TRAH NUSANTARA Bagian 1

TRAH NUSANTARA
Bagian 1

ANTARA SUNDALAND – ATLANTIS – NABI NUH AS DAN SITUS GUNUNG PADANG

DIMENSI RUANG DAN WAKTU
———————————————-
Peristiwa pada masa lampau tidak pernah terputus dari rangkaian kejadian masa kini dan masa yang akan datang, sehingga waktu dalam perjalanan sejarah adalah suatu Kontinuitas ( kesinambungan ).
Waktu dalam ilmu sejarah menghasilkan pembagian waktu, yaitu Periode, zaman, babakan waktu atau masa dan kini.

Sedangkan KURUN adalah satu-kesatuan waktu yang isi, bentuk dan waktunya adalah tertentu.
Sejarah itu berkaitan dengan Konsep waktu ( Time), proses perjalanan waktu adalah berkesinambungan ( Continuity) dan satuan berlangsungnya waktu ( Duration) dengan perubahan yang mengurangi ruang geografis.

Kurun waktu memiliki tiga dimensi, yaitu :
1.Waktu yang lalu ( the past)
2.Waktu sekarang ( the present)
3.Waktu yang akan datang ( the future)
Jadi penggambaran proses jalur waktu itu selalu lurus (linear)

Proses terjadinya suatu peristiwa dan perubahannya berlangsung dalam batas ruang dan waktu.
Suatu kejadian dapat diamati berdasarkan dimensi ruang, dimensi waktu dan dimensi manusia.
-berdasarkan dimensi ruang suatu peristiwa memiliki batas-batas tertentu.
-berdasarkan dimensi manusia ,manusia menjadi subjek dan objek dari peristiwa tersebut.
-konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia sebagai subjek atau pelaku sejarah.
-segala aktifitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian.
-manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu,karena perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana manusia hidup/ beraktifitas.

TRAH berarti Garis Silsilah atau garis Keturunan atau dalam bahasa arabnya Bani.
Dalam konteks yang lebih luas yaitu TRAH NUSANTARA, carta susur galur di setiap peninggalan peradaban nenek moyang kerajaan lampau di tunjukkan dengan adanya peninggalan penemuan berupa Prasasti, Batu bersurat,candi,makam keramat,tugu, pusaka,Istana,rumah kuno, syair-syair,tembang-tembang,serat,nyanyian,kidung dan kebudayaan lainnya.
Peninggalan-peninggalan tersebut adalah bersifat Forklor baik lisan atau tulisan yang benar-benar terjadi peristiwa dan kejadiannya, dalam arti kata lain para Arkeologi dan Ahli Purbakala sudah menguji dan membuktikan tentang keberadaan wujudnya peradaban tersebut beserta rangkaian sejarahnya.

ARKEOLOGI ALAT BANTU SEJARAH
—————————————————
Paradigma arkeologi adalah menyusun sejarah kebudayaan, memahami budaya manusia serta pengertian tentang proses perubahan budaya.
Karena bertujuan memahami budaya manusia maka ilmu ini termasuk kedalam kelompok ilmu Humanoria.
Meskipun demikian terdapat berbagai ilmu bantu yang digunakan seperti sejarah, antropologi, geologi dengan ilmu tentang lapisan bumi yang menjadi acuan relatif umur suatu temuan arkeologis, geografi, arsitektur, paleoantropologi dan bioantropologi, fisika antara lain karbon c-14 untuk mendapatkan pertanggalan mutlak, ilmu metalurgi untuk mendapatkan unsur-unsur suatu benda logam serta filologi mempelajari naskah lama.

ARKEOLOGI merangkumi berbagai bidang yang berkait, contoh penemuan mayat yang di kubur akan menarik minat para pakar dari berbagai bidang untuk mengkaji tentang pakaian dan jenis bahan yang di gunakan,bentuk keramik dan cara penyebaran,kepercayaan melalui apa yang dikebumikan bersama mayat tersebut.
Pakar kimia yang mampu menentukan usia galian melalui cara seperti metoda pengukuran karbon 14.
Sedangkan pakar genetik yang ingin mengetahui pergerakan perpindahan manusia purba meneliti DNA-nya.

Secara khusus,Arkeologi adalah bidang untuk mempelajari budaya masa silam yang sudah berusia tua dan purba, baik pada masa pra-sejarah sebelum di kenal tulisan maupun pada masa sejarah ketika terdapat bukti-bukti tertulis baik berupa naskah kuno atau prasasti.
Dengan di temukannya prasasti dan batu bertulis maka di simpulkan ,telah berdiri kerajaan-kerajaan awal di tanah Nusantara pada masa lalu.

Menurut catatan Resmi, kerajaan tertua di Indonesia adalah Kerajaan Kutai ,
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia.
Kerajaan Kutai ini telah didirikan pada abad ke 4 masehi atau tahun 400 masehi, di tepi sungai mahakam-Kalimantan timur.
Nama Kutai diberikan oleh para ahli sejarah mengambil dari nama tempat ditemukannya prasasti tersebut.
Ada tujuh buah Yupa yang menjadi sumber utama ahli sejarah dalam menginterpretasikan sejarah kerajaan Kutai
Yupa adalah tugu batu yang berfungsi sebagai tugu peringatan yang di buat oleh para Brahaman atas kedermawanan raja Mulawarman.
Dari salah Yupa tersebut di ketahui bahwa raja yang memerintah kerajaan Kutai saat itu adalah Mulawarman.

Sedangkan catatan tidak resmi kerajaan tertua di Indonesia adalah Salakanegara.
Berdasarkan naskah pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara diperkirakan Salakanegara merupakan kerajaan paling awal yang ada di Nusantara.
Di sebut sebagai kota Argyre oleh Ptolemeus dalam tahun 150 Masehi,terletak di teluk Lada Pandeglang-Jawa barat.
Argyre digambarkan sebagai sebuah kerajaan kota yang merupakan tempat perdagangan dan pertanian yang makmur.
Argyre didirikan oleh Tokoh yang berpengaruh ketika itu yaitu Aki tirem.
Raja pertama Salakanegara adalah Dewawarman yang berasal dari India yang juga merupakan raja dari kerajaan India yang melarikan diri dari kalah perang.

Dewawarman berkahwin dengan Putri Aki Tirem selanjutnya menjadi raja Salakanegara yang pertama.
Kalau Salakanegara telah tertulis dalam catatan Ptolomeus tahun 150 Masehi ,maka salakanegara adalah kerajaan pertama di Nusantara.
Tapi sayangnya belum ada peninggalan dalam bentuk Prasasti untuk membuktikan kewujudan kerajaan Salakanegara tersebut.

BENCANA ALAM DAN REJEKI TUHAN
——————————————————
Posisi kepulauan INDONESIA yang tepat diatas lingkaran api atau Rung of fire telah mengakibatkan ribuan bencana gunung api yang meletus dari masa ke masa.
Pada sekitar 75.000 tahun yang lalu telah terjadi letusan super vulkano yang tercatat sebagai letusan gunung berapi paling dahsyat yang pernah terjadi dalam sejarah peradaban dunia , tempatnya ada di pulau Sumatera yaitu Gunung Toba.
Letusan gunung toba tersebut mengakibatkan 3/4 dari badan gunung Toba tercabut dari bumi dan membentuk kaldera yang sekarang terkenal dengan nama Danau Toba.

Saat Gunung Toba meletus dunia bergelap selama enam tahun karena jutaan ton asam sulfat dilepaskan ke Stratosfera dan juga iklim bumi dalam suhu beku selama 1000 tahun ,lalu diikuti cuaca dingin ribuan tahun.
Fotosintesis melambat dan menghancurkan sumber sumber pangan manusia dan hewan.
Bencana letusan gunung Toba ini telah bertanggung jawab kepada kepupusan umat manusia ( Homo Sapiens ) yang menyisakan sekitar 5% saja kehidupan manusia di muka bumi.
Abu volkanik Gunung Toba telah ditemukan sampai sejauh Greenland.
Letusan gunung Toba mengirimkan abunya nyaris ke seantero Bumi, menimbulkan partikel asam belerang di inti es serta mendinginkan Samudera.

Hadiah dari letusan ratusan gunung berapi di kepulauan Indonesia saban waktu dari zaman purba hingga sekarang di sepanjang laluan lempeng Tektonik telah menciptakan tanah-tanah yang subur.
Tanah-tanah subur yang terbentuk setelah kejadian letusan gunung berapi mengandungi unsur Hara yang tinggi.
Partikel-partikel material yang di keluarkan berupa abu volkano yang sangat panas tapi kemudian berubah menjadi dingin dan menunjukkan Keajaiban dalam meningkatkan kesuburan tanah.
Sisa batuan dan pasir akan bertebaran di kawasan Erupsi gunung berapi.

Patah tumbuh hilang berganti, kawasan sekitar Erupsi gunung berapi yang musnah terbakar akan digantikan oleh tanah Vulkanis.
Abu volkanik merupakan hasil dari peleburan dan pembakaran bahan-bahan mineral.
Lapisan tanah yang dilapisi abu tersebut kemudian menjadi sangat kaya mineral dan bisa menumbuhkan aneka tanaman dengan baik.
Tidak mengherankan jika banyak penempatan penduduk tetap memilih untuk tinggal di sekitar gunung berapi. Karena kesuburan tanahnya sangat cocok untuk bertanam.

Yang menjadi pertanyaan adalah,
-Apakah penduduk awal NUSANTARA juga menyadari akan kesuburan tanah gunung berapi ,bercocok tanam dan juga membuat pemukiman yang berunsurkan batu……?

Seperti dalam penemuan ahli sejarah, makhluk manusia modern / Homo sapiens telah menghuni bumi kira-kira 200.000 – 70.000 ribu tahun yang lalu.Kemungkinan manusia modern yang terselamat dari bencana super dahsyat Gunung Toba ini berevolusi lagi menjadi Homo Sapiens-sapiens yang hidup di kurun 70.000 tahun hingga zaman es mencair kira-kira 11.000-13.000 tahun yang lalu.

Homo Sapiens-Sapiens diprediksikan sudah membuat sistem sosial komplek, mengenal sistem hierarki dan segregasi,mampu menjalin kerjasama dan membuat konflik sekaligus bisa membuat interaksi atau bertutur kata.
Walaupun belum ada catatan resmi mengenai kehidupan Homo sapiens-Sapiens hingga tahun 3200 SM, di ketemukan tulisan tentang bangsa Sumeria di daratan Levantine kebudayaan Mesopotamia tahun 4000 SM.

Di tanah Nusantara,peradaban apa yang bisa bercocok tanam dan membuat bangunan berunsur batu pada periode Homo Sapiens-Sapiens sampai zaman es mencair 11.000-13.000 Tahun yang lalu….?

NUSANTARA PERADABAN TERTUA DUNIA
————————————————————-
Ada banyak bukti-bukti peninggalan nenek moyang NUSANTARA diantaranya adalah penemuan lukisan stensil tangan di tujuh gua Sulawesi Selatan yang di perkirakan berumur 40.000 tahun.
Peninggalan purba berupa lukisan stensil tangan yang digambar dengan warna merah dan babi rusa di dinding gua ini atau Rock Art di Sulawesi selatan tersebut sama umur dengan lukisan-lukisan di dinding gua Eropa bahkan disinyalir lebih tua dari lukisan di gua Castillo Spanyol.

“Seni dan kemampuan untuk berpikir Abstrak merupakan perbedaan utama antara Manusia dan Hewan”

Lukisan dinding gua dapat mencerminkan pengalaman atau pengetahuan terhadap sesuatu yang dilihat oleh manusia ketika itu. Bentuknya bisa hewan, kegiatan sehari-hari atau proses kehidupan.

Penemuan seni ukir yang paling spektakuler di dunia adalah torehan zig-zag pada cangkang kerang yang berusia 500.000 tahun yang ditemukan bersebelahan dengan kerangka Homo Erectus di situs Trinil- Ngawi-Jawa timur.
Torehan pada cangkang kerang tersebut berbentuk zig-zag dan pola tersebut dibuat secara sengaja.
Garis zig-zag yang masing-masing sepanjang 1 cm tersebut kontinu dan tidak putus,menunjukkan pembuatnya menaruh perhatian yang detail.
Hasil penanggalan pada sedimen cangkang kerang yang menggunakan Agin dan Luminescence mengungkap bahwa pola zig-zag itu berasal dari masa 500.000 tahun yang lalu yang di buat oleh Homo erectus,periode sebelum Homo sapiens.

BENARKAH KAPAL NABI NUH AS TERDAMPAR DI TURKI
——————————————————————
Pada tahun 1949,benda mirip kapal diatas gunung Ararat-Turki dari ketinggian 14.000 feet atau sekitar 4.600 meter yang diduga situs Nabi Nuh As telah ditemukan oleh angkatan udara Amerika serikat.

Di tahun 1960,kemudian dilanjutkan lagi dengan pesawat Tentara Nasional Turki juga menangkap gambar sebuah benda mirip kapal yang panjangnya sekitar 150 meter. Dan kemudian penelitian tersebut telah berlanjut sehingga ke hari ini.

Pada tahun 1999-2000 pemotretan yang di lakukan oleh penerbang Amerika serikat Ikonos juga melakukan pemotretan adanya kapal di gunung Ararat yang tertutup oleh salju yang semakin memperkokoh bukti dugaan kapal Nabi Nuh As.

Gabungan tim peneliti arkeolog-antropologi dari China dan Turki menemukan bukti berupa artifak dan fosil-fosil berupa serpihan kayu kapal,tambang dan paku.
Setelah melakukan serangkaian uji material fosil kayu ternyata ada bukti yang mengejutkan.
Fosil kayu kapal Nabi Nuh As ternyata berasal dari kayu jati purba yang ada di pulau Jawa. Mereka telah meneliti ratusan sampel kayu purba dari berbagai negara dan memastikan bahwa fosil kayu jati purba kapal nabi Nuh As tersebut memang berasal dari daerah Jawa timur atau Jawa tengah.

Seperti yang telah di ceritakan dalam kitab-kitab suci agama samawi,Kisah Nabi Nuh As dan kaumnya yang di landa banjir super besar selama 40 hari 40 malam.

Lalu ada pertanyaan lagi, apa benar kapal yang terdampar diatas gunung Ararat-Turki tersebut benar-benar kapal Nabi Nuh As…..
Lalu bagaimanakah kayu-kayu jati Jawa tersebut telah sampai ke kaum Nabi Nuh As di tanah arab……
Karena di sini di atas tanah kepulauan Nusantara ini juga menyimpan peninggalan peradaban agung masa lalu yang lebih menakjubkan.

Pada akhir zaman es kira-kira 11.000-13.000 tahun yang lalu, terjadilah banjir besar akibat mencairnya es yang telah menenggelamkan sebagian daratan Sundaland dan akhirnya membuat sebagian besar daratan tersebut tenggelam menyisakan daratan yang terpisah sekarang ini.
Sundaland adalah daratan besar yang menghubungkan pulau Kalimantan yang bersambung dengan semenanjung Malaysia pulau Sumatera dan pulau Jawa serta bersambung dengan sebagian negara Asia tenggara yang lain.

Lantas peradaban apa yang menghuni benua Sundaland tersebut……
Benarkah nenek moyang peradaban Sundaland adalah Homo Sapiens-sapiens yang terselamat dari letusan super dahsyat Gunung Toba 75.000 tahun yang lalu.
Apakah benar Nabi Nuh As dan kaumnya adalah penghuni benua Sundaland yang akhirnya terdampar di Gunung Ararat-Turki karena “hukuman Tuhan ” berupa banjir besar akibat dari bencana alam gunung-gunung meletus secara serentak yang telah mengakibatkan es mencair.

Pada belasan ribu tahun yang lalu, bukti-bukti arkeologi di Indonesia lebih banyak menunjukkan bahwa manusia masih merupakan mahluk pra-sejarah yang hidup di zaman batu dengan peralatan dari batu untuk berburu. Masyarakat pemburu bukanlah masyarakat yang berperadapan tinggi. Tapi sejarah dunia akan jungkir balik bila kewujudan bangsa besar Atlantis dapat di buktikan.

MISTERI NEGERI ATLANTIS YANG HILANG DAN PENEMUAN SITUS GUNUNG PADANG
——————————————————————
Kota Cianjur- Jawa Barat mendadak sangat terkenal ke seantero jagat.
Bukan terkenal karena kemolekan penari-penari Jaipongnya atau terkenal karena kemerduan tembang-tembang Sundanya,tapi karena ditemukannya peninggalan purba situs MEGALITIK GUNUNG PADANG yang di perkirakan berusia antara 11.000 – 22.000 tahun.
Situs Gunung Padang memiliki luas 15 hektar dan tinggi 110 meter dengan ketinggian total gunung 885 meter. ini menjadikannya 10 lebih besar dari candi Borobudur yang hanya seluas 1,5 hektar.

Apa yang menariknya tentang situs Gunung Padang adalah ditemukannya material pengisi diantara batu-batu kolom ini yang sudah pecah berkeping-keping namun ditata dan disatukan lagi oleh material pengisi ( Semen purba ).
Lebih mengejutkan lagi material semen ini mempunyai komposisi utama 45% mineral besi dan 41% mineral silika. Sisanya adalah 14% mineral lempung atau tanah liat dan juga terdapat unsur karbon.
Dapat disimpulkan peradaban apa di zaman pra-sejarah dengan majunya bisa menguasai tehnologi Metalurgi.
Hasil analisis Radiometrik dari kandungan unsur karbonnya yang di lakukan di laboratorium Miami-Amerika Serikat berhasil mengukur usia Semen Purba tersebut berumur 13.000-23.000 tahun lalu,begitu juga hasil yang di keluarkan oleh Laboratorium BATAN yang mengambil sample pada teras 5 juga menunjukkan umur semen purba tersebut 13.000 tahun.

Gunung Padang-Cianjur-Jawa Barat pernah terdapat peradaban yang sangat tinggi yang diperkirakan berusia 11.600 SM.
Dari hasil tes laboratorium Beta Analytic Miami-Amerika Serikat merilis usia bangunan bawah permukaan Gunung Padang usianya adalah 11.600 SM.
Penemuan situs Gunung Padang yang berupa punden berundak 5 teras telah menggemparkan masyarakat di sekitarnya juga menggemparkan masyarakat dunia.
Karena selama ini bangunan piramida Giza Mesir dan Piramida Inca yang dibangun 2500 dan 3500 SM disinyalir sebagai bangunan peninggalan nenek moyang yang tertua di dunia. Sedangkan peradaban termaju sebelum ini tercatat peradaban Mesopotamia yang berusia 6000 tahun atau 4000 SM.

Hasil pengeboran yang dibawa oleh Tim Terpadu Riset Mandiri yang di uji coba di laboratorium Batan dan Miami Amerika Serikat menunjukkan, umur lapisan dari kedalaman sekitar 5-12 meter pada bor 2 mencapai 14.500-25.000 SM atau bisa jadi lebih tua dari umur tersebut.
Hasil ini konsisten dan memperkuat hasil uji karbon dating laboratorium BATAN,dengan metoda LSC C14 dari material Paleosoil di kedalaman 4 meter pada lokasi ber coring 1,usia material Paleosoil menunjukkan 5500+130 SM.
Sementara itu pengujian material pasir di kedalaman 8-10 meter pada lokasi coring bor 2 adalah berusia 11.000+150 SM.

Hasil penemuan situs Gunung Padang telah menghubungkan dengan kewujudan negeri Atlantis yang hilang.
Atlantis menurut penulis Yunani Plato yang lahir tahun 427 SM adalah negeri yang berperadaban tinggi namun terkena bencana hingga akhirnya tenggelam atau musnah.

PLATO berkisah pada buku Timaeus:
“Di hadapan selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera,itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan ,Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam tenggelam sama sekali di dasar laut,negara besar yang melampaui peradaban tinggi lenyap dalam semalam”.

Menurut buku Critias di kisahkan:
“Dewa helenik membagi wilayah untuk setiap dewa, Poseidon mewarisi wilayah pulau Atlantis. Pulau ini lebih besar dari Libya kuno dan Asia kecil yang disatukan, tetapi tenggelam karena gempa bumi dan menjadi sejumlah lumpur yang tak dapat dilewati, menghalang perjalanan mengharungi Samudera. Bangsa Mesir pernah mendeskripsikan Atlantis ini sebagai pulau yang terletak kira-kira 700 km, kebanyakan terdiri dari pegunungan diwilayah utara dan sepanjang pantai, dan melingkupi padang rumput berbentuk bujur di selatan,terbentang dalam satu arah tiga ribu Stadia ( sekitar 600 km) tetapi ditengah sekitar dua ribu stadia ( sekitar 400 km).

Hal tersebut dikuatkan lagi dengan kenyataan Prof. Arysio Santos yang berasal dari Brazil ( ahli geologi dan fisikawan Nuklir) dalam bukunya : “Atlantis, The lost Continent Finally Found” 2010,mengatakan:
“Pertama adalah Atlantis Lemuria yang sebenarnya (ibu yang perawan) yang terletak di Indonesia dan dihancurkan oleh bencana Toba pada 75.000 tahun yang lalu.
Kedua adalah Atlantis yang sebenarnya ( Putra) dihancurkan oleh letusan krakatau pada 11.000 tahun yang lalu di akhir zaman es Pleistosen” (Santos 2010:99 ).

Terdapat pula ilmuwan Prof. Dr. Stephen Oppenheimer yang menulis buku “Eden in the east/benua yang tenggelam di asia tenggara”2010.
Oppenheimer menyatakan bahwa SUNDALAND merupakan tempat peradaban masyarakat Nusantara yang kini tenggelam, peristiwa banjir besar yang berkali-kali pada 14.500-11.500 dan tahun 8.400 tahun yang lalu telah membuat peradaban masyarakat Sundaland punah. Namun masyarakatnya yang terselamat dari bencana ini menyebar lalu membentuk peradaban-peradaban lain di muka bumi.

Pakar arkeologi dan penulis dunia Graham Hancock dari Inggris yang mengunjungi situs Gunung padang telah mengatakan, gunung padang merupakan kunci dan saksi dari peradaban Atlantis yang hilang.
Berdasarkan dugaan tanpa penanggalan radio karbon, usia situs gunung padang di bangun pada 1500 hingga 2500 SM, akan tetapi setelah dilakukan penggalian lebih dalam menghasilkan bukti yang menggemparkan dunia, dimana pada pengeboran kedalaman 90 meter diperkirakan usia situs gunung padang tersebut dibangun pada 20.000 hingga 22.000 SM bahkan lebih tua dari itu.

Secara umum dari catatan sejarah yang kita kenal, bencana besar terjadi kira-kira 9600 SM pada periode Upper Palaeolithic yang membawa manusia memasuki zaman es. Lebih tepatnya waktu itu Nusantara lebih di kenal sebagai Sundaland .

Puncak zaman es terakhir di mulai sekitar 20.000 tahun lalu, bencana Katasrofi global ini diindikasikan kuat pada masa “Younger Dryas” ( YD ) sekitar 12.900 – 11.000 tahun lalu.
Younger Dryas ditandai dengan menurunnya suhu bumi secara drastis yang membuat bumi kembali membeku selama 1.300 tahun.
Secara kebetulan sejarah peradaban manusia di mulai sejak Awal Holosen atau sejak Younger Dryas berakhir.

Kewujudan negeri Atlantis atau peradaban Sundaland pada sekitar akhir zaman es 11.000 tahun yang lalu, apakah juga membuktikan bahwa nenek moyang bangsa Nusantara sudah mahir bertani atau bercocok tanam. Karena kesuburan tanah volkaniknya yang dihasilkan dari letusan gunung berapi saban tahun telah membuat nenek moyang kita berpikir secara kreatif dan maju,juga dengan memanfaatkan sisa-sisa batu dan pasir dari letusan gunung untuk membina sesuatu.

Lalu apakah kapal Nabi Nuh AS yang terbuat dari kayu jati Jawa yang terdampar di gunung Ararat-Turki telah dibikin sebelumnya di tanah asalnya yaitu Benua Sundaland yang berkait rapat dengan Negeri Atlantis yang hilang yang juga berkait rapat dengan Peradaban Gunung padang.
Di temukannya situs Gobekli Tepe di Turki yang berusia 11.000 semakin menguatkan hubungan Nabi Nuh AS dengan Negeri Atlantis-benua Sundaland-peradaban gunung padang,karena unsur kayu jati Jawa yang digunakan sebagai bahan kapal Nabi Nuh AS.

Mungkinkah peradaban Gobekli Tepe di Turki adalah keturunan langsung dari peradaban Gunung Padang/Atlantis/Sundaland…….?
Mengingat penemuan kapal Nabi Nuh AS yang terdampar di gunung Ararat-Turki.

AL-QUR’AN adalah Ibu segala ILMU,tinggal bagaimanakah kita menggali dan mencarinya.

=================================

Patut diduga, beberapa peradaban di dataran rendah menjadi tenggelam dan musnah,
lalu ribuan tahun kemudian akhirnya hanya akan menjadi Dongeng karena tidak ada yang tahu pasti apa yang terjadi di masa lalu.
Dan pada akhirnya, anak bangsa akan tertidur panjang sekali lagi seperti yang sudah-sudah.

Menyongsong hari Pahlawan ini,
akankah kita sebagai pewaris peradaban agung Atlantis ini yang juga sebagai keturunan langsung dari kaum Nabi Nuh AS yang terselamat dari banjir super besar yang tercatat dalam kitab-kitab suci agama samawi tersebut masih bermimpi panjang dan tidak bangun-bangun seumur hidupnya, sejarah bukan untuk di kenang tapi untuk di gali kebenarannya dan diambil SPIRIT-nya……..

~ SELAMAT HARI PAHLAWAN ~

* Dirangkum dari berbagai narasumber

BERSAMBUNG……….

By Lek Umar Mentaras Biro Kuala Lumpur
Biro Kuala Lumpur