PATGA MADIUN Berbakti Part 2

7

*PERSAUDARAAN SETIA HATI WINONGO TUNAS MUDA BERSHOLAWAT*

madiun74

Mengenakan jubah warna-warni yang lebar di bagian bawah menyerupai rok dengan gerakan memutar serta tangan menengadah. Mereka adalah penari sufi atau yang lebih dikenal dengan sebutan darwis.
Para darwis sedang mengiringi alunan shalawat yang dilantunkan oleh Drs KH Muhammad Ali Shodiqin atau akrab disapa Gus Ali Gondrong.
Whirling dance atau tarian sufi yang mengiringi acara “Setia Hati Bersholawat” yang bertempat di Stadion Pangeran Timur Kabupaten Madiun (19/8/16).
Puluhan Ribu Warga Masyarakat yang datang dari Caruban,Madiun, Ngawi, Ponorogo ,Nganjuk Dan sekitarnya yang melambai-lambaikan bendera PSHW Dan Mafia Sholawat juga atribut pesan Kebangsaan Persatuan dan Kesatuan memenuhi Stadion Pangeran Timur Madiun.

Salah satu panitia acara menuturkan,dilaksanakan acara ini dengan tujuan mengajak warga PSHW untuk selalu menebarkan Kedamaian Persatuan Dan Kesatuan kepada masyarakat,hal ini juga merupakan momentum yang tepat untuk menebarkan kasih sayang karena
Sholawat merupakan amalan yang bisa mendinginkan hati.
Di sela-sela melantunkan shalawat, Gus Ali juga berpesan untuk menebarkan kedamaian dan sikap toleran kepada sesama manusia.
“Ajaran Rasulullah yaitu mengajak umatnya untuk mencintai sesama manusia meski berbeda agama dan keyakinan,” tutur Gus Ali.
Kyai kelahiran Semarang itu juga mengajak segenap warga PSHW untuk mengawal NKRI yang saat ini mendapat acaman radikalisme yang serius, Gus Ali tidak ingin paham radikal mendapat tempat di bumi Indonesia,NKRI HARGA MATI,SHOLAWAT SAMPAI MATI, TAUBAT SEBELUM MATI.

Sebelum datang meliput acara “Setia Hati Bersholawat” yang di adakan oleh PSHW di Stadion Pangeran Timur ,Perwakilan dari Patriot Garuda Madiun Singgah dulu di Pondok Pesantren milik Abah Sofyan untuk bertemu dengan Abah Sofyan dan Bapak Kusno sebagai wakil ketua Mafia Sholawat Madiun. Dalam kesempatan itu juga bertemu dengan salah satu Gus yang baru, Gus Wawan begitu Abah Sofyan Memanggilnya.

madiun75

Kopdar Bersama HVM/Kompas Madya

Kopdar Bersama HVM/Kompas Madya (Komunitas Pemerhati Sejarah Madiun Raya) , Madiun Care dan beberapa pelajar Sekaligus Ziarah di Taman Makam Pahlawan,Mendoakan Para Pahlawan dan Pejuang Yang di makamkan di TMP Madiun. Acara Ziarah ini juga sebagai ajang silaturahmi dan berbagi informasi2 Sejarah Madiun..
Dalam kegiatan ini di pandu oleh Penjaga TMP Madiun yang menceritakan siapa saja Pahlawan dan Pejuang yang di makamkan di TMP Madiun.
Rekan Rekan Dari Kompas Madya Antusias Menjelaskan kepada adik adik Pelajar tentang sejarah Madiun yang belum di ketahui. Kegiatan ini sebagai ungkapan terima kasih kami sekaligus
mengenang jasa para pahlawan yang telah mendahului
yang sudah berjuang mati matian, tanpa mengenal
segalanya demi Kemerdekaan Indonesia..Terima Kasih Pahlawanku

 

BBS TV MADIUN

BBS TV MADIUN adalah salah satu stasiun tv lokal yang juga dicintai oleh masyarakat di karesidenan Madiun . BBS TV MADIUN hadir di Frekuensi 52 UHF setiap hari, mulai pukul 06.00 – 23.00.namun yang mungkin belum kita ketahui pemilik dari BBS TV Madiun ini Bpk.Heru dan pimpinan BBS TV Madiun Bpk Hendrik S adalah salah satu penggiat kebangsaan di Madiun. Hal ini bisa dilihat dari program2 tayangannyaa yang mengangkat kearifan lokal.
Patga Biro Madiun diwakili Patsus Agavim Jozz, Patsus Bayu Buana dan Patsus Wawan Bombatz berkunjung kekantor BBS TV Madiun di jalan Sumatera kota Madiun, kami berbincang bincangkebangsaan dengan Bpk Heru dan Bpk Hendrik, hingga membuahkan sebuah hasil yang positif bahwa kedepannya akan ada liputan kegiatan Wasbang dan bela negara Patriot Garuda khususnya Biro Madiun oleh BBS TV MADIUN.mari kita tunggu tayangannya (madiun 26-08-2016)

madiun76madiun79

PENDAMPINGAN Pasrien Hydro sephalus

Karena keterbatasan biaya untuk berobat, seorang anak bernama Silfa Muklison 3,5 tahun menderita Hydrosephalus. Kedua orang tuanya merawat Silfa dirumah dengan semampunya.
Beralamat didesa Kedung banteng, Kecamatan Sukorejo Kab. Ponorogo. Menurut penuturan orang tuanya, Silfa lahir dalam keadaan normal.
Tapi 7 hari kemudian anak tersebut mengalami kejang dan panas tinggi. Orang tuanya membawa ke RS Hardjono Ponorogo dan dirawat 15 hari disana. Kemudian anak tsb dirujuk ke RS Propinsi Dr. Soedono Madiun untuk mendapatkan penanganan yang lebih serius.
Setelah satu bulan dirawat, anak tersebut dibawa pulang oleh orang tuanya karena alasan biaya.
Dari informasi yang kami dapatkan tersebut, PATGA biro diwakili Patsus Bayu Buana dan Patsus iwan Hace madiun mencoba mengkomunikasikan dengan Dinas Sosial Kab. Ponorogo untuk menangani Silfa Muklison beserta keluarganya.
Dinas Sosial segera merespon laporan kami dan segera turun kelapangan memberikan bantuan sembako untuk keluarga dan memberikan jaminan pengobatan Silfa Muklison sampai sembuh dengan biaya negara.
Lilik Slamet Raharjo, sekretaris Dinas Sosial Kab. Ponorogo yang turun langsung pada tgl 24 Agustus 2016 kemarin.

Madiun78

Tan Hana Dharma Mangrwa”

Terima Kasih Kepada Para Founding Father atau Para Pendiri Bangsa Indonesia Yang Telah Menyatukan Kita Semua,Para pendiri bangsa Indonesia adalah orang yang mempelajari berbagai hal dari penjuru dunia, mulai dari buku, sekolah, hingga kebudayaan yang berkembang di seluruh penjuru dunia, namun sangat menghormati sejarah Nusantara sebagai inspirasi terbesar..

Makna Bhinneka Tunggal Ika diperluas maknanya untuk mewakili bukan hanya keberagaman agama, tapi suku,bahasa dan semua keberagaman di Indonesia. Bagi Indonesia, keberagaman adalah warisan kekayaan bukan hal yang harus dibuat seragam..
Bilamana ada yang masih ingat dengan Garuda Pancasila, pada
kakinya tersemat pita yang bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika”. Dalam fakta sejarah, kalimat ini diambil dari kitab Sutasoma karangan Empu Tantular yang merupakan pendeta Buddha pada jaman Majapahit.
Kalimat asli yang tertera pada kitab sutasoma sebenarnya adalah “Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa” yang artinya Berbeda – beda tetap satu, Tidak Ada Kebenaran Yang Mendua.

Di negeri ini,perbedaan adalah keindahan yang menyatukan, karena semua perbedaan (Suku,Agama,Ras) itu berujung pada kebenaran yang tidak berbeda “Tan Hana Dharma Mangrwa”.
Sebuah ungkapan toleransi yang pemahamannya hingga kini telah terkikis oleh jaman. Seringkali Isu isu SARA dan Isu fundamentalis yang berkembang di Indonesia kini adalah buah dari kurang pahamnya generasi muda akan sejarah.

Kita semua sebaiknya mengingat semboyan yang dikumandangkan oleh Bung Karno pada pidatonya yang terakhir Tanggal 17 Agustus 1966,
“Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah atau disingkat “Jasmerah”, Sebagai pedoman cara berfikir kita sebagai generasi penerus bangsa.
Mengingat dan membaca kembali sejarah berdirinya bangsa ini akan mengenalkan kita pada nilai2 dan jati diri kita sebagai Bangsa Indonesia.
Melupakan sejarah akan membawa kita pada ketersesatan cara berfikir dan perpecahan. Karena indonesia terdiri dari tidak hanya satu melainkan beragam agama, suku bangsa, ras yang semuanya merupakan keindahan warisan leluhur yang justru memperkaya kita sebagai Bangsa Indonesia..
Dengan ini Kami Patriot Garuda Biro Madiun akan Memegang Teguh Bhinneka Tunggal Ika, Kami Akan Senantiasa Bersatu, Bersama Dalam Berbangsa Dan Bernegara, Berorganisasi dan Bermasyarakat yang berdasarkan Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa Semua ini tak lain dan tak bukan demi tegak dan berdaulatnya NKRI,
Kami Berjanji sampe akhir hayat nanti akan senantiasa berBhinneka Tunggal Ika dan Berpedoman Pada Pancasila sebagai Idiologi Bangsa Indonesia..
#Salam Persatuan
#NKRI HARGA MATI

oleh PATGA Biro Madiun
Gambar PATGA biro Madiun dan Patsus Citox

Share.

7 Komentar

  1. wlpn saya warga setia hati terate (PSHT) tp saya salut pd warga setia hati winongo (PSHW) yg tlh menggadakn sholawat akbar untuk memupuk tali silaturahmi antara sesama Rakyat Indonesia n menumbuhkan rasa ke bhineka tunggal ika, semoga kedepan antara PSHT N PSHW tdk akn ada pertumpahan darah lg spr yg dulu krn Qta satu tujuan untuk mempertahankn kemerdekaan NKRI.

  2. Hehehehe… Mantap..Selamat dan sukses selalu patga biro Madiun dan terus kibarkan pencak Silat Indonesia.. Modal dasar perjuangan bangsa yg berasal dari kekuatan fisik dan kekuatan spiritual para leluhur bangsa harus dipertahankan dan dilestarikan.. Berpegang teguh pada filosofi makin berisi makin merunduk membuat pencak silat indonesia terlihat sedkit lambat berkembang di seluruh dunia dibandingkan beladiri dari negara lain..
    Filosofi yg sgt agung dan kuat dipegang oleh para guru pendekar ditambah dengan syarat penguasaan diri yg tinggi dan bersatu dgn alam sbg syarat utama kesempurnaan penguasaan membuat byk pesilat dari negara lain tdk sanggup menjalaninya secara total..
    Adios amigos#warisan budaya yg nyata membentuk karakter para pejuang bangsa

Reply To putuNE yutNO Cancel Reply