TANGGAL 21 APRIL, HARI KARTINI. APA HIKMAH BAGI BANGSA???
74 Tahun bangsa ini merdeka, kemerdekaan yang penuh perjuangan berat yang membutuhkan kegigihan daya juang, keyakinan kepada Allah bahwa kemuliaan diri akan bisa diraih bila diri bebas dari belenggu kedzoliman, keterpurukan dan penjajahan. Dan diawali dengan Kebangkitan kesadaran sebagai manusia dan bangsa yang harus bersatu dalam satu ikatan kokoh, pada 20 Mei 1908, dipaterikan dalam Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928 dan dikumandangkan ke seluruh penjuru dunia melalui Proklamasi 17 Agustus 1945, maka bangsa dan negara Indonesia mengokohkan diri sebagai bangsa dan negara yang berdaulat, memiliki harkat, martabat dan derajad serta kehormatan yang setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Manusia Indonesia yang mengakui tanah air Indonesia sebagai tumpah darahnya, Ibu Pertiwi sebagai sosok yang melahirkan suatu bangsa, maka sikap laku berorientasi kepada Patriotime, Keksatriaan dan keikhlasan menjadi Bhayangkari pembela bangsa dan negara.
Penggunaan istilah “IBU PERTIWI” menunjukkan ketauladanan peran perempuan yang menjadi isteri, ibu, guru, pendidik, kekasih bagi keluarga, inspirator, ibu bangsa yang menorehkan semangat dan tekad juang dalam marwah kebajikan, kebaikan dan kebenaran.
Perempuan Indonesia yang memberikan dharma bhakti dan sumbangsih tulus dan ikhlas bagi kehidupan masyarakat dan rakyat, antara lain : Laksamana Malahayati, Cut Nyak Dien, RA Kartini, dll telah memberikan suri tauladan tentang peran perempuan Indonesia dalam hidup dan kehidupannya untuk berkarya nyata yang bermanfaat bagi diri, keluarga, masyarakat, rakyat, bangsa dan negara.
Di era saat ini, peran perempuan Indonesia mulai berdaya positif, dimana diwujudkan dalam pemberdayaan potensi masyarakat melalui UMKMK yang mulai meraih pasar lokal, regional dan global. Perempuan Indonesia yang kini populer dengan sebutan Emak-emak, sudah mulai berkiprah aktif di berbagai aspek dan bidang kehidupan karena kesadaran dan pemahaman tentang Ketahanan Nasional yang diprioritaskan dalam Kekuatan Nasional sebagai upaya dan jalan menuju terwujudnya kesejahteraan.
Peran perempuan sebagai soko guru pembangunan nasional telah menjadi bukti nyata bahwa perempuan Indonesia memiliki andil yang besar di semua aspek dan bidang kehidupan.
Maka hikmah yang bisa dipetik dari peringatan Hari Kartini adalah : Kebangkitan perempuan Indonesia generasi millennium harus dipersiapkan, melalui pembinaan watak dan karakter bangsa (Nation Character Building) yang kokoh, sebab dari merekalah akan lahir generasi anak bangsa penerus kita, untuk mengelola NKRI menuju kejayaan dan kesejahteraan lahir-bathin dalam negeri yang aman, tenteram, adil, makmur, kerta raharja, gemah ripah loh jinawi, baldatun toyyibatun war robbuun ghofuur.
PEREMPUAN, AKU CINTA DIKAU…!!
oleh : Kolonel Laut (purn) Ir. Jusuf Mahdi, Visionary Strategical Spiritual Nation Character Building Center, Surabaya 21042019.
