untuk TATA NILAI DALAM IDEOLOGI PANCASILA

11

KITA PERKASA DIATAS IDEOLOGI KITA SENDIRI

dedenew290

Memperhatikan guncangan dan pergesekan sosial tentang ketatanegaraan khususnya ideologi negara yang marak saat ini dibahas oleh seluruh komponen bangsa.

Bahwa sesungguhnya telah bertebaran ideologi atau falsafah hidup disekeliling kita saat ini. Dan semuanya lahir di era masa lalu yang penuh gejolak dalam pencarian peri kehidupan yang dianggap ideal bagi pemeluknya.

Ada isme bernuansa : KAPITALIS, KOMUNIS, SOSIALIS, DEMOKRATIS, NASIONALIS, RADIKALIS KEAGAMAAN, dan banyak lagi spesies lainnya. Semua ideologi itu telah dipelajari dan berusaha dijalani oleh negeri ini ketika mencari bentuknya.

Ternyata ketika dijalankan secara konsisten, ideologi import tersebut berbenturan keras dengan “tata nilai kebangsaan” yang dijalani oleh suku bangsa Nusantara. Kawasan Nusantara ternyata sudah memiliki ideologinya sendiri atas dasar pengalaman panjang ribuan tahun dalam kehidupan yang saling berdampingan satu dengan lainnya.

Mereka mencari keseimbangan dari suatu perbedaan peri kehidupan, berusaha menselaraskannya dalam kesamaan tujuan. Keberhasilan itu ternyata didasarkan atas suatu kesepakatan besar untuk saling menghormati dalam payung keadilan yang tegas tanpa pandang bulu. Dan salah satu tonggak sejarah kawasan ini yang bisa kita jadikan cermin adalah Kerajaan MAJAPAHIT atau WILWATIKTA di abad ke 13 – 16.

Banyak tata nilai yang berhasil dicapai para pendahulu dijadikan pondasi dasar kehidupan bernegara. Dan semangat itulah yang kemudian menjiwai para pendiri bangsa, menggali ideologi negara modern dari akar sejarah bangsanya sendiri. Karena itu sudah berevolusi ribuan tahun sebagai perekat ampuh atas kemajemukan bangsa dari sisi lahiriah maupun spiritual.

Berbeda dengan ideologi import yang berkembang, mereka lebih mendasarkan kepada materialisme semata tanpa mampu menjawab tata nilai rasa atau spiritual yang juga majemuk diatas kawasan Nusantara.

Tata nilai utama Nusantara yang menjunjung tinggi gotong royong dalam kebersamaan yang terangkai dalam kesantunan bermasyarakat “tidak dimiliki oleh ideologi import manapun” yang cenderung hanya berpola pandang pada pengikutnya semata dan menindas perbedaan atau kemajemukan.

Dan pada 1945 kita telah sepakat secara Nasional bahwa ideologi negara kita adalah PANCASILA dan semua tata nilai yang dikandungnya (merupakan tata nilai asli Nusantara). Dalam kesepakatan final itulah semua rasa kebangsaan mengikatkan diri dalam tujuan kenegaraan seperti termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai konstitusi atau dasar hukum tertinggi.

Tentu bangsa lain pengeksport ideologi tidak tinggal diam mengguncang negeri kita yang kaya akan sumber daya alamnya. Mereka senantiasa berharap bisa mempengaruhi ideologi kita agar berpindah ke ideologi mereka, tentunya dengan tujuan akhir memperbudak bangsa ini dan merampok kekayaan alamnya.

Banyak generasi muda “yang mungkin lupa mempelajari sejarah bangsanya sendiri” tetapi asyik mengagumi ideologi import itu, berharap dan berandai bila saja negara ini mampu mereka rubah ideologinya dan nanti mereka tampil sebagai pemimpin ekseklusif pembawa perubahan itu. Suatu kekonyolan besar menurut saya, ingin merubah pranatan didasari oleh niatan yang keliru. Saya tidak membaca sedikitpun ketulusan apalagi pengabdian dari proposal perubahan itu, kecuali janji angin sorga dan justru nafsu serakah atas kekuasaan semata.

Repotnya yang keracunan ideologi import saat ini adalah anak yang lahir kemarin sore, yang tidak melihat bagaimana dahulu bangsa ini berulangkali berdarah-darah akibat ideologi import yang berusaha melakukan politik dominasi menindas perbedaan dan kemajemukan negeri ini.

Maka dimanapun anda menepuk dada … RADIKALIS KANAN ataukah RADIKALIS KIRI … anda sedang tersesat di saat yang keliru. Karena bangsa ini … INDONESIA … sudah memutuskan bentuknya, ideologinya dan semua tanda kebesarannya sejak tahun 1945. Dan itu adalah FINAL mengikat seluruh warga bangsanya.

Jadi adalah suatu kesia-siaan sekaligus pelanggaran hukum serius atau tindakan makar apabila ada diantara anda berupaya mengubah kesepakatan Nasional 1945 itu. Bila anda merasa tidak lagi sesuai dengan tata nilai kenegaraan, tentunya bila konsekwen : anda bisa melepas kewarganegaraan INDONESIA dan pindah saja ke negara dimana ideologi yang anda kagumi itu berada.

Memang benar tidak ada salahnya mempelajari sebatas ilmu pengetahuan ideologi-ideologi import itu sebagai konsumsi pribadi, tapi akan jadi masalah besar bila kalian paksakan kepada orang lain apalagi bila hendak mengganti ideologi PANCASILA negeri ini.

Sekali lagi dan sampai kapanpun, bahwa negara bernama INDONESIA ini tetap akan tegak berideologikan PANCASILA, berpanjikan MERAH PUTIH, berbentuk NEGARA KESATUAN, dan berlandaskan konstitusi UUD 1945. Sudahi saja mimpi konyolmu dan bersiaplah menghadapi perang global dengan peradaban bangsa lain yang hendak menguasai kita. Pastikan dirimu berdiri sebagai PATRIOT BANGSA INDONESIA DAN BUKAN ANTEK NEGARA ASING YANG HENDAK MENJAJAH.

citoxnew122

PANCASILA sebagai IDEOLOGI NEGARA

Bahwa seiring dengan adanya upaya pengkaburan ideologi negara dan usaha merubahnya dengan ideologi radikal KANAN ataupun radikal KIRI paska era Reformasi, dengan dihilangkannya dominasi ideologi PANCASILA di negara nya sendiri serta membuka luas ideologi import mengambil tempat pada pola pikir warga negara Indonesia, MAKA ADA BAIKNYA KITA BUKA LAGI PELAJARAN DASAR TENTANG IDEOLOGI PANCASILA.

Dalam 5 sila yang disepakati secara Nasional pada masa pendirian negara 1945, terkandung tata nilai dalam sila-silanya yang disebut dengan “Butir Pancasila”.

Sebagai Warga Negara Indonesia yang dihargai intelektualitasnya, silahkan anda kaji mendalam butir-butir Pancasila itu. Telaah dimana kekuatannya dan dimana kesalahan atau kelemahannya. Janganlah anda pahami menurut ego pribadi atau golongan, karena itu hasil kesepakatan dengan semua elemen kebangsaan yang mendasarinya dengan tata nilai hakiki dan universal.

Bila saja anda merasa ada yang tidak sesuai atau mengingkari tata nilai butir itu pada pelaksanaan kehidupan bernegara, tentunya itu perilaku OKNUM dan penyelewengan tafsir yang ada. Adalah keliru besar bila dianggap yang salah adalah PANCASILA nya. Ya seharusnya aturan yang dianggap menyimpang itu kita benahi bersama menggunakan perangkat ketatanegaraan yang ada, atau kalau itu dilakukan oknum pemimpin baik pusat ataupun daerah, kita tuntut si oknum bertanggung jawab dan mundur dari jabatannya diganti pemimpin lain yang lebih amanah.

DISIMPULKAN BAHWA KALAU ADA TEKANAN SOSIAL DAN KETIDAK ADILAN YANG ANDA ALAMI, JANGANLAH MUDAH MENYALAHKAN NEGARA ATAU IDEOLOGINYA, TERUS ANDA BERKEHENDAK MENGGANTINYA SEKEHENDAK HATI. INI MENYANGKUT HAJAT HIDUP ORANG BANYAK SE NUSANTARA RAYA BUKANNYA HANYA MENURUT EGO ANDA ATAU GOLONGAN ANDA SENDIRI.

Mari kita kawal pelaksanaan kehidupan bernegara INDONESIA agar tetap menggunakan kekuatan “Butir-butir Pancasila”. Kita sempurnakan apa yang ada menjadi lebih sempurna, dan berani mengkritisi para pemimpin bila keluar dari rel kebijakannya. KARENA KITA JUGA SUDAH SEPAKAT, BAHWA KEDAULATAN TERTINGGI ATAS NEGARA BERADA DI TANGAN SEGENAP RAKYAT INDONESIA.

citoxnew44

Jaya – Jaya – Wijayanti

By : Patsus Deddy Endarto Wilwatikta untuk TATA NILAI DALAM IDEOLOGI PANCASILA
Gambar by Patsus Dede Sherman dan Patsus Citox

Share.

11 Komentar

  1. Generasi muda penerus bangsa Indonesia harus dibenahi scr sungguh sungguh….
    Pemerintah harus berani bikin anggaran dan peraturan perundang-undangan untuk mencari terobosan baru, agar pemuda tertarik lagi dg ideologi Pancasila ini mjd hal yg bisa membuat inspirasi,semangat dan menumbuhkan patriotisme.
    Bikin saja program program edukatif, interest show entertainment, audisi pencari bakat “INDONESIA BERANI” disebar di seluruh negeri… Spt tim expedisi Indonesia, 1000 guru, Indonesia mengajar di kemas lebih apik dan menantang! Media bisa lewat TVRI dll.tp, apakah pemangku kebijakan berani mengambil langkah “ecek ecek” yg minim komisi dan fee?

  2. Naga Samudra on

    KASIHAN bila selama ini kelompok kiri di PHP 😀 😛

    sakitnya tu disini ,,,..
    BARU TAHUU yaa,,, 😀 😛

    Bentar lagi Pak Agus Wijoyo yang mengingkari

    Kau yang berjanji Kau Yang Mengingkari
    Kau Yang Mulai kau yang mengakhiri

    Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Pandjaitan, membeberkan kenapa pemerintah menjaga diri dari bahaya laten komunis.

    Dia mengaku, memang ada kekhawatiran bangkitnya paham komunisme di Indonesia. Belajar dari efek domino di Vietnam pada 1965 terkait paham komunisme.

    “Anda mungkin masih ingat tahun 1965, domino teori yang datang dari Vietnam itu semua itu ketakutan bahwa komunis itu akan berkembang. Ini yang menjadi supaya anda juga paham kita tetap melihat ini bahaya yang perlu kita hati-hati,” jelas Luhut dalam Coffie Morning bersama wartawan, di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat 20 Mei 2016.

    Luhut menjelaskan, Partai Komunis Indonesia (PKI) di Indonesia punya benang merah untuk menguasai negara ini dan menanamkan paham komunis, bukan Pancasila.

    Jelas Luhut, tragedi Gerakan 30 September 1965 yang disebutnya sebagai upaya kudeta, bukan peristiwa tunggal. Dimulai dari lahirnya PKI, hingga terjadi peristiwa Madiun tahun 1948 dibawah pimpinan Muso. Lalu lanjut Luhut, peristiwa Bandar Betsi di Sumatera Utara pada 1963 terkait dengan tanah, yang diduga melibatkan PKI. Hingga kemudian pembunuhan para jenderal pada 30 September 1965.

    http://m.news.viva.co.id/news/read/775080-luhut-beberkan-pki-ingin-kuasai-indonesia

  3. Salam Patriot !
    Malam bung Patga sekalian
    Artikel yg menarik utk didiskusikan
    Mengingat semakin penyimpangan di masyarakat, satu sisi artheis berkembang jumlahnya, di sisi lain justru makin radikal.
    Saya merasa, globalisasi menjadi katalisator perongrongan ideologi luhur kita ini

  4. Bakulo Wajaro on

    Hehehehhehe… Sudah terbukti Pancasila memang sakti menyatukan dan melindungi bangsa ini serta merekatkan kemajemukan..
    So.. Jgn bermimpi mengganti ideologi bangsa Indonesia siapapun itu..!!
    Radikal kanan maupun radikal kiri enyahlah dari bumi pertiwi..!!!
    Pancasila Harga Mati..!!!
    Adios amigos Pancasila nilai2 hidup bangsa Indonesia yg justru diidam2kan bangsa lain..

  5. Bangunlah JIWAnya
    bangunlah badannya
    untuk Indonesia Raya

    bangunlah JIWA-nya(bangsa Indonesia) dengan PANCASILA

  6. radikalisme agama itu tdk ada jika ada yg radikal itu adalah pemeluknya yg melakukan.bukan agama ,agama adalah tuntunan langsung yg di berikan oleh tuhan kpd manusia melalui para nabi.jika bukan dari tuhan itu bukan agama tetapi doktrin.agama datang untuk memperbaiki moral manusia danmemanusiakan manusia.jika kita tdk bermoral kita bukan manusia walau sejatinya rupa kita manusia.pancasila memfasilitasi agama untuk berkembang .sebab bagi orang yg sdh beragama dgn baik sdh mengakomodir pancasila.oleh sebab itu orang yg beragama adalah berpancasila.jd jgn benturkan agama dgn pancasila.benturan ini terjadi karena disatu sisi kita memakai pancasila disisi lain kita memakai isme2 dari barat yg merusak orang beragama.mulai dari ekonomi kapitalis liberal. tahukah jika kapitalis itu menomor satukan pemilik modal.dan liberal itu merusak agama..jika kita tdk ingin pancasila hanya sebatas jargon jargon jgn pakai isme isme yg berbenturan dgn agama.jika berbenturan dgn agama maka akan berbenturan dgn pancasila.

  7. Walaupun tidak se universal agama saya, tapi In sya Allah Pancasila untuk Indonesia adalah hasil kompromi yang PAS.
    Kita tidak anti PKI, mereka pernah ada bersama kita, tapi yang mereka lakukanlah yang mencoreng PKI itu sendiri. Ingat PKI, anda2lah yang mencoreng arang di dahi anda sendiri, bukan cuma sekali tapi beberapa kali, maka nikmatilah hasilnya.
    Selamat hari kebangkitan nasional….

  8. Tidak ad payung yang seindah, sesejuk, sedamai, seikhlas, sekuat, seadil, seirama, sesayang, serasa, seimbang PANCASILA.
    Buah pemikiran yg digali dari jati diri bangsa Indonesia sendiri, Bangsa yang BerTuhan, Bangsa yang Berbudaya, dan Bangsa yang Tangguh.

Leave A Reply