumlah kelas menengah yang kian bertambah dari tahun ke tahun. Fakta ini menjadikan indonesia merupakan pasar yang besar di asia pasifik. Indonesia juga kaya akan sumber daya alam dan ini sudah lama diketahui oleh dunia maka belanda ingin kembali menjajah indonesia dulu karena besarnya keuntungan yang mereka dapatkan dari menjajah indonesia dulu. Kita jangan berfokus pada investasi saja tetapi kepada manfaat dari investasi tersebut. Bila investasi tsb menjadikan kita hanya sebagai bangsa konsumers maka indonesia tidak akan mendapatkan apa2 malah hanya akan mendapatkan defisit dari pembelian bahan baku dan mesin dan deviden yang kita bayarkan ke perusahaan induknya. Bila investasi tsb hanya mengeruk kekayaan alam kita tanpa memberikan manfaat yg sebesar-besarnya bagi bangsa maka buanglah jauh-jauh investasi tersebut karena masih banyak perusahaan kita di dalam negeri termasuk BUMN yang bisa mengelolanya. Masalah modal, bisa dicari melalui IPO,pasar modal maupun obligasi, dll. Hal inilah yg dilakukan para investor2 tsb di dunia.
yang aku salut dari Angkatan Darat Phillippine mereka tetap bangga dengan beladiri Kali self defence, beladiri asli Pinoy ( dari leleuhur kita juga sih majapahit dan sriwijaya), mereka ogah memakai YONG MO DO, karate atau aikido, bahkan mereka mengajari Navy Seals beladiri Kali…
Ngga kaya kita beladiri asli Nusantara berkualitas dan banyak tapi hari jadi TNI memamerkan beladiri Korea???? Haaaa??!!!
iya nih… lihat film the raid.. bagus kan silatnya.. ngga kalah ama yong moo do..
Mantab aja dah
berarti swasta menjamur dengan investasinya bung, apa masih perlu lagi BUMN?
he..3x
sepertinya phlipina sedang dan mencoba merayu -indonesia-untuk bisa menjadikan philipina sebagai-saudara satu hati-seperti kamboja ataupun brunei…???
tapi mengapa…????
..apa sekarang philipina merasa -kebebasannya- semakin dibatasi oleh ASU cs ..atau philipina memang -iri-pada indonesia karena meski non blok ternyata mampu menjadi dirinya sendiri-nya(berdaulat seutuhnya) …!!!!
…ataukan philipina ingin mencari-jawaban-atas rahasia dibalik rahasia mengapa meski kemampuan multi alusistanya masih -rata rata-namun semua negara super power(nuklir) menaruh -hormat dan segan-kepada indonesia..xixixiiiiii
..apalagi philipina juga telah berkorban demi memuluskan hasratnya..seperti membeli alusista2 produksi indonesia ataupun dengan-rendah hati-merelakan negara-nya menjadi transit pembelian alusista2 canggih produk barat untuk indonesia.bahkan dijaman sby..philipina dengan-kesadaran diri-memberikan tambahan wilayah ditapal batas kepada indonesia…xixixiixiiiii
..jika thailand dan philipina(sekutu ASU) ingin menyusul kamboja dan brunei menjadi-saudara satu hati-dengan indonesia,lalu apakah ini hanya sebuah-siasat-atau tipu daya..??
..namun nyatanya kamboja dan brunei merasa semakin aman dan damai kala menjadi- saudara-indonesia… xixixxiiiiiiiiiii
…maaf,sekedar sebatas analisa …diri
jayalah NKRI
Gak yakin dengan menteri BUMN sekarang..orientasinya berbeda dengan Dahlan Iskan…
Salam bung trahLor
Semoga sehat n berkah bersama keluarga
Bung trahlor…
Adakah kegentingan di kawasan lcs saat ini, koq sptnya ada akselerasi pengajuan dan pencairan anggaran unt menajaga kedaulatan kita ya.
Konon bosnya sonangol pun telah dibui oleh paman mao, apakah ini pertanda ada pesanan khusus dari kita kah sbg upaya unt membersihkan ular-ular yg ada di pemerintahan pusat.
Saya setuju dgn program bela negara sbg bagian dari sishankamrata.
Semoga bung trahlor berkenan sharing dgn bumbu oleh2 pelibatan russia di suriah.
Sambil mojok dibawah pohon mangga
Salam NKRI !!!
lagi mikir jg ini bung, kaitannya ujug2 ada bela negara…ujug2 ngirim kapal perang k lcs…bisa jg dijagain atas ma bawahny..gk cuma kaprang aja…duitnya sgra dicairin…pada digas semua ini nih…
Saya suka dg artikel ini dimana media lebih memberitakan negatif nya presiden kita namun.patga memberikan.apa yg sudah pak Jokowi berikan pd Negara ini dan meberikan harapan kpn pak Jokowi untuk tdk terbujuk olh AS
knp media selalu memberitakan.yg negatif tentang pemerintah.
TNI melatih Filipina, pasti ada “syarat dan ketentuan” berlaku yg diajukan Indonesia ke Filipina
Indonesia sudah melatih Kamboja dan Brunei dan skrg Filipina, sy jd teringat dg artikel Uni soviet yg jd guru bg Korut, China, Indonesia, India.
Indonesia keluar sekolah dr Uni Soviet namun tetap bisa meneruskan Uni soviet menjadi guru bg Brunei , Filipina dan Kamboja.
Bagaimana ya kalo dulu Indonesia ikut sekolah sampek lulus brg dg Korut, China dan India ?
IMHO NKRI bakal jd super power 🙂
tiap anak punya jalan dan rejekinya masing2 bung, hhee….biasanya yg agak bandel bakal kena batu didepan, klo sadar masih ada kesempatan belajar….ikut kejar paket ABCDEF kali bung bisa, hhhee