Merekalah Prajurit Sapta Marga Sejati
Bangsa Indonesia ke depan menghadapi Ancaman dan Tantangan yang berat, terutama anak, cucu dan generasi anak bangsa yang harus berjuang berat untuk survive dalam berkehidupan. Yang akan dihadapi adalah globalisasi di semua aspek dan bidang kehidupan, sumber energi yang makin habis, SDA yang sudah dikuasai asing, rasa nasionalisme dan kebangsaan yg menipis, serta terpuruknya kita dibidang ekonomi, industri dan lainnya._*
*_Untuk itu sudah waktunya kita menyatukan hati, niat, tekad, pikiran dan tindak untuk memberdayakan potensi seluruh bangsa menuju serta mengisi cita-cita dan tujuan kemerdekaan, tanpa memilah diri dalam kelompok, golongan, kepentingan, paham, dll._*
[
: *Mari kita lupakan peristiwa kelam masa lalu dengan bertaubat bahwa kita tak akan mengulangi kesalahan masa lalu, kita bulatkan tekad dalam pedoman hidup (way of life) Pancasila , tatanan karya UUD 1945 dan dalam komitmen laku diri melalui implementasi Panca Wasiat untuk menjadikan diri Bersih, Jujur dan Amanah.*
: *_Tolok ukur untuk eksistensi diri._*
*_1. Apakah anda mengaku dan merasa sebagai rakyat dan bangsa Indonesia ?_*
*_2. Apakah anda adalah diri yang menyandang sebagai warga negara Indonesia ?_*
*_3. Apakah anda paham akan hak dan kewajiban anda sebagai bangsa, warga negara, rakyat Indonesia.??_*
*_4. Apa nilai utama perjuangan, dharma dan bhakti anda bagi nusa, bangsa dan NKRI??_*
*_5. Apa sikap dan persiapan anda menghadapi masa depan yang penuh tantangan dan ancaman, yang pasti akan kita hadapi.??!!_*
*_selamat menguji diri._*
: *SITUASI DAN KONDISI NKRI*
*KEADAAN PEMERINTAHAN DAN KENEGARAAN YANG SAAT INI MAKIN TAK MENENTU, KEWENANGAN YANG TUMPANG TINDIH, FUNGSI LEMBAGA YANG MENYELEWENG DARI YG SEBENARNYA, EGOISME PARTAI DAN PETINGGI NEGARA, TIDAK BERPIHAK KEPADA KEPENTINGAN RAKYAT, HUTANG LUAR NEGERI YANG BESAR, KORUPSI YANG MAKIN MENJADI,KRIMINALITAS DAN NARKOBA YG SEMAKIN MARAK, HILANGNYA WIBAWA, MARTABAT DAN KEHORMATAN BANGSA DAN NEGARA, KETERGANTUNGAN KE PIHAK ASING, ASENG DAN ASONG, KETIDAKMAMPUAN DAN KETIDAKMANDIRIAN DALAM ASPEK DAN BIDANG KEHIDUPAN.*
*LALU SIAPA YANG HARUS MENATA KEMBALI KEADAAN DIATAS AGAR KITA BISA KEMBALI KE JALUR KEBENARAN DAN KEBAIKAN. APA CARA YANG CEPAT DAN TEPAT UTK MERUBAH KEADAAN DIATAS MENUJU CITA-CITA DAN TUJUAN KEMERDEKAAN ??*
*_Mau dibawa kemana NKRIku..???_*
: *_Hari ini Sang Saka berkibar…..,_*
_Hari ini Sang Saka berkibar…,_
_Meliuk sendu ditiupan semilir bayu…,_
_Di bagian setengah dari tiang….,_
_Pertanda ada duka…, yang tak banyak diketahui oleh para anak muda….,_
_Yang sedang dibuai berbagai ceritera….,_
_Bahwa duka itu adalah pencitraan sang penguasa bangsa….,_
_Yang ingin mempertahankan tahta…!!_
_Banyak yang lupa akan pedihnya peristiwa…,_
_Yang terjadi sejak 1926, 1948 dan 1965….,_
_Laku kejam dan keji dari yang menamakan diri PKI, dengan paham bahwa tak ada yang namanya Tuhan karena tak kasat mata….,_
_Dan agama adalah racun kehidupan….,_
_Sehingga tak perlu ada di muka dunia…,_
_Maka jatuhlah korban dari para patriot bangsa, santri, ulama, rakyat jelata…..,_
_Yang tak sealiran dengan mereka…!??!!!_
_g\Hubernur Soeryo, Kombes M.Doeryat, 7 pahlawan revolusi….,_
_dan banyak lagi dari pembela Pancasila…,_
_berakhir nyawa di sumur tua….!!!_
_72 tahun sudah bangsa ini merdeka…,_
_Hasil perjuangan dengan airmata, darah, harta dan nyawa…..,_
_Tetapi masih ada orang yang tak mau tahu sejarah bangsa yang penuh tetesan airmata dari ibu Pertiwi….,_
_Bagi putra-putri terbaiknya yang meregang nyawa dan terkubur tanpa nisan dan papan nama…..,_
_Terserak dari Sabang sampai Papua….,_
_Mereka menari dan meraih duniawi dengan segala cara dan tak peduli apakah halal atau haram…,_
_Yang penting punya harta, tahta dan wanita…,_
_Rakyat jelata ?? Itu bukan ranah saya…..!?!!_
_Lalu…, masihkah lidah anda kelu untuk bicara..,_
_Dan tak peduli bahwa itu nanti masa depan anak bangsa….,_
_Dimana ada anak, cucu dan cicit2 anda…??_ _maka anda tak akan pernah Tenang dalam tidur anda oleh ngiang sumpah serapah mereka….,_
_Walaupun anda sudah tidur dirumah keabadian anda…!!!_
Tadi malam. Ada renungan suci di Taman Makam Pahlawan….,_
_Oleh para prajurit TNI yang milad ke 72 tahun ini…..,_
_Disamar cahaya obor dan ditimpali bunyi terompet yang mengalun sendu dan syahdu…..,_
_Dalam bisik kelu : wahai, para pendahulu…, lagi tidur nyenyakkah kalian di ranjang keabadianmu…..,_
_Dan tak kau lihatkah bahwa banyak penerusmu….,_
_Sudah gagal paham mencerna isi Sapta Marga dan Sumpah Prajurit…,_
_Digantikan Sapta Nafsu…, untuk mencari isi dunia dengan menghalalkan segala cara…,_
_Menjual diri jadi antek asing, menjadi sosok sapu bersih aset negeri….,_
_Untuk menggendutkan diri sendiri….??_
_Wahai, engkau yang terbaring disana…,_
_Yang terserak dari antara Sabang dan Papua…,_
_Suara terompet itu sebenarnya untuk membangunkanmu dari kenyenyakan tidurmu di ranjang keabadianmu…..,_
_Sebab bangsa ini masih butuh semangat dan kerelaan pengorbananmu….,_
_Yang saat ini sudah hilang dari sebagian pemimpin negeri, walaupun Mereka berasal dari TNI….,_
_Karena idealisme sudah tak ada lagi…,_
_Tergadai pada kepentingan duniawi….,_
_Yang makin besar dari hari ke hari….!!?!_
_Dan di malam dingin sepi ini….,_
_Banyak diantara petinggi yang terbalut pakaian upacara rapi…..,_
_Lupa pada anak buahnya yang terseok dalam sunyi dan sendiri…..,_
_menjaga tapal batas di lebatnya belukar atau di debur ombak mengikis pantai…..,_
_Berjalan dari hari ke hari….,_
_Jauh dari anak isteri dan juga tanpa gaji….,_
_Yang ditinggal jauh di seberang sana buat hidup keluarga sehari-hari……!!_
_Merekalah prajurit Sapta Marga sejati….!!_
_Dirgahayu, dikau prajurit TNI….!!!_
_Bersama doa dan harapan kami….,_
_NKRI harga mati……!!!_
*_Saat ini Ibu Pertiwi memanggilmu, wahai para Prajurit yang berpegang teguh pada Sapta Marga….!! Selamatkan nusa, bangsa dan negara, bahu membahu bersama rakyat, untuk menegakkan kedaulatan UUD 1945 dan Pancasila, sebagai pengisian kemerdekaan menuju cita-cita dan tujuan kemerdekaan._*
*_72 tahun Kemerdekaan Bangsa Indonesia, sudah sempatkah kita mengisi kemerdekaan itu ???_*
Oleh : Jusuf Mahdi.
Tak terasa kita sudah memasuki tahun ke 72 dari kemerdekaan bangsa Indonesia, yang lepas dari penjajahan yang membelenggu nusa dan bangsa hampir selama 350 tahun.
Bangsa Indonesia dengan berkat rakhmat Allah Yang Maha Esa telah merdeka, bangsa Indonesia telah berhasil menata diri dalam berpemerintahan dan berkenegaraan untuk menuju dan mencapai cita-cita kemerdekaan yang telah diamanahkan melalui alinea 4 Pembukaan (Preambule) UUD 1945 dan meneguhkan pedoman perilaku dalam rumusan Pancasila yang merupakan anugerahNya berupa Pusaka Alam yang khusus bagi bangsa Indonesia.
Tanpa terasa waktu terus berjalan, tetapi keadaan bangsa masih terpuruk dalam berbagai situasi dan kondisi yang belum mencerminkan pengisian kemerdekaan sesuai cita-cita dan tujuan kemerdekaan itu.
Kita mengalami banyak hal sebagai berikut :
*_1. Terpuruk di bidang ekonomi, hutang yang besar dengan bunga tinggi ke luar negeri, ketergantungan terhadap nilai tukar mata uang yang memicu inflasi dlsb._*
*_2. Terpuruk dalam bidang perdagangan oleh pengaruh globalisasi, terpuruk dalam bidang industri yang harus diolah di luar negeri menjadi barang jadi sehingga hasil bumi dan tambang menjadi mahal di negeri penghasil sendiri. Terpuruk dalam penggunaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga produk LN menjadi pemain utama di pasar Indonesia._*
*_3. Pengaruh budaya asing yang ngetrend dan jadi anutan generasi muda dan mengakibatkan melupakan seni budaya luhur bangsa, dan menjadi pola dan gaya hidup tersendiri dengan dalih bahwa itu trend millinea._*
*_4. Kejahatan dan kriminalitas yang marak berupa korupsi, memperkaya diri sendiri, narkoba untuk merusak generasi masa depan bangsa, film, free sex, fashion, food, music, dlsb yang mengikis rasa nasionalisme, melunturkan wawasan kebangsaan, menghilangkan jati diri bangsa, menghilangkan watak dan karakter luhur manusia Indonesia, yang menyebabkan kita tidak mandiri dan tidak berkemampuan menghadapi beratnya Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan yang pasti harus dihadapi._*
*_5. Kewibawaan dan kedaulatan negara yang terpuruk karena diacak-acak pihak asing dengan kegiatan pelanggaran wilayah, pencurian kekayaan alam, illegal entry, lintas batas, perompakan, penyelundupan , dlsb._*
Keadaan ketatapemerintahan dan ketatanegaraan yang kian carut marut, tumpang tindihnya kewenangan lembaga dan instansi negara, interest pribadi dan golongan, kelompok dan partai dlsb menandakan ketidakdewasaan, ketidakmampuan, ketidakmatangan petinggi negara dalam menjalankan roda pemerintahan. Belum lagi untuk jadi pejabat di eksekutif dan legislatif didapat dengan politik uang, yg ujung-ujungnya mencari ganti ditambah susuk utk yang sudah dikeluarkan. Maka maraklah korupsi, uang proyek, komisi, KKN dlsb.
Maka timbullah pertanyaan di hati rakyat. *Sebenarnya sudah siapkah kita merdeka??*
*Sudah siapkah kita menjalankan roda kehidupan dalam bentuk pemerintahan yang diawaki oleh SDM yang bersih, jujur dan amanah, yg punya kepedulian kepada rakyat.*
*Apa langkah jitu untuk menciptakan kondisi sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia.*
Dari apa yang terjadi ternyata para pejabat dan petinggi negara pembuat kebijakan sudah kehilangan peran untuk menjadi pelaku utama pembuat keputusan karena adanya ikatan emosional dan rentang kendali komando dengan partai pengusungnya sehingga ada ungkapan bahwa mereka adalah *pekerja partai* yg menyebabkan mereka patuh pada perintah atau kebijakan partai.
Kita perlu sesegera mungkin mendapatkan solusi agar segera keluar dari kemelut nasional yg melanda semua lini.
Tentunya solusi itu harus mewadahi hal yang sangat mendasar , yaitu masalah moralitas dan mentalitas bangsa.
Kuncinya adalah pemahaman dan implementasi dari essensi Pancasila dan penerapan isi Pembukaan UUD 1945 secara murni dan konsekwen dengan cara kembali ke UUD 1945 Naskah Asli, dan menata ulang perangkat ketatapemerintahan dan ketatanegaraan sesuai yang sebenarnya dan aturan yang ada.
Hanya orang yang bersih, jujur dan amanahlah yang bisa membawa bangsa dan negara ini menuju tujuan dan cita-cita kemerdekaan.
Disini pentingnya ada kekuatan rakyat bersama TNI untuk menjadi pembaharu yang dinamis demi kedaulatan NKRI.
Mari kita berubah, berubah menuju yang lebih baik, sebab disana ada orang-orang yang anda kasihi, sayangi dan cintai menunggu karya dan dharma bhakti anda.
⚔ *TENTARA , BHAYANGKARA NEGARA* ⚔
TENTARA adalah nama sebuah pekerjaan, sama seperti petani, nelayan, sopir dll.
Yang membuat pekerjaan/Tentara itu BERBEDA adalah dia tidak hanya mementingkan diri sendiri & keluarganya saja.
Di saat hari-hari besar, di saat anak, istri, orang tuanya sakit yang sangat membutuhkan kehadirannya, mereka rela dan ihklas berjuang jiwa dan raga demi Kehormatan Negara, menjaga perbatasan, pulau2 terluar, pulau2 terpencil, pulau2 tanpa penghuni. Mereka masih bisa tersenyum, senantiasa melayani, Menjaga Keamanan & Keutuhan NKRI. Tentara adalah manusia biasa juga yang bisa meneteskan air mata, jika dia sedih & rindu dengan keluarganya. Hujan, panas, debu menjadi teman dalam hari2nya.
TERKADANG masyarakat memvonis Tentara itu buruk, sadis, jahat dll padahal itu semua sifat manusianya, BUKAN institusinya. Dengan meraup penghasilan bulanan yg hanya pas-pasan dia tetap bahagia, selalu berusaha bekerja dengan Profesional & semaksimal mungkin.
SEMUA…bahwa mereka adalah GARDA terdepan sekaligus BENTENG terakhir NKRI.
DO’A ku untukmu Tentara ku, semoga masyarakat mengerti akan tugas MULIA mu…!!
*Jayalah TNI di miladnya yang ke-72.*
*Bersama Rakyat TNI kuat.*
*DIRGAHAYU PAHLAWAN KU..!!*
*DIRGAHAYU TNI KU.*
*Terima kasih MERAH PUTIH ku.*
_surabaya, 5 oktober 2017._
oleh Kolonel Laut ( Purn) Ir. Jususf Mahdy, MM
Gambar oleh Patsus Dede Sherman dan Patsus Citox
8 Komentar
Selmat HUT TNI yg ke 72…
Smga alutsista TNI dr semua matra TNI AD,TNI AL dan TNI AU tambah kuat ..
TNI kuat bersama rakyat…
Dirgahayu TNI ke-72, Jayalah NKRI.
Dirgahayu tni ke 72
Bersama Rakyat TNI Kuat, Rakyat Sejahtera Kedaulatan bergelora
*BANGGA DENGAN TNI* (tulisan Rektor ITS prof Joni Hermana)
Beruntung sekali saya bersama beberapa Rektor yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia diundang untuk menghadiri HUT TNI yang ke 72 di Cilegon, Banten tanggal 5 Oktober 2017 kemarin.
Saya katakan beruntung karena perayaan HUT TNI kali ini tidak hanya sekedar menggelar kekuatan pasukan dan peralatan tempur, tetapi juga lebih humanis dan membumi. Bertemakan slogan “Bersama Rakyat TNI Kuat”, TNI telah berhasil menarik minat banyak pihak masyarakat untuk datang menyaksikan sendiri kehebatan pasukan kebanggaannya.
Pertunjukan dikemas menggunakan teknologi terkini untuk menampilkan secara utuh ketangkasan para prajurit maupun sejarah perjalanan TNI, yaitu sejak berdirinya jaman Jenderal Sudirman tahun 1945 yang lalu. Semuanya benar-benar memukau pengunjung yang berjubel, sehingga kami nyaris lupa kalau yang menjadi “aktor dan aktris”-nya adalah prajurit TNI dan ini bukan sandiwara sesungguhnya!
Sangat terharu bagaimana perjuangan sang Jendral yang fenomenal ini (diperankan khusus oleh cucu Jendral Sudirman sendiri) ditampilkan dalam drama kolosal tentang Perjalanan TNI dari masa ke masa. Pesannya jelas, dan telah berhasil mengingatkan kita tentang cita-cita tulus para pendahulu kita dahulu dalam membela negara ini. Aspek religius sangat kentara dimunculkan bahkan dengan mengutip 3 prinsip yang selalu menjadi pegangan Sang Jendral saat melawan penjajah, yaitu: Selalu dalam keadaan bersuci (wudlu), shalat tepat waktu dan satu lagi, mencintai apa yang diperjuangkannya semata untuk rakyat dengan sepenuh hati. Itulah “jimat” Jendral Sudirman saat menggagalkan agresi Belanda di Jogjakarta dan sekitarnya. Sebagai generasi penerus, hal ini menjadi pengingat kita bahwa sesungguhnya hanya karena kedekatan kita padaNYA lah maka pertolongan dan kekuatan untuk bertahan dan memenangkan pertarungan akan hadir. Walaupun dalam keadaan yang sangat terbatas, baik peralatan maupun kekuatan yang kita miliki, apalagi bila dibandingkan dengan kekuatan lawan yang dihadapi yang sangat tidak seimbang, kita tidak boleh takut apalagi menyerah. Allahu akbar!
Perayaan HUT yang dihadiri oleh RI1 dan RI2 ini, menampilkan berbagai kehebatan pasukan kita, dari mulai mempraktekkan ilmu “warisan” nenek moyang (silat dan debus), penanganan teroris, penyusupan dari darat, laut maupun udara. Bahkan pasukan Kopasus terjun dengan anjing pemburunya yang benar-benar terlatih. Semua pasukan elit ditampilkan oleh masing2 angkatan seolah tidak mau kalah dalam menunjukkan kehebatan mereka. Pendek kata, kalau melihat pasukan kita, para petinggi negara sahabat dari berbagai negara pastilah “ngeri” juga dalam hatinya. Karena boleh jadi, pasukan mereka tidak sehebat atau “sebonek” pasukan elit kita. Pertunjukkan diakhiri dengan kehebatan 6 pesawat akrobatik Jupiters termasuk juga pesawat tempur Falcon yang manuvernya sangat berani dan berbahaya. Selain itu, peralatan tempur militer yang sebagian adalah karya anak bangsa juga diperagakan dengan berbagai tembakan yang memekakkan telinga. Wah, jadi semangat mendorong civas ITS untuk ikut terus mengembangkan teknologi persenjataan maupun kapal militer, terutama yang mampu berada di dua matra (laut dan darat) agar dapat membantu TNI dalam mempertahankan wilayah kedaulatan NKRI secara mandiri.
Perayaan HUT TNI ini kemudian ditutup dengan pemberian tumpeng penghargaan kepada 3 orang pelaku yang pertama adalah pejuang dan veteran tentara yang dulu ikut dalam menumpaskan PKI bernama Pak Paimin, lalu tokoh ulama penerima tumpeng kedua adalah KH Sholeh Qosim atau Kyai Kosim. Ia merupakan pimpinan Pondok Pesantren Bahauddin, Sidoarjo, Jawa Timur. Beliau berperan dalam menggerakkan umat Islam untuk membantu tentara dalam melawan Belanda, Beliau anggota laskar Sabibilah 1943 pimpinan Kiai Haji Masykur serta Barisan Hizbullah pada 10 November Surabaya. Kemudian potongan tumpeng yang terakhir diberikan kepada tentara saat ini, yang diwakili oleh Komandan Upacara HUT TNI, yaitu Letjen Edi Rahmayadi, yang juga adalah Pangkostrad.
Semua pertunjukkan yang ditampilkan nyaris tidak ada cacat, dan ini menunjukkan professionalisme TNI sebagai tentara yang memang sangat siap menghadapi berbagai kondisi yang terjadi di negara kita, baik dari luar maupun dari dalam negara sendiri. Hal ini menjadi lebih sempurma ketika pada penutupan upacara, Jendral Gatot Nurmantyo selaku Panglima TNI menyatakan ikrar kesetiaan TNI kepada bangsa dan negara. Lengkaplah sudah perayaan hari jadi TNI yang luar biasa ini.
Hilang sudah penat dan lelah karena untuk mencapai lokasi kami harus berangkat pk 02.00 pagi, jalan di lokasi yang macet berat karena aksesnya yang sempit dibandingkan dengan tamu yg datang sehingga kami harus berjalan kaki sekitar 1 km ke lokasi. Hal itu tidak menjadi masalah, apalagi diantara para pejalan kali itu sendiri tampak beberapa perwira tinggi berbintang yang juga ikut berjalan kaki berdesak-desakan bersama publik yang hadir, bukan hanya itu bahkan pak Presiden sekalipun juga berjalan kaki.
Dirgahayu TNI ke 72 tahun. Semoga semakin kuat dan dekat dengan hati rakyatnya.
Jakarta, 6 Oktober 2017
DIRGAHAYU TNI KE 72 BERSAMA RAKYAT TNI KUAT
Ada yg bs jawab gk knp pas perayaan dirgahayu TNI ke 72 kmrn di cilegon ada penyusup tentara amrik, Kira2 motif mrk apa?? Klo emang tu intelejen asing knp TNI mempublikasi ke media??
Dirgahayu TNI !!!
Semoga semakin kuat hebat solid dan profesional
Jayalah TNI !!!
Bersama rakyat TNI kuat !!!