TRANSFORMASI ATAU MATI ?

15

E L A N G

citoxnew22

Elang…yah tentunya kita sepakat untuk mengkategorikan hewan ini sebagai satu jenis unggas yang perkasa. Mengapa perkasa?
Burung ini melambangkan keperkasaan, cakar dan kakinya yang kuat mencengkeram mangsa makanannya walaupun beratnya 3 kali berat tubuhnya , matanya yang tajam dengan penglihatan luar biasa, paruhnya yang tajam, dan bisa terbang mengepakkan sayapnya berkilo-kilo meter jauhnya.

Burung Elang memiliki umur yang panjang, bisa sampai 70 tahun.. Wow..bagi manusia, di usianya ke-70, mereka tentu sudah menjadi renta dan mungkin tak berdaya. Namun, tahukah kita, seekor elang untuk dapat sampai di usianya 70 tahun, dia harus membuat suatu keputusan besar dalam hidupnya. Di usianya ke-40, ketika di umur 40 tahunnya, si elang harus mengambil KEPUTUSAN BERAT.

Pada usianya ke-40 tersebut, seekor elang akan mengalami kesulitan hidup yang luar biasa. Paruhnya menjadi panjang dan bengkok hingga hampir mencapai dada, sehingga sulit untuk mencabik mangsa.
Demikian pula dengan kuku cakar yang menjadi andalannya untuk menangkap mangsa dan menyerang musuh, akan menjadi panjang namun rapuh. Dan bulu-bulu tubuhnya yang semakin tebal dan panjang, menyebabkan tubuhnya menjadi berat, sehingga dia tak mampu terbang dengan bebas. Bila kondisi tersebut dibiarkan, tentu akhirnya elang akan semakin melemah dan akhirnya mati tak berdaya.
Elang yang perkasa itu, tidak bisa lagi MENCARI MAKAN.

Dan keputusan berat itu adalah:
Berdiam diri, menerima nasibnya, kemudian MATI perlahan-lahan.

Atau
Bertranformasi dengan Melewati proses yang SANGAT MENYAKITKAN untuk bisa bertahan hidup sampai 30 tahun kemudian.

citoxnew35

Proses ’transformasi’ diri. mengharuskan sang elang untuk menyendiri di puncak gunung dan membangun sarangnya disana.
Tindakan pertama yang dilakukan adalah mematukkan paruh sekeras-kerasnya ke bebatuan hingga paruhnya lepas.
Dan setelah lepas, dia harus menunggu paruh baru tumbuh selama kurang lebih 5 bulan lamanya sampai paruh menjadi cukup kuat.
Ia akan menancap-nancapkan cakar kakinya ke tanah dan batu sampai cakar itu habis, atau harus mencabuti semua kuku-kuku di cakar. dan menunggunya tumbuh kembali!
Dan setelah mencabuti kuku-kuku cakar, dia harus mencabuti bulu-bulu di tubuhnya satu persatu. Bayangkan, betapa menderitanya, badan tanpa bulu, tentu sangat merasakan dingin yang amat sangat di atas puncak bukit, apalagi ketika malam tiba.
Ia pun akan mencabuti bulu-bulu tuanya satu per satu, dan menunggu bulu barunya untuk tumbuh kembali!

Setelah proses yang menyakitkan tersebut, paruh, cakar kaki dan bulu-bulu barunya akan tumbuh dengan yang baru, dan setelah cukup kuat, sang elang akan terbang kembali untuk pertama kalinya untuk dapat memulai kehidupan berikutnya yang dapat berlangsung sampai 30 tahun lagi!

Saya terpukau.
Elang, hewan yang dianggap perkasa, predator, kuat, harus sedemikian sengsara menjalani sebuah proses yang menyakitkan, hanya untuk satu hal, untuk bertahan hidup. Pilihannya hanyalah, mau menjalani proses tersebut untuk bisa mendapatkan tambahan 30 tahun usia lagi, atau tidak mau dan kemudian mati perlahan-lahan.

Bagaimana dengan kita?

Elang hanya punya 2 pilihan.
Kita punya beribu-ribu pilihan, tapi terkadang kita menolak menjalani sebuah proses yang akan menempa kita untuk lebih kuat lagi, to live and survive for a better future!

Alam mengajari, segala sesuatu membutuhkan proses.
Proses itu kadang Menyakitkan ?  tapi semakin kita hadapi dan mau menjalani prosesnya, akan lebih mudah kita mengatasi hal yang sama di masa mendatang. Semakin kuat seperti burung elang di kehidupan keduanya.

Renungan panjang nya
Kita kadang-kadang suka menghindari “proses menyakitkan” itu.
Lebih suka berada di zona nyaman, padahal ilmu dan pengalaman tidak akan datang kalau kita tidak mau mencoba hal-hal yang baru.

dedenew183

Jika kita menjadi seekor elang, mana yang akan kita pilih, pilihan pertama atau kedua?
Pikirkan juga SIAPA saja yang akan menanggung EFEK dari pilihan yang kita buat tersebut, diri kita, keluarga, Bangsa dan Negara kita untuk akhir yang bahagia atau akhir yang lain?..

Bagaimana bila ELANG itu adalah Indonesia ?????

oleh oleh Motivasi di Pendidikan Lemhannas

By Naga Samudra
gambar by Patsus Dede Sherman dan Patsus Citox

Share.

15 Komentar

  1. Timur_Nusa Kambangan on

    Kuliah Umum.
    Perubahan itu abadi,
    Kalau tidak mau berubah maka akan punah.
    Kenapa dinosaurus punah karena tidak mau berubah.
    Kenapa jerapah tidak punah karena jerapah mau berubah.
    Setia dengan PROSESnya,
    Metamorfosa

  2. Hehehehhehehe… Mantap oleh2nya bung NS… Cakar dan Paruh Garuda pun sudah menjelma menjadi paruh dan cakar yg baru dan tumbuh lebih kokoh dgn tempaan kerasnya konflik separatis yg ada hasil dari proxy para musang2 dunia.. Yg secara tdk lsg membentuk postur prajurit yg militan,profesional dan berpengalaman nyata di medan tempur sesungguhnya.. TNI adl 1 diantara sedikit militer dunia yg paling aktif serta mampu melakukan pergeseran dan mobilisasi pasukan secara besar dan cepat ke segenap penjuru nusantara walau ditengah keterbatasannya akibat dari embargo para musang tsb. Saat ini kita segenap warga bangsa ini bersama pemerintah dan TNI harus mampu mencari sekaligus mencabut kutu2 dan virus dari elemen bangsa ini yg selalu ingin merusak dan menghancurkan mental dan jatidiri bangsa ini dari dalam, dgn bentuk lsm2 gadungan maupun organisasi2 setan yg mengatasnamakan ham dgn sudut kepentingannya sendiri bukan ham secara universal… Cabutlah kutu2 lembaga ham yg hanya berteriak dan membela jika sesuai kepentingan pendonornya.. Cabutlah kutu2 ormas atau komunitas yg hanya didirikan utk menistakan suatu agama yg sdh ada di negeri ini, Cabut serta musnahkanlah semua jaringan narkoba dari level mafia, bandar hingga pengedarnya.. Dan terakhir cabut dan hancurkanlah virus mental dan spiritual yg bernama LGBT dan pendukungnya, usir pendonornya dari negeri ini walau lembaga dunia sekelas UNDP sekalipun… Karena seyogyanya mereka tdk layak di sebut sbg Manusia.. . kambing pejantan dan Monyet pejantan pun akan mencari betina sbg pasangannya bukan sesama jenis.. Jika itu sudah mampu kita cabut dan hancurkan, maka garuda akan mampu terbang tinggi dan mampu menghadapi segala bentuk ancaman dari luar baik dari ular maupun musang serta para serigala pendukungnya… Salam NKRI jaya..!!!

  3. lamaddukelleng on

    saya baru tahu bung ns kalau elang harus menjalani kondisi demikian dalam hidupnya, tapi saya yakin sebagian besar elang akan memilih memperpanjang umurnya walau harus bertapa dulu sendirian dipuncak gunung. indonesia untaian jamrud khatulistiwa, jaya rayalah selamanya, amin

  4. Arif dan bijak untuk meridhoi dinamika pergerakan perjalanan kehidupan dan alam semesta ( menggapai Dzat untuk memandang sifat, af’al, asmaNya ) biar tidak bingung menghadapi arus dinamika perubahan dengan tetap dalam koridor ketuhanan ( menuju ke arah ketuhanan yang maha esa )

  5. ISMEDS BECKHAM on

    Dan seekor elangpun harus memusnahkan kutu” busuk satu persatu di tubuhnya..jika elang tsb adalah INDONESIA, mampukah sang elang membinasakan kutu” tsb yg begitu banyak menghinggapi & menyedot darah sang elang ,sebelum kembali terbang mengangkasa dg jasad barunya..jika blm bisa melakukan hal tsb sungguh kasihan sang elang, walaupun dgn jasad barunya namun masih tersiksa dgn kutu” tsb yg siap menghancurkan sang ELANG secara perlahan…trims artikelnye sangat menyentuh untuk jadi bahan renungan buat bangsa ini.

    ….NKRI HARGA MATI…

  6. Dari paparan artikel…kalo diibaratkan indonesia, sepertinya kita dalam masa tunggu tumbuhnya paruh, kuku dan bulu yang baru …., karena proses yang menyakitkan sudah terlewati, terkahir proses pencabutan bulu masa penggantian presiden kemarin….

    Semoga Indonesia semakin jaya dan selalu dalam lindungan Nya, amin…., sehat selalu Bung NS untuk anda dan Keluarga, semoga kesuksesan selalu menyertai…

Leave A Reply