Dialog Kebangsaan BhoemiPutera Menggoegat

1

Dialog Kebangsaan BhoemiPutera Menggoegat

admin73

Dalam rangka memperingati 72 Thn Kemerdekaan Indonesia
Kami Bhoemiputera ( Forum 50 ormas/ LSM Jawa timur bekerjasama dengan, UPN Veteran JATIM Gerakan Bela Negara JATIM merencanakan Membuat Dialog Kebangsaan BhoemiPutera Menggoegat
dengan tema
“ KEMERDEKAAN menuju KEDAULATAN BANGSA Sepenuhnya “
Yang Rencananya diadakan pada hari Sabtu Tanggal 26 Desembe 2017 di Gedung Pasca Sarjana Kampus Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jl Rungkut Madya Surabaya

LATAR BELAKANG Dialog Kebangsaan:
72 tahun Indonesia merdeka, sejak diproklamirkan oleh proklamator kita Soekarno dan Hatta pada 17 Agustus 1945. Bangsa ini sudah banyak mengisi kemerdekaan. Bangsa ini sudah banyak teruji mempertahankan kemerdekaannya, bangsa ini sudah berpengalaman menangani separatis dan pemberontakan yang merongrong NKRI, dan bangsa ini sudah berpengalaman menghadapi tekanan asing yang ingin tetap menekan kemauannya untuk mengatur Indonesia sesuai keinginannya.
Semua pengalaman itu menjadikan bangsa ini sudah tahan banting dan makan asam garam dalam mempertahankan kemerdekaannya, mempertahankan NKRI nya dan segala kedaulatan sumber dayanya. Apakah bangsa ini sudah MERDEKA dan berdaulat penuh atas segala sumber dayanya? Jawabannya Tidak atau kata lebih ademnya belum.
Negara dan bangsa Indonesia dianugerahi oleh Tuhan YME akan sumber Daya yang besar, baik itu Sumber daya alamnya yang besar, juga sumber daya Wilayah teritorial yang luas,sumber daya buatannyanya yang besar dan juga sumber daya manusianya yang banyak. Semua kebesaran sumber daya itu mengundang bangsa asing untuk ingin ikut memiliki, menguasai dan memanfaatkan segala sumber daya Indonesia.
Sebagai bangsa yang ditakdirkan hidup berada dekat garis katulistiwa (Equator/dekat equator) memiliki sumberdaya yang besar, tetapi bangsa Indonesia yang berada di belahan bumi yang panas ini memiliki kecenderungan RAWAN Konflik atau tensi konfliknya lumayan tinggi.

admin71

MERDEKA tanpa KEDAULATAN Itu Memalukan
Founding Father kita dalam melakukan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia agar sampai kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang Merdeka, bersatu, berdaulat, menuju bangsa yang adil dan Makmur
Atas Berkat Rahmad Allah yang Maha esa dan didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, Kemerdekaan harus diraih.

Cita cita nasional paska merdeka harus segera diwujutkan Yaitu :
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan Kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

Motivasi untuk merdeka dan cita cita Nasional harus menjadi atensi disetiap rezim pemerintahan di Indonesia . 72 Tahun tingkat Kedaulatan harusnya makin meningkat.
Bangsa Indonesia sampai sekarang belum mendapatkan Kedaulatan sepenuhnya akan sumberdaya nya dan yang memiriskan ternyata sebagian rakyat bangsa ini tidak menyadarinya bahwa, Indonesia sampai sekarang masih dijajah oleh asing, aseng dan asong ( Para komprador ) dengan sistim PENJAJAHAN PUTIH. Kesadaran rakyat Republik ini akan PENTINGnya kedaulatan disegala bidang dan sumberdaya Republik ini semakin hilang. Maka para Patriot wajib berjuang bagaimana cara agar rakyat SADAR dulu bahwa kita ini sedang terjajah putih, kalau tidak sadar ya rakyat bangsa ini akan mabok terus kita fly, dan kondisi inilah yang diharapkan oleh asing
.
Tujuan Dialog Kebangsaan
Mengenal dan mengetahui Ancaman ancaman Kedaulatan dilihat dari sudut serangan asing dalam hal
1. Proxy War
2. Sejarah perjuangan bangsa
3. Budaya dan
4. Nasionalisme

Dengan mengetahui titik persoalan kelemahan kelemahan bangsa agar dapat dirumuskan kebijakan kedepan untuk mewujutkan kemerdekaan menuju kedaulatan bangsa sepenuhnya.

MANFAAT
1. Tujuan dari kegiatan ini adalah: membuat para peserta memahami motivasi bangsa ini merdeka dan mengerti cita cita nasional .Peserta mengetahui kemungkinan secara Konstitusional mengembalikan kedaulatan bangsa sepenuhnya
2. Peserta mengetahui Apa saja serangan serangan asing dalam hal sejarah perjuangan bangsa, kedaulatan ekonomi , budaya dan nasionalisme asli bangsa Indonesia, Peserta ikut Mengkaji kondisi lingstra dan serangan serangan aktual pada bangsa ini , seperti di Jawa Timur dengan pendirian patung dewa perang asing,
3. Hasil Dialog akan diserahkan kepada stakeholder terkait , eksekutif, legislative dan yudikatif , Draft sebagai masukan masyarakat Jawa Timur

TEMA KEGIATAN
“ KEMERDEKAAN menuju KEDAULATAN BANGSA sepenuhnya “

NAMA KEGIATAN
Nama kegiatan : Dialog Kebangsaan
Hari / tanggal : Sabtu / 26 Agustus 2017
Pukul : 08.30 -13.30
Tempat : Gedung Juang  DHD 45,  Jl MAyjen Sungkono Surabaya

DESKRIPSI ACARA
Acara bertajuk ““Membentengi Kedaulatan Bangsa dari serangan asing melalui pintu Proxy War, sejarah, budaya dan Nasionalisme “
yang akan diselenggarakan pada tanggal 26 Agustus 2017 ini merupakan acara ketiga pada serangkaian acara dari rangkaian acara yang dilakukan Masyarakat Jawa Timur daam wadah Bhoemiputera (Forum 50 Ormas/ LSM Jawatimur ) ,Nara Sumber yang akan menjadi pemateri dalam Dialog Kebangsaan ini merupakan para pemateri yang capable dan berkualitas untuk menyampaikan materi, sehingga pada Dialog Kebangsaan ini, diharapkan peserta:
1. Memahami Sejarah perjuangan Bangsa
2. Memahami Serangan serangan asing dalam bidang Proxy War, Sejara, budaya dan Nasionalisme
3. Dapat Menyumbangkan Pemikiran dan tindakan ke suatu draft usulan masyarakat Jawa Timur dalam Dialog Kebangsaan diatas.
4. Tidak Terjebak kegiatan kegiatan Inskonstitusional , radikalisme dan SARA yang bisa mengancam Ketahanan Negara, Persatuan dan Kesatuan Bangsa

NARA SUMBER :
Keynote Speaker : Bambang Soelistomo
( Putra Bung Tomo )
Subtema ““ Membenteng Nasionalisme dari serangan serangan Nasionalisme Asing “

Pemateri 1 : Prof Aminudin Kasdi, MS
(Sejarawan )
Subtema : “Sejarah Perjuangan bangsa Indonesia asli dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan “

Pemateri 2 : Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko
( Pangdam V Brawijaya )
• Subtema : “Wawasan Kebangsaan sebagai sarana mempertahankan Kedaulatan Bangsa “

Pemateri 3 : Irjen Pol Machfud Arifin
( Kapolda Jawa Timur )
Subtema : “Membentengi Kebhinekaan dari Radikalisme, dan Terorisme dalam mewujutkan Kedaulatan Bangsa”

admin74

PESERTA Dialog Kebangsaan
Peserta akan dihadiri oleh Anggota elemen Bhoemiputera, Pejabat Sipil dan Militer (FORPIMDA) Komponen Mahasiswa Unair. perwakilan dari Organisasi Masa, Organisasi Pemuda, BEM Universitas Universitas di JATIM dan lain lain yang berjumlah sekitar 150 Orang

Daftar Undangan
1, Rektor Universitas 45 Surabaya
2. Gubernur Jawa Timur
3. Walikota Surabaya
4. Panglima Daerah Militer V Brawijaya
5. Kapolda Jawa Timur
6. Gubernur AAL
7. PANGARMATIM
8. Kepala Kantor Pertahanan Jawa Timur
9. Komandan Korem 084 / Bhaskara Jaya
10. Komandan Kodim Jajaran Surabaya
11. Kapolrestabes Surabaya
12. KASGARTAB Surabaya
13. DANLANUD Surabaya
14 Ketua PEPABRI JATIM
15 Ketua PPAD JATIM
16. Ketua PPAL JATIM
17. Ketua PPAU JATIM
18. Ka Bakesbangpol & Linmas Prov JATIM
19 Ka Bakesbangpol & Linmas Kota Surabaya
20. BEM Universitas Airlangga
21. BEM Universitas Negeri Surabaya
22. BEM Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya
23. BEM Institut Teknologi Sepuluh Nofember Surabaya
24., BEM Universitas Islam Negeri Surabaya “Sunan Ampel”
25. BEM Universitas Surabaya
26 Pengurus Daerah XIII FKPPI
27 Pengurus Cabang 1330 FKPPI
28 Ketua dan Sekretaris NU JATIM
29, Ketua dan Sekretaris Muhamadiyah JATIM
30 Ketua dan Sekretaris LDII JATIM
31. Ketua dan Sekretaris Putera Pusura Surabaya
32. Ketua dan Sekretaris FPI JATIM
33. Ketua dan Sekretaris Pemuda Pancasila
34 Ketua dan Sekretaris AKSIRA JATIM
35. Ketua dan Sekretaris Rumah Pancasila
36. Ketua dan Sekretaris Komunitas Bambu Runcing
37. Ketua dan Sekretaris Pengabdian Rakyat Sejati
38. Ketua dan Sekretaris CICS
39. Ketua dan Sekretaris KNPI JATIM
40. Ketua dan Sekretaris PPM Jatim
41. Ketua dan Sekretaris LCKI JATIM
42. Ketua dan Sekretaris ARH 66
43. Ketua dan Sekretaris Forum Bela Negara JATIM
44. Ketua dan Sekretaris Kader Bela Negara JATIM.
45. Ketua dan Sekretaris KOSGORO JATIM
46. Ketua dan Sekretaris Patriot Garuda
47. Ketua dan Sekeretaris LKRI ( Lembaga Kedaulatan Rakyat Indonesia }
48. Ketua dan Sekeretaris Laskar Garuda Nusanta
49. Ketua dan Sekeretaris Forum Relawan Anak Bangsa ( FRAB )
50. Ketua dan Sekeretaris JAMPS ( Jaringan Aksi Mahasiswa Pemuda)
51. Ketua dan Sekeretaris Kokam
52. Ketua dan Sekeretaris Front Pancasila
53. Ketua dan Sekeretaris Wahana Parade Nusanantara
54. Ketua dan Sekeretaris Lassbandra ( Laskar Pemberdayaan dan Peduli Rakyat )
55. Ketua dan Sekeretaris FAK ( Front AntiKomunis
56. Kapolsek Sawahan
57. Camat Sawahan
58. DANRAMIL Sawahan

Panitia Pengarah
1. Sila Basuki, SH, MH FKPPI
2. Drs Arukat Djaswadi . CICS
3. drh. Arief Mardijanto FKPI                                                                                                                                                                                                              4. 4. Prihandoyo Koeswanto (Rumah Pancasila)

Panitia Pelaksana
1. Isa Ansori KBRS
2. Dj, Arifin PATGA
2. Susi Rohmadi FKPPI
3. Joko Suprianto Kosgoro Jatim
4. Mohammad Yunus Majelis Patriot Garuda
6. Eko Dedy Santoso, SH Kader Bela Negara
7. Agus Maksum JAMS

admin72

*BHOEMIPUTERA MENGGUGAT : MARI BUNG REBUT KEMBALI !!*

Acara diawali dengan sambutan SEKJEN BHOEMIPUTERA MENGGUGAT, Isa Ansori, kemudian dilanjut dengan doa yang dipimpin oleh KOMANDAN Satgas Bhoemiputera Menggugat, Didik Muadi.

Selanjutnya, Putera Bung Tomo, Bambang Sulistomo yang dikenal sebagai pegiat atau aktivis Nasionalis Kebangsaan, telah didapuk menjadi keynote speaker dalam perhelatan part 3, yakni Dialog Interaktif BHOEMIPUTERA MENGGUGAT, yang digagas oleh Lembaga Bhoemiputera Nusantara, di Gedung DHD ’45, Jl. Mayjen Sungkono, Surabaya, 26 Agustus 2017, siang tadi.

Bambang yang banyak dikenal sebagai laki-laki pendiam, elegant dan supel di kalangan rekan-rekan wartawan ini, dengan rilex bertutur menggunakan bahasa Indonesia, Betawi dan campuran dialek khas AREK SUROBOYO. “Lha laopo se, kathik aku didadekno keynote speaker barang, padhane opo ae”, begitu prolog-nya. “Sing penting iku yak opo arek-arek Jawa Timur iki membuktikan ke dunia, bahwa kita sangat peduli atau peka terhadap situasi kondisi rasa kebersamaan nasionalisme Indonesia”, sambungnya.

Bambang juga menyampaikan keprihatinan, karena mendengar kalau di Surabaya ada beberapa rumah sudah tak abai untuk pasang bendera Merah Putih, saat memperingati Hari Kemerdekaan RI. Panjang lebar ia paparan, disambut dengan tepuk tangan dan gegap gempita serta yel “Merdekaaaa !!!”, dari sekitar 100 audiens – yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat Jawa Timur – dalam acara Dialog itu.

Dalam kesempatan berikutnya, Letkol Inf Drs. Didi Suryadi, M.AP, Pabandya Bakti TNI Sterdam V/ Brawijaya maju ke depan sebagai pemrasaran ke-2, ternyata tampil menjadi bintang dan mampu memukau hadirin.

Didi Suryadi yang mewakili Pangdam V Brawijaya itu, secara lugas ikut menyoroti, permasalahan Patung Jenderal China, Kong Co Kwan Sing Tee Koen, di Tuban yang belum mempunyai IJIN (IMB ). “Sungguh sangat menyakitkan, patung Jenderal China di bangun 30m, padahal Jenderal Soedirman hanya 12m, sementara kami tak pernah menemukan dalam sejarah Indonesia nama patung tersebut, apa peran dan jasanya (Red, dalam sejarah pahlawan Indonesia) selain itu patung tersebut tidak ber IMB”, katanya.

Didi, Pamen senior AD yang dipercaya Panglima Komando Daerah Militer Brawijaya itu juga memaparkan peta (melalui ohp slide), betapa Indonesia saat ini telah diperas, dikuras dan dikuasai oleh hegemoni bisnis negara asing. Karena itu ia menirukan pernyataan Bhoemiputera Menggugat dalam lagu mars perjoangan yang menyebut : MARI BUNG REBUT KEMBALI.

Sementara Komisaris Besar Polisi (Kombespol) Herry Sitompul, Kaor-Ops Polda Jatim, dalam kesempatan ketiga mengingatkan perlunya sinergitas dan soliditas antara semua komponen dan elemen bangsa negara Indonesia. “Kekuatan Polri dalam tugas pengamanan bertumpu dan tidak bisa lepas dari kekuatan masyarakat sendiri. Artinya, kalau masyarakat sadar dan taat hukum, maka Polri bisa memberikan pelayanan yang lebih prima bagi keamanan dan kesejahteraan rakyat dalam negara”, serunya, dengan gaya yang santun dan pembawaan kalem.

Bapak yang mengaku cukup punya satu isteri dan sudah punya dua anak, tetapi masih nampak muda dan parlente ini, memberi stressing : “Kata kunci suksesnya pengamanan dan kondusifitas masyarakat adalah SINERGISITAS dan SOLIDITAS antara Polri dengan TNI dan masyarakat yang berpolarisasi dalam berbagai komunitas, kelompok, suku, golongan, agama maupun ras etnis. Pendek kata saling bahu membahu dalam kebersamaan”, imbuhnya.

Pembicara lain dalam gelar aksi BHOEMIPUTERA MENGGUGAT ini adalah Prof. Dr. Aminudin Kasdi. MS (guru besar Sejarah Unesa) yang banyak menyoroti gejala semakin rapuhnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat – terutama generasi muda – terhadap Sejarah dan Pahlawan Nasional Indonesia.

Setelah sampai pada sesi diskusi panel, Isa Ansori selaku moderator mengerucutkan kesimpulan pada 2 (dua) topik bahasan, yaitu :

1). Para pembicara sepakat dengan audiens, bahwa patung jenderal perang Cina – Kong Co Kwan Sing Tee Koen – yang dibangun dengan ketinggian 30m, menghabiskan dana Rp 2,5 Miliyar serta berwujud “raksasa” berwajah bengis “merah padam” dan membawa pedang sangat besar itu SAMA SEKALI TIDAK ETIS, TIDAK ELOK dan TIDAK PANTAS dengan rasa seni, rasa budaya serta tak ada hubungannya dengan SEJARAH BANGSA BHOEMIPUTERA NUSANTARA (khususnya Tuban), malah justru bisa mencederai atau merendahkan nilai-nilai SEJARAH PERJOANGAN Panglima Perang Kerajaan MAJAPAHIT, yakni RONGGOLAWE yang memimpin pertempuran melawan pasuksn Cina di TUBAN ;

2). Para Pembicara juga sepakat bersama moderator, Isa Ansori dan audiens, untuk terus memperjoangkan revitalisasi (dibangun kembali ; setelah dirobohkan oleh JAYANATA Salon) RUMAH RADIO BUNG TOMO, persisnya di Jl. Mawar No.10, Tegalsari, Kota SBY, Jawa Timur 60262 ; dengan somasi agar tanahnya dibeli oleh Pemerintah Kota Surabaya dan renovasinya akan dilaksanakan dengan menggunakan DANA PARTISIPASI RAKYAT BHOEMIPUTERA MENGGUGAT denga cara “saweran” oleh seluruh masyarakat yang peduli.

Nampak hadir di barisan depan audiens adalah Pengurus PEPABRI Jawa Timur, Purnawirawan dan Veteran Pembela, beberapa anggota TNI dan Polri ; sementara memenuhi kursi undangan adalah sekitar 80 orang dari unsur 25 elemen GENERASI MUDA BHOEMIPUTERA NUSANTARA, antara lain : FK-PPI, PPM, PATGA, PRS, Aksira, Aliansi Madura Perantau (AMP), Front pembela Islam (FPI), Laskar Garuda Nusantara (LGN), Pemuda Pancasila (PP), Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria), Garda Muda Merah Putih (GMMP), Jaringan aksi Mahasiswa (JAM), PUKAT, Kokam Muhammadiyah, Solidaritas Arek Suroboyo (SAS), Paguyuban kerukunan warga (PKW), Forum Umat Islam (FUI) Lamongan, Komunitas Bambu Runcing Surabaya (KBRS), Pengabdian Rakyat Sejati (PRS), Forum Relawan Anak Bangsa (FRAB). Juga meramaikan adalah nyamuk-nyamuk PERS cetak, radio dan on-line.

Akhirnya helat acara yang dilaksanakan oleh OC (organizing committee) trio : Arifin, Djoko dan Susi dari Patriot Garuda (PATGA) ini ditutup selepas Dhuhur dengan teriakan : *MARI BUNG REBUT KEMBALI ……… MERDEKAAAAAAA !!!*

admin70

Oleh : (Sila, Maksum, Pri, Arifin, Isa)
Gambar oleh Admin

Share.

1 Komentar

Leave A Reply