Ancaman kepada Tujuh Jenis Keamanan bagi Manusia menurut UNDP
===========================================================
Banyak pencerahan yang saya dapatkan sewaktu mengikuti acara FGD (“Focus Group Discussion”) bertemakan “Mewujudkan Sumber Daya Nasional Sebagai Kekuatan Pertahanan Negara” yang diadakan oleh Kemenko Polhukam pada 11 November 2015 lalu. Berbagai isu strategis dan politis yang terkait dengan tema Bela Negara dan Ketahanan Nasional diangkat dalam acara itu. Meskipun bagi saya isu-isu tersebut tidak seluruhnya baru, namun banyak poin diskusi yang saya anggap menarik untuk dikaji. Karena itu saya akan mencoba membuat tulisan-tulisan yang bertemakan ide-ide yang dihasilkan dari acara tersebut. Siapa tahu bisa menjadi bahan diskusi kita bersama di Patriot Garuda.
Salah satu ide yang saya anggap penting dan relevan dengan situasi aktual kita saat ini adalah tentang konsep “Human Security” menurut versi UNDP. Dalam sebuah acara dimana pertahanan negara menjadi temanya maka tentu wajar konsep tentang security juga ikut disinggung. Adalah bapak Dr. Kusnanto Anggoro, pembicara ketiga yang merupakan seorang pengamat militer, yang melontarkan pemikiran ini dalam acara tersebut. Beliau mengungkapkan ada berbagai konsep security dan security seperti apa yang kita ingin terapkan. Salah satu konsep yang menurutnya perlu kita tinjau adalah konsep “Human security” menurut UNDP.
Berbekal masukan itulah, saya lalu mencari di internet konsep security yang dimaksudkan beliau. Saya kemudian menemukan report UNDP yang memuat konsep security bagi kemanusiaan atau “Human Security” tersebut. Report atau laporan yang dimaksud adalah laporan tahunan UNDP tahun 1994 yang didalamnya memuat seksi tentang keamanan bagi manusia yang berjudul “RedefiningSecurity: The Human Dimension”. Menurut laporan itu, ancaman terhadap kemanusiaan bisa dibagi atas 2 yaitu ancaman yang cenderung bersifat lokal dan yang bersifat mendunia.
Ancaman yang bersifat lokal terbagi atas 7 hal yang dapat dirangkum sebagai berikut
1. Ancaman terhadap keamanan ekonomi
Contoh : Kurangnya pekerjaan dengan bayaran yang memadai, tidak adanya kepastian pendapatan, dan tidak adanya jaring pengaman sosial
2. Ancaman terhadap keamanan pangan :
Contoh : Ketidakcukupan suplai makanan yang bergizi, sehat dan berkualitas, tidak memadainya fasilitas pengolahan pangan, dan tidak adanya tata kelola suplai distribusi pangan
3. Ancaman terhadap keamanan kesehatan :
Contoh : berkembang biaknya wabah penyakit, obat-obatan yang diperlukan tidak tersedia dalam jumlah memadai, tidak memadainya fasilitas kesehatan yang tersedia, dan kurangnya akses terhadap fasilitas kesehatan yang memadai
4. Ancaman terhadap keamanan lingkungan :
Contoh : menurunnya ketersediaan air bersih, terjadinya polusi pada air, tanah dan udara, penurunan luas tanah subur, deforestasi, dan masalah yang timbul akibat bencana alam
5. Ancaman terhadap keamanan pribadi :
Contoh : kekerasan akibat kejahatan pidana, perdagangan obat bius dan kekerasan atau pelecehan terhadap anak-anak dan wanita
6. Ancaman terhadap keamanan komunitas :
Contoh : kegagalan rumah tangga, tingginya angka perceraian, runtuhnya nilai-nilai tradisional, diskriminasi etnis, genosida dan pembersihan etnik
7. Ancaman terhadap keamanan politik :
Contoh : kekejaman pemerintah terhadap rakyatnya, pelanggaran HAM secara sistematis dan militerisasi
*****
Laporan UNDP tersebut, sekalipun didalamnya mungkin membawa agenda “titipan”, dapat menjadi salah satu ukuran seberapa amannya kita sebagai bangsa dan sebagai sebuah entitas negara. Dari sisi keamanan ekonomi, kita mungkin masih jauh lebih baik dari negara-negara di Afrika. Kita juga telah tercatat sebagai anggota G-20 yang dianggap sebagai kumpulan negara-negara yang punya pengaruh kuat terhadap ekonomi dunia. Namun kita juga tidak bisa memungkiri bahwa “kenyamanan” ekonomi yang kita miliki sejauh ini lebih karena derasnya arus modal asing yang masuk ke negara kita dan bukan karena kekuatan kemandirian kita. Itupun dengan kondisi ekonomi yang semakin tertekan, kita juga sudah merasakan banyak imbasnya. Apalagi dengan turunnya harga-harga komoditi sumber daya alam yang menjadi andalan pendapatan negara maka kondisi keamanan ekonomi negara kita ke depannya sangat mungkin untuk menemui kondisi yang lebih “menantang”.
Dari sisi keamanan pangan pun negara kita belum bisa dibilang aman. Semakin berkurangnya areal persawahan sementara pada saat bersamaan semakin tingginya kebutuhan akan beras membuat impor beras belum bisa dihapuskan sepenuhnya. Di samping itu dengan tingginya konsumsi makanan impor, baik mentah maupun olahan, menunjukkan bahwa kita belum mampu mandiri dalam bidang pangan. Derasnya limpahan makanan asing, yang lebih parahnya lagi banyak diantaranya yang merupakan hasil olahan transgenik, menunjukkan bahwa sebagai sebuah bangsa, Indonesia masih belum bisa disebut sebagai “aman” dari sisi keamanan pangan.
Kita juga menemui persolan yang sama di sisi keamanan kesehatan khususnya pada masalah suplai obat-obatan. Tingginya ketergantungan pada obat-obatan produksi asing membuat Indonesia menjadi salah satu pasar favorit obat-obatan dunia. Hal ini bisa menciptakan masalah besar dikemudian hari. Keawaman pengetahuan kita akan obat- obatan asing itu membuat kita tidak bisa memperkirakan dampak yang timbul. Tidak ada yang bisa menduga apakah obat-obatan tersebut telah teruji dengan baik, tidak membawa efek samping yang lebih membahayakan dan, khususnya bagi yang muslim, kehalalan bahan baku dan cara pemrosesannya. Sedangkan dari sisi jaringan layanan kesehatan, negara kita sudah mulai menata pengelolaannya. Memang masih banyak masalah yang timbul namun diharapkan masalah-masalah yang timbul tersebut menjadi pelajaran untuk peningkatan mutu dan manajemen layanan ke depannya.
Di sisi keamanan lingkungan, tantangan yang dihadapi juga tidak mudah. Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi demikian hebat pada beberapa bulan lalu menjadi salah satu contohnya. Masalah lingkungan memang menjadi dilemma dan merupakan masalah klise bagi negara yang sedang melakukan industrialisasi. Untuk meningkatkan taraf pendapatan dan kemajuan suatu negara maka dibutuhkan proses industrialisasi. Namun kegiatan industrialisasi juga sering bersinggungan dengan masalah pengelolaan lingkungan. Karena itu masalah lingkungan akan selalu menjadi isu di negara ini terutama di daerah perkotaan ataupun zona industri. Namun di daerah-daerah atau pedesaan yang belum terjamah proses industrialisasi, isu lingkungan cenderung kecil atau bahkan tidak ada.
Kuatnya tekanan ekonomi dan derasnya arus budaya asing telah menjadi ancaman serius bagi keamanan pribadi dan komunitas bagi bangsa kita. Semakin maraknya kejahatan dan perdagangan obat bius menunjukkan banyak generasi muda kita yang tidak mampu mencari solusi yang baik dalam menghadapi tekanan situasi, baik yang disebabkan oleh keadaan ekonomi maupun karena masalah pribadi. Mereka cenderung mengambil jalan “mudah tapi salah” dalam mengatasi persoalan. Jika dirunut kebelakang maka faktor keluarga juga menjadi salah satu penyebabnya. Secara statistik, generasi yang dilahirkan dari keluarga kurang harmonis akan mudah terbawa dalam situasi yang tidak menguntungkan. Karena itu penting bagi kita semua untuk menjaga keharmonisan keluarga agar mampu menciptakan generasi yang kuat menghadapi tekanan jaman. Arus budaya asing yang perlahan tapi pasti menggerus nilai-nilai tradisional kita yang baik harus kita bendung. Di sinyalir, tingginya serbuan budaya asing itu memang bertujuan untuk merusak moral bangsa, menghancurkan keharmonisan rumah tangga dan mengikis nilai-nilai tradisional ketimuran. Harapan “mereka”, bangsa Indonesia di masa yang akan datang tidak lagi memiliki generasi yang kuat sehingga akan relatif lebih mudah untuk dihancurkan.
Sedangkan dari sisi keamanan politik, kita relatif masih harus banyak belajar untuk mencapai “titik aman”. Indonesia memang telah dianggap sebagai salah satu negara demokratis namun sayangnya demokrasi yang tercipta tidak dirasakan banyak manfaatnya oleh rakyat. Yang terjadi malahan penciptaan elit-elit yang cenderung menyalahgunakan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi, keluarga maupun golongan. Lebih mengkhawatirkan lagi, banyak elit yang diduga lebih memilih kepentingan asing daripada kepentingan kemajuan bangsanya demi ambisi pribadinya. Di sisi lain, sebagai sebuah negara yang semakin demokratis, pelanggaran HAM secara sistematis sudah tidak terjadi lagi. Di beberapa wilayah RI, yang terjadi malah sebaliknya dimana aparat negara yang bertugas menjaga integritas negara malah yang justru menjadi korban. Kebijakan militerisasi juga tidak terjadi di negara ini. Yang ada adalah usulan kebijakan bela negara dimana rakyat yang berminat dapat mendaftar secara sukarela dan setelah melalui proses penyaringan yang ketat barulah dapat mengikuti kegiatan bela negara. Itupun jika dibandingkan dengan negara-negara lain maka usulan ini masih sangat jauh tertinggal. Di banyak negara, kaum pria dengan prasyarat tertentu bahkan dipaksa untuk ikut wajib militer dan hukuman penjara siap menunggu bagi mereka yang mencoba membangkang.
*****
Demikianlah sedikit bahasan tentang ancaman kepada tujuh jenis keamanan bagi manusia menurut versi UNDP. Apa yang diuraikan disini tentu sangat mungkin memiliki kelemahan atau kekurangan. Karena itu dipersilahkan bagi rekan-rekan yang memiliki masukan atau pemikiran lain untuk melengkapinya di bagian komentar.
Adapun pembahasan tentang ancaman yang lebih bersifat global atau mendunia mungkin akan saya tulis pada kesempatan lainnya.
Terima kasih. Salam Patriot.
By Patsus Namraenu Biro Jabodetabek
Gambar by Google, Patsus Citox dan Patsus Dede Sherman
17 Komentar
Yang di gambar itu pespur rafale kah? dan apa keterkaitannya dengan topik kali ini?
Rafale ya? Hehehe… 😀
nanti di bilang hoax bung rafalenya hahaha, yg penting selalu bersyukur, hidup aman tentram rasanya,..
Betul sekali Om Nan. Salam hangat selalu… ^_^
Tlong kasi bocoran kenapa kita selalu merahasiakan kekuatan sesungguhnya militer kita dan membiarkan kita di pandang enteng/di lecehkan negara lain
Nah… ngana pe’ pendapat betul itu.
Biar saja lawan menebak-nebak bagaimana kekuatan kitorang sesungguhnya.
Biar mereka berpikir 1000x untuk mau macam-macam dengan kitorang.
Salam hangat bung Jeriyen. ^_^
Wajib Swasembada..!!!
Nkri kaya sda bung,tinggal bagaimana kita mengolah dan menjaga kelestariannya untuk keamanan dan kenyamanan kita bersama.
Sangat setuju bung Jeepers.
Swasembada dan kemandirian adalah keharusan. Meski memang menemui banyak tantangan untuk mencapainya tetapi tetap harus selalu diupayakan.
Salam hangat selalu untuk anda. ^_^
7 point itu sebenarnya pengejawantahan dari Sandang, Pangan, Papan…., yang memang kebutuhan pokok manusia apabila salah satunya tidak terpenuhi, maka akan terjadi ketidak stabilan dalam memenuhi prosesnya, yang berefek pada pelanggaran norma norma…
Siaap bung Priangan.
Kemandirian Bangsa adalah cita2 mutlak.. Mari kita bahu membahu menjaga NKRI agar senantiasa berada dalam jalur yang benar dan Ridhoi Tuhan YME shningg ke 7 hal diatas dpt kita jaga baik..
http://kasamago.com/kode-etik-mkd-dan-freeport-sebuah-drama-tak-berujung/
Aamiiin bung Kasamago.
Semoga kita selalu berada dalam jalur yang benar sehingga mampu mencaga dengan baik ke-7 jenis keamanan diatas.
ikut nyimak bung Namraenu
Silahkan bung Ndane. Salam hangat selalu untuk anda bung. ^_^
Salam Bung Nam, kalo ancaman dari golongan yg ingin menguasai dunia termasuk kategori yang mana? tks.
Salam juga bung Zen Qien,
maaf bukan bermaksud menakut-nakuti, tapi kalau menurut saya, “mereka” mengancam keamanan kita pada kesemua 7 aspek itu. Tapi apakah mereka akan berhasil? Itu tergantung dari seberapa mampu kita mempersiapkan diri menghadapi ancaman mereka. Yang penting kita harus selalu menjaga persatuan dan kesatuan sambil senenatiasa terus meningkatkan dan memperbaiki keadaan kita, baik sebagai individu, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Dan semoga Allah SWT / Tuhan YME selalu memberi petunjuk, melindungi dan meridhoi langkah-langkah yang kita tempuh. Aamiin YRA.
Amiiin YRA…saya yakin Allah SWT akan mendengarkan doa ummatnya yang tak kenal lelah..
saya juga berfikir demikian bung Nam, & nanti mereka akan hancur oleh kesombongannya sendiri…
tks atas sharing-nya Bung Nam… jangan pernah lelah.