untuk BERKACA PADA MASA LALU GUNA MENCAPAI KEJAYAAN DI MASA KINI

13

untuk MENGAJARI ANAK AYAM AGAR TIDAK MATI KELAPARAN DIATAS LUMBUNG PADI

dedenew271

Dahulu kala BAHASA INDONESIA adalah pembunuh BAHASA DAERAH yang berjumlah ribuan di Nusantara. Karena menyadari arti pentingnya BAHASA PERSATUAN maka rakyat Nusantara memakluminya dan merelakan banyak BAHASA DAERAH lenyap dari tanah adatnya.

Kini situasinya kembali berubah, dengan alasan perdagangan dan ekonomi global, bukan tidak mungkin BAHASA PERDAGANGAN KAWASAN dan BAHASA INTERNASIONAL GLOBAL akan melenyapkan BAHASA INDONESIA.

Kalau pendapat saya sebagai “Pemerhati Sejarah dan Budaya” : Ya mari kita hidupkan kembali BAHASA DAERAH sambil tetap mempertahankan BAHASA INDONESIA sebagai BAHASA PERSATUAN. Biarkan orang mancanegara “harus belajar bahasa kita”, karena justru disinilah … Nusantara … tempat sumber daya alam terbesar di dunia. Dan disini pula ada sekumpulan penduduk dalam jumlah besar yang bisa menjadi pasar produk mereka.

Maka kalau mereka mau berpolitis EKONOMI, harusnya mereka tunduk kepada kita selaku penguasa sumber daya sekaligus pasar globalnya. Sayang BANYAK ORANG PINTAR KEBLINGER, yang mendidik anaknya sok globalisasi mengikuti alur peradaban luar. Tapi tidak sadar bahwa itu sama artinya dengan menggadaikan masa depan keturunannya dan merelakan mereka di jajah pada masanya nanti.

dedenew262

POLITIK NUSANTARA JAYATI

Pada saat pemerintahan Rani : SRI TRIBHUWANATUNGGADEWI MAHARAJASA JAYAWISNUWARDHANI ada kebijakan politis kerajaan yang menjalankan politik AGRARIS dan MARITIM secara simultan. Itu dinamakan politik NUSANTARA JAYATI. Maka masa itu disebut masa kejayaan Majapahit dan Nusantara yang dikenal kaya akan sumber daya pertanian, perkebunan, kehutanan, pertambangan, peternakan mampu dipasarkan sendiri lewat armada laut yang dimilikinya keseluruh muka bumi.

Ketika era DEMAK yang mendeklarasikan Kerajaan MARITIM, maka terjadi degradasi dan kerajaan kolaps karena kekurangan dukungan ekonomis dari lini sumberdaya hasil alamnya. Demikian juga fase PAJANG, semakin terdegradasi hanya menguasai bengawan atau sungai akibat hancurnya armada laut Demak akibat pertempuran Malaka melawan Portugis.

Di era MATARAM ISLAM, terjadi pembalikan kutub politis menjadi negara AGRARIS dengan memindah ibukota kepedalaman, dan meninggalkan budaya MARITIM karena dianggap menyedot pendanaan yang tidak kecil (belajar pada 2 dinasti pendahulunya).

Perubahan drastis ekonomi era Mataram karena menguasai komoditi mahal di eranya menjadikan dinasti ini cukup kaya. Tetapi ketika membutuhkan armada pengangkut guna memasarkan hasil buminya terpaksa menyewa pada perusahaan bernama VOC. Dan akhirnya ketergantungan itu menjadi bencana besar bagi bangsa ini, ketika VOC tergoda untuk menguasai langsung sumber daya alam Dengan merebut dari pemilik aslinya.

Maka belajar kepada sejarah bangsa ini sendiri, dapat disimpulkan bahwa kita tidak bisa memakai salah satu kebijakan saja. Maka perlu dijalankan politik AGRARIS dan MARITIM secara simultan. Memilih jadi RAJA GUNUNG kita akan dijajah bangsa lain, memilih RAJA LAUTAN kita akan kelaparan karena makanan kita ditentukan oleh pihak lain.

Maka jadilah RAJA GUNUNG SEKALIGUS RAJA LAUTAN, karena konsep itulah yang dipakai oleh pendahulu kita sejak ribuan tahun lalu guna menggapai kejayaannya.

Pemerintah INDONESIA modern saat ini boleh bangga dengan program TOL LAUT, tapi bila tidak didukung program LUMBUNG NUSANTARA akan berakibat seluruh makanan kita selalu kalah bersaing dengan produk import, dan para petanipun akan mati, sawah-sawahpun berubah fungsi. Dan ketika sang lawan hendak membunuh kita, cukup dikuasai saja jalur pasokan makanan kita dari luar negeri.

Maka mari kita kembali perkuat politik simultan antara AGRARIS dan MARITIM guna mencapai kejayaan Nusantara di masa kini.

deddy26
Menulis ulang apa yang pernah jadi KENANGAN …

“Kau bilang cintamu luar biasa karena mampu menyesaki dunia. Akupun mengakuinya, tapi tahukah engkau betapa lembut kasihku pada semesta yang mampu mengisi semua pori tanpa harus menyakitinya …..

Karena kau butuh namamu tertulis diatas langit agar semesta tahu dan kau bangga atasnya.

Karena aku hanya menulis pengabdian diatas angin, agar wangi ketulusannya tercium semesta raya”.

untuk ADU PERKASA
“Usah engkau mengukur keperkasaanmu dengan melawan badai yang menggila, sebab badai itu juga sudah tahu betapa perkasanya dirimu karena dia tidak mampu menumbangkanmu dalam perkasanya”

citoxnew142

MELIPAT SANG WAKTU

Aku … yang datang dari masa lalu …
Datang ke masa kini membimbingmu …
Dan menghantarkanmu ke masa depan menjemput kejayaanmu …

Aku sang pelipat waktu …
Tanpa ada yang mampu membatasiku …

Aku sang penjelajah rasa …
Tanpa ada prasangka mampu membelengguku …

Aku sang pengisi …
Ketika akal dan hatimu terhimpit sepi …

Aku bergetar seirama semesta raya …
Karena dalam jasad dan rasaku Sang Hyang bertahta …

deddy28

BIDADARI NUSANTARA

Terkesiap aku menatap seraut wajah pucatmu;
Berselimut kerudung hitam menutupi seluruh tubuhmu;
Mata sayu tanpa harapan menatap bhumi kerontang;
Inikah wujud bidadariku …..

Dahulu kerling sinar matamu mampu luruhkan dunia;
Renyah tawamu mampu menggetarkan sorga;
Ayu mu di puja semesta raya …..

Bidadariku pucat pasi kehilangan warna;
Terperangkap bujuk rayu seribu makna;
Menganggap dunia hanya berwarna hitam dan putih saja …..

Kusingkap kerudung hitam kelam mu;
Air mata jatuh mengakui adanya sebuah noda;
Bukan hanya di fisik dan di hati semata;
Tapi aibnya berpendar di angkasa raya …..

Kupanjatkan puji dan puja brata;
Lalu meniup ubun-ubun sang dara terpingit sengsara;
Meminta pengampunan kepada semesta raya;
Agar mengembalikan bidadari ku penuh warna …..

Petir menggelegar di jagad bawana;
Menyibak kepalsuan dan bujuk rayu sang durjana;
Mengembalikan kesadaran sang dara jelita;
Kembali berubah penuh warna …..

Tersenyum tulus kami berdua;
Bahwa semua telah kembali seperti semula;
Bidadari ku telah penuh warna;
Anugrah sang Hyang sebagai hiasannya dunia;
Karena beliau tidak menciptakan warna hitam dan putih saja …..

Terbanglah lagi wahai bidadari Nusantara;
Menari dan bercanda di swarga loka;
Menjadi ibu bagi segenap ksatrya bhumi Nusantara …

(Mohon maaf bagi photographer yang photonya saya jadikan ilustrasi. Saya lupa dari mana mencomot karya anda ini. Semoga tidak keberatan saya pakai disini. Terimakasih).

Jaya – Jaya – Wijayanti
DEDDY ENDARTO untuk BERKACA PADA MASA LALU GUNA MENCAPAI KEJAYAAN DI MASA KINI

gambar by Google, Patsus Citox  dan Patsus Dede Sherman

Share.

13 Komentar

  1. Bakulo Wajaro on

    Hehehehe.. Mantap bung Deddy.. Puisi indah penuh makna dan sgt halus bahasanya hrs dibaca pelan utk menyingkap artinya.. Btw sama spt tuilisan bung trahlor yg selalu bersayap membuat dahi saya berkerut dan daki saya pun mengecut….xixixixixixi… Sehat selalu bung Dedy, bung NS dan para patga. Adios amigos wis mumet rasah adu jotos

  2. setuju..

    setidaknya orang2 yg berpangkat tinggi di beri kursus bahasa daerah..cukup beberapa bahasa aja..
    supaya ga mudah disadap xixixi

  3. Timur_Nusa Kambangan on

    Sayang BANYAK ORANG PINTAR KEBLINGER, yang mendidik anaknya sok globalisasi mengikuti alur peradaban luar.
    Mari jadikanlah INDONESIA Barometer bagi globalisai

  4. putratransad on

    semga generasi muda bangsa ini gak salah arah ya patku dedy.. mari bersma kembali mempeljari sejarah yang sudh patku dedy paparkan untuk bahan pemikiran berkelanjutan kita. menentukn impian dan tugas generasi muda bangsa ini.

  5. Tiga puncak gunung menjulang ke angkasa;
    Tampak megah, agung dan berjaya;
    Bumi pun tak dapat menelannya;
    Semoga nama dilangit kembali pada empunya.

    Wahai Engkau sang pelipat waktu;
    Bimbinglah kami sebagai hambamu;
    Sadarkan kami akan keindahan warna abu-abu;
    Agar dapat bergetar seirama bersamamu.

  6. Ciri khas bung deddy yang mengedepankan rasa yang dibalut kata kata yang puitis termasuk pada barang antik di jaman yang serba praktis dan prakmatis. Ini sangat tampil beda disaat generasi skr malas utk berpuitis dan alergi thdp hal hal yang berbau telaah, clue, teka teki, makna tersirat..generasi skr sukanya disuapin, instan dan tinggal makan lanjutkan bung deddy old school banget

Leave A Reply