Berkunjung ke LVRI
Dalam rangka Hari Veteran Nasional, PATGA Madiun bersilaturahmi ke Sekretariat LVRI (Legiun Veteran Republik Indonesia). Pada kesempatan ini kami diterima oleh ketua LVRI Madiun Bpk. Gatot Sumarno.
Pada kesempatan ini pula kami memberikan sebuah tali asih berupa gambar karya bang DeDe Sherman. Gambar ini akan dipajang di ruang depan sekretariat LVRI Madiun sebagai bentuk penghormatan kepada PATGA yang telah memberikan sedikit perhatian kepada para veteran.
Penghormatan penuh kepada beliau-beliau para pejuang… Para Veteran. Karena dibalik kebebasan dan kedamaian yang kita nikmati saat ini, ada mereka yang ‘memutuskan’ berjuang dalam kesengsaraan.
Andai Indonesia adalah sebuah candi, mereka bukanlah sang arsitek… tetapi kuli batu yang berdarah-darah agar candi yang bernama Indonesia ini berdiri tegak dan kokoh. Candi yang megah dimana kita hidup saat ini.
Terima kasih para veteran kami, yang telah mempersembahkan sepenuh jiwa dan dan raganya untuk bangsa dan Negara Indonesia, memperebutkan kemerdekaan ini, tanpa ada meminta upah maupun imbalan kecuali kemerdekaan. Mereka yang sudah menorehkan indah sejarah perjuangan. Meraka yang dahulu menangis terharu karena kumandang proklamasi yang merupakan puncak perjuangan mereka.
Indonesia merdeka dengan tumpahan korban nyawa dari perjuangan para pahlawan kita, mereka para veteran mengambil resiko perjuangan demi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan kini mereka mulai tergopoh dan tak berdaya disebagian ditiap sudut penjuru Indonesia. Sudah seharusnya mereka menikmati masa tua dengan hasil perjuangannya.
Pemerintah sudah seharusnya menyadari bahwa disana dan disini masih ada sosok yang harus diperhatikan, disaksikan kemudian diberikan seonggok harapan demi mulia perjuangan mereka dulu.
Tidakkah para pemimpin sudah belajar mata-pelajaran sejarah waktu mereka di bangu SD ? Atau mereka waktu SD tidak mendengarkan bapak ibu guru menceritakan sejarah perjuangan dan penjajahan?
Saya masih ingat bagaimana orang tua saya, kakek saya menceritakan masa mudanya ketika Indonesia belum merdeka, saya juga masih ingat cerita bapak ibu guru saya bagaimana pedihnya para pejuang Indonesia bertumpah darah merelakan nyawa dan keluarga hanya demi satu nama… “KEMERDEKAAN”
Saya masih teringat ketika duduk di bangku SMP dan SMA sering berbicara sendiri dengan teman ketika upacara bendera, malu ketika saat hormat mengeluh karena panasnya terik matahari dan berharap upacara cepat selesai, menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan tidak sungguh-sungguh. Saya sendiri sangat malu terhadap diri saya sendiri.
Baru setelah saya menyadari, saya merasakan rindunya, dan saya mengerti betapa nikmat kita bisa melakukan upacara bendera, hormat kepada Sang Pusaka, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan hati yang tulus. Para Veteran kita saja masih saja bangga hormat kepada Sang Pusaka, menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan segenap hati, bagaimana mungkin kita yang masih muda tidak bisa melakukan hal yang sama, justru kita tidak boleh kalah lantangnya menyanyikan lagu kebangsaan.
Masih beranikah kita sebagai anak bangsa mengatakan ini semua bukan tanggung jawab kita? Bertanggung jawab dan menghargai bangsa dan negara ini, menghargai orang tua kita, melaksanakan apa yang seharusnya kita lakukan untuk bangsa ini.
Menghormati jasa para pahlawan, veteran yang merupakan wujud dari seorang pejuang dulu yang wajib kita hormati dan kita beri apresiasi. Terimakasih Veteran kami… Pahlawan-pahlawan kami, terima kasih atas jasa-jasa kemerdekaan yang telah beliau persembahkan.
Semoga Allah SWT senantiasa membalas segala jasa-jasamu, memberikan kesehatan, keselamatan, dan melindungi dimanapun beliau-beliau berada. Dan doakan kami wahai pahlawan-pahlawan kami, semoga kami senantiasa diberikan kesempatan untuk mengharumkan bangsa ini, saling membantu dan meneruskan perjuanganmu yang sudah memperjuangkan kemerdekaan jauh sebelum kami lahir.
amin
Bincang Kebangsaan Dengan Pelestari Jurus Lama (PJL)
Takeran, Magetan,Pelestari Jurus Lama(PJL) ini bukan organisasi,bukan juga padepokan ataupun perguruan baru, tapi hanya melestarikan/nguri uri Jurus Lama Dalam Persaudaraan Setia Hati Terate yang sedikit banyak ada perubahan..Mas Habib Ansori atau biasa di panggil Mas Aan adalah salah satu dari sekian banyak PJL tersebut. Di Dalam PJL selain mendalami pencak silat juga mengolah bathin (spiritual) dan memperdalam ilmu agama (religi)
Beliau Tidak ingin budaya asli Indonesia punah dengan banyaknya serangan oleh budaya budaya asing melalui tayangan tayangan TV yang kurang mendidik..maka dari itu dirasa Sangat Perlu tentang Pentingnya Pemahaman dan Pengamalan Pancasila dalam rangka menghadapi ancaman terhadap Bangsa Indonesia guna mewujudkan Indonesia yang Aman. Kehendak hidup bersatu di tanah Air Indonesia, sebagai satu bangsa bersama-sama berjuang untuk mencapai
cita-cita kebangsaan, tidak membedakan suku, ras
ataupun agama karena kita berdasarkan Bhinneka
Tunggal Ika dan kita di persatukan oleh Ideologi
Pancasila, kemudian Pancasila tersebut sebagai Ideologi Bangsa dan Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
Dalam kesempatan ini Pelestari Jurus Lama mengajak untuk bersama sama, mulai dari diri kita sendiri untuk menggalang semangat kebangsaan, semangat persatuan dan kesatuan, semangat kebersamaan dengan mengembangkan sikap saling asah, asih, dan asuh.
*Sikap saling asah, yaitu saling berbagi dan bertukar pikiran untuk mengasah kemampuan pengetahuan,pengalaman, dan ketrampilan yang kita miliki dengan orang lain secara baik dan positif.
*Sikap saling asih, yaitu saling mengasihi dengan menumbuhkan rasa kasih sayang, pemaaf, ramah tamah,dan menjauhkan diri dari sifat pemarah yang dapat merusak hubungan kasih sayang sebagai bangsa.
*Sikap saling asuh, yaitu saling mengasuh satu sama lain dengan menumbuhkan rasa persaudaraan, saling hormat menghormati, tolong menolong, saling menghargai, saling membina, dan saling melindungi ke arah yang baik demi kebersamaan dan kesatuan bangsa.
Dengan mengembangkan sikap saling asah, asih, dan asuh,maka kebersamaan sebagai bangsa akan terjalin indah.
Karena itu nilai dan makna terdalam dari asah,asih, dan asuh tersebut, hendaknya dapat menjadi basis motivasi dalam kehidupan masyarakat kita yang pada gilirannya dapat mengembangkan wawasan Kebangsaan Indonesia.
oleh PATGA biro Madiun
Gambar oleh PATGA biro Madiun dan Patsus Dede Sherman
4 Komentar
Semoga Allah SWT mengampuni segala dosa para Pahlawan Bangsa Ini.Bagi pejuang NKRI terutama para Pejuang 45 semoga di Mudahkan sgala urusan ,Salam Patriot Jaya lah Bangsa ku Jaya lah Indonesia.MERDEKA!
Mengasah diri melalui beladiri atau silat terbukti tangguh utk mewujudkan karakter yg humble, gigih, arif, dll..
Respect the Past, Embrace the future. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi para Pejuang Bangsa..
http://kasamago.com/festival-kenthongan-hiburan-tak-lekang-dimakan-zaman/
Hero
Menjadi bangsa yang maju terbentuk dari pribadi bangsa itu sendiri….
Termasuk pibadi yg tdk lupakan jasa2 pahlawan,yg tdk melupakan budaya bangsa