Catatan Seorang Chef part 22

36

Jangan mudah terperdaya

dedenew108

Maaf, tidak bermaksud untuk menakut-nakuti. Ini hanya ungkapan fiktif belaka yang kebetulan sekelebatan hadir dalam benak saya, saat dalam perjalanan pulang dari kantor.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa kita telah cukup lama aktif dalam membela bangsa Palestine dari penguasaan bangsa Yahudi Israel..! Mengutip kegalauan saudara kita yang giat menebar dan memampang berita serta gambar yang belum tentu bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, bahwasannya Israel telah masuk ke Papua, memasang bendera Israel di Papua, dan lain-lain. Sepertinya kita semakin terbuai untuk memasuki skenario yang mereka inginkan.

Setelah gagal membenturkan Islam dengan Kristen, kini mereka berusaha mengaitkannya dengan Israel. Bagi mereka yang tidak mengerti sejarah Kristen, mungkin akan menganggap bahwa Israel adalah kiblat bagi kaum Kristiani. Bagi mereka yang berpikir bahwa Kristen adalah Yahudi, lalu Kristiani apa dan darimana yang turut bersama bahu-membahu bersama umat muslim membela Palestine ?
Meng-Yahudikan Kristen jelas satu tindakan yang keterlaluan dan bisa memantik kemarahan mereka. Dalam keyakinan umat Kristen sudah sangat terang siapa dan bagaimana sosok Yesus yang diyakini sebagai Tuhan. Tapi apakah dalam keyakinan bangsa Yahudi, sang Yesus masih dianggap sebagai Tuhan oleh mereka..? Tidak..!

Jika keresahan kita lahir karena sebuah pengandaian, kali ini saya ingin mengajak sahabat semua untuk berandai-andai. Sekiranya benar bahwa Israel telah masuk ke Papua, dan kemudian Papua menjadi bagian dari Israel..? Lantas, siapa yang harus kita habisi..? Hehehe…

Disaat kita menyakini bahwa dalang disebalik sebuah kerusuhan adalah teroris, maka sikap menuding salah satu pihak merupakan tindakan yang amat berbahaya. Keresahan, kecurigaan, hilangnya kepercayaan, hancurnya persatuan, adalah kondisi yang memang menjadi tujuan para teroris..! Jika benar kita masih mencintai agama, bangsa dan negara serta kerukunan antar umat beragama yang ada di dalamnya, mulai saat ini mari kita bersikap lebih tenang, waspada, dan beretika. Jangan pernah longgarkan tautan mata rantai persatuan dan kesatuan bangsa yang telah ada.

Masa depan Indonesia ada di tangan kita..! Jangan mudah terperdaya..!

dedenew110

BIANGLALA DAN ISABELLA

Dalam sebuah acara di hotel kami tadi siang, sang panitia mendatangkan seorang penyanyi Malaysia terkenal, Amy Search..! Saya yakin, sebagian diantara kita sudah ada yang mengenalinya melalui lagu-lagunya yang pernah hits di Indonesia pada awal 1990an..! Ya benar, dialah pelantun lagu Isabella, dan terakhir beliau juga terkenal dengan lagu yang pernah dinyanyikan oleh Mayangsari, Jangan Lagi..!

Nun jauh di zaman kejayaan lagu Isabella, penyanyi inilah yang sukses menguasai blantika musik Pop-Rock Indonesia. Maklum, disaat itu aliran music tersebut tergolong baru di telinga masyarakat Indonesia. Apalagi kehadirannya juga didukung oleh tata kata yang relatif amat puitis jika dibandingkan dengan karya-karya musisi Indonesia yang ada pada zamannya. Praktis, dalam sekerlip mata kita melihat perbedaan sekaligus perubahan dalam peta industri musik kita. Betharia Sonata, Nia Danyati, Tommy J Pisa, Obbie Mesakh, dan lain-lain dengan terpaksa harus hijrah ke aliran musik lain. Untungnya, disaat yang sama, industri musik dangdut dan daerah juga turut menggeliat, maka akhirnya mereka pun turut tertolong.

Meskipun kita masih memiliki kelompok musik rock seperti Gong 2000, God Bless, Jamroed, Power Metal, dan lain-lain, namun nyatanya karya mereka sangat sulit untuk bisa bertengger di puncak tahta dalam sepuluh lagu terpopuler yang disiarkan oleh radio-radio swasta..! Hehehe..! Teringat hal itu, sedih dan miris rasanya..!

Menteri Penerangan Harmoko pernah melarang peredaran lagu-lagu cengeng, tapi yang datang juga sesungguhnya lagu cengeng, yang beda cuma warna musiknya..! Kasihan musisi kita..!

Cukup lama kita akrab dengan senandung bercengkok Melayu Malaysia, bahkan mulai bermunculan penyanyi Indonesia yang melantunkan lagu bergaya Malaysia..! Sepertinya saat itu kita telah kalah dengan sangat telak..!

Untuk mengobati kerisauan dan kekecewaan, akhirnya saya lebih memilih lagu-lagu dari Scorpions, Metalica, Guns and Roses, Deep Purple, White Lion dan Santana..!
Hingga kemudian saya terkejut ketika mendengarkan sebuah lagu Indonesia yang ditelinga saya terasa aneh dan bagus yakni Bianglala, lantunan penyanyi Mel Shandi. Saya merasa optimis bahwa lagu itu akan mampu menggeser dominasi lagu-lagu dari Malaysia.

Benar..! Tidak lama berselang, lagu itu pun mulai merangkak ke tangga teratas di beberapa radio swasta yang ada di kota-kota besar Indonesia..! Wah, rasanya senang bukan kepalang, apalagi setelah itu mulai bermunculan talenta muda yang cukup menjanjikan, seperti Nike Ardila, Dewa19, Gigi, dan lain-lain.! Akhirnya, sejak saat itu hingga sekarang, kita kembali mampu menguasai blantika musik nasional, bahkan musisi kita telah mampu menginvasi industri musik Asean..! Terima kasih dan selamat atas kejayaan yang telah di raih..!

Tadi, di atas panggung itu, Amy Search telah berdiri, dan penonton pun sudah riuh bertepuk tangan. Beliau akan melantunkan lagu terakhirnya, sekaligus sebagai tirai penutup acara. Kami terdiam sesaat, berusaha menerka judul lagu yang akan dibawakannya. Saya yakin, semua audien berpikir bahwa Amy akan melantunkan lagu Isabella, karena diantara lagu-lagu hits yang pernah dibawakannya, hanya lagu itulah yang belum dia tembangkan..!

Amy tampak terdiam, meski irama musik sudah berkumandang. Diantara irama sendu yang mengalun perlahan dia berujar, bahwa untuk yang pertama kalinya dia ingin menyanyikan sebuah lagu yang pernah membuatnya sedih dan kecewa. Ia menuturkan tentang kejayaan lagu Isabella, dan detik-detik penghabisannya di Indonesia. Dia menyebutkan bahwa lagu yang akan dinyanyikannya nanti adalah lagu yang telah merebut kembali minat, kecintaan dan kebanggaan masyarakat Indonesia terhadap karya-karya seni dari negaranya sendiri.

Kami semua mengernyit untuk sedikit berpikir dan membayangkan tentang gejolak perasaan dia saat itu. Saya yakin, ini sebuah pengakuan jujur yang disampaikan secara gamblang dan langsung. Kehidupan harus terus berubah, jangan biarkan diri kita berada dalam kegelapan yang terlalu lama. Yakinlah, disetiap kegelapan, kita akan dipertemukan dengan terang. Harapan akan selalu ada..! Ujarnya, sembari menyebut judul lagu yang saya sendiri sudah sangat lama tidak pernah lagi mendengarnya, Bianglala..!

yayan65

BATU AKIK

Di Indonesia, dari sekian banyak batu yang ada, mungkin hanya batu kali, batu gunung, batu kapur, batu pualam dan batu bara saja yang telah dieksploitasi secara besar-besaran. Meskipun masyarakat Indonesia dewasa ini tengah menggandrungi batu akik dan batu-batu mulia sejenis lainnya, namun industri pertambangan batu mulia di negeri ini belum dilakukan secara masif dan dalam skala yang besar.

Keadaan ini tentu saja sangat berbeda dengan Iran dan Turkey. Di kedua negara tersebut, industri batu mulia sudah berusia ratusan bahkan ribuan tahun. Jangan heran jika kelak berkesempatan untuk melawat ke negara itu, kita akan sering menjumpai terowongan-terowongan tua yang masih secara aktif dimanfaatkan oleh masyarakat di sana.

Walaupun benar, Iran melakukan penelitian-penelitian dan percobaan nuklirnya di dalam terowongan-terowongan itu, namun tentu saja tidak semua terowongan itu berfungsi sebagai terowongan nuklir. Sebagaimana industri permadaninya, industri batu mulia di Iran dan Turkey pun sudah terkenal sebagai salah satu yang terbaik di dunia..!

Mau berpetualang batu akik..? Mungkin disinilah gua untuk anda..! Hehehe.

Yayan66

MENTERI SUSI DAN PENGUNGSI ROHINGYA

Di China, Vietnam, Myanmar, Thailand, Malaysia dan Philippines, nama menteri Susi sedang menjadi buah bibir..!
Tidak dipungkiri, dengan ketegasannya dalam penanganan kasus pencurian ikan di wilayah perairan Indonesia, telah berimbas pada menyusutnya pasokan dan jumlah eksport ikan di negara-negara tersebut..!

China yang terkenal sebagai negara paling songong dan bedegong apabila nelayannya ditangkap di tengah lautan, kini harus bungkam, dan lebih memilih membayar denda untuk kemudian hengkang. Begitupun dengan Myanmar, nelayan dari negara tersebut, menjadi ciut dan takut untuk memasuki wilayah laut Indonesia.

Adapun di Malaysia, yang kebanyakan rakyatnya merasa lebih sejahtera, makmur, gemah ripah loh jenawi berbanding tetangganya yang konon serumpun, Indonesia, kini harus rela menikmati ikan lele dan talapia/nila dalam setiap menu ikannya. Untuk sekedar melepas kangen dengan ikan laut, mungkin mereka masih bisa mengkonsumsi ikan kembung dan ikan teri..! Harga ikan di Malaysia terus melambung tiada ampun..!

Di Philippines, para nelayan penangkap tuna mulai terlihat hijrah profesi. Pabrik-pabrik pengolahan ikan tuna pun sudah mulai banyak yang tutup. Kapal-kapal motor penangkap ikan tuna kini lebih sering terlihat mengangkut sembako dan buah-buahan. Industri tuna Philippines lumpuh seketika..!

Thailand..! Hmmmm..! Negeri yang terkenal paling kreatif dengan hasil olahan seafoodnya itu, ternyata menjadi negara yang paling merana. Diterjang instabilitas politik dari dalam negeri, tiba-tiba harus terhantam badai Susi..! Industri penangkapan dan pengolahan ikan laut Thailand pun semaput.

Dari sinilah segalanya bermula. Beberapa waktu lalu kita dikejutkan oleh gelombang ribuan pengungsi Rohingya yang memasuki wilayah laut Indonesia dan Malaysia..! Kita serentak menudingkan telunjuk ke jidat Australia sebagai biangkeroknya..! Benarkah demikian..?

Bisa jadi benar adanya, mengingat sejak lama Australia telah menyediakan anggaran yang cukup besar untuk usaha mereduksi jumlah immigrant gelap yang datang ke negeri Kanguru itu. Dari dulu kita juga telah diiming-imingi uang sebesar 1 Bilion USD/tahun agar mau bergabung dengan Australia untuk membendung para pengungsi tersebut. Namun, sedari dulu jugalah kita selalu menolak tawaran itu, hingga pada akhirnya, negara-negara seperti Malaysia, Philippines, Thailand, Cambodia, Myanmar dan Vietnam itulah yang mau menerimanya..!

Sialnya bagi Australia, tiba-tiba hubungannya dengan Indonesia menjadi kian keruh dan tegang. Sehingga sikap kooperatif yang sebelum ini ditunjukkan oleh Indonesia, akhirnya menjadi lebih longgar. Australia pun kewalahan..!
Cerdik dan hebatnya Australia, negeri itu sangat mengetahui dan memahami segala fenomena yang sedang menimpa negara-negara tetangganya di Asean. Inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh Australia.

Ambruknya industri perikanan laut di Myanmar dan Thailand, tidak disia-siakan oleh Australia. Mereka pun telah menyiapkan sejumlah anggaran untuk memuluskan program pencegahan migrasi. Anggota NSA disebar ke berbagai negara, untuk memastikan segalanya done..!

Bermula dari Myanmar..! Australia menabur uang dan meminta pemerintah Myanmar menangkapi para pengungsi Rohingya yang akan meninggalkan negara tersebut. Ironisnya, setelah ditangkapi, kaum Rohingya ini dijual kepada mafia dari Thailand yang juga sama-sama menerima kucuran dana dari Australia..! Liciknya Australia, mereka memanfaatkan para nelayan yang sedang kehilangan sumber pendapatan gara-gara kebijakan yang diterapkan oleh menteri Susi..!

Emosi dan isu religi kembali dihembuskan..! Nelayan Thailand yang mayoritas non muslim tentu saja tersulut. Mereka memandang kaum Rohingya seperti sebuah bola api yang pantang jika harus mati di tangan sendiri. Setelah menerima imbalan dari Australia, mereka segera melempar bola api tersebut agar tidak membakar diri. Sasarannya ada dua pembuangan, yakni Malaysia yang memang sengaja telah disiapkan oleh Australia, dan satunya lagi adalah Indonesia..!

Selain melakukan perjanjian dengan Australia, Malaysia juga memiliki perjanjian dengan UNHCR. Ruang inilah yang ingin dimanfaatkan oleh Australia. Mereka membayar Malaysia untuk menampung sementara, untuk kemudian mendorong Malaysia agar bernegosiasi dengan UNHCR agar para pengungsi yang ada menjadi tanggung jawab badan internasional itu. Maka lepaslah sudah beban Australia..!

Lantas mengapa mereka mendorong sebagian diantaranya ke Indonesia..? Inilah yang paling menarik..!

Di satu sisi, Australia merasa yakin bahwa Indonesia akan menerima para pengungsi Rohingya karena faktor kesamaan agama. Untuk menggolkan misi ini, mereka menggelar aksi simpati. Australia merangkul US dan NATO untuk ikut terlibat langsung. Turkey telah ditunjuk menjadi pemeran pengganti atau stuntman yang diharapkan bisa dipercaya oleh Indonesia. Angkatan Laut mereka tiba-tiba berada di sekitar laut kita, dan menebar pesona dengan merangkul para pengungsi dengan tawaran yang amat menggiurkan..! Benarkah demikian adanya..? Hahaha..! Semuanya bullshit..! Para pengungsi itu tidak akan pernah menjadi warga negara Turkey..!

Australia sangat mengetahui profesionalime para prajurit kita. Mereka berharap kali ini kita akan kewalahan..! Hahaha..! Salah..! Mereka lagi-lagi kecele..! Ketika serbuan pengungsi itu datang, Indonesia tidak mengirimkan senjata, melainkan mata-mata. Dari sinilah kemudian segalanya menjadi jelas dan terlihat nyata. Dengan tegas TNI dan Indonesia menyatakan bahwa tidak semua immigrant tersebut adalah pencari suaka, mereka adalah korban penyelundupan manusia..! Tidak cukup sampai disitu, pihak berwajib Indonesia pun berhasil menangkap tangan barang bukti berupa uang pecahan USD dari para pengungsi. Australia yang semula berharap kita akan kewalahan dan kemudian datang mengemis bantuan dari mereka akhirnya harus menanggung malu. US Navy yang sudah standby di lautan dan diskenariokan akan menerima perintah Australia jikalau Indonesia datang mengemis, akhirnya harus berpura-pura memberikan uluran tangan, dengan berputar-putar di laut yang konon mencari para pencari suaka…!

Maaf Tuan, kami sudah tahu hal yang sebenarnya..!

 

By Patku Yayan@Indocuisine
Gambar by Google, dan Patsus Dede Sherman

Share.

36 Komentar

    • lamaddukelleng on

      Dengan uangnya mereka berharap bisa membeli semua di indonesia,
      Tapi negri tercinta ini bukan untuk di jual belikan
      Negri ini anugrah Tuhan warisan leluhur kami

  1. Plg demen klo ad brita si Australi kta kick back n tusbol dg cara lembut tp syahdu..

    Nusantara masih menyimpan potensi yg maha Dashyat, Jayalah Negeriku..

  2. Hehehe, terima kasih australi untuk kesekian kalinya
    ternyata kami lebih pandai dalam bersiasat… 🙂

  3. red rafflesia on

    Australia itu dasarnya bule buangan..jadi tabiat aslinya ya seperti itu..,jumawa dg ras putih yg mereka miliki dan cenderung menganggap rendah ras lain,apalagi terhadap kulit hitam,merekapun tidak mau disamakan dg bangsa asia padahal negara mereka berada diwilayah asia

  4. bravo tni jga petinggi negara, pak presiden, naikan derajat kami bangsa yg memilih jga pemberi mandat kekuasaan, brangus smua bentuk ketidakadilan d negrri ni, masa dpan bangsa ni d tangan yg baik, smga.. salam NUSANTARA bangkit bersatu.

  5. tanya bung yayan, ad update alutsista keren yg datang gk?? selain nexter 150, lg 105 meriam, smga pesanan yg nyata ad dan sdah datang ad kabarnya, terima kasih.

  6. diwarung sebelah ane sempet singgung mslah pengungsi Rohingya yg cuma dijadikan alat, n prediksinya jg sama dgn yg bung Yayan paparkan. AlhamduliLLah klo intel kita sdh bisa membaca pola tipu daya tetangga2 yg rese. mf bung Yayan bisa dibabar jg keterkaitan “berita” yg awalnya rakyat ukrain menuntut atas tertembaknya MH17, disusul eropa dikaitkan lagi dgn penemuan puing pesawat tersebut, apakah om Putin mmpu menanganinya sperti msalah suap VIVA yg smua tau pasti merembet ke piala dunia 2018 yg akan diselenggarakan diRusia, semoga pemerintah kita bisa sejeli om Putin dlm mnilai stiap kejadian, apa/siapa yg diuntungkan? apa/siapa sasaran tembak berikutnya? DIRGAHAYU RI!!!

  7. Bravo TNI dan amggota kontra spioinase nya…..K.O. telak Aussie dgn skenarion nya. terima kasih bung yayan atas wikileaks nya…..

  8. Kalah telak si Abott refreshing ke kamar mandi.
    Bot, Abott! Where are you? I’v been calling why not answering. Definitely peering Corby bathing. I know it. Wakakakak!

  9. Data intelejen memang sgt berguna. Tanpa itu kita akan masuk ke skenario aussie. Betapa pentingnya data intelejen karena bisa memenangkan perang sebelum perang itu dimulai.

  10. penjaga hati on

    sejatinya sejak pertama perang dikumandangkan oleh pemerintah dalam melawan-maling ikan/penjajahan asing dilaut indonesia-banyak pihak2 tertentu(antek lokal\LSM/oknum wakil rakyat) yang mengecam tindakan ini dengan beragam alasan seperti TNI ta sepantasnya dilibatkan ataupun TNI adalah tentara perang bukanlah-polisi kriminal-yang wajib menangani kasus pencurian.dan lalu mengapa dilapangan TNI/AL terkesan-maju mundur- dalam melaksanakan operasi tersebut/melawan maling ikan….tentu jawabannya terletak pada sudut pandang diri masing2..!!!
    1/..TNI takkan serta merta melakukan tindakan-buru sergap dan hancurkan-karena maling ini adalah warga asing yang pastinya akan menimbulkan konflik baru lintas pemerintahan antar negara.maka dengan-menebar teror/patroli senyap-maka ketakutan akan menyebar dengan sendirinya di-lingkungan- maling yang pada akhirnya banyak dari mereka yang -enggan- melaut lagi.
    2/sejujurnya diakui atau tidak perang proganda pemerintah melawan -maling ikan- yang terus menerus disiarkan ke-seantero dunia dan menimbulkan pro/kontra disegenap lapisan masyarakat dalam/luar.akan tetapi pada akhirnya..pemerintah mampu melakukan kewajibannya dalam menjaga-ibu pertiwi- meski belum 100% terjaga…hehehehee
    3/bung yayan..anda cs..selayaknya mendapatkan apresiasi seribu -bintang -sebagai bentuk kepedulian anda terhadap generasi muda bangsa .dengan memberi wawasan-berpolitik-disini,sejatinya anda membuat banyak generasi mampu berpikir lebih …dalam menganalisa(olah pikir) masalah ke-negara-an.meski terkadang ada ucap2an-hina/umpatan/caci maki-yang harus anda terima dari mereka yang ta suka.tetapi janganlah berhenti-ber-karya-karena disini lebih banyak yang membutuhkan anda sebagai -guru-pelopor kebangsaan.kejenuhan dalam bermasyarakat telah membuat sekian banyak pemuda2 semakin kehilangan tempat berpijak/menjadi berpikir praktis.dan inilah generasi yang disasar oleh antek asing karena ketidakpedulian pada dirinya sendiri…..
    4/bung yayan..meski ada tuduhan anda pro sby ataupun jkw…tetapi bagi saya kepedulian anda pada-indonesia-adalah karena kewajiban sebagai-rakyat-dan bukan karena -sesuatu…hehheeeee

  11. Memasang lambang israel di kabupaten tersebut sdh menjadi
    Protokol mereka.. tidak pasang kena denda atau keluar dari wilayah tsb.. ini bukan mengalihkan berita tetapi musuh sudah menanamkan pengaruh u tuk rencan lebih besar.. nyata sudah pemahaman pemerintah dan elit jauh dari penyelesaian masalah..
    solusi jitu papua adalah batasi dan he tikan misionaris. Kalau tidak bisa sy tidak herN papua lepas.. penfecut sekali menyTKan bahwa israel mengalihka permasalahan.. yg ada protokol ini sdh lama dikerjakan

    Bukti sudah ada dari kasus timor dgn uskup mbelo.. nepuk2 pantat dan membuat hubungan baik akan dipatahkan leher nkri dari belakang

  12. Tanggapan saya rohingya: tidak perlu membuat opini melempar ke negara australia karena opini ini tidak menyelesaikNmasalah.. memang nikmat membakar semangat dgn menjatuhkan ke pihak musuh tetapi akar permasalahan ada di burmA dan tidak ada tekanan internasional yg nyata ntuk memperbaiki keadaan yg adA

    pembuatan opini j i sama halnya dengan prndapat anda mengenI papua bahwa pelakunya sesunguhnya teroris. Dan pemahaman umum masyarakat masyarakat mengenai teroris tidak lebih dari islam garis keras yg harus dibasmi densus 88 dengan badan anti teror. Saya yakin islam garis keras ini hanya buatan segelintir orang dan sengaja dipelihara spt halnya isis

    • Indonesia Banget on

      Betul bung, Masalah Rohingya tidak ada hubungannya dgn Australi, bagi saya itu tidak masuk akal. Mereka sengaja mencari suaka meninggalkan kampung halaman lebih kepada penindasan yang dilakukn oleh kaum mayoritas (Budhis) yang didukung pemerintah Myanmar. Banyak kasus pembunuhan penyiksaan, pengusiran bahkan pemerkosaan dgn tidak memandang bulu yang dialami oleh muslim rohingya. Dan siapapun dan dimanapun akan melakukan hal yang sama bila menghadapi kenyataan yang seperti itu karena memang jaminan keamanan dan keadilan sudah tidak akan mereka dapat walau hidup dinegeri sendiri.
      Untuk kasus Papua (Tolikara) ini justru menunjukan standar ganda pemerintah RI kepada warga negaranya. Coba kalo posisi dibalik Kristen jadi korbannya, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi seluruh media heboh pemerintah bahkan dunia pasti akan ikut heboh. Bahkan pelakunya justru mendapat bantuan dari kemensos dan kepala GIDI malah diundang ke Istana Negara. Aneh. sejauh ini yang ditangkap hanya 2 orang tentunya keluarga mereka sudah ada jeminan segala aspek dari berbagai kelompok.

    • Indonesia Banget on

      Ya sepertinya kita semua harus banyak belajar. dan harus pintar-pintar menyaring segala bentuk berita, opini atau apapun bentuknya. agar tidak mudah tergiring oleh opini-opini yang mungkin mempunyai misi tertentu.

  13. Pertama kasus di papua
    kedua kendala gontok2an di muktamar nu. Ada perpecahan dan penyusup. Kuda troya sudah mengeluarkan benih peroecahan
    ketiga..
    keempat…
    ke N…
    lalu pilkada serentak.
    lalu…

  14. Ealah ngono tah cak. Ternyata banyak hidden agenda yg ngincer negeri ini. Mari perbaiki pagar rumah kita biar ga gampang diterobos maling.

  15. Laksana sang begawan, bung Yayan memberikan wejangan dan pencerahan bagi generasi muda di tanah Pertiwi…
    Terima kasih bung Yayan,
    Terima kasih begawan Yayan.
    Jayalah NKRI

Reply To trahLOR Cancel Reply