INDONESIA … Negara “Super Power” bidang Seni dan Budaya.

20

INDONESIA … Negara “Super Power” bidang Seni dan Budaya.

deddy14

Kekayaan negeri ini atas seni dan budaya menunjukkan tingginya peradaban yang dicapai atas keseimbangan mahluk memperlakukan jasad; spiritual dan alam sekitarnya. Upaya pihak yang berupaya menghapus kemampuan bangsa ini dibidang budaya dilakukan dengan segala cara, sebab mereka sadar bila tidak dihentikan Indonesia akan mampu menguasai peradaban dunia. Sebab ketika peradaban lain hanya menjadi artefak penghias museum, disini roh peradaban itu hidup sepanjang masa.

Perang pengaruh peradabanpun terjadi dengan meracuni generasi muda negeri ini dengan peradaban asing. Tak kurang pula alat bernama SARA (Suku, Ras dan Agama) digunakan memecah belah dengan kejamnya. Tapi kita harus buktikan kepada dunia sebagai bangsa tangguh … yang  TIDAK BISA DIPUNGKIRI DENGAN ALASAN APAPUN JUGA, BAHWA KITALAH TUAN RUMAH DI NUSANTARA INI, DAN SEMUA TAMU HARUS MENGHARGAI ATAU MEMILIH HARUS HANCUR LEBUR MENGHADAPI SANG TUAN RUMAH. SEBAB YANG KALIAN USIK ADALAH URUSAN MARTABAT HARGA DIRI DAN URUSAN TUAN RUMAH MENYEMBAH TUHANNYA.

Maka lebih baik jadilah tamu yang sopan dan baik, agar kami pun melayanimu dengan senyum dan keramahan bumi Nusantara.

deddy13

PAGI YANG CERAH … SEMANGAT YANG BUSUK … DAN MALAM YANG PENUH HIKMAH

Setiap pagi ketika membuka Facebook dan membaca surat kabar, seringkali terbaca banyak kebusukan tersebar dan aroma menjijikkan tercium membuat mau muntah …

Untungnya semalaman berada di dekat bunga WIJAYAKUSUMA yang sedang mekar sempurna menebar wangi ke semesta raya. Mampu mengobati sel otak yang rusak karena gundah menghadapi urusan jagad gumelar. Menyegarkan kembali hati yang layu terhimpit kemunafikan. Mencuci kembali paru-paru yang menghitam karena menghirup nafas kepalsuan.

Sering terbaca oknum agama tertentu merendahkan agama lainnya, bersorak riang bila berhasil menarik umat lain kepihaknya. Telengas dan bengis menyiksa umat lain yang teguh tidak menyebrang kepihaknya. DAN ITU RADIKALISME YANG TERJADI DI SEMUA AGAMA.

Lalu ada juga pemimpin yang pongah dan sombong. Merasa perkasa tanpa batas, lupa bahwa keperkasaan Tuhan lewat tangan rakyat yang mendudukkannya di tampuk nan tinggi. Merasa paling benar, perkataannya adalah hukum yang wajib dipatuhi mengalahkan aturan hukum yang disusun susah payah oleh leluhurnya sendiri. Menggarong uang rakyat dengan rakus dan tak peduli didepannya ada rakyat lapar dengan perut melilit menuju mati.

Ada juga cerita konyol tentang persahabatan semu, dimana persahabatan yang disemai sejak jadi teman sepermainan harus hancur lebur ketika keduanya berebut tahta kekuasaan, harta atau wanita. Itu cerita juga sama kuno nya dengan umur dunia.

Pada intinya semua yang berlebihan itu adalah RADIKAL atau EKSTREMIS. Bak orang sakit yang diberi obat agar sembuh, tapi karena sedemikian pengen sembuhnya dia meminum obat melebihi takaran yang dianjurkan oleh sang dokter. Maka bukannya sembuh yang didapat, tapi overdosis … organ tubuhnya merusak dengan cepat mengantarnya mampus meregang nyawa. Karena OBAT itu bisa jadi RACUN bila kalian overdosis atasnya.

Kembali ke hikmah kesucian itu :

Agama itu sebenarnya punya nafas universal. Dan nafas kearifan itu tanpa nama adanya. Klaim suatu agama atas kebaikan terjadi di semua era, saya pandang itu sebagai radikalisme umat terhadap agama yang dipeluknya didorong rasa cinta buta dan penghormatan tertinggi.

Sekarang bila pertanyaannya di balik, bila saja agama Hindu, Budha atau Islam dan sebagainya itu tidak tercipta di muka bumi. Yang ada agama lain A, B, C dan sebagainya. Apakah nafas kearifan semesta itu masih tetap ada ?

Bila pemimpin yang sombong dan angkuh itu tidak lahir di muka dunia, apakah dunia akan jadi berhenti berputar ?

Bahkan bila dirimu yang membaca ini tidak eksis di semesta, apakah kebaikan dan kejahatan di muka bumi ini akan tiada ?

Kesimpulannya … JANGAN SOMBONG AKAN SEMUA YANG ADA DI SEMESTA RAYA … ITU MENANDAKAN DIRIMU BODOH DAN TAK KENAL PENCIPTANYA SEMESTA. YANG BERKEHENDAK MENGISI JAGAD DENGAN BERANEKA GOLONGAN DAN WARNA …

dedenew243

Jaya – Jaya – Wijayanti

By Patsus Deddy Endarto Wilwatikta untuk DUNIA YANG PENUH WARNA, AKANKAH HENDAK ENGKAU RUBAH JADI HITAM DAN PUTIH SAJA ? …
Gambar By Google dan Patsus Citox

Share.

20 Komentar

  1. lamaddukelleng on

    Indonesia berperadaban tinggi, semoga kita telaten menjaganya, kesombongan hanyalah tanda kehinaan, rendah hati tanda kemulian, Tuhan hanya satu, pasti hanya satu jua agama yang di sukaiNya, agama yang disukaiNya inilah yang mengayomi semua agama lainnya dimuka bumi, terlepas mereka percaya atau tidak, karena itu masalah hati tanpa paksaan, Tuhan Satu bagi semua mau percaya atau tidak, mau beragama atau atheis, Tuhan sudah menunjukkan jalan yang benar dan lurus, kalau rela menempuhnya akan mendapatkan surga jiwa dunia dan surga abadi di akherat, kalau memilih jalan yang lain dipersilahkan tiada paksaan, tapi bukalah selalu indera ruhanimu agar terasa bahwa jalan yang dipilih semakin menjauhi kebenaran, dan itu menyengsarakan nuranimu sendiri, mumpung masih hidup didunia masih punya waktu untuk kembali

  2. Timur_Nusa Kambangan on

    Ada yang mengatakan “Wong Jowo Gari Separo, wong Chino gari sejodo”
    Separo/Separuh.
    Arti yg sangat luas, sekarang orang jawa yg bisa baca tulis aksara jawa adalah minoritas, orang jawa yg bisa bertutur bahasa krama inggil adalah minoritas, orang jawa yg bisa menggunakan pakaian adat adalah minoritas.
    Iya wong jowo gari separo/orang jawa tinggal separuh, yang separuh bahkan mungkin lebih adalah budaya luar/import.
    Saya ga tau dgn suku/adat2 lain di Indonesia, saya pikir mungkin ga jauh beda. Pendapat pribadi saya adalah mungkin hanya masyarakat Bali yg masih bisa menjaga kearifan lokal dan budaya mereka.
    Agama:
    Saya sering membaca komentar di berita2 online yg mengatakan ” Beragama tapi tidak berTuhan, lebih baik berTuhan meski tidak beragama” Saya tidak mengerti apa dari maksud komentar tersebut.
    Indonesia Super Power Budaya,
    Contoh kecil saja : Apakah kita sudah bisa mengenakan pakaian adat kita masing2? Kalo blm bisa, belajarlah dari sekarang.
    Sudahkah kita sudah bisa membuat iket kepala adat kita masing2 dgn sebuah kain? Kalo belum belajarlah dari sekarang.

  3. menurut kata hati/pribadi… agama ISLAM itu -SEMPURNA-tapi tidak dengan diri ini..
    …jadi bila ada umat muslim yang berlaku salah maka salahkan umat tersebut dan bukan pada agama-nya….? ? ?
    …karena agama ISLAM sangat menhargai perbedaan-INTERNAL-dalam beragama..(hadits nabi:ikhtilafu ummati rohmah/perbedaan diantara umat-ku adalah rahmah)
    …dan ISLAM sangat menhargai yang nama-nya perbedaan antar umat beragama(al-Quran:lakum dinukum waliyadin/untukmu agama-mu dan untukkulah agama-ku..atau la ikraha fiddin/ta da paksaan dalam beragama..
    ….sesungguhnya untuk mengimplementasikan ISLAM…tidak harus membutuhkan formalisasi sebagai negara ISLAM..karena ISLAM mampu -berkembang-tanpa harus -merubah-NKRI atau PANCASILA ataupun UUD 1945
    …namun saat ini sepertinya sebagaian umat muslim sendiri-enggan-untuk memberikan sumbangsih demi melerai perbedaan…???? ////

    • Bukan maksud utk lancang maaf.
      Akar permasalahan bisa diurut dari banyaknya hutang belanda setelah perang Diponegoro (1830).
      Belanda sadar susah untuk mengalahkan rakyat(pengikut P Diponegoro) dengan cara fisik(perang) maka dengan cara lain:
      1. merubah pola pikir anak dari keturunan pejuangP Diponegoro.
      yaitu dengan cara sekolah sehingga lahirlah organisasi muhammadiah, SI dll
      SI(serikat dagang islam) pecah menjadi SI merah(PKI) dan SI hijau.
      dan akhirnya perpecahan sampai sekarang.
      2. Sejarah:
      Babat kediri dibuat seorang nasrani bernama Ki tunggul wulung(ngabdullah) atas bimbingan misionaris belanda bernama Koellen.yang bercerita bahwa majapahit runtuh karena diserang demak.
      Di jelaskan di serat Pararaton pada th 1478 mojopahit diserang oleh Girindra wardhana (raja hindu) dari kediri.
      Babat kediri terdapat cerita kitab Dharmogandul dan suluk Gatoloco.
      dijelaskan 500 th lagi Sabda palon akan kembali.
      maka pada th 1978 disahkannya aliran kepercayaan.

      Kidung Sunda: dibuat di bali atas suruhan misionaris belanda 1860.
      menceritakan terbunuhnya raja sunda dan keluarganya oleh gajahmada.
      akhirnya terjadi dendam sampai sekarang. Jika ditelusuri suluk/prasasti yang lebih tua tidak menjelaskan peristiwa ini.

      Bung Temurose jika ada waktu silahkan berkunjung ke benteng Surosowan (banten) bag. depan ada meriam sangat besar bernama Ki Amuk. di bagian belakang ada capnya Made In jepara.
      dan telah dieksport ke malaka menurut catatan Dalbuket(portuges).

      Kesimpulanya kok agak mirip….
      Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.(al-hujurat 13)
      Jadi Gay dan Lesbi gak bisa punya keturunan dong. hihihihi…..

    • Betul bung, ummat islam memang mayoritas scr KTP… minoritas scr kualitas dan terjebak dalam kotak madzab dan aliran.. .
      Indonesia terlahir karena keanekaragaman Budaya Nusantara.. . Islam, Nasrani, dan agama lainya serta aliran ² yang diakui Negara dan berbangsa adl Spiritualitas kehidupan yang berbaur Suku, adat istiadat, bahasa dialektika juga curahan secuil Tanah Surga yang menyuburkan harmonisasi ikatan persaudaraan, persatuan dan kekuatan.
      Indonesia, Nusantara Jaya.. .. .
      Layak kita pertahankan dg Jiwa Nyawa karena kebenaran&harga diri sepatutnya.. . Kita lah pemegang amanah Dunia ini …

  4. Dulu raja-raja dan bangsawan di nusantara menganut agama Tantranaya(sekte Bhirawatantra). yaitu menyembah dewi durga,dewi kali,dewi bumi dan dewi pertiwi.
    cara sembah hyang dengan cara membuat lingkaran(kesetra)yg paling besar di majapahit namanya Setralaya(orang sekarang menyebut troloyo).
    Upacaranya dinamakan PancaMakara: Mansya(daging manusia),Matsia(ikan suro/hiu),Madya(darah manusia),Maituna(sex),Mudra(semedi).
    Tatacaranya: laki-laki dan perempuan membuat lingkaran dalam keadaan bugil(tanpa busana). kemudian melakukan besama-sama Makan daging manusia dan ikan hiu(mansya dan Matsia) dilanjutkan minum darah dan sex(Madya dan Maituna) setelah terpuaskan nafsu makan dan sex dilanjutkan Mudra(semedi).
    Upacara ini dijelaskan di prasasti Suroasu raja Adityawarman seorang pimpinan upacara(Cakraiswara) dengan gelar Wisesadarami(penguasa bumi)yang digambarka diatas tumpukan ratusan bangkai manusia sambil minum darah manusia dan tertawa terbahak-bahak.
    jadi kawulo/rakyat sendiri yang dijadikan tumbal. karena zaman itu kawulo adalah budak tidak punya hak apa-pun. semuanya milik raja/penguasa.
    Patung Adityawarman bisa dilihat di museum jakarta dengan tinggi 3 meter.
    Upacara inilah yang saat ini terkenal dengan nama MOLIMO.
    mungkin…hihihihi…..

    • lamaddukelleng on

      komen yang mantap bung temorose dan bung qzruh, kita menghargai dan belajar dari perdaban masa lalu kita indonesia, tapi tidak untuk terlena dalam romantismenya. yang baik saja yang kita ambil, yang tidak baik tentu kita tinggalkan. kita gunakan azas manfaat dan keseimbangan. kenyataan indonesia adalah hari ini dan indonesia kini lebih baik dari indonesia sebelumnya apalagi zaman pra indonesia, dan indonesia kedepan harus lebih baik, itu cita2 kita anak bangsa.
      Islam rahmatan lil alamin dan tak perlu mengungkit ungkit kontribusi islam dalam perjuangan bangsa ini dari sebelum merdeka sampai sekarang karena itu riya yang tidak disukai Allah swt.
      mari berjuang dengan tulus hanya mengharapkan ridhoNya.

    • mungkin jika Raden Sahid Sunan Kalijogo masih hidup maka tingkahlaku yg buruk seperti itu dengan memakan daging dan darah manusia, melakukan sex bebas dan berkumpul tanpa busana akan dianggap sebagai golongan penyembah syetan yg berada dalam kegelapan dan kesesatan, mungkin kali yo, hehehe …..

      • Masalah kegelapan dan kesesatan itu yg berhak menilai Tuhan , bukan manusia.
        Upacara PancaMakara(5M) masih dilakukan jaman awal kerajaan Demak. oleh raja dan bangsawan Majapahit.
        Upacara PancaMakara ini juga diadopsi oleh wali sanga (Sunan Bonang) menjadi tradisi Slametan.
        Saling duduk melingkat(hanya laki-laki) dan ditengahnya ada daging ayam,nasi dan sayuran.
        Saat itu jika memeluk Islam cukup 2 kalimat shahadat, khitan dan Slametan.
        Slametan disini dengan maksud supaya tidak dijadikan wadal/persembahan/korban untuk Upacara PancaMakara(5M).
        Sedangkan kawulo/rakyat jelata memeluk agama Kapitayan.
        menyembah Hyang Taya(kosong).
        Dengan nama tempat ibadah Sanggar, oleh wali sanga menjadi Langgar.
        Kapitayan ini juga menggenal Upawasa dinopitu, dilakukan pada hari ke 2 dan ke 5, oleh wali sanga menjadi poso senin kamis.
        Pada tahun 1478 Saat awal Demak dan akhir kekuasaan Majapahit kawula/rakyat jelata(terutama di jawa) mulai menggunakan pakaian penutup dada(kemben) terutama utk wanita.Kalau di Bali mungkin 1920-an wanita masih bertelanjang dada, seperti gambaran patung di candi-candi.
        https://www.youtube.com/watch?v=3CjEGeFA9BY
        Mmmm…Jadi pingin mimik. hihihihi……

        • anak hilang on

          hehehe… liat patung dan foto jadul aja pengen mimik, gmn kalo liat yg beneran bung.. itulah hakekat agama… semua agama mendidik untuk pengendalian diri bukan??? bukannya ngurusi orang lain… so..ibaratnya.. senjata dijauhkan dari anak kecil karena si anak blm faham untuk menggunakannya dan memberikan kemudaratan kalo si anak yg pegang senjata.. tapi akan lain cerita kalo yg pegang senjata adalah prajurit yg terlatih.. begitu juga dg pengetahuan bung, salam..xixixi

          • Yang saya katakan adalah FAKTA sejarah berdasarkan BUKTI baik prasasti maupun kidung.TIDAK ada hubunganya dengan AGAMA.
            JIKA tidak cocok paparan SEJARAH yg saya ungkapkan,SILAHKAN paparkan sejarah versi anda dengan disertakan BUKTI dan FAKTA.
            BUKAN menyerang membabi buta dan OOT.
            Namanya malam jum’at sunnah rosul, wajar kalau pingin mimik…Hihihii

        • Tantra adalah ilmu pengetahuan kerohanian yang untuk pertama kalinya diajarkan di India 7000 tahun silam. Tan barasal dari akar kata Sansekerta yang berarti “perluasan”, dan Tra berarti “pembebasan”. Dengan demikian Tantra merupakan latihan rohani yang mengangkat manusia ke dalam suatu proses yang memperluas pikirannya. Tantra menghantar manusia dari suatu keadaan tidak sempurna menjadi sempurna, dari keadaan kasar menjadi halus, dari kemelekatan menjadi terbebaskan. boleh tau ga siapa yg mentafsirkan kidung, prasasti dan arca tersebut…

          • Upacara PancaMakara yg saya paparkan hanya TATACARA bukan TUJUAN DARI UPACARA. karena setiap orang mempunyai TAFSIR/PANDANGAN masing2,dan itu bersifat SUBJEKTIVE. dari upacara ini. pada tingkat PEMULA 1.daging hewan darat (Mansya) 2.daging hewan air(Matsia) 3.tuak/minuman beralkohol(Madya) 4.Melakukan hubungan sex(Maituna) dilanjutkan 5.Semedi (mudra).informasi bisa di crosschex ke arkeolog yg menentang pembangunan Trowulan Information Centre yg berdiri di situs peninggalan kerajaan majapahit(saya tidak sebut nama). kalau PENDAPAT SAYA PRIBADI bagaimana akan melakukan Hubungan sex(maituna) dan dilanjutkan Semedi(Mudra), Namanya minum alkohol/tuak dgn sepuas-puasnya..akhirnya tidur/pingsan/tepar. itu hanya pendapat orang SUDRA seperti saya 😀

        • Salam hormat Bung Qzruh, mungkin ini pandangan lain dari Tantrayana
          memahami tentang pengertian Panca Makara atau yang lebih dikenal dengan 5M.
          Kini Tantra terselubung misteri dan banyak sekali salah pengertian mengenainya.
          Untuk mengerti sumber salah pengertian itu, patut kita teliti mengenai 5M, yaitu beberapa latihan rohani yang dinamai dengan huruf mula M. Shiva mulai mengajarkannya sepadan dengan kemajuan murid. Beliau mengamati bahwa orang terntentu masih pada tingkat terkuasai oleh nafsu hewani dan sebagian lain sudah berkembang lebih tinggi. Beliau memberikan latihannya tergantung pada sifat muridnya.
          Huruf M pertama adalah Madya. Artinya ada dua. Salah satu arti madya adalah “anggur”. Bagi mereka yang masih dikuasai oleh insting ragawi Shiva menganjurkan mereka untuk tetap minum anggur, namun beliau menunjukkan jalannya untuk mengendalikan kebiasaan itu dan akhirnya meninggalkannya.
          Bagi mereka pada tingkat yang lebih tinggi, madya mempunyai arti yang berbeda. Artinya bukan anggur melainkan “madu ilahi”. Sepanjang waktu kelenjar pineal mengeluarkan cairan yang disebut amrta. Seorang yogi yang telah membersihkan pikirannya dan berlatih puasa dapat mencicipi cairan ini dan mengalami kedalaman akibat cairan ini pada seluruh dirinya, yang sering disebut sebagai penuh kebahagiaan. Jadi, ada dua pengetian madya, yang kasar dan materiil, dan pengertian yang lebih halus dan rohani.
          Huruf M berikutnya adalah Mamsa. Salah satu artinya adalah daging. Bagi mereka yang makan banyak daging, Shiva menganjurkan untuk meneruskannya namun dengan pemikiran rohani dan akhirnya mengendalikan serta meninggalkan kebiasaan itu. Bagi praktisi Tantra yang lebih halus, mamsa berarti lidah dan berhubungan dengan latihan rohani pengendalian ucapannya.
          Matsya, huruf M yang ketiga, berarti ikan. Bagi praktisi yang masih berpikir ragawi, Shiva mengajarkan hal yang sama seperti anggur dan daging. Pada tingkat Tantra rohani atau halus, ikan berarti dua jalur halus yang menelusuri tubuh dari ujung tulang belakang yang saling menjalin dan berakhir di kedua lubang hidung. Kedua jalur ini dikenal sebagai ida dan pingala. Dengan pengetahuan pengendalian napas, Pranayama, aliran dalam kedua jalur itu dikendalikan dan pikiran menjadi tenang agar mudah meditasi. Ini adalah bentuk matsya bagi praktisi spiritual.
          Huruf M berikutnya adalah Mudra. Mudra hanya mempunyai arti spiritual dan tak ada hubungannya dengan praktik yang lebih kasar. Mudra berarti memelihara hubungan dengan semua yang membantu kita memperoleh kemajuan rohani dan menghindarkan diri dari kehadiran semua hal yang dapat mengganggu kemajuan kita.
          Huruf M terakhir adalah Maethuna, dan ini yang banyak menimbulkan kerancuan mengenai Tantra. Maethuna berarti persatuan. Pada pengertian yang rendahan berarti persatuan seksual. Bagi mereka yang masih dikuasai oleh insting seksual, Shiva menganjurkan bahwa seks dilakukan dengan ideasi rohani dan secara perlahan harus dikendalikan.
          Salam Nusantara Jaya…

    • bila budaya baca tulis mengomentari atau ditabrakkan dengan budaya “hati” tentu tidak mungkin bisa ketemu. Yang mengerti pun juga tidak tentu sanggup menjelaskan, karena malah bisa membuat makin berantakan. Sebaiknya belajar lewat bimbingan dan berdasar pengalaman serta experiment.

  5. “bung QZRUH …..salam kenal dan terima kasih atas undangan-nya…tapi sepertinya belum bisa untuk saat ini…xixixiiiii
    ….bagi diri,pancasila adalah kata lain dari-persaudaraan-dalam kebersamaan sesama warga tanpa memandang perbedaan latar belakang suku-agama dan golongan..karena hal itu adalah SUNNATULLAH.
    …perbedaan dalam-prinsip/keyakinan diri-seharusnya menjadi rahmat jika para diri dapat mengelola perbedaan tersebut
    untuk memperkaya ilmu-wawasan intelektual-budaya dan ekonomi…??? ???
    ..namun akan menjadi mala-bencana bila para diri bersikap egoistik dan memaksakan kehendak..!! ! ! !

Leave A Reply