Catatan Untuk Indonesia Di Masa Paceklik

Dalam kondisi seperti sekarang ini (masa pandemi) situasi tidak menentu, sebagian masyarakat mungkin benar-benar terkena dampaknya, dalam kondisi normal saja sulit untuk bertahan hidup, apalagi pada saat kondisi sekarang. Ditambah kebijakan-kebijakan dari pemerintah yang terkadang seperti tidak pro terhadap rakyat. Seakan memang disengaja untuk terus menerus di berikan stimulus yang mempermaikan logika dan emosi kita, mulai dari ketidakadilannya penegakan hukum, dan banyak lagi. Rakyat ditekan sampai titik nadir, dan seakan tidak berdosa atau merasa bersalah tetap percaya diri dengan segala tingakah polahnya.

Mungkin sebagian besar hanya melihat pada permukaannya saja, sedangkan sebaliknya apakah kita dapat melihatnya? Jaman seperti sekarang adalah jaman yang sangat riskan, jika kita tidak dapat bertindak cermat celaka lah kita. Sering kali dibahas di Web ini mengenai teori sebar paku, atau Isu, Tema, dan Agenda.

Isu banyak sekali dilemparkan, dengan tema berbagai macam, larangan mudik, bipang, dsb, tapi apakah kita tahu agenda dibalik semuanya?

Sudahkah para sahabat membaca https://patriotgaruda.com/2020/04/17/efek-buruk-dari-corona/ jika sudah, kira-kira sudah tau isu, tema dan agenda apa yang dijalankan di Indonesia? Sungguh sila Ke Tiga itu mesti kita junjung tinggi, jangan sampai salah langkah, sapu lidi jika hanya sebatang atau terurai belum terikat tidaklah berarti dalam artian tidak dapat dipakai untuk membersihkan dan belum bisa dikatakan sebagai sapu lidi, namun jika disatukan berapa ratus atau bahkan ribuan batang lidi dan menjadi sapu lidi akan sangat bermanfaat, bisa dipakai untuk membunuh beberapa serangga yang mengganggu.

Ada agenda dalam setiap isu dan tema yang dimainkan dan untuk ke arah chaos sudah seperti didepan mata, namun kembali lagi apakah itu sepadan dengan resiko dan manfaatnya? Harus benar-benar dipikirkan untung dan ruginya, takutnya mikirnya untung taunya rugi. Karena belajar kembali dari Yugoslavia. Ambil contoh di negeri WKWKWK Land terdapat jelmaan dari diktator Slobodan Milosevic, yang selalu memainkan emosi rakyatnya dengan mempertontonkan ketidak setaraan hukum, ketidak adilan, dsb. Sudahkah membaca https://patriotgaruda.com/2019/05/12/pelajaran-penting-dari-perilaku-diktator-slobodan-milosevic/ jika sudah, lihat saja kelakuannya sama bukan? Kelakuannya nyaris sama persis, namun apakah benar tujuannya adalah itu? Atau ada sponsor dan dalang dibelakangnya? Sungguh kasian sekali nasib rakyat di WKWKWK Land, untung saja itu bukan Di Indonesia.

Indonesia negara hukum, semua sama dimata hukum, hukum ditegakan dengan adil dan proporsional. Ayo kita upgrade diri kita agar tidak mudah terhasut dan salah bertindak. Kita harus bersikap Pro Active jangan Reactive. Contoh ketika kita di senggol lalu kita bacok, itu namanya reactive, namun ketika disenggol dan kita memproses dulu mengapa kita disenggol, apa maksudnya? Dan setelah dengan penuh pertimbangan barulah kita memberikan respon, oh ternyata orang yang nyenggol kita ternyata cinta, seperti lagu dangdut kalau disenggol katanya sayang. Mari upgrade diri dengan membuka kembali catatan-catatan kita https://patriotgaruda.com/2014/11/22/upgrade-diri-sendiri-dan-determinisme/ .

https://patriotgaruda.com/2014/11/27/kewiraan-tak-pernah-surut-dihati/

https://patriotgaruda.com/2014/11/17/fitnah-sebagai-penguat-bagi-yang-bertaqwa/

https://patriotgaruda.com/2014/11/08/monyet-dipucuk-pohon-kelapa/