MENGENAL KONSEP TRINITAS CLAUSEWITZ
Saat ini bangsa kita sedang terancam oleh Proxy war. Perang yang tidak nyata namun dapat kita rasakan.
Saya pikir sebagai Patriot cyber army ada baiknya kita sedikit mempelajari strategi perang sebagai dasar kita melangkah,mengantisipasi dan melenyapkan Ancaman pada Garuda kita. Anggap saja teman teman sedang mengikuti Sesko atau Akademi Militer dunia Maya.
Saya mulai dari Ajaran Mbah nya militer Modern yaitu Carl Von Clausewitz…besok besok kita bahas Sun Tzu, Zhuge Liang, Jomini, Julius Caesar, Frederick the Great dan masih banyak lagi…
Carl Von Clausewitz mengemukakan Grafik Teori Trinitas (tiga hal yang menjadi satu kesatuan) untuk mengukur asal usul perang dan konsep ini sangat mengena dengan kondisi masyarakat kita sekarang.
Menurut Clausewitz ada 3 hal yang memicu perang.
Pertama, MASYARAKAT dengan sikap primordial, chauvinisme, sukuisme, rasisme dan semua sifat buruknya. Semakin tinggi sikap masyarakat ini semakin cenderung untuk terjadi perang baik perang saudara maupun perang dengan negara lain.
Kedua, PIMPINAN MILITER DAN SATUANNYA.
Sebagai salah satu instrumen politik dengan sifat kesenjataan dan kesetiaan anak buahnya untuk memainkan teror,mengambil kesempatan, melakukan insubordinasi (pembangkangan). Semakin dominan militer mengatur negara semakin besar kemungkinan terjadi adalah kudeta atau perang dengan pihak lain.
Ketiga, PEMERINTAH dengan aturan dan konstitusi ditangannya. Pemerintah adalah faktor penyeimbang dari kedua faktor tersebut…
Dalam grafik Trinitas digambarkan Masyarakat dan Pimpinan Militer merupakan dua pihak yang saling bertolak belakang arah tujuannya dan cenderung saling beradu (X dan Y). Keduanya saling bersaing dalam kehidupan bernegara, dan faktor penyeimbang yg menentukan siapa diantara kedua yang paling berperan dalam keputusan bernegara adalah PEMERINTAH.
Apabila militer lebih dominan dalam struktur pemerintah suatu negara maka peran Masyarakat semakin kecil, itu artinya apabila terjadi perang maka militerlah yag paling bertanggung jawab dengan segala keunggulan senjatanya dan kemampuan menenekan masyarakat, maka perang yang paling mungkin adalah perang dengan negara lain.
Apabila Masyarakat yang lebih dominan menguasai pemerintahan maka peran militer yang semakin kecil. Sengan segala gesekan horisontal dan kemampuan yang setara (dalam hal taktik dan politik) maka kemungkinan perang yang terjadi adalah perang saudara. militer hanya menjadi faktor minor dan terpecah diantara faksi faksi yang bertikai…
Untuk lebih jelasnya teman teman dapat melihat grafik teori trinitas asal usul perang yang saya lampirkan…
Saya berikan contoh. Romawi adalah contoh negara yang awalnya militer memiliki peran dominan. Mereka mengambil keputusan secara cepat (diktatorial) sehingga masyarakatnya biasa hidup dalam keteraturan negara polisi. Saat kondisi dalam negara stabil pandangan Romawi mulai terarah keluar, dimulailah proses penaklukan sistematis dan memakan waktu yang panjang. Seiring waktu dengan bertambahnya wilayah taklukan mulai keluarlah sifat serakah masyarakatnya.
Masyarakat menjadi dominan dan menuntut porsi yang lebih besar ketimbang militer. Munculah senat dalam pemerintahan Romawi yang melahirkan politikus politikus curang dan haus kekuasaan.
Mulailah pertikaian antara mereka yang kemudian menghancurkan Romawi dari dalam dengan perang saudara hingga romawi terpecah dua menjadi Romawi Barat dan Timur dimana yg terakhir Romawi timur kita kenal dengan Byzantium yang ditaklukan oleh Al Fatih..
Yang paling krusial dalam Grafik Trinitas adalah faktor pemerintah sebagai garis Equilibrium yang seharusnya berada di tengah tengah untuk mengatur kedua faktor lainnya yang saling bersaing sehingga komposisi keduanya ideal dan bisa dikendalikan dengan rule dan konstitusi. Jadi perang yag terjadi adalah perang yang benar benar perlu dan konsesus dari kedua faktor tersebut.
Pemerintah yang terbentuk seharusnya juga merupakan konsesus keduanya, tanpa konsensus pemerintah akan kesulitan dalam mendapatkan legitimasi dan dukungan keduanya.
Tanpa dukungan keduanya maka pemerintah adalah macan ompong baik di dalam maupun diluar negara. Jadi tidak ada faktor yang boleh lebih dominan dalam suatu negara karena faktor legitimate ini sangat penting.
Menurut Clausewitz Perang adalah kelanjutan dari proses politik/diplomasi. Jadi yang dikedepankan lebih dulu adalah politik dan diplomasi. Saat menemui jalan buntu maka perang menemukan jalannya. Setelah perang pun proses Politik dan diplomasi dilanjutkan untuk proses pasifikasi dan perdamaian.
Selanjutnya ini yang akan saya bahas:
Jika ingin damai (Si Vis Pacem Parabellum) bersiaplah untuk perang…
tapi mikir dulu apa yg mau di tulis.yah.. Bersambung
By Patsus Wehrmacht Patga Biro Lampung
Gambar By Google
31 Komentar
Terima kasih bung Werhmarcht atas bagi2 pengetahuannya….
untungnya indonesia punya moto dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat, walaupun belum di laksanakan prakteknya
Komen dulu baca kemudian……
Twiter Resmi Patriot Garuda
@PatriotGaruda1
Menurut teori tsb sibaiknya komposisi di dpr dan mpr harus berimbang ….antara sipil dan TNI. Biar sipil tdk terlalu dominan. Karena kalau terlalu dominan bisa memecah belah TNI. Si cukong mengatur pemerintah dan Mengatur TNI.
Trims ilmunya bung.
Salam
selamat pg …
izin bertanya dulur Patga :
kemaren di sosmed beredar isu bahwasannya KRI PATIUNUS 348 tenggelam di hantam torpedo, dan apakah isu yg beredar ini Valid ??
Terimakash salam patriot.
ralat : 384
Mantabh….
Sekedar mengutarakan pendapat bung Wehrmacht
Kalau bisa disinggung sedikit siapa itu Carl Von Clausewitz. satu paragraf cukup….
Salam
Carl Von Clausewitz adalah pemikir militer besar Modern Dunia yg buah pikirannya dipelajari di semua akademi militer dan sesko seluruh dunia termasuk Indonesia….perencana militer kita saat perang kemerdekaan yg mengenyam akademi militer seperti Pak Nas dan Pak Urip menerapkan pemikiran beliau karena tahu perwira Belanda berpikiran sama dengan mereka…seorang Clausewitzer…maka munculah pemikiran gerilya sebagai aksi Ermatung (mengulur waktu perang untuk memeras darah musuh) untuk melawan serangan komando dan para Belanda yg merupakan aksi Vernichtung (perang cepat)…semua itu merupakan pemikiran Clausewitz… dia adalah seorang Perwira era Prusia yg mengamati semua perkembangan militer hingga saat itu dan menuangkan buah pikirannya dalam bukunya berjudul Vom Krieg (on war atau di medan perang)…dia yang mengemukakan taktik perang ofensif,defensif,flanking,gerilya dsb…namanya bisa disejajarkan dengan Sun Tzu…
berarti taktik perang gerilya bukan murni temuan kita ya bung?
Ya…dasar pemikiran strategi menggunakan pemikiran Clausewitz dan di combine juga dengan sistem Wehrkreisse buah pemikiran Eric Von Manstein….dua dua nya orang Jerman karena Prusia adalah kerajaan inti pembentuk Kekaisaran Jerman…
Sedikit saja yang jadi pertanyaan saya bung wehr,
strategi yang dijalankan nipon dalam medan pasifik dan asia raya, juga menerapkan strategi ini yang telah dijalankan jerman 3 tahun sebelumnya.
yang jadi pertanyaan saya, apakah acuan strategi tersebut juga di ajarkan dalam pendidikan komandan peta. sehingga bisa dikombinasikan sistem gerilya modern dengan sistem gerilya tradisional ala perang diponegoro yang diterapkan dalam perang kemerdekaan 45-49.
Perang gerilya yang dilakukan Pangeran Diponegoro dengan sumber daya yang minimal namun dapat mengakibatkan kerugian maksimal sehingga terjadi kebangkrutan bagi kolonial belanda.
Tidak…Jepang mengajarkan strategi Konvensional kepada perwira Peta berapa besar pun kekuatan lawan yg dihadapinya…lawan harus dihadapi head to head…ini terlihat dari mulai awal revolusi yaitu pertempuran surabaya,semarang,ambarawa,medan dan lain sebagainya hingga Clash 1 (agresi militer Belanda pertama)…saat itu semua pemimpinnya orang Peta dan terbukti kita out number terutama dari segi persenjataan dan kualitas prajurit…padahal banyak didikan Akmil Belanda seperti Pak Urip, Kawilarang dan Nasution yg lebih menguasai dan megetahui kemampuan dan kelemahan Belanda tp tidak muncul karena mereka kalah suara dgn perwira Peta dan sedikit banyak pernah dianggap kolaborator Belanda karena bekas KNIL…baru setelah Divisi Siliwangi yg dipimpin Nasution hijrah ke Jogja kemampuan para “Perwira Profesional” ini dibedah habis dimana Pak Nas menjadi perencana strategi Jenderal Soedirman dibantu beberapa perwira Akmil eks KNIL seperti Kawilarang dan Didi…itulah kenapa Belanda kewalahan saat Clash 2 (Agresi kedua)…
serasa paparan Sesko, ditunggu pelajaran brkutnya dari pakar perang hebat dunia..
itulah kenapa, apapan, dimanapun slm itu dlm kehidupan duniawi.. Yin & Yang adalah harga mati yg tak bisa dikompromikan. Keselarasan, Keharmonisan, Keseimbangan..
makan kurang, lapar, makan lebih mlukek. Keseimbangan akan membawa kesehatan..
Terimakasih Bung Wehrmacht, patsus disini ilmunya emang luar biasa semua.
Pelajaran yg ga ada di sekolahan formal nih, harus gelar tiker nyimak.
Semoga para warga sehat semua.
Salam Patriot.
Ya…dasar pemikiran strategi menggunakan pemikiran Clausewitz dan di combine juga dengan sistem Wehrkreisse buah pemikiran Eric Von Manstein….dua dua nya orang Jerman karena Prusia adalah kerajaan inti pembentuk Kekaisaran Jerman…
Mantap bung Wehrmacht ulasannya
Ternyata….
nggak heran jika Hitler & Jendral nya begitu luarbiasa…..
Dan harus di keroyok untuk bisa tumbang.
KRI Pati unus alami kebocoran:. https://lancercell.wordpress.com/2016/05/31/kri-patiunus-384-alami-kebocoran-di-perairan-belawan/#more-18047
Salam kenal patga dan patsus semua,silent rider lancang bertanya.apakah kri pati unus memang kena toroedo atau menabrak bangkai kapal?apakah ada info rembesannya
Torpedo
maaf bung admin nanti aja ngomongin bulenya ,ada apa sebenarnya pemimpin negeri ini sehingga pulau2 kita kembali menjadi pemberitaan yg membuat darah ini mendidih,mohon maaf saya wong awam ngk pinter neko2.http://batamnews.co.id/berita-13538-duh-funtasy-island-di-pulau-manis-batam-masuk-peta-negara-singapura.html
ini masih seputar rule model negara menurut konsep pemikiran Clausewitz, mirip sama tulisan Laksamana.
Berarti orang yg hobi “perang” mereka punya konsep bernegara juga ya Bung Wehr?
Ya…orang mongol yg doyan perang dan katanya biadab saja bisa menguasai dan mengatur China dan menaklukan Asia,persia hingga eropa…politik dan perang itu dua sisi mata uang yg tak terpisahkan…
Terimakasih Bung Wehr, di tunggu serial lanjutannya.
BUNG ADMINT,, Tabe’,, tolong diangkat artikelnya tentang PENGIBARAN BENDERA GAM di TURKI..#makasih..
Bung werh… nyambung bung…
Strategi apa yg dipakai Raden Wijaya dlm menghadapi kublai khan…
sangat menarik tarik2 menarik antara dua pihak dan menurut saya hasilnya tergantung dari hukum negara dan elit dibelakang layar. setiap masa elit memiliki generasi pandangan yang berbeda dan menjadi sangat kritis bila pandangan generasi baru benar2 jauh dari cita2 pendiri negara.. pendidikan sangat diutamakan dan sayangnya dengan anggaran paling besar kualitas sekolah negeri kebanyakan kelas odong2.
sudah pasti jika ingin damai bersiap untuk perang karena kekuatan yang nyata membuat kawasan bergantung kepada sang pemilik kekuasaan sehingga bisa mempengaruhi negara lain dalam menjalankan politik luar negerinay..
demikian disampaikand ari seoran gyang awam
salam geboy
Sebenarnya konsep trinitas atau unitarian itu sudah lama ada…itu terjadi pada saat pecah perang antara kaum monotheis melawan kaum unitarian (dalam hal ini penganut paham trinitas…>yang menganggap jesus juga adalah oknum tuhan dalam kesatuan)….itu terjadi sejak berakhirnya konsisli Nicae (anad 13). dimana paham monotheisme di anggap paham yang yg sesat dan di kafirkan…lalu diperangi dimana mana.
Sialnya lagi kaum unitarian ini didukung oleh negara2/pihak yang mempunyai kekuatan angkatan perang yang dahsyat…sedangkan pihak monotheism hanya mengandalkan kekuatan pengawal pribadi para pendeta dan relawan gereja yang tak punya pengalaman perang.
Sehingga yang terjadi adalah hanya pembantaian dan pembantaian …sehingga pengikut monothesiem boleh dikata kurang dari 500 orang dari tadinya ratusan juta diseluruh penjru dunia. Itu terjadi pada saat islam belum muncul…nabi muhamad saw belum lahir.
Kemudian akhirnya islam lahir….bangkitnya kaum monotheis untuk melawan kaum sesat….dg kekuatan perang yang mengagumkan yg mampu megalahkan imperium roma (kaum unitarian) dan imperium persia (pemuja api). Padahal nabi muhamad saw dan pengikutnya bukanlah manusia yang berpendidikan tinggi dan bukan dari pusat peradaban….tapi mampu menghancurkan negara2 superpower saat itu dalam waktu singkat.
yang harus diwaspadai sekarang adalah dg konsep trinitas ini dimana2 yang hadir ditengah2 kaum penganut mayoritas monotheis negeri ini dan negeri2 lain adalah bagian dari suatu grand strategy proxy war…untuk menghancurkan negeri2 ini. sebelum mereka melahapnya secara langsung (penjajahan…gold, glorry dan gospel). seperti yang terjadi beberapa abad yg lalu.
lihat aja trinitas konsepnya clausewitz, tri in one di jakarta utk kawasan tertentu, trinitas suatu agama dari barat, tinitas dari konsep bagian dari islam yg dari mekkah (tri tauhid)….waspada…waspadalah. ayo silahkan ditambahkan bila ada saudara yag tahu.
kirits dan temukan konsep tandingannya….yg menjadi senjata pamungkas dari konsep trinitas ini. baik dari poleksusbudhankam.
pancasila adalah konsep monotheis murni ala indonesia…..itu yang harusnya dijadikan konsep dasar untuk membangun jadi diri melawan agresivitas dari konsep sesat musuh montotheisme.
Adios amigos